Apakah boleh setelah minum obat minum susu bear brand

Setelah mengonsumsi obat, kebanyakan orang menghindari sejumlah minuman, salah satunya susu. Minum susu setelah minum obat dinilai diyakini bisa menimbulkan interaksi yang berdampak buruk untuk kesehatan.

Meski begitu, beberapa orang mempunyai pendapat berbeda. Minum susu setelah minum obat dianggap tak memberi efek yang berarti bagi tubuh dan kesehatan mereka secara keseluruhan. Lantas, bagaimanakah fakta sebenarnya?

Bolehkah minum susu setelah minum obat?

Minum susu setelah minum obat sebenarnya boleh saja dilakukan. Minum susu bisa membantu meredakan efek iritasi lambung yang mungkin muncul ketika Anda mengonsumsi obat tertentu. Beberapa obat yang bisa dikonsumsi bersamaan dengan susu, di antaranya:

Meski begitu, Anda sebaiknya tidak minum susu secara berlebihan saat minum obat. Satu gelas susu sudah cukup untuk membantu meredakan efek iritasi akibat obat-obatan di atas. Selain susu, Anda juga dapat mengurangi efek iritasi lambung dengan makan biskuit maupun roti.

Obat yang tidak boleh diminum berbarengan dengan susu

Meski dapat membantu meredakan efek iritasi lambung, Anda tidak boleh minum susu setelah minum obat berjenis antibiotik. Konsumsi susu perlu dihindari supaya penyerapan antibiotik di saluran pencernaan bisa berjalan dengan optimal.

Dalam beberapa kelompok antibiotik seperti tetrasiklin, kalsium dalam susu dapat menghambat proses penyerapan obat yang dilakukan usus. Terganggunya proses penyerapan antibiotik oleh usus ini terjadi karena kalsium dalam susu mengikat antibiotik. 

Hal tersebut tentunya membuat efektivitas antibiotik menjadi berkurang. Ketika obat antibiotik tidak bekerja secara efektif, infeksi dalam tubuh Anda tidak akan tertangani dengan baik dan bisa saja malah semakin parah.

Selain tetrasiklin, Anda sebaiknya juga tidak minum susu setelah minum obat antibiotik dengan jenis kuinolon seperti ciprofloxacin, levofloxacin, dan moxifloxacin. Sama seperti tetrasiklin, minum susu membuat proses penyerapan kuinolon oleh usus menjadi terganggu.

Selain kedua antibiotik tersebut, berikut obat-obatan yang sebaiknya tidak diminum bersamaan dengan susu:

  • Obat kolesterol
  • Obat hipertensi seperti diuretik thiazide
  • Obat osteoporosis seperti alendronate
  • Obat antikejang seperti phenytoin, carbamazepine, dan phenobarbital

Makanan dan minuman selain susu yang bisa memengaruhi efek obat

Ketika minum obat, memerhatikan apa yang Anda makan dan minum setelahnya sangatlah penting dilakukan. Hal tersebut wajib dilakukan untuk menghindari efek samping yang dapat ditimbulkan.

Berikut sejumlah makanan dan minuman yang dapat memengaruhi pengobatan Anda:

1. Grapefruit

Mengonsumsi grapefruit setelah minum obat dapat menyebabkan kinerja obat alergi seperti fexofenadine menjadi kurang efektif. Di sisi lain, grapefruit bisa membuat efek obat kolesterol seperti atorvastatin menjadi terlalu kuat.

2. Cokelat hitam

Cokelat hitam dapat melemahkan efek obat yang dimaksudkan untuk menenangkan dan membuat Anda ngantuk seperti zolpidem. Sebaliknya, makanan ini bisa meningkatkan kekuatan beberapa obat stimulan, salah satunya methylphenidate. 

Apabila Anda merupakan menderita depresi yang minum monoamine oxidase inhibitors (MOI) untuk mengatasinya, mengonsumsi cokelat hitam berpotensi membuat tekanan darah menjadi sangat tinggi.

3. Alkohol

Minum alkohol setelah minum obat dapat membuat kinerja obat tekanan darah dan jantung menjadi kurang efektif, bahkan tidak berguna. Selain membuat kinerja sejumlah obat jadi kurang efektif, kebiasaan tersebut juga berpotensi memicu kemunculan efek samping yang membahayakan nyawa Anda.

4. Kopi

Minum kopi setelah minum obat dapat meningkatkan efek dari obat-obatan seperti aspirin, epinefrin (obat untuk mengatasi reaksi alergi serius), dan albuterol (obat yang dipakai mengatasi masalah pernapasan penderita asma). Selain itu, kopi juga berisiko mempersulit tubuh untuk menyerap dan menggunakan zat besi.

5. Makanan kaya kandungan vitamin K

Mengonsumsi makanan yang kaya akan kandungan vitamin K seperti brokoli, kubis, kangkung, dan bayam dapat memengaruhi kinerja obat pengencer darah seperti warfarin. Asupan vitamin K yang berlebih dalam tubuh Anda dapat meningkatkan risiko pembekuan darah.

6. Ginseng

Sama seperti makanan kaya kandungan vitamin K, ginseng dapat membuat kinerja pengencer darah menjadi kurang efektif. Selain itu, ginseng juga melemahkan efek obat-obat antiinflamasi nonsteroid seperti ibuprofen dan naproxen.

Bagi penderita depresi yang minum obat MOI, ginseng berpotensi memicu rasa sakit kepala, masalah tidur, membuat Anda menjadi hiperaktif, dan merasa gugup.

7. Ginkgo biloba

Ginkgo biloba dapat melemahkan efek obat yang digunakan untuk mengontrol kejang. Obat-obatan yang menjadi kurang maksimal apabila dikonsumsi dengan ginkgo biloba antara lain carbamazepine dan asam valproat.

Catatan dari SehatQ

Minum susu setelah minum obat sebenarnya boleh dilakukan, apalagi untuk mencegah efek obat yang dapat mengiritasi lambung seperti aspirin, NSAID, dan kortikosteroid. Di sisi lain, minuman ini tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan antibiotik karena bisa mengurangi efektivitasnya.

Untuk berdiskusi lebih lanjut mengenai minum susu setelah minum obat, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

Gaya Hidup Sehat

“Sebaiknya hindari minum obat berdekatan dengan minum susu,” anjuran semacam ini tentu sudah umum diketahui banyak orang. Beberapa jenis obat tertentu akan gagal diserap tubuh jika dikonsumsi berdekatan dengan waktu minum susu. Namun bagaimana dengan Vitamin C? Apakah mengonsumsi Vitamin C berdekatan dengan minum susu tidak dianjurkan bahkan dilarang seperti halnya obat?

Beri Jeda Waktu Setelah Atau Sebelum Minum Susu

Suplemen Vitamin C dan susu keduanya merupakan asupan yang sama-sama bermanfaat jika dikonsumsi dengan tepat. Namun sepertinya, mengonsumsi keduanya secara berdekatan atau berbarengan bukanlah cara yang tepat. Ada beberapa alasan yang menguatkan hal ini:

Pertama, Vitamin C yang masuk ke tubuh umumnya butuh waktu yang cukup lama untuk diserap. Ia harus ‘mengantri’ untuk diolah menjadi metabolit. Dalam ‘antrian’ tersebut, Vitamin C harus bercampur dengan makanan atau minuman lain yang dikonsumsi berdekatan. Saat tercampur dengan susu di dalam tubuh, penyerapan Vitamin C jadi sulit karena adanya lemak dari susu tersebut. Hal ini memungkinkan sejumlah Vitamin C terlanjur ‘rusak’ sebelum diserap, sehingga manfaat Vitamin C yang didapat tidak maksimal.

Kedua, Vitamin C biasa selain Holisticare EsterC umumnya memiliki tingkat keasaman yang tinggi (pH di bawah 4). Asam bersifat mengikat protein. Hal tersebut tentunya akan menggangu pencernaan dan penyerapan zat gizi apapun di tubuh, termasuk Vitamin C.

Ketiga, kalsium susu yang tinggi jika terkontaminasi dengan Vitamin C bisa meningkatkan risiko terbentuknya kalsium oksalat, yaitu zat sisa pengolahan Vitamin C. Kadar oksalat yang tinggi dalam jangka panjang berpotensi mengendap dan memicu batu ginjal. Namun risiko ini bisa dikurangi jika jenis Vitamin C yang dikonsumsi termasuk rendah oksalat, seperti Holisticare EsterC.

Jeda Aman Minum Susu

Di balik ketiga alasan tersebut, Vitamin C sebenarnya dapat meningkatkan penyerapan mineral kalsium (Ca) dan zat besi (Fe) pada susu. Jika kamu bertujuan untuk memaksimalkan penyerapan kalsium susu, boleh-boleh saja mengonsumsinya berdekatan dengan suplemen Vitamin C. Namun melihat risikonya, cara tersebut bukanlah pilihan yang bijak.

Intinya, mengonsumsi Vitamin C berdekatan atau berbarengan dengan susu cenderung aman, namun tidak disarankan. Sebaiknya beri jarak selama 2 jam jika kamu ingin meminum susu dan suplemen Vitamin C. Dengan menerapkan cara seperti ini, kamu dapat merasakan kedua manfaat tersebut.

Apakah boleh setelah minum obat minum susu bear brand

Freepik.com

Ilustrasi Minum Obat Setelah Minum Susu

NOVA.id - Sahabat NOVA mungkin sering mendengar nasihat untuk tidak minum obat setelah minum susu.

Kita pun mungkin jadi bertanya-tanya, bolehkan minum obat setelah minum susu?

Dikutip dari Kompas.com, boleh tidaknya minum obat setelah minum susu tergantung jenis obatnya.

Baca Juga: Cara Menghilangkan Flek Hitam dengan Susu Kedelai, Dijamin Ampuh!

Pasalnya, setiap obat memiliki komposisi yang berbeda-beda. Zat tersebut memiliki reaksi yang berlainan dengan susu.

Diketahui, kandungan kalsium dalam susu dapat mengingat bahan aktif antibiotik tertentu dan mengganggu penyerapan obat ke aliran darah.

Namun, perlu diingat bahwa tidak semua obat antibiotik bereaksi dengan susu dan produk berbasis susu.

Baca Juga: Ibu Harus Tahu, Ini Bahaya Memberi Susu Kental Manis untuk Balita

Selain beberapa antibiotik, beberapa obat tekanan darah dan antidepresan juga dapat berinteraksi dengan produk susu.

Dibalik efek samping itu, rupanya, minum susu berdekatan dengan waktu minum obat antibiotik jenis tertentu terkadang juga bisa meminimalkan efek samping obat.

Hal tersebut disampaikan oleh dokter yang berbasis di Mumbai, India, Dr Aarti Ullal, dilansir dari Heathsite.

Baca Juga: Tak Diduga! Ini Manfaat Minum Susu Kunyit Rutin, Bikin Kulit Kinclong Bebas Flek Hitam

Diketahui, beberapa antibiotik memiliki efek samping seperti memicu perut kembung, sembelit, dan diare.

Nah, jika kita merasakan efek samping itu, kita akan disarankan untuk minum susu karena bisa meringkankan gangguan pencernaan.

Selain itu, orang yang sedang dianjurkan menambah asupan protein juga boleh saja minum obat setelah minum susu asalkan mendapatkan persetujuan dokter. 

 Baca Juga: BPOM Larang Masyarakat Menyeduh Susu Kental Manis untuk Diminum

Namun, jika Sahabat NOVA mengalami mual atau muntah karena minum obat setelah minum susu, lebih baik jangan konsumsi susu dulu sampai pengobatan tuntas.

Menurut The Pharmaceutical Journal, untuk mencegah kontra interaksi obat tertentu dengan susu, atur jarak minum obat dengan susu selang dua jam.

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita yang lebih lengkap dan dalam ada di Tabloid NOVA. Belinya enggak repot, kok.

Sahabat NOVA bisa pilih langganan di Grid Store, atau baca versi elektroniknya (e-magz) di Gramedia.com, MyEdisi, atau Majalah.id.