Apakah Bunda dan Ayah sedang melakukan perencanaan kehamilan? Alat kontrasepsi merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk merencanakan kehamilan, lho. Banyak jenis kontrasepsi yang juga aman digunakan untuk mencegah kehamilan. Seperti implan KB, IUD, pil KB kombinasi dan progestin, KB suntik, dan juga kondom. Show Saat Bunda masih bingung menentukan alat kontrasepsi apa yang minim risiko, kondom bisa menjadi salah satu solusinya. Kondom adalah alat kontrasepsi non-hormonal yang bisa mencegah kehamilan. Kondom digunakan saat berhubungan seksual. Nah, berikut ini 5 rekomendasi kondom yang diklaim aman untuk cegah kehamilan. Cek pada video, ya. Selamat malam R Terima kasih atas pertanyaannya Kondom merupakan salah satu jenis kontrasepsi atau pencegah kehamilan yang banyak digunakan. Selain penggunaannya yang mudah, penggunaan kondom juga tidak mempengaruhi kesuburan seperti alat kontrasepsi lainnya dan dapat mencegah penyakit infeksi menular seksual. Penggunaan kondom yang tepatPenggunaan kondom yang tepat yaitu
Untuk menjawab pertanyaan Anda, kondom memiliki efektifitas cukup tinggi dalam mencegah kehamilan, namun jika penggunaan kondom tidak sesuai atau kondom rusak dan robek maka kemungkinan kehamilan akan tetap ada. Jika terjadi terlambat haid, lakukan pemeriksaan menggunakan testpack. Jika Anda dan pasangan belum merencanakan kehamilan, sebaiknya hindari melakukan hubungan seksual tanpa pengaman atau gunakan alat kontrasepsi lainnya seperti pil KB, KB suntik, KB spiral dan lainnya atau Anda dapat melakukan konsultasi dengan dokter spesialis kandungan. Anda juga dapat membaca forum kami yang berkaitan dengan kehamilan di :
Semoga bermanfaat Salam sehat, dr. Vera Fimela.com, Jakarta Momen kehamilan menjadi momen yang sangat dinantikan oleh beberapa pasangan. Meski begitu, momen kehamilan juga harus ditekan secara tepat. Jarak kehamilan yang terlalu dekat antara satu dengan lainnya bisa sangat berisiko buat kesehatan Mom. Begitupun dengan kehamilan yang terus menerus terjadi hingga Mom melahirkan lebih dari 3 anak. Untuk mencegah kehamilan yang berisiko, penting bagi Mom maupun suami untuk melakukan pencegahan kehamilan dengan penggunaan alat kontrasepsi. Ada banyak alat kontrasepsi yang bisa digunaka untuk mencegah kehamilan. Salah satunya kondom. Namun, apakah kondom memiliki efektivitas tinggi dalam mencegah kehamilan? Efektivitas Kondom dalam Mencegah KehamilanIlustrasi/copyright shutterstock.comMelansir dari laman verywellhealth.com, sama seperti alat kontrasepsi lain, kondom adalah alat kontrsepsi yang cukup efektif mencegah kehamilan. Efektivitas kondom mencapai 98 persen selama dalam penggunaannya kondom dalam keadaan baik dan tidak sobek. Selain mencegah kehamilan, para ahli juga menyebutkan jika kondom efektif mencegah penularan penyakit seksual. Saat berhubungan intim menggunakan kondom suami tetap bisa melakukan penetrasi vagina tanpa takut membuat istri hamil. Kondom juga merupakan alat kontrasepsi yang bisa ditemukan dengan mudah di sekitar kita mulai di apotek, di klinik kesehatan atau minimarket terdekat. Bagaimana Tips Memilih Kondom yang Baik?Ilustrasi/copyright shutterstock.com/fongbeerredhotAda beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih kondom yang baik dengan efektivitas yang cukup tinggi. Hal tersebut antara lain sebagai berikut:
Itulah sekilas mengenai KB kondom yang penting Mom ketahui untuk mencegah kehamilan. Semoga informasi ini bermanfaat. #WomenForWomen What's On Fimelapowered byJika pakai kondom apakah bisa hamil?Anda yang berhubungan badan memakai kondom, lalu terjadi ejakulasi sperma, dimana sperma atau air mani di dalam kondom tersebut Anda masukkan ke dalam vagina, tentunya dapat menyebabkan kehamilan.
Apakah menggunakan kondom 100% aman?Menurut Planned Parenthood, jika digunakan secara tepat dan menggunakan pelumas yang benar, kondom efektif mencegah kehamilan hingga 98 persen.
Apa efek samping sering menggunakan kondom?Kondom terbuat dari lateks tipis (karet), poliuretan atau poliisoprena, yang dirancang untuk mencegah kehamilan dengan menghentikan sperma membuahi sel telur. Tapi, lateks bisa memicu alergi pada salah satu pasangan. Hal inilah yang bisa menyebabkan ruam, gatal-gatal dan hidung meler hingga menurunkan tekanan darah.
|