Apakah hubungan antara maag dan asam lambung

ilustrasi asam lambung naik (freepik)

Prameswari Sasmita - Rabu, 26 Mei 2021 | 14:30 WIB

Sonora.ID - Gastroesophageal Reflux Disease atau yang dikenal dengan sebutan GERD adalah salah satu penyakit yang banyak dialami oleh masyarakat, tak kenal usia dan gender.

Kerap kali dihubungkan dengan Maag dan asam lambung, GERD memang memberikan efek atau gejala yang mirip dengan penyakit Maag kepada penderitanya.

Angkat suara terkait hal tersebut, dr. Suwito Indra dalam program Talkshow di Radio Sonora FM menjelaskan hubungan antara GERD dengan asam lambung.

Baca Juga: Dokter: Pasien Gerd Dilarang Langsung Berbaring setelah Makan, Mengapa?

“Asam lambung itu sebenarnya adalah sebuah cairan yang dihasilkan oleh lambung kita, dan memang dia bersifat asam. Kandungannya itu kebanyakan adalah HCl yaitu asam yang sangat kuat, yang bisa membantu kita mencerna makanan kita,” jelas dr. Suwito.

Lalu apa hubungannya dengan GERD?

Dokter menjelaskan bahwa GERD adalah suatu keluhan ketika asam lambung tersebut naik ke organ tubuh bagian atas, atau sampai ke kerongkongan atau esofagus.

Baca Juga: Sakit Maag dan Gerd Aman Jalankan Puasa? Dokter: Bisa Bawa Kesembuhan!


KOMPAS.com - Banyak orang yang menganggap bahwa maag dan GERD adalah satu permasalahan kesehatan yang sama. Padahal kedua penyakit ini berbeda, kendati sama-sama merupakan gangguan pada lambung.

Hal itu disampaikan Dokter Spesialis Gastroenterologi, Prof Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, dalam webinar bertajuk Apakah benar GERD tidak mengancam Jiwa: Harapan baru untuk tingkatkan kesembuhan dan mencegah kekambuhan GERD.

Lantas, apa perbedaan GERD dan maag?

Dipaparkan Prof Ari, pada saat seseorang mengalami maag, maka asam lambung tidak akan naik hingga kerongkongan atau esofagus. Biasanya, isi atau asam lambung hanya naik di sekitar lambung saja jika ada faktor yang pemicunya.

Sebaliknya, pada Gastro Esophageal Reflux Disease (GERD) asam lambung bisa naik lalu berbalik ke kerongkongan dan menyebabkan dua gejala utama seperti sensasi terbakar atau panas di dada (heartburn), maupun mulut terasa pahit.

"Jadi kalau asam lambung cuma di lambung saja (tidak naik ke kerongkongan), meningkat hanya di lambung saja, itu penyakit maag. Tapi kalau asam lambung sudah naik ke atas, balik lagi sampai esofagus maka kita bilang GERD," kata Ari, Kamis (10/2/2022).

Dia menambahkan, pasien yang merasakan beberapa gejala dari naiknya asam lambung akan diperiksa terlebih dahulu oleh dokter untuk menentukan apakah orang tersebut mengalami maag atau justru GERD.

Baca juga: Gejala Kanker Lambung Mirip Maag dan Gerd, Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Apabila setelah diperiksa ternyata pasien mengeluhkan dua gejala tersebut, dan berdasarkan pemeriksaan dokter THT ditemukan ada asam lambung yang naik sampai ke kerongkongan, artinya mengindikasikan GERD.

Untuk diketahui, GERD adalah penyakit saluran cerna dengan gejala dan komplikasi mengganggu, yang diakibatkan oleh refluks atau naiknya asam lambung ke kerongkongan.

Kondisi itu bisa disebabkan karena melemahnya katup atau sfingter pada esofagus bagian bawah, sehingga tidak mampu menutup dengan baik.

Sementara dispepsia atau maag adalah penyakit berupa ras nyeri disertai panas yang terjadi di lambung.

Gejala GERD dan maag

Penyakit GERD dan maag terjadi karena munculnya gangguan di lambung, namun gejala keduanya cukup berbeda. Umumnya, pasien GERD mengeluhkan gejala heartburn setelah makan dan bisa memburuk saat malam hari.

Sebab, Prof Ari berkata, asam lambung cenderung naik ketika malam dan bahkan bisa mengganggu kualitas tidur pasien.

Di sisi lain, dia menegaskan bahwa meski masyarakat kerap menganggap sama, perbedaanGERD dan maag bisa dibedakan berdasarkan gejalanya.

Baca juga: Live Facebook Kompas.com: Apa Sih Bedanya GERD dan Maag?

Tim | CNN Indonesia

Kamis, 28 Jan 2021 11:38 WIB

Apakah hubungan antara maag dan asam lambung

Meski sama-sama menyerang lambung, berikut perbedaan asam lambung dan maag mulai dari gejala, penyebab, hingga cara mengatasinya. (Ilustrasi asam lambung)

Jakarta, CNN Indonesia --

Asam lambung dan maag kerap dianggap penyakit yang sama. Meski sama-sama menyerang lambung dan gejalanya mirip, namun keduanya memiliki kondisi serta pengobatan yang berbeda.

Jika ditilik lebih jauh perbedaan dua penyakit tersebut, asam lambung atau disebut juga gerd terjadi ketika asam yang diproduksi oleh lambung naik ke kerongkongan. Kondisi ini menyebabkan rasa tidak nyaman seperti dada yang sakit dan mulas.

