Apa yang anda ketahui tentang wirausaha

KOMPAS.com - Wirausaha adalah istilah yang sudah tak lagi asing di telinga. Wirausaha sendiri kerap dikaitkan dengan menjalankan usaha sendiri. Lalu apa itu wirausaha?

Dikutip dari Investopedia, wirausahawan atau yang orang yang melakukan wirausaha adalah individu yang bisa menciptakan bisnis sendiri, menanggung sebagian besar risiko dan juga menikmati keuntungan dari usaha yang dirintisnya.

Sedangkan kewirausahaan adalah proses mendirikan dan menjalankan bisnis atau usaha tersebut. Wirausahawan umumnya dipandang sebagai inovator.

Inovator sendiri tak berarti harus menemukan sesuatu yang baru. Melainkan bisa diartikan sebagai seseorang yang bisa memecahkan masalah, dalam hal ini masalah terkait bisnis.

Baca juga: Apa Itu Invoice dan Bedanya dengan Nota maupun Kuitansi?

Di banyak negara, wirausaha adalah aspek penting yang memainkan peran vital dalam ekonomi. Ini karena sektor swasta yang digerakan para pengusaha ini menjadi penyumbang ekonomi terbesar.

Di Indonesia sendiri, sektor kewirausahaan adalah banyak digeluti oleh para pelaku usaha kecil alias UMKM. Wirausahawan juga membantu pemerintah mengurangi jumlah pengangguran. Seorang pedagang kaki lima pun bisa disebut sebagai pelaku wirausaha. 

Merujuk pada Kementerian Industri, Indonesia membutuhkan sedikitnya 4 juta wirausaha baru untuk turut mendorong penguatan struktur ekonomi. Sebab, saat ini rasio wirausaha di dalam negeri masih sekitar 3,1 persen dari total populasi penduduk.

Meskipun rasio wirausaha di Indonesia sudah melampaui standar internasional, yakni sebesar 2 persen, Indonesa perlu menggenjot lagi untuk mengejar capaian negara tetangga.

Baca juga: Kenapa Nilai Uang di Kuitansi Wajib Ditulis dengan Huruf?

Misalnya, Singapura saat ini sudah mencapai angka 7 persen, sedangkan Malaysia berada di level 5 persen. Apabila dihitung dengan populasi penduduk Indonesia sekitar 260 juta jiwa, jumlah wirausaha nasional mencapai 8,06 juta jiwa.

Beberapa sifat dari wirausaha adalah:

  • Berani mengambil risiko
  • Mempunyai daya kreasi
  • Memiliki semangat dan kemauan keras

Baca juga: Apa Itu Reklame dan Bedanya dengan Iklan?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Wirausahawan, wiraswasta atau usahawan (bahasa Inggris: entrepreneur) adalah orang yang melakukan aktivitas wirausaha yang dicirikan dengan pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun manajemen operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya.[1]

Perbedaan[sunting | sunting sumber]

Antara wirausaha dengan profesi lainnya:

Kelebihan-kelebihan yang dimiliki, yaitu
  1. Kesempatan untuk mewujudkan cita-cita.
  2. Kesempatan untuk menciptakan perubahan.
  3. Untuk mencapai potensi penuh Anda.
  4. Untuk menuai keuntungan yang mengesankan.
  5. Memberikan kontribusi kepada masyarakat dan mendapatkan pengakuan untuk usaha Anda.
  6. Dapat melakukan apa yang disukai dan bersenang-senang.
Kekurangan yang dimiliki, yakni
  1. Ketidakpastian pendapatan, mendirikan dan menjalankan bisnis tidak memberikan jaminan akan mendapatkan cukup uang untuk bertahan hidup.
  2. Risiko kehilangan seluruh investasi, tingkat kegagalan bisnis kecil relatif tinggi.
  3. Jam kerja yang panjang dan bekerja keras, dun & Survei bradsheet melakukan survei, 65% dari wirausaha mencurahkan waktunya 40 jam atau lebih setiap minggu nya untuk perusahaan mereka.
  4. Kualitas hidup lebih rendah sampai bisnis didirikan.
  5. Tanggung jawab kompleks, banyak pengusaha diharuskan untuk membuat keputusan mengenai isu-isu di luar bidang ilmu.
  6. Putus asa, sangat membutuhkan dedikasi, disiplin, dan keuletan untuk mengatasinya.

