Apakah ada tato yang tidak permanen

Liputan6.com, Jakarta Banyak orang menginginkan tato, namun tidak menyukai gagasan bahwa tato tersebut akan menempel selamanya pada tubuh mereka. Dilansir dari mymodernmet.com, Selasa (17/5/2016), sebuah startup teknologi bernama Ephemeral baru saja menciptakan cara untuk membuat tinta yang bisa hilang dengan sendirinya dalam jangka waktu tertentu.

  • Seniman Ini Tawarkan Tato Gratis untuk Tutupi Luka dari Kekerasan
  • Unik, Tato Perempuan Ini Tunjukkan Ia Tuli dan Dapat Apresiasi
  • Tato Ini Dapat Mengembalikan Payudara Penderita Kanker

Tato ini tidak banyak berbeda dengan tato pada umumnya, namun ketahanan tintanya hanya sekitar satu tahun sebelum akhirnya memudar.

  • Kemunculan Nana After School Bikin Heboh, Kenapa Islam Melarang Tato?

Tato konvensional biasanya dibuat permanen dengan molekul yang besar, sehingga ia juga akan merusak kekebalan tubuh ketika berusaha dihilangkan.

Berbeda dengan tato dari Ephemeral, molekul yang ada di dalamnya lebih kecil dan lapisan pelindung akan pecah dalam waktu 365 hari. Jangan khawatir, jika Anda ingin tato menghilang dengan cepat, Anda tinggal datang ke rumah tato untuk langsung menghapusnya.

Ephemeral akan mulai meluncurkan produknya di musim gugur tahun 2017.

Jakarta - Selain tato permanen, ada pula jenis tato temporer yang akan hilang dengan sendirinya dalam rentang waktu tertentu. Beberapa orang umumnya menggunakan tato temporer dengan alasan estetika, atau memperindah penampilannya.

Nah, baru-baru ini, model asal Amerika, Kendall Jenner membuat tato temporer bergambar ular besar di pahanya. Hal itu ia lakukan dalam rangka pemotretan cover majalah. Dalam penggunaan tato temporer, bukan berarti tak ada risiko kesehatan di baliknya lho.

"Hanya karena tato bersifat sementara, ini tidak berarti tato temporer bebas risiko. Reaksi pada kulit akibat pemakaian tato temporer ini bisa terjadi segera, bahkan tiga minggu setelah pembuatan tato," tegas Dr Linda Katz dari FDA's Office of Cosmetics and Colors.

Dikutip dari Live Science, ahli kimia di FDA's Office of Cosmetics and Colors, Bhakti Petigara Harp menambahkan alergi terhadap zat pewarna tato bisa menimbulkan ruam dan lecet. Nah, efek jangka panjang yang bisa terjadi termasuk terbentuknya jaringan parut juga perubahan kulit dan kepekaan terhadap matahari.

Sementara, healthguidance.org menuliskan bahwa terdapat berbagai macam tato temporer. Bahkan, tato yang hanya dibutuhkan air untuk menempelkannya di kulit pun bisa berbahaya jika jenis reagen yang digunakan dan produk tinta tato tersebut tidak disetujui oleh badan pengawas produk kosmetik di tiap negara.

Baca juga: Menato Tubuh Sembarangan Bisa Berisiko Gatal Hingga Alergi Mematikan

Dengan kata lain, tinta dan bahan yang digunakan untuk mengukir sebuah tato di kulit Anda dengan aneka warna harus dipastikan mendapat izin edar. Ketika terjadi alergi, reaksi tiap orang yang bisa ditimbulkan juga bervariasi. Ketika Anda mengalami keluhan misalnya timbul ruam, kulit memerah, gatal, dan perih, segera berkonsultasi ke dokter.

"Untuk melakukan pembuatan tato yang aman, selain memastikan tinta yang digunakan aman, ada beberapa hal yang mesti diperhatikan. Apakah salon untuk menato benar-benar resmi dan berizin, kemudian pastikan si penato mencuci tangan dan memakai sarung tangan sebelum menato Anda," tulis Mayo Clinic.

Lalu, pastikan apakah si penato menggunakan alat yang tepat dan terjamin kebersihannya. Misalnya, Anda benar-benar menggunakan alat baru yang masih disegel untuk alat yang hanya sekali pakai. Kemudian, pastikan bahwa alat tato sudah disteril dengan tepat.

Baca juga: Butuh Berapa Kali Terapi Laser Agar Tato Bisa Pudar dengan Optimal?

Nah, bagaimana sih 'penampakan' tato ular besar yang tergambar di paha adik tiri Kim Kardashian ini? Simak dalam video berikut ini.
(rdn/up)

Jakarta - Ada dua jenis tato yang umum digunakan, yakni permanen dan temporer. Tato permanen melekat pada kulit seumur hidup serta sangat sulit dihilangkan. Sementara tato temporer bisa hilang dalam waktu singkat. Kadang tidak berbekas.

Kebanyakan penyuka tato yang dalam kepercayaannya melarang hal tersebut, jenis temporer paling sering dipilih. Karena mudah hilang dan bahan yang digunakan pun dianggap lebih ringan.

Ternyata, itu tak selalu benar. Pemilik studio Light of God in Tattoo (Login) Sean Anthony bilang, tato temporer justru lebih rentan terhadap alergi atau infeksi kulit yang parah. Makanya, dia hanya melayani jasa tato permanen.

"Untuk yang kulitnya sensitif, tato temporer sering bikin alergi yang ujungnya bisa jadi luka. Bahan yang dipakai juga beda sama yang permanen," kata Sean kepada DetikHot, Selasa (29/10/2013).

Pria 22 tahun ini melanjutkan, meski teknik yang dipakai hampir sama, tinta untuk tato temporer kebanyakan berbasis cat pewarna rambut yang mudah menimbulkan iritasi kulit.

"Sama juga tato tradisional misalnya, kita kan enggak tahu bahannya apa. Bisa jadi gatal-gatal, lecet, sampai luka abses. Kalau mau bikin tato, tapi temporer, saran saya mending jangan," ujarnya.

Pembuat tato asal Bandung, Kimik, 29 tahun, mengatakan hal yang sama. Tato permanen dan temporer memiliki jenis tinta berbeda. Tinta tato permanen memiliki zat khusus yang dapat menyatu pada pigmen kulit. Didapat secara impor dan tidak murah.

Sementara tinta tato temporer punya jenis yang lebih beragam. Namun, kekurangannya, tidak bisa diserap kulit dengan baik, juga mudah sekali menimbulkan alergi.

"(Tinta) enggak sama. Lain lagi ya dengan hena. Tato temporer memang lebih murah, lebih mudah, tapi akibatnya bisa jadi permanen. Bekasnya itu malah yang enggak bagus," kata Kimik.

***

Terjun dalam jasa pembuatan tato bukan tanpa risiko. Stigma buruk hingga ancaman penularan virus Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) jelas bikin ngeri.

Namun, bagi Sean Anthony, hal tersebut justru sebuah tantangan. Pemuda 22 tahun ini ingin membuktikan bahwa tato aman jika dibuat dengan proses yang benar.

Salah satu yang tak bisa ditolerir adalah kebersihan dan sterilisasi alat. Dia mewajibkan seluruh tattoo artist-nya menggunakan sarung tangan serta menerapkan prosedur baku.

"Jarum itu harus sekali pakai. Satu orang satu jarum, setelah itu langsung buang. Saya juga punya alat sterilisasi khusus seperti oven untuk menjaga kebersihan dan steril," kata Sean.
.

"Saya bukan kejar setoran atau cari keuntungan. Sebagai project of ego saya saja. Kenapa saya batasi, karena membuat tato, sekecil apapun itu capek," ujar Sean.

***

Tato seringkali dianggap sebagai simbol premanisme. Lekat dengan kehidupan bebas yang negatif dan dipandang sebelah mata.

Sean Anthony bahkan punya mimpi mengubah imej tato menjadi lebih baik. Di studio tato miliknya, Sean menerapkan syarat dan aturan ketat bagi mereka yang berminat membuat tato di sana. Misalnya, harus berusia di atas 18 tahun dan bebas narkoba.

"Jangankan narkoba, kalau ada orang yang datang ke studio dalam keadaan mabuk saja saya suruh pulang. Kalau mau ditato, mabuk saja dilarang, apalagi sedang dalam pengaruh narkoba. Saya enggak mau ambil risiko," kata Sean kepada detikHot, Selasa (29/10/2013).

Dia ingin membuktikan bahwa orang yang bertato atau menyenangi tato tidak berarti memiliki perilaku buruk. Meskipun, Sean tak memungkiri stigma tersebut sangat sulit dihilangkan.

"Iya memang stigma negatif masih ada sampai sekarang. Enggak bisa disalahkan juga karena preman yang ditangkap tatoan. Tapi, sebenarnya balik lagi ke masing-masing orang gimana menyikapinya. Kalau tato yang dibuat benar-benar dari hati, hasilnya pasti beda. Lihatnya sebagai seni," ujarnya.

Aturan yang diterapkan di studio Sean juga ditujukan untuk menjaga nama baik diri, lingkungan, maupun imej tato sendiri. Dia tidak mau terjadi sesuatu yang tidak diinginkan seperti penggerebekan narkoba atau tindakan kriminal lain.

"Saya buka studio tato bukan untuk kejar setoran atau cari keuntungan. Sebagai project of ego saya saja. Kenapa saya batasi, karena membuat tato, sekecil apapun itu capek. Saya enggak mau artist tattoo saya kecapekan karena nanti imbasnya ke kualitas yang jelek," ujar Sean.

(utw/utw)

Tato apa yang tidak permanen?

Apa itu tato temporer? Tato temporer adalah tato tidak permanen yang bisa hilang atau dihapus.

Apakah tato tidak permanen haram?

Tato temporer atau tato sementara waktu, tidak termasuk kategori 'Wasyman', hukumnya seperti memakai pacar (henna/inai), namun perlu diperhatikan jika bahan-bahan yang digunakan bisa menghalangi masuknya air ke kulit maka ketika salat dan berwudu wajib dihilangkan terlebih dahulu.

Tato semi permanen apakah sakit?

Proses pengerjaannya sebenarnya sangatlah mirip dengan permanent tatto, bedanya jarum yang digunakan hanya satu dan jarum hanya masuk ke lapisan kulit paling atas (1-2mm), sehingga tingkat rasa sakit yang dirasakan lebih ringan.

Apakah ada tato temporer?

Jakarta - Selain tato permanen, ada pula jenis tato temporer yang akan hilang dengan sendirinya dalam rentang waktu tertentu. Beberapa orang umumnya menggunakan tato temporer dengan alasan estetika, atau memperindah penampilannya.

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA