Apa saja hal yang perlu diperhatikan dalam

Pemberian tugas pada siswa di sekolah menjadi salah satu kewajiban yang harus dilakukan guru ini untuk mengukur kemampuan siswa dan dijadikan sebagai bahan evaluasi pembelajaran. Ada berbagai bentuk tugas yang bisa diberikan guru terhadap siswa, mulai dari soal ujian, tugas portofolio, tugas praktik dan lainnya. Dengan memberikan tugas, diharapkan siswa bisa mengukur kemampuannya sendiri, meningkatkan kedisiplinan dan kemandirian, serta prestasi siswa.

Saat diberikan tugas, pasti Anda akan mendapatkan respon yang berbeda-beda dari setiap siswa ada yang mengeluh, ada yang senang karena diberikan tugas, dan lainnya, apapun itu, ini menjadi tantangan bagi Anda untuk memotivasi mereka agar melaksanakan tugasnya dengan baik.

Melalui tugas ini, pastikan Anda mendapatkan hasil murni dari kemampuan siswa, bukan karena siswa menyontek atau searching di Google. Oleh sebab itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan tugas kepada siswa.

5 Hal yang Perlu Diperhatikan Guru dalam Memberi Tugas pada Siswa

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan guru dalam memberikan tugas agar siswa bisa mengerjakan tugas dengan baik, hasilnya maksimal, dan sesuai dengan tujuan awal memberikan tugas. Adapun berikut ini merupakan 5 hal yang perlu diperhatikan guru dalam memberi tugas kepada siswa, yaitu:

1. Kemampuan siswa

Kemampuan siswa merupakan pertimbangan paling utama dalam memberikan tugas, karena tugas ditujukan untuk siswa. Jadi sebelum memberikan tugas guru harus paham tolok ukur muridnya, bisa melalui akademiknya ada pula guru harus mempertimbangkan dengan fisiknya.

Mempertimbangkan apakah siswa itu mampu mengerjakan tugas atau tidak? Apakah siswa akan dengan mudah dalam mengerjakan tugas? Itu harus menjadi tolok ukur bagi guru. Karena jika akademik siswa yang menjadi tolok ukur tidak dapat sesuai dengan tugas yang diberikan, hal ini akan membuat siswa tidak mampu mengerjakan dan berakhir pada tugas yang terbengkalai.

Selain itu, jika guru memberikan tugas tidak sesuai dengan kemampuan fisik siswa, hal ini bisa berpengaruh pada psikologi siswa yang bisa membuat siswa menjadi pembangkang. Maka dari itu pertimbangan pemberian tugas pada siswa harus sesuai dengan kemampuan siswa mulai dari akademik hingga fisik. Agar tidak memberatkan siswa.

2. Tugas yang diberikan harus proporsional

Dalam memberikan tugas pada siswa, guru harus mampu mempertimbangkan waktu pengerjaan dan soal yang diberikan. Jika guru ingin memberikan tugas yang sulit dengan pengerjaan singkat, guru harus memberikan pengertian kepada siswa. Karena dalam memberikan tugas guru tidak boleh sewenang-wenang, dalam konteks tujuan pemberian tugas adalah untuk menguji kemampuan siswa dalam memahami materi yang diberikan.

Jadi, dalam memberikan tugas guru juga harus mempertimbangkan proporsional tugas yang diberikan. Misalnya, dalam pemberian tugas guru memberikan soal yang sulit, apakah mampu siswa mengerjakan soal tersebut dalam waktu singkat? Jika tidak berilah keringanan waktu atau bisa juga mengubah dengan soal yang lebih mudah. Karena jika tetap memberikan tugas yang sulit untuk dikerjakan dalam waktu singkat, siswa mungkin merasa terbebani dan memilih jalan curang, seperti menyontek, browsing di Google, dan cara lainnya. Hal ini pasti tidak diinginkan bukan? Maka dari itu, mempertimbangkan proporsional tugas dengan kemampuan siswa adalah hal yang harus diperhatikan.

3. Menghindari tugas yang monoton

Banyak guru yang menyepelekan hal ini, padahal hal ini sangatlah penting dalam pemberian tugas. Menghindari pemberian tugas yang monoton, yang hanya itu-itu saja pasti akan membuat siswa cepat bosan dan jenuh. Maka dari itu, guru harus mampu memberikan tugas yang bervariasi, namun tidak keluar dari konteks mata pelajaran.

Generasi muda saat ini sangat menyukai tantangan, jika Anda hanya memberikan tugas yang itu-itu saja dapat diprediksi siswa akan mengalami kebosanan dalam belajar. Karena generasi saat ini menyukai tantangan sebaiknya guru memberikan tugas yang berbeda dari yang ada di buku, bisa dengan cara mencari referensi lain di Google atau buku yang mendukung tugas di perpustakaan.

Memberikan ruang kepada siswa untuk berinteraksi melalui kerja kelompok, atau memberi tugas dengan cara yang lain. Agar siswa tidak merasa terbebani dan bebas dalam mengasah kemampuannya dalam mengerjakan tugas. Karena dengan pemberian tugas yang monoton siswa akan stuck pada cara lama yang mungkin membuat siswa mudah bosan dalam belajar.

4. Perhatikan jadwal

Pertimbangan memberikan tugas selanjutnya adalah memperhatikan jadwal siswa, karena dalam memberikan tugas pada siswa harus memperhatikan keadaan siswa. Jika Anda ingin memberikan tugas pada siswa saat siswa akan mengikuti ujian akhir. Anda harus mempertimbangkan jadwal siswa, hal ini bisa Anda siasati dengan memberikan tugas pada siswa tentang materi yang mungkin akan keluar di ujian akhir.

Agar siswa tidak merasa terbebani dengan tugas yang Anda berikan, hal itu akan berpengaruh pada ujian akhir jika Anda memberikan tugas tidak sesuai dengan materi yang diujikan. Maka dari itu penting sekali memperhatikan jadwal siswa, agar tidak mengganggu ujian yang siswa laksanakan.

Selain itu, guru bisa memberikan tugas yang hampir mirip atau dengan materi yang sama namun soal yang berbeda dengan ujian akhir yang akan dilaksanakan. Agar siswa akan tetap fokus pada ujian akhir dengan tetap mengerjakan soal yang Anda berikan, dengan begitu tanpa siswa sadari mereka telah belajar materi yang mungkin akan muncul saat ujian akhir.

5. Menjadikan tugas sebagai evaluasi siswa

Banyak guru menggunakan tugas sebagai penilaian saja, akan tetapi hakikatnya pemberian tugas adalah untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menerima materi. Maka dari itu, guru harus memperhatikan tugas bukan sebagai ajang penilaian saja, akan tetapi sebagai ajang evaluasi. Seberapa siswa memahami materi yang diberikan oleh guru. Agar guru juga mampu menyesuaikan daN mengetahui kurangnya pemahaman siswa di bidang yang mereka masih kurang paham.

Dengan menjadikan evaluasi pada siswa, siswa akan mengetahui kurang pahamnya dimana. Kemampuan yang harus diasah ulang dan pemahaman yang harus ditambah. Jika guru hanya mementingkan nilai bukan evaluasi, bisa saja siswa memilih menyontek agar nilainya bagus.

Itulah 5 hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan tugas yang baik kepada siswa. Sebagai guru, tentunya Anda juga harus memperhatikan hal ini agar siswa tidak kesulitan saat mengerjakan tugas.


Cara menulis berita yg baik serta benar tentu perlu di perhatikan. sebab berita yang di nantinya dimuat di media massa akan mempunyai kiprah yang sangat penting sehingga menjadi asal info buat masyarakat.

berita sendiri ialah berita baru tentang suatu hal yg sedang terjadi, umumnya informasi akan dirancang mengikuti menggunakan insiden-insiden hangat yg sedang menjadi perbincangan publik atau poly orang. Wartawan artinya sosok pelapor atau pembuat berita, menjadi seseorang wartawan tentu terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dan tidak boleh dari-asalan ketika sedang membuat sebuah informasi.

Perlu adanya penggalian liputan sedalam-dalamnya pada sebuah insiden sebelum menulis sebuah info, hal ini dilakukan guna memenuhi berita yg diharapkan oleh masyarakat. dalam membuat informasi diperlukan sebuah keterampilan dan penguasaan dasar penulisan supaya pesan yang ingin disampaikan dapat dimengerti serta tersampaikan menggunakan baik pada audience (rakyat). Dirangkum asal berbagai asal, berikut merupakan 7cara menghasilkan info yg baik serta sahih yg wajib diperhatikan.

Temukan peristiwa Hangat


Cara membentuk informasi pertama ialah Anda harus menemukan sebuah insiden hangat buat dipublikasikan. Hal tadi Lantaran insiden yang sedang menjadi perbincangan, akan sangat banyak dicari gosip serta kebenarannya.

misalnya Anda bisa memakai insiden-insiden mirip bencana alam, kebakaran, kecelakaan serta insiden lainnya yang menarik perhatian poly orang. Jika Anda tidak mendapati kejadian atau peristiwa tersebut maka bisa dilakukan pencarian topik lainnya, contoh insiden unik dan masih poly lagi.

Mencari sumber


sesudah Anda mendapatkan peristiwa viral atau unik yang layak buat diangkat, selanjutnya bisa melakukan pencarian asal. Pencarian sumber ini dilakukan guna penghasil informasi mendapatkan gosip yang sempurna serta jua benar buat diteruskan kepada masyarakat luas.

tidak hanya itu, pencarian asal ini jua bertujuan supaya gosip yg didesain dapat seksama. Pencarian asal ini dapat dilakukan menggunakan cara menemui saksi mata, aparat kepolisian serta lainnya Bila insiden yg akan diangkat mengenai tindakan kriminal ataupun kecelakaan contohnya.

Penggalian Data


kemudian, Anda perlu melakukan ekskavasi data lebih dalam buat menerima berita selengkap mungkin. dalam penggalian data ini ada tiga tahapan, yakni wawancara, observasi dan juga melakukan dokumentasi.

Wawancara dilakukan buat mengetahui secara runtut bagaimana peristiwa tersebut terjadi, lalu Jika terdapat korban Anda juga akan mendapatkan informasi tentang datanya dan seterusnya. kemudian, observasi lapangan dilakukan dengan tujuan agar Anda dapat mengamati secara pribadi bagaimana keadaan pada sekitar, ini jua akan membantu Anda menggambarkan lokasi kurang lebih pada menghasilkan isu.

kemudian, Anda jua perlu melakukan dokumentasi, proses ini dapat dilakukan menggunakan mengumpulkan data yang asal berasal asal lain seperti buku, file atau dokumen krusial lainnya yg menunjang suatu peritiwa yg sudah diangkat.

Unsur 5W1H harus Diperhatikan


pada membuat informasi penting buat tetap memperhatikan unsur 5W1H. Bagi Anda yang belum tahu apa itu, berikut merupakan penjelasannya:

  • What (Apa): peristiwa apa yg sedang terjadi
  • Who (Siapa): siapa saja yang terlibat pada peristiwa
  • Where (di mana): pada mana insiden itu terjadi
  • When (Kapan): kapan insiden itu terjadi
  • Why (Mengapa): mengapa insiden itu bisa terjadi
  • How (Bagaimana/Berapa): bagaimana proses terjadinya insiden tersebut.Perhatikan Headline (Judul berita)

    dalam menghasilkan informasi, salah satu yg sangat penting buat menjadi perhatian adalah judul atau headline info. Hal tersebut Karena judul adalah perwakilan asal seluruh isi berita yg akan disampaikan pada nantinya.

buat membuat judul isu dapat dikatakan mudah-gampang sulit, sebab Anda tidak boleh membuat judul yang terlalu panjang dan usahakan sesingkat mungkin tetapi permanen mewakili semua isi informasi. tak hanya itu, Anda juga harus menghasilkan judul informasi Anda semenarik mungkin supaya membentuk warga tertarik.


Selanjutnya merupakan menulis teras isu atau lead yg adalah bagian alinea pertama pada pada sebuah gosip. umumnya teras informasi ini ditulis dengan relatif singkat sebesar 35 istilah serta diawali dengan unsur Who (siapa) dan What (Apa).

Jika Anda ingin memakai sebuah kutipan pernyataan asal narasumber, disarankan buat menuliskan dengan seminim mungkin. untuk penulisan informasi mengenai peristiwa biasanya unsur waktu dan daerah akan diletakkan pada paragraf akhir.


sesudah itu, Anda baru dapat melanjutkan penulisan berita dengan menuliskan isinya. Isi informasi ialah gosip lebih jelasnya terhadap suatu peristiwa yg akan disampaikan pada audience atau masyarakat.

untuk menulis berita, usahakan Anda perlu menyusun beberapa paragraf yg terdiri asal 3 sampai 4 kalimat saja. Hal ini bertujuan supaya pembaca atau audience simpel pada memahaminya.