Apa sajakah jenis seni sastra Islam yang berkembang di Indonesia *?

Ketika pengaruh Islam masuk dan berkembang di Indonesia, maka tidak lantas menghilangkan kebudayaan Hindu-Budha yang lebih dulu masuk ke Nusantara. Dimana, kebudayaan tersebut berinteraksi sehingga melahirkan beberapa kebudayaan baru sebagai bentuk perpaduan atau disebut juga sebagai proses akulturasi. Salah satunya wujud akulturasi kebudayaan Hindu-Budha dan Islam di nusantara ini terlihat dalam budaya seni sastra.

Seni sastra yang berkembang pada awal periode Islam adalah seni sastra yang berasal dari perpaduan sastra pengaruh Hindu-Budha dan sastra Islam. Wujud akulturasi dalam seni sastra tersebut terlihat dari tulisan/aksara yang dipergunakan, yaitu menggunakan huruf Arab Melayu (Arab gundul) dan isi ceritanya juga ada yang mengambil hasil sastra yang berkembang pada jaman Hindu.

Pada perkembangan Islam dikenal juga seni kaligrafi yang memadukan seni lukis dan seni ukir dengan distikiasis dan menggunakan tulisan dalam bahasa Arab. Isi penulisan dalam kaligrafi umumnya bersumber dari ayat-ayat suci, Al Quran dan Hadist yang berfungsi sebagai hiasan, umumnya menampilkan pola daun, bunga, bukit karang, pemandangan dan garis geometris.

(Baca juga: Wujud Akulturasi Kebudayaan Hindu-Budha dan Islam Dalam Seni Bangunan)

Seni kaligrafi biasanya banyak dijumpai pada dinding-dinding masjid, menara, nisan kubur, dan lainnya. Ada beberapa bentuk-bentuk karya sastra yang merupakan wujud akulturasi kebudayaan Hindu-Budha dan Islam, antara lain :

Syair disini terdiri atas empat baris dalam setiap baitnya. Karya ini merupakan pengaruh dari budaya Arab.

Ini adalah kisah perseorangan yang diangkat dari tokoh-tokoh terkenal yang hidup pada masa itu, seperti hikayat Hang Tuah, Hikayat Panji Semirang, Hikayat Bayan Budiman, dan lainnya. Karya ini merupakan pengaruh dari budaya Persia.

Ini adalah suatu karya sastra yang hidup dalam masyarakat tradisional dan lingkungan kebudayaan Jawa. Babad termasuk dalam jenis historiografi tradisional dengan ciri utama bercampurnya unsur sejarah dan dongeng. Sebagai contoh dari babad antara lain babad Tanah Jawi, babad Diponegoro, babad Cirebon.

Suluk adalah kitab-kitab yang berisi ajarn tasawuf. Contoh suluk antara lain suluk Sukarsa yang berisi tentang Ki Sukarsa yang mencari ilmu sejati untuk mendapatkan kesempurnaan hidup suluk Wujil berisi tentang kumpulan nasihat Sunan Bonang kepada Wujil, seorang bertubuh kerdil bekas abdi dalem (punggawa) Majapahit.

Full PDF PackageDownload Full PDF Package

This Paper

A short summary of this paper

34 Full PDFs related to this paper

Download

PDF Pack

Ilustrasi kaligrafi

Intisari-Online.com - Seni Bangunan Peninggalan Sejarah Islam di Indonesia, Pada Masa Kerajaan-kerajaan Islam Banyak Keraton yang Umumnya Menghadap ke Utara

Islam diperkirakan telah masuk ke nusantara sejak abad ke-7, setelah Indonesia berhubungan dagang dengan negeri India, Cina, dan Arab.

Selain melalui perdagangan, Islam cepat menyebar di Indonesia dengan cara pernikahan, politik, dakwah, pendidikan, hingga kesenian.

Perkembangan pengaruh Islam di nusantara pun tampak dari peninggalan-peninggalannya yang sangat beragam.

Baca Juga: Katanya Jadi Kota Suci 3 Agama Besar, Nyatanya Umat Muslim Palestina Dicegat hingga Diserang Roket Saat Masuk ke Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa oleh Pasukan Yahudi Israel, 'Padahal Kami Hanya Mau Berdoa'

Peninggalan sejarah Islam di Indonesia dapat berupa seni bangunan, seni rupa, seni sastra, maupun seni pertunjukan.

Berikut beberapa contoh peninggalan-peninggalan sejarah bercorak Islam di Indonesia.

Seni Rupa Kaligrafi

Kaligrafi merupakan seni melukis indah.

Baca Juga: Inilah Ibnu Firnas, Ilmuwan Islam yang Berhasil Terbang Pertama Kali di Dunia Kalahkan Wright Bersaudara


Page 2


Page 3

Apa sajakah jenis seni sastra Islam yang berkembang di Indonesia *?

Islamic Calligraphy

Ilustrasi kaligrafi

Intisari-Online.com - Seni Bangunan Peninggalan Sejarah Islam di Indonesia, Pada Masa Kerajaan-kerajaan Islam Banyak Keraton yang Umumnya Menghadap ke Utara

Islam diperkirakan telah masuk ke nusantara sejak abad ke-7, setelah Indonesia berhubungan dagang dengan negeri India, Cina, dan Arab.

Selain melalui perdagangan, Islam cepat menyebar di Indonesia dengan cara pernikahan, politik, dakwah, pendidikan, hingga kesenian.

Perkembangan pengaruh Islam di nusantara pun tampak dari peninggalan-peninggalannya yang sangat beragam.

Baca Juga: Katanya Jadi Kota Suci 3 Agama Besar, Nyatanya Umat Muslim Palestina Dicegat hingga Diserang Roket Saat Masuk ke Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa oleh Pasukan Yahudi Israel, 'Padahal Kami Hanya Mau Berdoa'

Peninggalan sejarah Islam di Indonesia dapat berupa seni bangunan, seni rupa, seni sastra, maupun seni pertunjukan.

Berikut beberapa contoh peninggalan-peninggalan sejarah bercorak Islam di Indonesia.

Seni Rupa Kaligrafi

Kaligrafi merupakan seni melukis indah.

Baca Juga: Inilah Ibnu Firnas, Ilmuwan Islam yang Berhasil Terbang Pertama Kali di Dunia Kalahkan Wright Bersaudara

Apa sajakah jenis seni sastra Islam yang berkembang di Indonesia *?

Seni sastra juga termasuk sebagai hasil akulturasi kebudayaan Islam dan kebudayaan nusantara. (unsplash/Chris Lawton)

adjar.id – Hasil akulturasi kebudayaan Islam dan kebudayaan nusantara salah satunya menghasilkan berbagai jenis seni sastra.

Adanya perkembangan kebudayaan Islam di kepulauan Indonesia menambah warisan budaya nasional Indonesia, Adjarian.

Selain itu, perkembangan kebudayaan Islam ini juga memberikan dan menentukan corak kebudayaan dari bangsa Indonesia itu sendiri.

Nah, kali ini kita akan membahas mengenai jenis-jenis seni sastra hasil akulturasi kebudayaan Islam dan kebudayaan nusantara yang menjadi materi sejarah kelas 10 SMA.

O iya, kuatnya kebudayaan yang sudah berkembang di Indonesia membuat kebudayaan Islam tidak bisa menggantikan kebudayaan yang sudah ada.

Sehingga, terjadilah proses akulturasi kebudayaan antara kebudayaan Islam dengan kebudayaan yang sudah ada atau kebudayaan nusantara.

Hasil proses akulturasi ini juga sangat beragam yang salah satunya yaitu seni sastra, Adjarian.

Yuk, sekarang cari tahu jenis seni sastra hasil akulturasi kebudayaan Islam dan kebudayaan nusantara berikut ini!

“Hasil akulturasi kebudayaan Islam dan kebudayaan nusantara tidak hanya dalam bentuk fisik, tetapi juga non fisik." 

Baca Juga: Jenis Seni Bangunan Hasil Akulturasi Budaya Pada Masa Perkembangan Islam


Page 2

Apa sajakah jenis seni sastra Islam yang berkembang di Indonesia *?

Seni sastra juga termasuk sebagai hasil akulturasi kebudayaan Islam dan kebudayaan nusantara. (unsplash/Chris Lawton)

Hasil Akulturasi Kebudayaan Islam dan Kebudayaan Nusantara

Berkembangnya Islam di Indonesia berhasil membawa pengaruh dalam kehidupan masyarakat, salah satunya di bidang seni sastra.

Seni sastra termasuk juga aksara pada masa perkembangan Islam banyak menggunakan abjad atau huruf-huruf Arab.

Huruf-huruf inilah yang digunakan untuk menulis bahasa Arab yang mulai digunakan oleh masyarakat Indonesia, Adjarian.

Bahkan, huruf Arab ini banyak juga, lo, digunakan di bidang seni ukir yang disebut dengan kaligrafi.

Nah, perkembangan sastra di zaman madya tidak hanya dipengaruhi oleh sastra Islam dan persia.

Tetapi juga ada pengaruh dari unsur sastra kebudayaan sebelum Islam.

Hal inilah yang kemudian menciptakan akulturasi antara sastra Islam dan sastra nusantara atau sastra yang berkembang sebelum Islam.

“Perkembangan sastra Islam pada zaman dahulu berkembang di wilayah Jawa dan Melayu.”

Baca Juga: Teori-Teori Masuknya Islam ke Indonesia


Page 3

Apa sajakah jenis seni sastra Islam yang berkembang di Indonesia *?

Seni sastra juga termasuk sebagai hasil akulturasi kebudayaan Islam dan kebudayaan nusantara. (unsplash/Chris Lawton)

Berikut ini adalah beberapa jenis seni sastra hasil akulturasi kebudayaan Islam dan kebudayaan nusantara, di antaranya:

1. Hikayat

Hikayat adalah karya sastra yang berisikan cerita sejarah ataupun dongeng.

Nah, dalam hikayat banyak ditulis berbagai peristiwa yang menarik, keajaiban, atau hal-hal lain yang tidak masuk akal, Adjarian.

Hikayat ini ditulis dalam bentuk gancaran atau karangan bebas.

Beberapa contoh hikayat yang terkenal di antaranya Hikayat Iskandar Zulkarnain, Hikayat Raja-Raja Pasai, Hikayat Khaidir, Hikayat 1001 Malam, dan lain sebagainya.

“Hikayat banyak menuliskan tentang peristiwa menarik ataupun hal-hal yang tidak masuk akal.”

2. Babad

Babad merupakan sastra yang hampir mirip dengan hikayat. 

Baca Juga: Nama Para Penyebar Islam di Indonesia pada Awal Masuknya Islam


Page 4

Apa sajakah jenis seni sastra Islam yang berkembang di Indonesia *?

Seni sastra juga termasuk sebagai hasil akulturasi kebudayaan Islam dan kebudayaan nusantara. (unsplash/Chris Lawton)

Teknik penulisan babad ini seperti tulisan sejarah, tetapi isinya tidak selalu berdasarkan fakta yang ada.

Jadi, isi dari babad sendiri bersifat campuran antara fakta sejarah, kepercayaan, dan juga mitos.

Babad di tanah Melayu dikenal dengan sebutan salasilah atau tambo.

Beberapa contoh babad yang terkenal adalah Babad Tanah Jawi, Babad Cirebon, Babad Surakarta, dan Babad Mataram.

3. Syair

Syair merupakan seni sastra yang berasal dari perkataan Arab untuk menamakan karya yang berupa sajak-sajak.

Sajak-sajak yang biasa disebut syair ini terdiri atas empat baris dalam setiap baitnya, Adjarian.

Syair tertua yang ada di Indonesia adalah syair yang tertulis pada batu nisan makam putri Pasai di Minye Tujoh.

“Babad di tanah Melayu terkenal dengan sebutan tambo atau salasilah.”

Baca Juga: Jawab Soal Peran Tokoh Pengembang Agama Islam di Indonesia

4. Suluk

Suluk adalah karya sastra yang berupa kitab-kitab dan isinya menjelaskan mengenai tasawuf.

Beberapa contoh suluk yang terkenal di antaranya Suluk Sukarsa, Suluk Wujil, dan Suluk Malang Sumirang.

Nah, itu tadi Adjarian, jenis seni sastra hasil akulturasi kebudayaan Islam dan kebudayaan nusantara.

Sekarang jawab pertanyaan berikut ini, yuk!

Pertanyaan

Apa yang dimaksud dengan hikayat?

Petunjuk: Cek halaman 3.