Sikap[sunting | sunting sumber]

Sikap yang umum ditemui, yaitu:

  1. Keinginan untuk preferensi tanggung jawab atas risiko yang lebih besar, wirausahawan tidak mengambil risiko secara liar melainkan memperhitungkan terlebih dahulu risiko yang akan diambil.
  2. Keyakinan akan kemampuan mereka untuk berhasil. Biasanya memiliki kepercayaan diri terhadap kemampuan mereka untuk berhasil.
  3. Keinginan untuk hasil segera.
  4. Tingkat tinggi energi, lebih energik daripada rata-rata orang.
  5. Orientasi terhadap masa depan. Berorientasi pada masa depan, wirausaha kurang peduli dengan apa yang telah mereka lakukan kemarin dibandingkan dengan apa yang akan mereka lakukan besok.
  6. Keahlian dalam pengorganisasian, tahu bagaimana menempatkan orang yang tepat di tempat yang tepat.
  7. Secara efektif menciptakan sinergi antara orang dan pekerjaan, sehingga memungkinkan wirausaha untuk mewujudkan visi mereka menjadi kenyataan.
  8. Nilai prestasi atas uang.

Untuk menjadi Wirausahawan[sunting | sunting sumber]

Menggali diri[sunting | sunting sumber]

Kunci untuk mengidentifikasi jiwa pengusaha adalah dengan cara melihat karakter seseorang, khususnya pada hal-hal yang menjadi kebiasaan, alami dan dilakukan dengan baik. Setiap dari kita, memiliki susunan karakter tertentu yang menjadikan kita, apa adanya. Kami menggunakan kata Tema Karakter untuk menggambarkan unsur-unsur yang membentuk susunan karakter. Mengetahui Tema Karakter Seseorang adalah permulaan.[2] Tema Karakter adalah inti, seperti pusat bola salju yang mengumpulkan lebih banyak salju ketika menggelinding menuruni bukit. Ia mengumpulkan pengetahuan dan pengalaman dalam prosesnya. Tema Karakter membentuk pengetahuan dan pengalaman dalam satu wilayah yang berhubungan. Bila seseorang dengan kreativitas sebagai tema karakter yang dominan, akan memiliki kemampuan lebih untuk mengatasi situasi yang membutuhkan adaptasi dan perubahan dibandingkan dengan yang memiliki tema karakter dengan kreativitas yang lebih rendah. Pengalaman Hidup dapat mengembangkan dan memperkuat tema karakter, tetapi dapat juga menguranginya. Pendidikan dan latihan juga memberikan bentuk dan ukuran bola salju, pentingnya mengetahui tema karakter kita tidak dapat diremehkan sebaliknya semakin cepat kita mengetahuinya akan lebih baik.[3] Wirausaha memiliki enam tema karakter utama yang membentuk akronim:

F (Focus) untuk fokus,A (Advantage) untuk keuntungan,C (Creativity) untuk kreativitas,E (Ego) untuk ego,T (Team) untuk tim,S (Social) untuk sosial.

Memulai usaha[sunting | sunting sumber]

Ada empat kategori menjadi wirausaha:[2]

  1. Penemu, mendefinisikan konsep, unik, baru, penemuan atau metodologi
  2. Inovator, menerapkan sebuah teknologi baru atau metodologi untuk memecahkan masalah baru.
  3. Marketer, mengidentifikasi kebutuhan di pasar dan memenuhinya dengan produk baru atau produk substitusi yang lebih efisien.
  4. Oportunis, pada dasarnya sebuah broker, pialang, yang menyesuaikan antara kebutuhan dengan jasa diberikan dan komisi.

Kemampuan yang diperlukan[sunting | sunting sumber]

Keterampilan yang dibutuhkan oleh para pengusaha dapat dikelompokkan menjadi tiga area utama: keterampilan teknis seperti menulis, mendengarkan, presentasi lisan, pengorganisasian, pembinaan, bekerja dalam tim, dan teknis tahu-bagaimana(know-how), keterampilan manajemen usaha termasuk hal-hal dalam memulai, mengembangkan, dan mengelola perusahaan. Keterampilan dalam membuat keputusan, pemasaran, manajemen, pembiayaan, akuntansi, produksi, kontrol, dan negosiasi juga sangat penting dalam membangun dan mengembangkan usaha baru. Keterampilan terakhir melibatkan keterampilan kewirausahaan. Beberapa keterampilan ini, membedakan pengusaha dari manajer termasuk disiplin, pengambil risiko, inovatif, teguh, kepemimpinan visioner, dan yang berorientasi perubahan.[4]

Kesalahan umum dan solusi[sunting | sunting sumber]

Berikut adalah sepuluh kesalahan umum yang sering dilakukan oleh wirausaha, saat awal menjalankan bisnisnya:

  1. Kesalahan dalam Mengelola
  2. Kurangnya Pengalaman Manajer bisnis kecil perlu memiliki pengalaman jika mereka ingin mengembangkan usahanya.
  3. Kontrol Keuangan Kurang Bisnis yang sukses membutuhkan kontrol keuangan yang tepat.
  4. Upaya Pemasaran yang Lemah, Membangun konsumen untuk bertambah secara berkesinambungan membutuhkan usaha, pemasaran secara terus-menerus dan kreatif. Slogan, pelanggan secara otomatis akan datang, hampir tidak pernah terjadi.
  5. Kegagalan untuk Mengembangkan Rencana Strategis. Gagal dalam merencanakan, berarti gagal untuk bertahan.
  6. Pertumbuhan Tidak Terkendali Pertumbuhan adalah hal yang alami, sehat dan diinginkan oleh setiap perusahaan. Namun, harus direncanakan dan dikendalikan. Pakar manajemen Peter Drucker berkata perusahaan-perusahaan baru lebih baik untuk memperkirakan pertumbuhan modal hanya setiap peningkatan penjualan 40 hingga 50 persen.
  7. Lokasi Kurang Strategis Memilih lokasi yang tepat adalah sebagian seni dan sebagian ilmu. Seringkali, lokasi bisnis dipilih tanpa penelitian yang benar, investigasi, dan perencanaan.
  8. Kontrol Persediaan yang Barang Buruk Pengendalian persediaan barang adalah salah satu tanggung jawab yang sering terabaikan.
  9. Harga Tidak Tepat Menetapkan harga yang tepat sehingga menghasilkan keuntungan yang diperkirakan menuntut pemilik bisnis mengerti berapa biaya untuk membuat, memaasarkan dan mendistribusikan barang dan jasa.
  10. tidak mempunyai kemampuan dalam Membuat Transisi EntreprenurialSetelah memulai,akan terjadi pertumbuhan, biasanya membutuhkan gaya manajemen yang sangat berbeda. Pertumbuhan mengharuskan wirausaha untuk mendelegasikan wewenangnya dan tidak menangani - kegiatan operasional sehari-hari - sesuatu yang tidak bisa dilakukan olehnya.

Berikut adalah solusi untuk mengatasinya:[5]

  1. Mengenal bisnis secara mendalam.
  2. Mengembangkan rencana bisnis yang matang.
  3. Mengelola keuangan.
  4. Memahami laporan keuangan.
  5. Belajar mengelola manusia secara efektif.
  6. Jaga kondisi Anda.

Penghargaan[sunting | sunting sumber]

Untuk memacu dan mengukur kualitas usahawan kita dapat mengikuti kompetisi wirausaha. Berikut bebebapa contoh kompetisi wirausaha di Indonesia.

  • Wirausaha Muda Mandiri oleh PT. Bank Mandiri, Tbk [6]
  • Entrepreneur of the Year oleh Ernst and Young [7]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

  • Wirausaha
  • Tokoh bisnis

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "KBBI daring". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-04-20. Diakses tanggal 2010-08-16.
  2. ^ a b Blawatt R. Ken. Entrepreneruship, United States of America: Prentice-Hall Canada.1998
  3. ^ Bolton Bill dan John Thompson.The Entrepreneur in Focus.Great Britain:Thomson.2003
  4. ^ Hisrich D. Robert, Michael P. Peters, dan Dean A. Shepherd. Entrepreneurship, 6th edition. Mcgraw-Hill. 2005
  5. ^ Zimmere W.Thomas dan Norman M.Scarborough.Pengantar Kewirausahaan dan Manajemen Bisnis Kecil.Indonesia: doublefish.2002
  6. ^ "Wirausaha Muda Mandiri". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-04-07. Diakses tanggal 2012-03-16.
  7. ^ Entrepreneur of the Year - Ernst and Young

Apa yang anda ketahui tentang wirausaha brainly?

Wirausaha adalah seorang yang berani berusaha secara mandiri dengan mengerahkan segala sumber daya dan upaya meliputi kepandaian mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya untuk menghasilkan sesuatu yang ...

Apa yang kamu ketahui mengenai wirausaha dan kewirausahaan?

Wirausaha ialahseseorang yang berani melakukan sesuatu tindakan tertentu dan siap dengan segala risikonya dalam mencapai tujuan. Kewirausahaan (entrepreneurship) atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan.

Apa yang anda ketahui tentang wirausaha dan berikan contohnya?

seseorang yang melakukan suatu wirausaha disebut juga dengan wirausahawan. Contoh kewirausahaan: Pada dasarnya, seorang wirausahawan melakukan suatu usaha dari memproduksi hingga menjualnya dengan usahanya sendiri. Seperti membuat usaha kerajinan dari bahan limbah (plastik, kertas).