Sementara maag terjadi ketika volume lapisan lendir tebal yang melindungi lambung mengalami penipisan, sehingga asam pencernaan menggerogoti dan menginfeksi jaringan yang melapisi perut.


Apakah hubungan antara maag dan asam lambung
Foto: iStockphoto/PixelsEffect
Ilustrasi. Perbedaan asam lambung dan maag dapat dilihat dari masing-masing gejalanya.

Penderita penyakit asam lambung biasanya merasakan gejala:

  • perut kembung dan sering bersendawa
  • rasa asam di belakang mulut dan bau napas tidak sedap
  • batuk kering
  • sakit tenggorokan
  • sulit menelan
  • cegukan terus-menerus
  • sesak napas atau mengi, terutama saat tidur
  • mulas yang meningkat sebagai respons terhadap makanan pemicu
  • gejala memburuk saat berbaring atau membungkuk.


Sementara penyakit maag ditandai dengan gejala:

  • sensasi terbakar di usus atau area antara pusar dan tulang dada saat makan dan malam hari
  • kembung dan bersendawa
  • mual dan muntah
  • perut nyeri atau tidak nyaman, biasanya dirasakan dua hingga tiga jam setelah makan
  • terdapat darah di feses.

Penyebab Penyakit Asam Lambung

Apakah hubungan antara maag dan asam lambung
Foto: Raw Pixel
Ilustrasi perbedaan asam lambung dan maag. Salah satu penyebab asam lambung naik adalah makan dalam porsi besar dan langsung berbaring

Berikut faktor-faktor umum lain yang menyebabkan asam lambung naik:

1. Makan dalam porsi besar atau berbaring setelah makan

Seseorang dianjurkan makan secukupnya agar asam lambung tidak naik dan jangan langsung berbaring. Tunggu sampai makanan benar-benar turun.

2. Kegemukan

Berat badan yang gemuk dapat meningkatkan risiko asam lambung naik dan GERD lantaran lemak perut berlebih menyebabkan tekanan pada area perut.

3. Makan sambil berbaring

Makan sambil berbaring pun tidak diperbolehkan karena selain bisa tersedak, akan memengaruhi kerja lambung dalam mengolah makanan.

4. Memakan camilan menjelang waktu tidur

Jenis cemilan yang aman dikonsumsi penderita asam lambung antara lain alpukat, pepaya, pisang, apel, melon, semangka, kacang-kacangan, edamame.

5. Konsumsi makanan asam dan pedas

Makanan asam, pedas, berlemak, dan berminyak merupakan pemicu asam lambung lantaran dapat merangsang peningkatan produksi asam lambung.

6. Minum alkohol, soda, kopi, dan teh

Mengonsumsi minuman yang mengandung alkohol, kafein, dan minuman berkarbonasi dapat mengikis lambung sehingga menimbulkan iritasi. Akibatnya, sistem pencernaan akan lebih rentan terhadap peningkatan produksi asam lambung.

7. Merokok

Merokok dapat meningkatkan sekresi asam dan mengurangi produksi air ludah yang dapat menetralkan efek asam di mulut. Sebaiknya para perokok aktif mengurangi atau berhenti merokok untuk mencegah asam lambung naik.

8. Mengonsumsi obat tertentu

Mengonsumsi suplemen makanan dan obat-obatan tertentu seperti aspirin, ibuprofen, pelemas otot, atau obat tekanan darah dapat mengiritasi lapisan esofagus yang menyebabkan sakit maag maupun memicu asam lambung.

Cara Mengatasi Penyakit Asam Lambung

Apakah hubungan antara maag dan asam lambung
Foto: Adhi Wicaksono
Ilustrasi perbedaan asam lambung dan maag. Cara mengatasi penyakit asam lambung dengan minum teh chamomile atau wedang jahe hangat.

Penyakit asam lambung yang bersifat ringan umumnya masih bisa ditangani sendiri tanpa harus ke dokter. Bahan alami dan perubahan gaya hidup berikut ini bisa membantu mengatasi penyakit asam lambung supaya tidak kambuh, melansir MayoClinic.

  1. Makan porsi kecil namun lebih sering
  2. Kunyah makanan dengan perlahan
  3. Menghindari pemicu, seperti tidak makan makanan berlemak dan pedas, makanan olahan, soda, kafein, alkohol, dan rokok yang bisa memicu gangguan pencernaan
  4. Menjaga berat badan ideal agar tidak menyebabkan asam kembali ke kerongkongan
  5. Berolahraga secara teratur. Olahraga membantu Anda menurunkan berat badan ekstra dan meningkatkan pencernaan
  6. Mengelola stres dengan baik. Coba praktikkan teknik relaksasi, seperti pernapasan dalam, meditasi, atau yoga
  7. Istirahat yang cukup dan tidak begadang
  8. Hentikan atau kurangi obat pereda nyeri atau obat lain yang dapat mengiritasi lapisan perut
  9. Konsumsi minuman herbal, misalnya teh chamomile, wedang jahe, dan akar manis dapat membantu meringankan gangguan pencernaan seperti perut kembung dan mual, mengurangi rasa nyeri, serta menghangatkan tubuh.

Penyebab dan Cara Mengatasi Maag


BACA HALAMAN BERIKUTNYA

TOPIK TERKAIT

Selengkapnya