Apa yang menyebabkan para remaja lebih cepat menyerap bahasa gaul daripada bahasa Indonesia baku

Tahukah kamu, apa itu bahasa prokem? Bahasa prokem merupakan bahasa yang sering digunakan oleh kalangan remaja atau komunitas tertentu sebagai sarana komunikasi antar sesamanya. Pada mulanya, bahasa prokem sering disebut sebagai bahasa gaul atau bahasa sandi yang bertujuan untuk menyampaikan hal-hal yang sifatnya privasi agar orang lain tidak mengetahui apa yang sedang mereka bicarakan. Bahasa prokem berkembang sesuai dengan latar belakang sosial budaya pemakainya.

Bahasa prokem diciptakan oleh sekelompok remaja dalam kesehariannya. Bahasa prokem merupakan salah satu bentuk menyimpang dari bahasa Indonesia sebagai bahasa dalam pergaulan anak-anak remaja. Istilah ini muncul pada akhir tahun 1980-an. Pada saat itu, ia dikenal sebagai “bahasanya para bajingan atau anak jalanan” karena arti kata prokem dalam pergaulan adalah preman yang mendapat sisipan OK menjadi prokeman lalu mengalami apokope yaitu lenyapnya bunyi akhir sehingga menjadi prokem.

Hartman dan Stork (1972) mengemukakan sebagai satu ujaran yang dicirikan dengan kosa-kata yang baru ditemukan dan cepat berubah, dipakai kawula muda atau kelompok-kelompok sosial dan profesional untuk berkomunikasi di dalam kelompoknya. Jadi, cenderung untuk tidak diketahui oleh pihak lain dalam masyarakat ujaran.
Belakangan ini, bahasa prokem mengalami pergeseran fungsi dari bahasa rahasia menjadi bahasa pergaulan anak-anak remaja. Bahasa prokem yang semestinya hanya sebagian bahasa sebuah komunitas, namun sekarang telah beralih fungsi. Banyak bermunculan bahasa alay atau gaul yang digunakan dalam percakapan sehari-hari masyarakat luas yang dapat menyebabkan dampak negatif terhadap konsistensi bahasa Indonesia bahkan masa depan negara.

Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional yang seharusnya kita gunakan dalam kegiatan sehari-hari. Selain itu menggunakan bahasa Indonesia harus dengan baik dan benar, bukan dicampuradukkan dengan bahasa daerah, bahasa asing maupun bahasa gaul. Dalam hal ini, peran media sangat berpengaruh kepada masyarakat dalam berbahasa. Tetapi pada kenyataannya, media justru menampilkan atau menulis berita yang cenderung menggunakan bahasa Indonesia yang dicampur dengan bahasa gaul, bahkan bahasa asing.

Sekarang, bahasa prokem telah umum digunakan sebagai bentuk percakapan sehari-hari dalam pergaulan di lingkungan sosial masyarakat terutama remaja. Dalam media-media populer seperti TV, radio, dunia perfilman nasional tidak ketinggalan memasukkan bahasa-bahasa sandi tersebut yang dapat memengaruhi remaja dalam berbahasa. Seringkali ia digunakan dalam beberapa artikel yang ditujukan untuk kalangan remaja oleh majalah-majalah remaja yang sangat populer untuk menarik minat. Bahasa prokem saat ini memanglah menjadi komunikasi verbal yang utama digunakan oleh remaja dalam kehidupan sehari-harinya.

Kadangkala, dilingkungan sekolah, remaja kesulitan berbicara dengan bahasa Indonesia baku pada saat prresentasi tugas, diskusi dan lainnya. Mereka kadang masih menggunakan bahasa gaul tersebut dengan alasan banyaknya bahasa prokem yang telah berkembang membuat mereka kebingungan untuk memilah-milih kata yang tepat dan standar.

Beberapa contoh kata-kata dalam bahasa prokem seperti kata aku dan kamu menjadi gue/gua dan loe/elu. Kata astaga menjadi kata anjay atau anjir, kemudian kata norak atau udik diganti dengan kata kamseupay. Kata bapak/ibu menjadi bokap/nyokap, Kata tidak menjadi gak/enggak dan kata-kata lain yang sudah mengalami perubahan menjadi tidak baku.

Beberapa dampak negatif adanya bahasa prokem dikalangan remaja sebagai berikut:

Kesulitan berbahasa Indonesia dengan benar

Dengan seringnya menggunakan bahasa gaul untuk berkomunikasi maka remaja akan semakin sulit menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar karena sudah menjadi keseharian. Dengan kebiasaan tersebut, remaja akan sulit membedakan mana yang kata baku dan tidak baku, bahkan dalam komunikasi formal akan mengganggu kelancaraan komunikasinya.
Eksistensi bahasa Indonesia terancam terpinggirkan

Bahasa Indonesia akan terpinggirkan karena remaja lebih sering menggunakan bahasa gaul untuk berkomunikasi dan menggunakan bahasa Indonesia yang benar hanya pada forum resmi saja. Sesuatu akan menjadi kebiasaan apabila dilakukan dengan berulang-ulang, sedangkan bahasa Indonesia hanya digunakan di forum resmi saja. Bagaimana bahasa Indonesia ini akan tetap eksis apabila penggunaannya tidak diutamakan.

Perilaku tidak sopan.

Dari segi norma susila bahasa gaul mempunyai dampak pada perilaku yang tidak baik, contohnya bila digunakan pada orang yang lebih tua akan tidak sopan karena keluar dari tatanan norma dan sopan santun. Bahasa prokem juga memiliki bentuk yang sukar dipahami, akibatnya mungkin dapat menyinggung perasaan orang lain.

Agar Bahasa Indonesia tidak tergeser oleh bahasa Gaul, maka kita sebagai warga Indonesia yang baik hendaknya melakukan langkah-langkah pencegahan  dan penanggulangan sebelum bahasa Indonesia punah. Langkah yang dapat ditempuh pertama, menanamkan dan menumbuh kembangkan pemahaman dan kecintaan dalam diri generasi bangsa terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Kedua, menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dalam pendidikan, menyosialisasikan penggunaan bahasa Indonesia serta perbedaannya dengan bahasa prokem kepada pelajar. Ketiga, pemerintah Indonesia harus menekankan penggunaan bahasa Indonesia dalam film-film produksi Indonesia dan media sejenisnya. terakhir, membina sikap positif terhadap bahasa Indonesia serta menyiarkan perkembangan bahasa Indonesia yang terjadi.
Maka dari itu, sebagai remaja yang baik serta menjunjung tinggi bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia, sudah seharusnya kita menguatamakannya di atas dari bahasa apapun. Menghargai proses terbentuknya bahasa resmi negara ini merupakan salah satu bentuk jiwa nasionalisme kita terhadap negara. Cara mengahargai bahasa Indonesia yaitu dengan menggunakannya sebaik mungkin tanpa mencampuradukkannya dengan bahasa lain.

Oleh: Anju Arwani

Pengaruh Bahasa Gaul Terhadap Bahasa Indonesia. | Kompas

Bahasa adalah kemampuan yang dimiliki manusia untuk berkomunikasi dengan sesama manusia lainnya menggnakan tanda,misalnya kata dan gerakan.Kata gaul bisa diartikan sebagai anak lebay,Dimana anak-anak tersebut sering didefinisikan sebagai anak yang berkelakuan tidak biasa,atau dapat disebut berlebihan (norak). Anak lebay tersebut memiliki bahasanya sendiri yang tidak mudah dipahami oleh masyarakat umum.

Bahasa gaul (alay) dapat berkembang karena beberapa faktor. Seperti media sosial,televisi,dan dapat juga karena faktor lingkungan. Televisi banyak menyajikan program-program yang menampilkan kealayan menggunakan bahasa gaul. Dan remaja mengekspresikan bahasa gaul melalui media sosial. 

Oleh karean itu bahasa gaul berkembang dengan cepat.Sudah menjadi tanggung jawab pemerintah untuk mencegah televisi dari menampilkan acara televisi yang menggunakan bahasa tidak baku, atau bisa disebut bahasa alay. Dan orang tua harus membimbing anaknya agar menggnakan bahasa indonesia yang baik dan benar. Dan orang tua juga dapat mengkritik politisi yang mncul di telivisi jika tidak menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar.

Berbahasa sangat erat kaitannya dengan budaya sebuah generasi. Kalau generasi negeri ini kian tenggelam dalam pudarnya bahasa Indonesia yang lebih dalam, mungkin bahasa Indonesia akan semakin sempoyongan dalam memanggul bebannya sebagai bahasa nasional dan identitas bangsa. Dalam kondisi demikian, diperlukan pembinaan dan pemupukan sejak dini kepada generasi muda agar mereka tidak mengikuti pembusukan itu. 

Baca juga: Lengkapkah Kamus Besar Bahasa Indonesia? (Bahasa Baku dan Bahasa Gaul)

Pengaruh arus globalisasi dalam identitas bangsa tercermin pada perilaku masyarakat yang mulai meninggalkan bahasa Indonesia dan terbiasa menggunakan bahasa gaul. Saat ini jelas di masyarakat sudah banyak adanya penggunaan bahasa gaul dan hal ini diperparah lagi dengan generasi muda Indonesia juga tidak terlepas dari pemakaian bahasa gaul. Bahkan, generasi muda inilah yang paling banyak menggunakan dan menciptakan bahasa gaul di masyarakat. 

Penggunaan bahasa gaul dapat mempersulit penggunanya untuk berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Padahal di sekolah atau di tempat kerja, kita diharuskan untuk selalu menggunakan bahasa yang baik dan benar. Tidak mungkin jika pekerjaan rumah, ulangan atau tugas sekolah dikerjakan dengan menggunakan bahasa gaul. Karena, bahasa gaul tidak masuk ke dalam tatanan bahasa akademis. Begitu juga di kantor, laporan yang kita buat tidak diperkanakan menggunakan bahasa gaul. 

Jadi, ketika situasi kita dalam situasi yang formal jangan menggunakan bahasa gaul sebagai komunikasi. Gejala bahasa yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan bahasa Indonesia dianggap sebagai penyimpangan terhadap bahasa. Kurangnya kesadaran untuk mencintai bahasa di negeri sendiri berdampak pada tergilasnya atau lunturnya bahasa Indonesia dalam pemakaiannya dalam masyarakat terutama dikalangan remaja.

Apalagi dengan maraknya dunia kalangan artis menggunakan bahasa gaul di media massa dan elektronik, membuat remaja semakin sering menirukannya di kehidupan sehari-hari hal ini sudah menjadi wajar karena remaja suka meniru hal-hal yang baru. Dewasa ini pemakaian bahasa Indonesia baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia film, sinema elektronik (sinetron) mulai bergeser digantikan dengan pemakaian bahasa anak remaja, yang dikenal dengan bahasa gaul.

Karena bahasa gaul yang begitu mudah untuk digunakan berkomunikasi dan hanya orang tertentu yang mengerti arti dari bahasa gaul, maka remaja lebih memilih untuk menggunakan bahasa gaul sebagai bahasa sehari-hari. Sehingga bahasa Indonesia semakin pudar bahkan dianggap kuno di mata remaja dan juga menyebabkan turunnya derajat bahasa indonesia. Penggunaan bahasa gaul dapat mempersulit penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Padahal di sekolah atau di tempat kerja, kita diharuskan untuk selalu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Baca juga: Dua Risiko Bahasa Gaul Anak Jaksel, yang Kedua Bikin Ngakak


Page 2

Bahasa adalah kemampuan yang dimiliki manusia untuk berkomunikasi dengan sesama manusia lainnya menggnakan tanda,misalnya kata dan gerakan.Kata gaul bisa diartikan sebagai anak lebay,Dimana anak-anak tersebut sering didefinisikan sebagai anak yang berkelakuan tidak biasa,atau dapat disebut berlebihan (norak). Anak lebay tersebut memiliki bahasanya sendiri yang tidak mudah dipahami oleh masyarakat umum.

Bahasa gaul (alay) dapat berkembang karena beberapa faktor. Seperti media sosial,televisi,dan dapat juga karena faktor lingkungan. Televisi banyak menyajikan program-program yang menampilkan kealayan menggunakan bahasa gaul. Dan remaja mengekspresikan bahasa gaul melalui media sosial. 

Oleh karean itu bahasa gaul berkembang dengan cepat.Sudah menjadi tanggung jawab pemerintah untuk mencegah televisi dari menampilkan acara televisi yang menggunakan bahasa tidak baku, atau bisa disebut bahasa alay. Dan orang tua harus membimbing anaknya agar menggnakan bahasa indonesia yang baik dan benar. Dan orang tua juga dapat mengkritik politisi yang mncul di telivisi jika tidak menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar.

Berbahasa sangat erat kaitannya dengan budaya sebuah generasi. Kalau generasi negeri ini kian tenggelam dalam pudarnya bahasa Indonesia yang lebih dalam, mungkin bahasa Indonesia akan semakin sempoyongan dalam memanggul bebannya sebagai bahasa nasional dan identitas bangsa. Dalam kondisi demikian, diperlukan pembinaan dan pemupukan sejak dini kepada generasi muda agar mereka tidak mengikuti pembusukan itu. 

Baca juga: Lengkapkah Kamus Besar Bahasa Indonesia? (Bahasa Baku dan Bahasa Gaul)

Pengaruh arus globalisasi dalam identitas bangsa tercermin pada perilaku masyarakat yang mulai meninggalkan bahasa Indonesia dan terbiasa menggunakan bahasa gaul. Saat ini jelas di masyarakat sudah banyak adanya penggunaan bahasa gaul dan hal ini diperparah lagi dengan generasi muda Indonesia juga tidak terlepas dari pemakaian bahasa gaul. Bahkan, generasi muda inilah yang paling banyak menggunakan dan menciptakan bahasa gaul di masyarakat. 

Penggunaan bahasa gaul dapat mempersulit penggunanya untuk berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Padahal di sekolah atau di tempat kerja, kita diharuskan untuk selalu menggunakan bahasa yang baik dan benar. Tidak mungkin jika pekerjaan rumah, ulangan atau tugas sekolah dikerjakan dengan menggunakan bahasa gaul. Karena, bahasa gaul tidak masuk ke dalam tatanan bahasa akademis. Begitu juga di kantor, laporan yang kita buat tidak diperkanakan menggunakan bahasa gaul. 

Jadi, ketika situasi kita dalam situasi yang formal jangan menggunakan bahasa gaul sebagai komunikasi. Gejala bahasa yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan bahasa Indonesia dianggap sebagai penyimpangan terhadap bahasa. Kurangnya kesadaran untuk mencintai bahasa di negeri sendiri berdampak pada tergilasnya atau lunturnya bahasa Indonesia dalam pemakaiannya dalam masyarakat terutama dikalangan remaja.

Apalagi dengan maraknya dunia kalangan artis menggunakan bahasa gaul di media massa dan elektronik, membuat remaja semakin sering menirukannya di kehidupan sehari-hari hal ini sudah menjadi wajar karena remaja suka meniru hal-hal yang baru. Dewasa ini pemakaian bahasa Indonesia baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia film, sinema elektronik (sinetron) mulai bergeser digantikan dengan pemakaian bahasa anak remaja, yang dikenal dengan bahasa gaul.

Karena bahasa gaul yang begitu mudah untuk digunakan berkomunikasi dan hanya orang tertentu yang mengerti arti dari bahasa gaul, maka remaja lebih memilih untuk menggunakan bahasa gaul sebagai bahasa sehari-hari. Sehingga bahasa Indonesia semakin pudar bahkan dianggap kuno di mata remaja dan juga menyebabkan turunnya derajat bahasa indonesia. Penggunaan bahasa gaul dapat mempersulit penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Padahal di sekolah atau di tempat kerja, kita diharuskan untuk selalu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Baca juga: Dua Risiko Bahasa Gaul Anak Jaksel, yang Kedua Bikin Ngakak


Apa yang menyebabkan para remaja lebih cepat menyerap bahasa gaul daripada bahasa Indonesia baku

Lihat Bahasa Selengkapnya


Page 3

Bahasa adalah kemampuan yang dimiliki manusia untuk berkomunikasi dengan sesama manusia lainnya menggnakan tanda,misalnya kata dan gerakan.Kata gaul bisa diartikan sebagai anak lebay,Dimana anak-anak tersebut sering didefinisikan sebagai anak yang berkelakuan tidak biasa,atau dapat disebut berlebihan (norak). Anak lebay tersebut memiliki bahasanya sendiri yang tidak mudah dipahami oleh masyarakat umum.

Bahasa gaul (alay) dapat berkembang karena beberapa faktor. Seperti media sosial,televisi,dan dapat juga karena faktor lingkungan. Televisi banyak menyajikan program-program yang menampilkan kealayan menggunakan bahasa gaul. Dan remaja mengekspresikan bahasa gaul melalui media sosial. 

Oleh karean itu bahasa gaul berkembang dengan cepat.Sudah menjadi tanggung jawab pemerintah untuk mencegah televisi dari menampilkan acara televisi yang menggunakan bahasa tidak baku, atau bisa disebut bahasa alay. Dan orang tua harus membimbing anaknya agar menggnakan bahasa indonesia yang baik dan benar. Dan orang tua juga dapat mengkritik politisi yang mncul di telivisi jika tidak menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar.

Berbahasa sangat erat kaitannya dengan budaya sebuah generasi. Kalau generasi negeri ini kian tenggelam dalam pudarnya bahasa Indonesia yang lebih dalam, mungkin bahasa Indonesia akan semakin sempoyongan dalam memanggul bebannya sebagai bahasa nasional dan identitas bangsa. Dalam kondisi demikian, diperlukan pembinaan dan pemupukan sejak dini kepada generasi muda agar mereka tidak mengikuti pembusukan itu. 

Baca juga: Lengkapkah Kamus Besar Bahasa Indonesia? (Bahasa Baku dan Bahasa Gaul)

Pengaruh arus globalisasi dalam identitas bangsa tercermin pada perilaku masyarakat yang mulai meninggalkan bahasa Indonesia dan terbiasa menggunakan bahasa gaul. Saat ini jelas di masyarakat sudah banyak adanya penggunaan bahasa gaul dan hal ini diperparah lagi dengan generasi muda Indonesia juga tidak terlepas dari pemakaian bahasa gaul. Bahkan, generasi muda inilah yang paling banyak menggunakan dan menciptakan bahasa gaul di masyarakat. 

Penggunaan bahasa gaul dapat mempersulit penggunanya untuk berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Padahal di sekolah atau di tempat kerja, kita diharuskan untuk selalu menggunakan bahasa yang baik dan benar. Tidak mungkin jika pekerjaan rumah, ulangan atau tugas sekolah dikerjakan dengan menggunakan bahasa gaul. Karena, bahasa gaul tidak masuk ke dalam tatanan bahasa akademis. Begitu juga di kantor, laporan yang kita buat tidak diperkanakan menggunakan bahasa gaul. 

Jadi, ketika situasi kita dalam situasi yang formal jangan menggunakan bahasa gaul sebagai komunikasi. Gejala bahasa yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan bahasa Indonesia dianggap sebagai penyimpangan terhadap bahasa. Kurangnya kesadaran untuk mencintai bahasa di negeri sendiri berdampak pada tergilasnya atau lunturnya bahasa Indonesia dalam pemakaiannya dalam masyarakat terutama dikalangan remaja.

Apalagi dengan maraknya dunia kalangan artis menggunakan bahasa gaul di media massa dan elektronik, membuat remaja semakin sering menirukannya di kehidupan sehari-hari hal ini sudah menjadi wajar karena remaja suka meniru hal-hal yang baru. Dewasa ini pemakaian bahasa Indonesia baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia film, sinema elektronik (sinetron) mulai bergeser digantikan dengan pemakaian bahasa anak remaja, yang dikenal dengan bahasa gaul.

Karena bahasa gaul yang begitu mudah untuk digunakan berkomunikasi dan hanya orang tertentu yang mengerti arti dari bahasa gaul, maka remaja lebih memilih untuk menggunakan bahasa gaul sebagai bahasa sehari-hari. Sehingga bahasa Indonesia semakin pudar bahkan dianggap kuno di mata remaja dan juga menyebabkan turunnya derajat bahasa indonesia. Penggunaan bahasa gaul dapat mempersulit penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Padahal di sekolah atau di tempat kerja, kita diharuskan untuk selalu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Baca juga: Dua Risiko Bahasa Gaul Anak Jaksel, yang Kedua Bikin Ngakak


Apa yang menyebabkan para remaja lebih cepat menyerap bahasa gaul daripada bahasa Indonesia baku

Lihat Bahasa Selengkapnya


Page 4

Bahasa adalah kemampuan yang dimiliki manusia untuk berkomunikasi dengan sesama manusia lainnya menggnakan tanda,misalnya kata dan gerakan.Kata gaul bisa diartikan sebagai anak lebay,Dimana anak-anak tersebut sering didefinisikan sebagai anak yang berkelakuan tidak biasa,atau dapat disebut berlebihan (norak). Anak lebay tersebut memiliki bahasanya sendiri yang tidak mudah dipahami oleh masyarakat umum.

Bahasa gaul (alay) dapat berkembang karena beberapa faktor. Seperti media sosial,televisi,dan dapat juga karena faktor lingkungan. Televisi banyak menyajikan program-program yang menampilkan kealayan menggunakan bahasa gaul. Dan remaja mengekspresikan bahasa gaul melalui media sosial. 

Oleh karean itu bahasa gaul berkembang dengan cepat.Sudah menjadi tanggung jawab pemerintah untuk mencegah televisi dari menampilkan acara televisi yang menggunakan bahasa tidak baku, atau bisa disebut bahasa alay. Dan orang tua harus membimbing anaknya agar menggnakan bahasa indonesia yang baik dan benar. Dan orang tua juga dapat mengkritik politisi yang mncul di telivisi jika tidak menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar.

Berbahasa sangat erat kaitannya dengan budaya sebuah generasi. Kalau generasi negeri ini kian tenggelam dalam pudarnya bahasa Indonesia yang lebih dalam, mungkin bahasa Indonesia akan semakin sempoyongan dalam memanggul bebannya sebagai bahasa nasional dan identitas bangsa. Dalam kondisi demikian, diperlukan pembinaan dan pemupukan sejak dini kepada generasi muda agar mereka tidak mengikuti pembusukan itu. 

Baca juga: Lengkapkah Kamus Besar Bahasa Indonesia? (Bahasa Baku dan Bahasa Gaul)

Pengaruh arus globalisasi dalam identitas bangsa tercermin pada perilaku masyarakat yang mulai meninggalkan bahasa Indonesia dan terbiasa menggunakan bahasa gaul. Saat ini jelas di masyarakat sudah banyak adanya penggunaan bahasa gaul dan hal ini diperparah lagi dengan generasi muda Indonesia juga tidak terlepas dari pemakaian bahasa gaul. Bahkan, generasi muda inilah yang paling banyak menggunakan dan menciptakan bahasa gaul di masyarakat. 

Penggunaan bahasa gaul dapat mempersulit penggunanya untuk berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Padahal di sekolah atau di tempat kerja, kita diharuskan untuk selalu menggunakan bahasa yang baik dan benar. Tidak mungkin jika pekerjaan rumah, ulangan atau tugas sekolah dikerjakan dengan menggunakan bahasa gaul. Karena, bahasa gaul tidak masuk ke dalam tatanan bahasa akademis. Begitu juga di kantor, laporan yang kita buat tidak diperkanakan menggunakan bahasa gaul. 

Jadi, ketika situasi kita dalam situasi yang formal jangan menggunakan bahasa gaul sebagai komunikasi. Gejala bahasa yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan bahasa Indonesia dianggap sebagai penyimpangan terhadap bahasa. Kurangnya kesadaran untuk mencintai bahasa di negeri sendiri berdampak pada tergilasnya atau lunturnya bahasa Indonesia dalam pemakaiannya dalam masyarakat terutama dikalangan remaja.

Apalagi dengan maraknya dunia kalangan artis menggunakan bahasa gaul di media massa dan elektronik, membuat remaja semakin sering menirukannya di kehidupan sehari-hari hal ini sudah menjadi wajar karena remaja suka meniru hal-hal yang baru. Dewasa ini pemakaian bahasa Indonesia baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia film, sinema elektronik (sinetron) mulai bergeser digantikan dengan pemakaian bahasa anak remaja, yang dikenal dengan bahasa gaul.

Karena bahasa gaul yang begitu mudah untuk digunakan berkomunikasi dan hanya orang tertentu yang mengerti arti dari bahasa gaul, maka remaja lebih memilih untuk menggunakan bahasa gaul sebagai bahasa sehari-hari. Sehingga bahasa Indonesia semakin pudar bahkan dianggap kuno di mata remaja dan juga menyebabkan turunnya derajat bahasa indonesia. Penggunaan bahasa gaul dapat mempersulit penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Padahal di sekolah atau di tempat kerja, kita diharuskan untuk selalu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Baca juga: Dua Risiko Bahasa Gaul Anak Jaksel, yang Kedua Bikin Ngakak


Apa yang menyebabkan para remaja lebih cepat menyerap bahasa gaul daripada bahasa Indonesia baku

Lihat Bahasa Selengkapnya