Apa yang kamu lakukan jika ajakan bermain mu ditolak oleh teman

Dalam bahasa Inggris ada beberapa frasa tertentu yang bisa digunakan untuk mengajak, menerima ajakan, dan menolak ajakan. Apa saja frasa-frasa tersebut? Mari kita pelajari melalui beberapa contoh percakapan di bawah ini:

Percakapan 1

Anto: Hello, Sarah. Would you like to join me for lunch? (Halo, Sarah. Maukah kamu makan siang bersamaku?)

Sarah: I’d love to! (Tentu saja!)

Anto: Well, see you at lunch. (Kalau begitu sampai jumpa saat makan siang)

Sarah: See you. (Sampai jumpa)

Percakapan 2

Clara: Do you want to grab a coffee after school? (Maukah kamu minum kopi setelah sekolah?)

Jess: That sounds great, but I promised my mom to help her after school. Sorry. (Kedengarannya menyenangkan, tetapi aku telah berjanji pada ibuku untuk membantunya setelah pulang sekolah nanti. Maaf)

Clara: It is okay, Jess. (Tidak apa-apa, Jess)

Jess: Maybe next time? (Mungkin lain kali?)

Clara: Sure! (Tentu saja!)

Percakapan 3

Mike: What are you going to do this weekend, John? (Apa yang akan kamu lakukan akhir pekan ini, John?)

John: I don’t know, Mike. Maybe I’m just going to sleep all day. What about you? (Aku tidak tahu, Mike. Mungkin aku hanya akan tidur seharian. Bagaimana dengan kamu?)

Mike: I’m going to go hiking with my cousins. Do you want to come along? (Aku akan pergi mendaki bersama sepupuku. Apakah kamu ingin ikut?)

John: Sure! I don’t have any great plan for the weekend anyway. (Tentu saja! Lagi pula aku tidak mempunyai rencana bagus untuk akhir pekan ini)

Percakapan 4

Susan: Hello, Susan speaking. (Halo, di sini dengan Susan)

Karen: Hello, Susan. This is Karen. (Halo, Susan. Ini Karen)

Susan: Oh hi, Karen. What’s up? (Oh hey, Karen. Ada apa?)

Karen: We are celebrating Luna’s birthday this Friday night. I would love for you and Mark to come. (Kami akan merayakan ulang tahun Luna Jumat malam ini. Aku ingin kamu dan Mark datang)

Susan: We would love to. Thanks for the invitation, Karen. (Tentu saja kami akan datang. Terima kasih atas undangannya, Karen)

Karen: I am very sure that Luna will be very happy seeing both of you in her birthday party. (Aku sangat yakin bahwa Luna akan sangat senang melihat kalian berdua hadir di pesta ulang tahunnya)

Susan: I hope so. (Aku harap begitu)

Karen: Well, see you on Friday. (Kalau begitu sampai jumpa hari Jumat)

Susan: See you. (Sampai jumpa)

Percakapan 5

Lita: Hi, do you want to go watching a concert with me and Rosa this Sunday? (Hey, apakah kamu ingin menonton konser bersamaku dan Rosa hari Minggu ini?)

Anita: Sure! Where is it going to be held? (Boleh! Di mana konsernya akan diselenggarakan?)

Lita: It’s going to be held in Tennis Indoor Senayan. (Konsernya akan diselenggarakan di Tennis Indoor Senayan)

Anita: That’s near my house. (Itu dekat dengan rumahku)

Lita: Really? How about we sleep over in your house, so that we can go to the venue together? (Benarkah? Bagaimana kalau kami menginap di rumahmu, jadi kita bisa pergi bersama-sama ke tempat konsernya?

Anita: Sounds fun! (Kedengarannya seru!)

Lita: Great! (Bagus!)

Percakapan 6

Jake: I’m having a party tonight at my place. I was wondering if you would love to come. (Aku akan mengadakan pesta malam ini di rumahku. Aku ingin tahu apakah kamu bisa datang)

Amy: I’d love to, but I have so many works to do. (Aku ingin sekali datang, tetapi aku memiliki banyak pekerjaan yang harus dikerjakan)

Jake: That’s too bad. (Sayang sekali)

Percakapan 7

Dani: Do you want to come over and play video games after school? (Maukah kamu ke rumahku dan bermain video gim setelah sekolah?

Brian: I don’t think I can, Dani. Today I have piano lesson. (Sepertinya aku tidak bisa, Dani. Hari ini aku ada les piano)

Dani: Is that so? I’ll ask Rudi then. (Benarkah? Aku akan mengajak Rudi kalau begitu)

Brian: Yes, ask him. He’s a funny guy. You’ll be having a great time playing with him. (Ya, ajak saja dia. Dia orang yang lucu. Kamu akan bersenang-senang bermain dengannya)

Dani: All right. (Baiklah)

Percakapan 8

Mel: What are you going to do tomorrow? (Apa yang akan kamu lakukan besok?)

Bagas: I’m going to watch a movie with a friend. What are you going? (Aku akan pergi menonton film bersama teman. Apa yang akan kamu lakukan besok?)

Mel: I’m not quite sure yet. (Aku belum begitu yakin)

Bagas: Well, how about you join us seeing the movie? What do you think? (Kalau begitu, bagaimana kalau kamu ikut kami saja menonton? Bagaimana menurutmu?)

Mel: Sounds good! What movie are we going to watch? (Kedengarannya bagus! Film apa yang akan kita tonton?)

Bagas: We haven’t known yet, but we’ll know once we are in the cinema. (Kami belum tahu apa yang akan ditonton, tetapi kita akan tahu setelah kita ada di bioskop)

 Mel: Cool! Sounds like a great plan. (Keren! Kedengarannya seperti rencana yang bagus)

Itulah beberapa contoh percakapan yang berhubungan dengan ajakan. Semoga kita dapat belajar frasa-frasa penting yang digunakan untuk mengajak, menerima ajakan, dan menolak ajakan dari percakapan tersebut.

KOMPAS.com - Protokol kesehatan Covid-19 kini semakin ketat menyusul angka kasus Covid-19 yang masih tinggi di tanah air. Kita pun semakin sulit untuk bersosialisasi dengan kerabat.

Meski begitu, ada saja kelompok masyarakat yang masih mengadakan kumpul-kumpul atau nongkrong bersama kerabat.

Topik ini masih jadi perbincangan di media sosial. Namun, di antara mereka yang kumpul-kumpul, rupanya tak sedikit pula yang merasa sulit menolak ajakan nongkrong sehingga akhirnya terpaksa ikut.

Padahal, ajakan nongkrong bisa kita tolak tanpa mengorbankan relasi pertemanan kita.

Dis! pic.twitter.com/YcbFoeWLil

— AREA JULID (@AREAJULID) July 25, 2021

Nah, jika menghadapi permasalahan serupa. Berikut beberapa cara menolak ajakan nongkrong yang dapat kita coba:

1. Ucapkan terima kasih dan maaf

Jika teman kita mengundang lewat telepon atau mungkin menjemput kita langsung ke rumah, jangan lupa ucapkan terima kasih karena sudah mengajak.

Mengutip Los Angeles Times, nada suara dan gestur kita ternyata sangat berpengaruh pada penerimaan orang lain terhadap pesan kita.

Jika bertatap muka lewat video atau secara langsung, jangan lupa untuk tersenyum. Sampaikan ucapan maaf karena kita tidak bisa ikut pergi.

"Terima kasih ajakannya, maaf sekali tapi aku tidak bisa pergi."

Baca juga: Ini 5 Cara Baru agar Kumpul Keluarga Virtual Makin Seru

2. Merespons positif

Laman Houston Methodist Hospital mencatat, meski judulnya adalah "menolak", namun bukan berarti kita harus bersikap negatif.

Selain merespons dengan ucapan terima kasih dan maaf seperti pada poin pertama, kita juga bisa memberikan respons positif lain.

Contohnya, jika kita menerima ajakan nongkrong di sebuah tempat yang indah, kita bisa memberi respons seperti "wah, asyik sekali! Kangen deh pergi dengan kalian."

Jika komunikasi dilakukan lewat aplikasi pesan, kita juga bisa mengirimkan emoji seperti senyum atau peluk.

FREEPIK/TIRACHARDZ Melakukan panggilan video bisa jadi alternatif ngobrol dengan kerabat tanpa harus keluar rumah

3. Tak terlalu detil

Secara otomatis, kita mungkin mencari-cari alasan untuk menolak ajakan nongkrong teman kita.

Padahal menurut pakar, kita tidak dianjurkan untuk menjelaskan terlalu rinci alasannya atau menambahkan peringatan. Sebab, di situlah kita berisiko masuk ke wilayah yang dapat menghakimi.

Pakar gaya hidup dan etiket sekaligus pendiri Swann School of Protocol, Elaine Swann mengatakan, kita terkadang terlalu banyak memikirkan perasaan dan merasa perlu menjelaskan alasan kenapa tidak perlu menerima ajakan tersebut.

"Kita tidak perlu masuk ke detilnya dan cukup katakan "saya tidak pergi ke mana pun" atau "saya tidak menghadiri undangan apapun". Karena di situlah kita berpotensi membuka perdebatan," ujarnya.

Jika teman kita masih menanyakan alasannya, kita cukup menjawabnya secara singkat dan tetap sopan.

Misalnya, merespons dengan kalimat seperti "aku ingin sekali kumpul dengan kalian. Tapi aku masih belum bisa ikut nongkrong di situasi pandemi seperti ini."

Kebanyakan dari kita bakal tergoda memberikan alasan. Namun, di tengah situasi pandemi seperti saat ini, semua orang sebetulnya paham berapa besar risiko yang dihadapi ketika beraktivitas di luar rumah.

Baca juga: Cerita Keluarga Reaktif Covid-19 Seusai Kumpul Bareng Saat Lebaran

Ketika hendak menolak ajakan nongkrong, kita mungkin tergoda memberikan alasan palsu. Tapi, hal ini tidak disarankan.

Sebab, kita akan terjebak dalam lingkaran di mana kita akan terus menciptakan alasan-alasan palsu.

Bahkan, pada akhirnya kita mungkin malah terpaksa mengatakan "ya" pada sesuatu yang sebetulnya tidak membuat kita nyaman hanya untuk menutupi kebohongan kita.

Ingatlah, fondasi persahabatan yang sehat adalah kejujuran.

5. Beri alternatif

Jika ingin menjaga relasi baik dengan teman-teman, kita juga bisa menawarkan alternatifnya.

Misalnya, kita bisa menawarkan untuk mengadakan panggilan video atau bermain game online bersama untuk tetap menghubungkan diri kita dengan teman-teman tanpa harus nongkrong secara fisik.

Kita bisa menolak ajakan nongkrong sambil meresponsnya dengan kalimat seperti, "wah seru banget! Tapi maaf aku masih belum bisa nongkrong di masa pandemi seperti ini. Tapi, bagaimana jika nanti kita lakukan panggilan video? Aku rindu sekali dengan kalian."

Jika ajakan pergi tersebut adalah untuk menghadiri acara ulang tahun, kita juga bisa mengirimkan hadiah spesial sebagai ganti dari kehadiran.

Hal lainnya, kita juga bisa menyertakan video ucapan selamat ulang tahun yang dikirimkan langsung ke teman kita atau mengunggahnya lewat media sosial.

Baca juga: Wow! Hobi Ngasih Hadiah Ternyata Bermanfaat bagi Kesehatan Tubuh

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA