Apa saja realitas sosial di masyarakat yang termasuk kedalam objek kajian sosiologi?

Didalam kehidupan bermasyarakat sering kita menemukan realitas sosial. Realitas sosial ini muncul karena adanya, sesuatu yang terjadi di sekitar kita. Bukan hanya isu belaka atau berita hoaks.

Realitas sosial sendiri menyangkut segala sesuatu yang dialami dan dilakukan, bukan hanya individu tapi juga kelompok. Munculnya realitas sosial sendiri bisa dipengaruhi oleh perubahansosial.

Pada pembahasan ini, akan menjelaskan beberapa contoh fakta realitas sosial sebagai objek kajian sosiologi. Berikut penjelasan lengkapnya.

Contoh Fakta Realitas Sosial

Untuk menjelaskan pemahaman terkait realitas sosial. Dibawah ini terdapat beberapa contoh nyata realitas sosial yang sering terjadi di kehidupan bermasyarakat.

Misalnya saja seperti di bidang masyarakat, bidang sosial, bidang pendidikan, bidang ekonomi, bidang budaya, bidang keluarga dan bidang agama.

Nah dibawah ini penjelasan lengkap dari semua bidang tersebut.

1. Realitas Sosial di Bidang Ekonomi

Contoh realitas sosial yang pertama ada dibidang ekonomi, dimana berkaitan langsung dengan lembaga ekonomi. Disini yang termasuk dari lembaga ekonomi adalah Bank, Koperasi dan lainya.

Lembaga ekonomi sebagai cerminan utama keuangan sebuah negara. Dalam hal ini kita kemiskinan, dan kurangnya lapangan pekerjaan terlihat dimana-mana.

Ini menjadi bentuk nyata realitas sosial dimana semua orang tidak mendapatkan hak yang sama. Maka banyak sekali pengangguran walapun mereka lulusan sarjana S1.

2. Realitas Sosial di Masyarakat

Contoh nyata dan sering sekali berhubungan dengan realitas sosial yaitu kasus-kasus yang muncul di masyarakat. Seperti terjadinya kesenjangan sosial.

Umumnya orang yang memiliki kedudukan selalu saja di paling utamakan, jika dibandingan orang yang biasa-biasa saja. Selain itu juga hak yang di dapat orang desa masih belum terpenuhi jika dibandingan di kota.

Ketidakseimbangan ini jika terus terjadi akan menimbulkan masalah baru di masyarakat. Hal tersebut haru mampu diatasi dengan pembangunan dan fasilitas yang merata. Terlebih lagi mereka yang tinggal di pedalaman.

Kasus realitas sosial yang baru-baru ini terjadi seperti masalah penangkapan mahasiswa papua di surabaya, hal ini menimbulkan perubahan sosial yang sangat besar.

Berikut ini terdapat beberapa kasus nyata realitas sosial di masyarakat:

  • Ada mahasiswa yang memperoleh beasiswa, sedangkan ia anak yang mampu dan penghasilan orang tuanya besar.
  • Seseorang yang melaksanakan ibadah sebagai kepatuhan hamba kepada sanga penciptanya.
  • Kesenjangan sosial yang terjadi di desa dan kota, disebabkan pembangunan yang tidak merata.

3. Realitas Sosial di Bidang Pendidikan

Contoh Realitas sosial di bidang pendidikan ialah perguruan tinggi baik negeri ataupun swasta, dengan menyediakan fasilitas untuk penerima beasiswa.

Mereka memperoleh beasiswa, dikarenakan memiliki kecerdasan yang lebih dibandingkan dengan orang lain. Beasiswa juga bisa dirasakan bagi yang ekonominya rendah.

Tapi pada kenyataanya, mereka yang menikmati adalah orang yang berkecupukan. Mereka mengambil hak orang lain dengan menyatakan kalau mereka keluarga tidak mampu.

Ini termasuk contoh yang buruk, dan tidak sepatutnya kita contoh. Karena banyak sekali diluar sana orang yang lebih memerlukan fasilitas tersebut.

4. Bidang Sosial

Di bidang sosial contoh realitas sosial yang terjadi adalah saat terjadinya bencana alam. Misalnya saja pada saat terjadi gunung merapi meletus, yang menyebabkan banyaknya korban.

Hal ini memunculkan rasa sosial di dalam diri individu, setelah mendengar informasi dari media telivisi. Dengan spontan lembaga pemerintah ataupu lembaga masyarakat memberikan bantuan kepada para korban.

Bentuk bantuan sendiri beraneka ragam, ada yang membantu obat-obatan, pakaian, makan dan masih banyak lainya. Ini adalah cerminan nyata terhadap kepedulian seseorang kepada sesamanya.

5. Realitas Sosial di Bidang Budaya

Budaya adalah salah satu kekayaan yang tidak bisa dinilai dengan materi, jangan sampai budaya kita di ambil oleh negara lain. Kasus seperti ini pernah terjadi di indonesia.

Sebagai generasi muda haruslah melestarikan budaya tersebut. Untuk melestarikan budaya bukan hanya ikut menontonya saja tapi harus ikut andil didalamnya.

Misalnya seperti tarian daerah, ada juga lagu daerah dan masih ada yang lainya yang perlu kita jada dan lestarikan.

6. Realitas Sosial di Agama

Mayoritas penduduk indonesia memiliki agama yang berbeda, dan agama termasuk kedalam realitas sosial. Secara umum agama adalah lembaga yang memberikan perlindungan secara penuh.

Setiap orang yang beragama wajib beribadah kepada tuhanya, namun banyak yang beragama tapi tidak pernah beribada sama sekali. Seseorang yang beragama akan di tuntun ke jalan yang benar.

7. Realitas Sosial di Keluarga

Keluarga mempunyai peranan yang paling kuat, lembaga keluarga berfungsi memberikan perlindungan kepada setiap angotanya. Anggota keluarga sendiri terdiri dari ayah, ibu dan anak.

Akan tetap kenyataanya tidak seperti ini, meskipun keluarga peranya sangat penting masih banyak saja terjadi kasus hamil diluar nikah, anak membunuh ayah, ibu membuang anaknya yang baru lahir.

Fakta realitas sosial ini menunjukan, hilangya lembaga keluarga yang seharunya melindungi tapi justru sebaliknya. Kasus yang sering terjadi dalam keluarga bukanlah hal yang baru lagi di telinga masyarakat.

Demikianlah tadi penjelasan tentang contoh fakta realitas sosial sebagai objek kajian sosiologi. Semoga penjelasan diatas bisa bermanfaat untuk teman-teman semua.

tirto.id - Objek kajian sosiologi adalah cakupan ilmu yang dipelajari seperti tindakan sosial, hubungan sosial, dan kepribadian individu.

Setiap ilmu pengetahuan pastilah memiliki objek kajiannya masing-masing, termasuk sosiologi. Dalam hal ini, objek kajian dipahami sebagai entitas yang dapat diulas secara mendetail. Sosiologi merupakan ilmu humanistik yang mempelajari manusia serta dinamika dalam masyarakat. Sehingga cara pendekatannya terus berubah menyesuaikan zaman.

Dalam sosiologi objek kajian itu mencakup kehidupan sosial seperti tindakan sosial, hubungan sosial, kepribadian individu, segala macam kelompok, komunitas, organisasi, asosiasi dan populasi tergolong dalam unit studi sosiologi. Begitu pula dengan perkembangan, struktur serta fungsi dari seluruh lembaga sosial dasar. Namun, pada dasarnya objek kajian sosiologi terbagi dalam dua jenis, yaitu:

Objek Material

Hal yang termasuk dalam objek material kajian sosiologi adalah segala yang berkenaan dengan masyarakat, baik secara fisik maupun non-fisik. Termasuk semua hal yang berpengaruh pada kehidupan sosial manusia, misal gejala sosial dan asosiasinya dengan hubungan bermasyarakat. Seluruh peristiwa yang memunculkan interaksi, baik antar individu, kelompok, atau antara individu dengan kelompok termasuk dalam objek material sosiologi.

Objek Formal

Sebagai pelengkap, objek formal sosiologi hadir untuk menelaah korelasi dari setiap interaksi yang terjadi pada masyarakat. Objek formal berfokus pada cara pandang yang mana digunakan sebagai kacamata dalam memahami manusia sebagai makhluk sosial.

Untuk lebih spesifiknya, sosiologi mempelajari objek seperti berikut:

Masyarakat

Sebagaimana sosiologi mendefinisikan manusia sebagai makhluk sosial yang secara kodrati tidak dapat bertahan hidup sendirian. Dukungan dari orang lain menjadi hal yang sangat penting. Oleh karenanya, terbentuklah sekumpulan orang yang bentuk hubungannya terstruktur, mendiami satu wilayah tertentu dan saling berinteraksi lalu muncul nilai dan norma sosial di dalamnya.

Interaksi Sosial

Selama ada masyarakat maka interaksi sosial akan selalu ada. Interaksi di sini tidak terbatas pada sesama individu atau antar kelompok saja, hubungan yang terjalin antara kelompok dengan individu pun termasuk dalam interaksi sosial. Umumnya nilai juga norma sosial yang berlaku dalam masyarakat tersebut dijadikan pedoman dalam berinteraksi dengan masyarakat setempat.

Sosialisasi

Salah satu proses individu dalam mempelajari kebiasaan, nilai, dan norma dari kelompok sosial tempat dirinya bermukim. Cara ini menjadi langkah mengenal lingkungan sekitar sekaligus adaptasi terhadap dunia sosial termasuk kebudayaan masyarakat tersebut. Berkat sosialisasi dari seseorang, dapat terbentuk karakter yang responsif terhadap masyarakat serta aktif secara sosial.

Nilai

Nilai atau yang lebih mudah dipahami sebagai standar budaya merupakan asumsi-asumsi yang diyakini kebenarannya oleh masyarakat atau kelompok tertentu. Selain diyakini, nilai turut dijadikan sebagai kontrol sosial bagi seluruh anggota yang bernaung dalam komunitas tersebut. Dikarenakan nilai sosial dari satu kelompok pastilah berbeda dengan kelompok lainnya, setiap individu perlu untuk memiliki nilai pribadinya masing-masing.

Norma

Selain terdapat nilai dalam menata perilaku masyarakat ada pula yang dinamakan norma. Akan tetapi, norma lebih ke arah larangan atau perintah akan hal yang baik atau buruk menurut kelompok tertentu. Sehingga di dalam norma pasti terdapat nilai-nilai yang diamini dan kemudian dijadikan standar perilaku ideal dari seseorang.

Dari berbagai penjelasan seputar objek kajian sosiologi di atas, tetap inti dari ruang lingkup kajian dari sosiologi adalah masyarakat. Dengan manusia sebagai makhluk sosial yang saling berinteraksi satu sama lain dalam seluruh kegiatannya.

Baca juga: Apa Itu Stratifikasi Sosial: Definisi, Penyebab, Teori di Sosiologi

Baca juga artikel terkait SOSIOLOGI atau tulisan menarik lainnya Farizqa Ayuluqyana Putri
(tirto.id - frq/agu)


Penulis: Farizqa Ayuluqyana Putri
Editor: Agung DH
Kontributor: Farizqa Ayuluqyana Putri

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA