Apa saja faktor-faktor pendorong integrasi sosial

Poin pada soal adalah faktor penghambat dan juga pendorong dari integrasi sosial. 

Kehidupan sosial terdiri dari keragaman-keragaman latar belakang masyarakat sehingga mmebuat masyarakat akan mudah terjadinya konflik-konflik. Untuk dapat menghibdari konflik yang ada dalam kehidupan masyarakat maka yang dibutuhkan adalah adanya integrasi sosial, yang merupakan proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memilki keserasian fungsi. Dari hal itu maka integrasi dalam kehidupan masyarakat akan menciptakan kerukunan dan persatuan dalam masyarakat bukan hanya itu, tetapi menciptakan keteraturan adadalam nilai dan norma yang ada. Dalam menciptakan integrasi masyraakat di hadapkan dengan faktor penyebab juga penghambat integrasi adalah sebagai berikut : 

Faktor pendorong terjadinya integrasi sosial antara lain :

  1. Toleransi terhadap perbedaan.
  2. Sikap saling menghargai orang lain.
  3. Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan.
  4. Perkawinan campuran (amalgamation).

Faktor penghambat terjadinya integrasi sosial antara lain :

  1. Adanya sikap curiga dan prasangka terhadap kelompok lain.
  2. Memiliki sifat primordial.
  3. Sistem masyarakat yang tertutup dengan budaya asing.
  4. Adanya kesenjangan sosial yang memunculkan kecemburuan sosial antarkelompok.           

Karakter manusia yang berbeda-beda dapat diselaraskan melalui integrasi. Pengertian integrasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat.

Integrasi dapat dilakukan dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang sosial. Integrasi sosial adalah proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat menjadi satu kesatuan. Unsur yang berbeda tersebut meliputi perbedaan kedudukan sosial, ras, etnik, agama, bahasa, nilai dan norma. Definisi ini tercantum dalam buku Sosiologi karya Kun Maryati.

Adapun beberapa definisi mengenai integrasi sosial menurut para ahli sebagai berikut:

  • Menurut Soerjono Soekanto, integrasi sosial adalah sebuah proses sosial individu atau kelompok untuk berusaha memenuhi tujuan melawan lawan yang disertai dengan suatu ancaman dan/atau kekerasan.
  • Michael Banton menjelaskan bahwa integrasi sosial adalah suatu integrasi sebagai sebuah pola hubungan yang mengakui adanya suatu perbedaan ras dalam masyarakat, tetapi tidak memberikan suatu fungsi penting pada perbedaan dalam sebuah ras.
  • Gilin menyatakan bahwa integrasi sosial adalah suatu bagian dari proses sosial yang terjadi karena suatu perbedaan fisik, emosional, budaya, dan perilaku.

Mengutip Sosiologi Hukum: Suatu Pengantar, integrasi sosial dalam kehidupan dapat terwujud dengan adanya keteraturan sosial. Untuk menciptakan integrasi sosial dalam rangka mewujudkan keteraturan sosial diperlukan berbagai upaya yang optimal dan berkesinambungan.

Integrasi nasional dapat diartikan sebagai proses mempersatukan perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga tercipta keserasian dan keselarasan secara nasional.

Baca Juga

Dalam buku Social Change with Respect to Culture and Original Nature, William F. Ogburn menjelaskan, ada tiga syarat terjadinya integrasi sosial, yaitu:

Advertising

Advertising

  • Anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil mengisi kebutuhan satu sama lain.
  • Telah dicapai konsensus bersama mengenai nilai-nilai dasar yang dijadikan acuan utama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
  • Nilai dan norma-norma dasar tersebut telah hidup dan berkembang cukup lama dan konsisten, serta tidak berubah-ubah.
  • Masing-masing individu dan kelompok sosial yang berbeda-beda mau dan mampu mengendalikan diri, dan saling menyesuaikan diri satu sama lain.
  • Selalu menempatkan persatuan dan kesatuan, serta kepentingan untuk keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.
  • Masing-masing pihak merasa perlu memajukan pergaulan yang komunikatif dan akomodatif demi mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa.

Baca Juga

Integrasi sosial dapat dibedakan menjadi tiga bentuk sebagai berikut.

1. Integrasi Sosial Normatif

Integrasi normatif dapat diartikan sebagai sebuah bentuk integrasi yang terjadi akibat adanya norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam hal ini, norma merupakan hal yang mampu mempersatukan masyarakat.

Misalnya, bangsa Indonesia mengusung semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang mengandung makna “meskipun berbeda-beda tetapi tetap satu jua”. Semboyan ini menunjukkan bahwa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa, golongan, agama, dan bahasa tetapi tetap mengakui satu bangsa, satu bahasa, dan satu tanah air, yaitu Indonesia.

Baca Juga

Integrasi fungsional terbentuk karena ada fungsi-fungsi tertentu dalam masyarakat. Sebuah integrasi dapat terbentuk dengan mengedepankan fungsi dari masing-masing pihak yang ada dalam sebuah masyarakat.

Indonesia terdiri dari berbagai suku yang mengintegrasikan diri dengan melihat fungsi dari suku masing-masing. Contohnya, suku Bugis yang gemar melaut difungsikan sebagai penyedia hasil laut, suku Minang yang pandai berdagang berfungsi sebagai penjual dari hasil laut tersebut. Dengan demikian, tercipta sebuah integrasi fungsional dalam masyarakat.

3. Integrasi Sosial Koersif

Integrasi koersif terbentuk berdasarkan kekuasaan yang dimiliki penguasa. Terciptanya integrasi ini berawal dari cara penguasa yang koersif (kekerasan) dalam mengatur. Contoh integrasi koersif adalah demonstran yang berhenti ketika polisi menembakkan gas air mata ke udara.

Baca Juga

Faktor-faktor pendorong integrasi sosial dijelaskan sebagai berikut.

  • Toleransi terhadap kelompok-kelompok manusia dengan kebudayaan yang berbeda. Toleransi yang mendorong terjadinya komunikasi yang efektif antara kebudayaan yang berbeda tersebut akan mendorong terciptanya integrasi di antara mereka.
  • Kesempatan yang seimbang dalam ekonomi bagi berbagai golongan masyarakat dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda. Hal ini dapat mempercepat proses integrasi sosial. Dengan sistem ekonomi demikian, setiap individu mendapatkan kesempatan yang sama untuk mencapai kedudukan tertentu atas kemampuan dan jasanya.
  • Sikap saling menghargai orang lain dan kebudayaannya. Jika tiap pihak mengakui kelemahan dan kelebihan kebudayaan masing-masing, tiap individu dapat saling mendukung sehingga mudah bersatu.
  • Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat. Hal ini dapat diwujudkan jika penguasa memberikan kesempatan yang sama kepada golongan minoritas agar mendapat hak yang setara yang golongan mayoritas.
  • Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan. Pengetahuan tentang persamaan unsur kebudayaan dapat mendekatkan anggota masyarakat. Hal ini berpotensi untuk menghilangkan prasangka yang semula ada di antara pendukung kebudayaan tersebut.
  • Perkawinan campuran (amalgamasi). Faktor ini mampu mendorong dua kebudayaan yang berbeda agar menjadi satu sehingga tercapai integrasi sosial. Dalam sistem sosial masyarakat Indonesia yang berpandangan bahwa perkawinan merupakan penyatuan dua keluarga, integrasi sosial sangat mungkin terjadi melalui amalgamasi.
  • Adanya musuh bersama dari luar. Ketika terdapat suatu ancaman eksternal, maka masyarakat cenderung bersatu untuk menghadapinya. Sikap ini merupakan bentuk nasionalisme di mana berbagai kelompok yang berbeda dalam masyarakat akan bersatu demi keutuhan bangsa.

Penjelasan tersebut tercantum dalam buku Sosiologi oleh Kun Maryati.

Oleh Husnul Abdi pada 10 Sep 2021, 16:30 WIB

Diperbarui 10 Sep 2021, 16:30 WIB

Perbesar

Integrasi Sosial. Credit: unsplash.com/Jacek

Liputan6.com, Jakarta Faktor pendorong integrasi sosial perlu dipahami setiap orang. Pasalnya, integrasi sosial merupakan istilah yang identik dengan penyatuan. Hal ini merupakan lawan dari konflik atau perpecahan yang tentunya membawa banyak dampak negatif.

Integrasi adalah pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat. Sementara itu, sosial memiliki makna berkenaan dengan masyarakat. Jadi, integrasi sosial adalah pembauran hingga menjadi kesatuan utuh yang bulat pada masyarakat.

Faktor pendorong integrasi sosial dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Begitu pula dengan faktor penghambatnya. Kamu harus memahaminya agar integrasi sosial dalam masyarakat dapat terwujud.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (10/9/2021) tentang faktor pendorong integrasi sosial.

Perbesar

Ilustrasi Kebersamaan Credit: pexels.com/Mike

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, pengertian integrasi sosial adalah pembauran hingga menjadi kesatuan utuh yang bulat pada masyarakat. Hal ini tentunya perlu dikenali sebelum memahami faktor pendorong integrasi sosial.

Pada setiap masyarakat akan selalu ada gesekan antarindividu atau kelompok yang berbeda yang kemudian memicu terjadinya gejala sosial, perubahan sosial, atau bahkan konflik. Hal ini bisa teratasi jika terjadi proses integrasi yang berjalan dengan baik untuk menyatukan kembali individu atau kelompok yang berbeda tersebut. Faktor pendorong integrasi sosial tentunya menjadi perlu kamu pahami.

Pengertian integrasi sosial menurut para ahli

- Gillin. Pengertian integrasi sosial ialah fenomena sosial yang terjadi karena adanya proses sosial, terutama mengenai perbedaan unsur budaya, emosional, perilaku, dan keinginan yang akhirnya menimbulkan aspek masalah sosial sehingga dengan menyadari hal ini masyarakat akan melakukan proses perdamaian yang dikenal dengan integrasi.

- Soerjono Soekanto. Pengertian integrasi sosial adalah satu di antara bentuk proses sosial yang dilakukan oleh berbagai pihak di dalam mengatasi permasalahan dalam kehidupan masyarakat. Permasalahan ini bisa dilatarbelakangi dengan adanya kekerasan, konflik sosial, dan juga ancaman dari pihak lain atau kelompok lain.

- Hendropuspito. Pengertian integrasi sosial adalah kesatuan masyarakat yang akhirnya membuat setiap arti masyarakat menjadi satu dalam visi dan misi.

- Paul B.Horton. Pengertian integrasi sosial adalah serangkaian proses sosial dan interaksi sosial terhadap semua kelompok etnis dan ras yang dapat bersatu sehingga menunjang kehidupan ekonomi dan budaya.

Perbesar

Ilustrasi (AFP)

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, faktor pendorong integrasi sosial dibagi menjadi dua yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor pendorong integrasi sosial ini perlu kamu pahami.

Berikut penjelasan faktor pendorong integrasi sosial:

Faktor Internal

- Adanya sikap saling menghargai dan toleransi antarindividu dan kelompok.

- Adanya sikap terbuka terhadap perubahan.

- Adanya kesadaran bahwa manusia sebagai makhluk sosial akan selalu membutuhkan orang lain.

- Terjadinya kontak dengan kebudayaan lain secara intensif.

Faktor Eksternal

- Adanya pertambahan populasi penduduk yang heterogen/beragam.

- Adanya sistem pendidikan yang maju.

- Adanya sistem masyarakat yang terbuka dengan budaya asing.

- Adanya musuh dari luar kelompok yang harus dihadapi bersama.

Itulah beberapa faktor pendorong integrasi sosial internal dan eksternal yang perlu dipahami.

Selain faktor pendorong integrasi sosial, kamu juga perlu mengenali faktor penghambatnya. Berikut faktor penghambat integrasi sosial:

Faktor Internal

- Adanya sikap individu atau kelompok yang masih sangat tradisional.

- Adanya ikatan sosial yang rendah antarindividu dan kelompok.

- Adanya sikap curiga dan prasangka terhadap kelompok lain.

- Adanya sifat primordial, yakni merasa kebudayaan sendiri lebih baik dari kebudayaan lainnya.

Faktor eksternal

- Adanya kesenjangan sosial yang memunculkan kecemburuan sosial antarkelompok.

- Adanya ketidakmerataan pembangunan.

- Perkembangan ilmu pengetahuan yang lambat.

- Adanya sistem masyarakat yang tertutup dengan budaya asing.

Perbesar

Ilustrasi masyarakat. (AFP)

Integrasi Normatif

Integrasi normatif merupakan integrasi yang terbentuk akibat adanya norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Contohnya semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang dapat memersatukan masyarakat Indonesia yang memiliki latar belakang yang berbeda-beda.

Integrasi Fungsional

Integrasi fungsional merupakan bentuk integrasi yang terciptnya karena adanya fungsi-fungsi tertentu dalam masyarakat. Contohnya, daerah Aceh terkenal dengan pertanian kopinya, sementara daerah Jawa Barat terkenal dengan perkebunan tehnya. Dua daerah tersebut saling membutuhkan satu sama lain sehingga dua daerah tersebut berintegrasi berdasarkan kelebihan atau fungsi daerah masing-masing.

Integrasi Koersif

Integrasi koersif merupakan bentuk integrasi yang tercipta berdasarkan kekuasaan yang dimiliki oleh penguasa. Dalam integrasi ini, penguasa menggunakan cara paksa dalam melakukan integrasi. Contohnya adalah penerbitan undang-undang yang mengharuskan setiap individu untuk menghargai hak asasi individu yang lain.

Menurut pendapat yang dikemukakan oleh William F. Ogburn dan Mayer Nimkoff, syarat berhasilnya dari suatu integrasi sosial ialah sebagai berikut:

1. Anggota masyarakat berhasil mengisi kebutuhan di antara mereka. Artinya, kebutuhan fisik dan sosial mereka terpenuhi oleh sistem sosial. Dengan terpenuhinya kebutuhan tersebut membuat tiap anggota masyarakat saling menjaga keterikatan satu dengan yang lain.

2. Norma-norma serta nilai sosial tersebut berlaku cukup lama, tidak mudah berubah, serta dijalankan secara konsisten oleh seluruh anggota masyarakat.

3. Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan bersama, di mana membahas norma dan nilai-nilai sosial yang dilestarikan serta dijadikan pedoman dalam hal-hal yang dilarang menurut kebudayaan.

Lanjutkan Membaca ↓

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA