Apa yang terjadi jika uterus mengalami gangguan

Kesehatan sistem reproduksi sangat krusial bagi setiap orang. Hal ini juga berpengaruh terhadap pengambilan keputusan seseorang terutama terkait dengan memiliki keturunan. Ada beberapa penyakit pada sistem reproduksi dan cara pencegahannya yang perlu diantisipasi.

Beberapa penyakit pada sistem reproduksi terjadi ketika perempuan memasuki fase menstruasi, beranjak dewasa, hingga saat berada di fase menopause. Faktor hormonal juga turut berpengaruh terhadap kondisi ini.

Penyakit pada sistem reproduksi

Beberapa penyakit pada sistem reproduksi yang paling umum terjadi, seperti:

1. Endometriosis

Penyakit ini terjadi ketika ada jaringan yang tumbuh di dinding uterus. Orang yang menderita endometriosis akan merasa nyeri terutama saat sedang menstruasi bahkan berpengaruh terhadap kesuburannya. Dibandingkan dengan perempuan subur, mereka yang menghadapi kesulitan memiliki keturunan 8 kali lebih rentan mengalami endometriosis.

Cara mencegah endometriosis bisa dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, olahraga teratur, hindari stres, dan juga memilah apa saja yang dikonsumsi sehari-hari. Makanan bergizi berperan penting terhadap kesehatan reproduksi seseorang.

2. Kanker serviks

Jangan sepelekan kanker yang disebabkan human papillomavirus atau HPV yaitu kanker serviks. Setiap tahun, puluhan ribu perempuan menderita kanker serviks. Kondisi ini dapat berpengaruh terhadap kesuburan seseorang. Namun, bisa dicegah dengan rutin melakukan pap smear terutama bagi yang sudah aktif berhubungan seksual dan melakukan vaksinasi HPV.

3. PCOS

Terkadang perempuan baru menyadari memiliki penyakit pada sistem reproduksi berupa PCOS ketika sedang menjalani program hamil. PCOS adalah singkatan dari polycystic ovary syndrome, yaitu munculnya kantong berisi cairan di salah satu atau kedua ovarium.

PCOS ini berkaitan dengan hormon. Untuk mencegahnya, biasanya dokter akan menyarankan menjalani gaya hidup sehat dan aktif bergerak sehingga kesehatan sistem reproduksi lebih terjaga.

4. Fibroid rahim

Fibroid rahim atau uterine fibroid juga merupakan salah satu penyakit pada sistem reproduksi yang kerap terjadi. Hanya saja, penderitanya kerap tidak mengalami gejala apapun. Dokter biasanya mendeteksi adanya fibroid ini saat melakukan pemeriksaan USG.

5. Gonorrhea & Chlamydia

Kedua jenis infeksi menular seksual di atas kerap terjadi dan mengganggu kesehatan reproduksi seseorang. Jika dibiarkan, penyakit seperti gonorrhea dan chlamydia bisa saja menyebabkan radang panggul. Dalam jangka panjang, masalah infeksi menular seksual juga bisa memicu infertilitas.

Cara menghindari tertular infeksi menular seksual bisa dengan melakukan seks aman dengan memakai alat kontrasepsi. Selain itu, tidak gonta-ganti pasangan juga penting untuk memastikan tidak ada risiko penularan infeksi menular seksual.

6. HIV/AIDS

Sebagian besar kasus HIV pada perempuan diperoleh dari kontak langsung saat berhubungan seksual dengan pasangan. Tak hanya itu, berbagi jarum dengan orang yang terinfeksi juga merupakan media penularan HIV. Menghindari kedua pemicu itu juga merupakan cara mencegah penularan HIV/AIDS.

Berkat majunya pengobatan modern, HIV bisa diatasi seperti halnya penyakit kronis lainnya. Tak sedikit penderita HIV yang kualitas hidupnya tetap baik bahkan memiliki keturunan. Dengan perawatan infertilitas khusus, kemungkinan menularkan virus pada bayi cukup rendah.

7. Disfungsi seksual

Tak hanya pria dengan disfungsi ereksi, perempuan pun bisa mengalami disfungsi kehidupan seksual. Mulai dari seks terasa nyeri, tidak menarik, hingga banyak lagi kondisi yang dapat berpengaruh terhadap kesuburan.

Cara mencegah terjadinya disfungsi seksual ada pada komunikasi. Jangan ragu mendiskusikan hal ini tak hanya kepada pasangan, tapi juga tenaga profesional. Dengan demikian, bisa diketahui akar masalah mengapa seseorang mengalami disfungsi seksual dan tak bisa menikmati hubungan intim dengan pasangan.

Baca Juga

  • Memahami Higroma Kistik pada Bayi, Mulai dari Gejala hingga Cara Mengobatinya
  • Perbedaan Batuk Kering dan Berdahak, Kenali Peyebabnya
  • Dari 5 Jenis Malaria, Kenali Mana yang Paling Mematikan

Catatan dari SehatQ

Beberapa jenis penyakit pada sistem reproduksi dan cara pencegahannya terletak pada gaya hidup. Menjalani gaya hidup sehat secara konsisten sangat baik untuk kesehatan, tak hanya kesehatan reproduksi saja.

Menjaga berat badan ideal tidak terlalu berat atau kurus juga berpengaruh terhadap peluang seorang perempuan memiliki keturunan. Bahkan bagi mereka yang tidak sedang menjalani program hamil sekalipun, kesehatan reproduksi sangat krusial dan berpengaruh terhadap aktivitas sehari-hari.

Apa itu uterus dan fungsinya?

Halodoc, Jakarta – Uterus (juga disebut rahim) adalah organ otot berbentuk buah pir terbalik dari sistem reproduksi wanita yang terletak di antara kandung kemih dan rektum. Uterus berfungsi untuk memberi makan dan menampung sel telur yang telah dibuahi sampai menjadi janin atau sampai siap untuk dilahirkan.

Apa yang terjadi jika salah satu organ ovarium mengalami gangguan?

Perlengketan ovarium membuat ovulasi terhambat atau tuba falopi tidak dapat mengambil telur. Fungsi ovarium yang rusak menyebabkan tidak adanya ovulasi dan gangguan menstruasi lainnya. Kondisi-kondisi itu bisa membawa dampak yang sama, yaitu ketidaksuburan.

Apa saja gangguan pada rahim?

5 Penyakit yang Sering Menyerang Sistem Reproduksi Wanita.
Endometriosis. Endometriosis merupakan kondisi yang sering ditemui pada wanita. ... .
Cystitis. Cystitis merupakan sindrom klinis kompleks yang diidentifikasi oleh peradangan akut atau kronis akibat infeksi pada lapisan kandung kemih. ... .
Mioma uteri. ... .
Kanker serviks. ... .
HIV/AIDS..

Bagaimana ciri seorang yang mengalami gangguan reproduksi?

Ciri-ciri gangguan reproduksi pada wanita.
Nyeri saat menstruasi. Nyeri saat menstruasi adalah ciri-ciri gangguan reproduksi yang paling sering terjadi. ... .
2. Sakit saat buang air kecil. ... .
3. Ciri-ciri gangguan reproduksi berupa sakit perut..