Apakah ASI terasa amis jika ibu makan ikan?

Air Susu Ibu (ASI) adalah asupan penting bagi tumbuh kembang bayi. ASI dianjurkan diberikan kepada bayi, minimal enam bulan pertama pasca dilahirkan. Selanjutnya, Mama bisa memberikan makanan pendamping ASI untuk memenuhi kebutuhan nutrisi hariannya. 

ASI pertama yang diproduksi umumnya berwarna kekuningan, pekat, dan kental. ASI itulah yang disebut kolostrum. Seiring bertambahnya hari, ASI akan berubah warna menjadi lebih putih. Mama tak perlu khawatir dengan perubahan warna ASI karena hal itu tidak memengaruhi kualitas ASI bagi si Kecil. 

Lantas, bagaimana ciri-ciri bau ASI yang baik untuk bayi? Bagaimana cara mengetahui ASI masih layak untuk diberikan kepada bayi? Popmama.com telah merangkum penjelasan seputar aroma ASI yang baik seperti di bawah ini. 

1. ASI segar tidak berbau

Apakah ASI terasa amis jika ibu makan ikan?
Freepik/Zilvergolf

Normalnya, ASI memiliki aroma sedikit manis, namun seringnya tidak menimbulkan aroma apa pun. Sementara itu, warna ASI normal adalah kekuningan atau putih pucat. 

Apabila ada perubahan warna ASI, maka itu bisa disebabkan ASI telah terkontaminasi darah akibat puting lecet. 

  • 6 Penyebab Mual Muntah saat Hamil Tua, Waspada Bisa Komplikasi
  • Mengenal Douching Vagina dan Dampaknya bagi Kesuburan saat Promil
  • Jenis Obat yang Aman dan Tidak Aman untuk Ibu Hamil

2. Aroma ASI tidak amis

Apakah ASI terasa amis jika ibu makan ikan?
Freepik/comzeal

Ciri pertama yang perlu diperhatikan sebelum memberikan ASI, terutama ASI perah kepada bayi adalah aroma ASI tidak amis. Bau amis dan asam menandakan kualitas ASI sudah buruk dan tidak layak untuk diberikan kepada bayi. 

Bau amis dan asam itu umumnya disebabkan ASI disimpan di botol dalam waktu lama sehingga ASI menjadi basi. Oleh karena itu, Mama dianjurkan memberikan ASI secara langsung kepada bayi. Apabila Mama dituntut beraktivitas di luar rumah, maka jangan simpan ASI di botol dalam waktu lama. 

3. Tidak bau sabun

Apakah ASI terasa amis jika ibu makan ikan?
Freepik

Mama kerap menyimpan ASI perah di lemari es. Padahal menyimpan ASI di lemari es membuat ASI memiliki tekstur dan berbau seperti sabun. 

Perlu diketahui, ASI berbau tengik seperti sabun disebabkan tingginya kandungan lipase atau enzim yang terdapat dalam ASI. Apabila Mama menyusui si Kecil secara langsung, enzim lipase mampu melarutkan lemak dalam ASI sehingga mudah dicerna oleh si Kecil dan melumpuhkan kuman yang bisa menginfeksi tubuh bayi. 

Namun, apabila ASI disimpan di lemari es dalam waktu lama, enzim lipase akan memecah lemak dalam ASI sehingga menimbulkan bau tengik menyerupai sabun. 

Bolehkan ASI Berbau Diberikan kepada Bayi?

Apakah ASI terasa amis jika ibu makan ikan?
Pexels/william-fortunato

Pada dasarnya, asi berbau tengik masih boleh diberikan kepada bayi selama Mama telah mengikuti teknik penyimpanan dan pencairan ASI dengan benar. Namun, Mama tidak diperbolehkan memberikan ASI yang berbau asam dan amis kepada bayi karena itu menandakan ASI sudah basi. 

Di sisi lain, ASI berbau sabun umumnya ditolak oleh bayi karena bayi merasakan ada perubahan rasa. Untuk lebih meyakinkan, Mama sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu ke dokter atau konsultan laktasi sebelum memberikan ASI berbau sabun kepada bayi. 

Tips Mengurangi ASI Berbau

Apakah ASI terasa amis jika ibu makan ikan?
Freepik/Zilvergolf

Untuk diketahui, tak ada cara khusus untuk menghilangkan bau pada ASI. Pasalnya, ASI perah yang disimpan di lemari es pasti menimbulkan bau. Mama hanya dapat melakukan beberapa cara untuk mengurangi ASI berbau sabun dan mencegah ASI basi. 

Pertama, Mama dianjurkan memanaskan ASI perah sebelum dimasukkan ke lemari es. Panaskan ASI menggunakan api kecil hingga muncul gelembung kecil di tepi panci. Lalu, masukkan ASI ke dalam botol dan simpan di lemari es. 

Cara di atas akan menonaktifkan enzim lipase sehingga mencegah proses pemecahan lemak yang dapat menimbulkan ASI berbau sabun. Proses pemanasan ASI itu memang bisa mengurangi sebagian nutrisi dalam ASI. Meskipun begitu, pemberian ASI perah yang dipanaskan masih lebih baik dibandingkan berhenti memberikan ASI. 

ASI berbau tidak selalu menandakan ASI telah basi. ASI berbau tengik menyerupai sabun masih bisa diberikan kepada bayi selama Mama telah mengikuti teknik penyimpanan dengan benar. 

Apakah makan ikan dapat membuat ASI amis?

Makan Ikan Menyebabkan ASI Jadi Bau Amis Selain tidak berhubungan dengan suhu makanan yang Moms konsumsi, aroma makanan yang Moms konsumsi tidak akan merubah aroma dari ASI. Makanya, mitos yang menyebabkan makan ikan akan membuat ASI jadi bau amis, tidak perlu Moms percaya lagi.

Apa yang membuat ASI amis?

Penyimpanan ASI Penyebab lain ASI bau amis terletak pada cara penyimpanan ASI, terutama ASI perah. ASI yang disimpan di botol dalam waktu lama kemungkinan besar dapat mengalami perubahan aroma dan rasa. Perlu diketahui, ASI perah hanya bisa bertahan di suhu ruangan sekitar 25 derajat Celcius selama 4 jam saja.

Kenapa ibu menyusui tidak boleh makan ikan?

Di mana dua jenis asam lemak omega-3 ini penting untuk perkembangan otak pada bayi. Namun, Kawan Puan perlu tahu bahwa tak semua ikan itu baik dikonsumsi, karena ada yang mengandung merkuri tinggi. Ikan yang tinggi merkuri dan wajib dihindari saat menyusui di antaranya tuna, makarel, dan marlin.

Ikan apa yang tidak boleh dikonsumsi oleh ibu menyusui?

Terlebih dalam memilih jenis ikan yang dikonsumsi. Untuk Busui, Anda sebaiknya memilih mengonsumsi ikan yang memiliki kandungan merkuri rendah seperti salmon, teri, ikan lele, dan nila. Serta, hindari jenis ikan laut yang punya kadar merkuri tinggi seperti ikan hiu, tuna, todak, makarel, atau ikan ubin.