Apa maksud v cak pada kbbi

Penumpang memasuki bus Antar Kota antar Propinsi (AKAP) setelah pemberitahuan larangan mudik di terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Rabu, 22 April 2020. Pemerintah resmi melarang warga mudik Lebaran ke kampung halaman demi mencegah pandemi virus corona (covid-19) yang berlaku secara efektif pada Jumat, 24 April 2020. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan mudik dan pulang kampung merupakan dua hal yang berbeda.

Menurut Jokowi, mudik merupakan pergerakan orang ke kampung yang dilakukan menjelang Hari Raya Idul Fitri. "Kalau yang namanya pulang kampung itu bekerja di Jakarta, tetapi anak-istrinya ada di kampung," kata Jokowi dalam acara Mata Najwa yang disiarkan Trans7 pada Rabu, 23 April 2020.

Dalam acara tersebut, Jokowi mengatakan pulang kampung dilakukan oleh orang-orang yang bekerja di Jakarta namun memutuskan kembali ke kampung karena tak ada pekerjaan.

Pernyataan Jokowi ini pun ramai diperbincangkan di media sosial. Lantas apa sebenarnya pengertian mudik dan pulang kampung berdasarkan KBBI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Menurut KBBI, pengertian pertama mudik adalah kata kerja untuk (berlayar, pergi) ke udik (hulu sungai, pedalaman). Lalu pengertian kedua untuk mudik adalah kata kerja percakapan (v cak) untuk pulang ke kampung halaman.

Perbedaan kata mudik dan pulang kampung menurut KBBI daring. KBBI

KBBI mencontohkan dengan kalimat "Seminggu menjelang lebaran sudah banyak orang yang -- (mudik, pulang kampung)".

Sementara itu, berdasarkan KBBI, "Pulang Kampung" adalah kembali ke kampung halaman; mudik. KBBI mencontohkan dengan kalimat "dia -- kampung setelah tidak lagi bekerja di kota."

cak (posesif ku, mu, nya; partikel: kah, lah) ·

  1. tiruan bunyi orang mengecap makanan
  2. ukuran sebesar lengkungan ujung jari kedua belah tangan (jari telunjuk kiri dipertemukan dengan jari telunjuk kanan, ibu jari kiri dengan ibu jari kanan)
  3. pipit

cak (posesif ku, mu, nya; partikel: kah, lah) ·

cak (posesif ku, mu, nya; partikel: kah, lah) ·

  1. tarian yang berlatar cerita Ramayana, dilakukan oleh puluhan orang laki-laki bertelanjang dada yang berperan sebagai pasukan kera dan menyuarakan bunyi \"cak, cak\" sepanjang pertunjukan; kecak

cak (posesif ku, mu, nya; partikel: kah, lah) ·

  1. ukuran sebesar lengkungan ujung jari kedua belah tangan (jari telunjuk kiri dipertemukan dengan jari telunjuk kanan, ibu jari kiri dengan ibu jari kanan)

cak

  1. panggilan kepada laki-laki yang dianggap lebih tua atau yang dituakan (di Jawa Timur)
  • Definisi: KBBI daring (KBBI V), SABDA (KBBI III), Kateglo, Kamus BI, KBBI.web.id, KBBI.my.id, KamusBesar.com, KBBI.kata.web.id
  • Tesaurus: Tesaurus Tematis, SABDA
  • Terjemahan: Google Translate, Bing Translator
  • Glosarium Inggris: Kateglo
  • Penggunaan di korpora: Corpora Uni-Leipzig
  • Penggunaan di Wikipedia dan Wikisource: Wikipedia, Wikisource
  • Ilustrasi: Google Images, Bing Images

  sebagian atau seluruh definisi yang termuat pada halaman ini diambil dari Kamus Besar Bahasa Indonesia

cak ꦕ (ca)ꦏ꧀ (k)

  1. panggilan kepada laki-laki (di Jawa Timur)

cak

cak

Jakarta, CNN Indonesia --

Pada akhir pekan kemarin, sebuah kata menjadi perbincangan di media sosial. Banyak netizen yang terkejut kalau kata "oalah" telah terdaftar di Kamus Besar Bahasa Indonesia alias KBBI.

Azhari Dasman, Ketua Sidang Redaksi KBBI Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) membenarkan kepada CNNIndonesia.com, Senin (18/1), bahwa kata "oalah" telah terdaftar di KBBI, bahkan sejak bertahun-tahun lalu.

"Oalah masuk ke KBBI sejak edisi kelima," kata Azhari merujuk pada KBBI V yang dirilis pada Oktober 2016. "KBBI itu mendokumentasikan semua "fakta kebahasaan" dalam bahasa Indonesia yang pernah ada,"


Menurut KBBI Daring dari Badan Bahasa Kemendikbud yang diakses CNNIndonesia.com, Senin (18/1), kata "oalah" diberi label "cak" yang berarti masuk dalam ragam bahasa percakapan. Makna kata oalah didefinisikan sebagai "kata seru untuk menyatakan rasa terkejut".

Sementara itu dalam petunjuk KBBI Edisi Kelima yang rilis secara resmi pada Oktober 2016, label "cak" memiliki keterangan sebagai ragam cakapan "untuk menandai kata yang berlabel itu digunakan dalam ragam tak baku".

BERITA SENI BUDAYA LAINNYA

KBBI juga menjelaskan, bahasa memiliki varian yang bisa berbeda-beda berdasarkan pemakaiannya yang kemudian dikenal sebagai ragam bahasa. KBBI menyebut jumlahnya dalam bahasa Indonesia tidak terbatas.

"KBBI tidak hanya merekam bentuk-bentuk baku saja, tapi semuanya. Di definisi baru diberi penjelasan tentang setiap kata, baik baku, maupun cakapan. Penjelasan tersebut berupa melalui label-label yang ada. Untuk bentuk-bentuk cakapan ada label cak," kata Azhari.

"Artinya, meskipun sudah masuk ke KBBI, kata "oalah" tetap cakapan. Berbeda dengan "aduh", misalnya, yang sama-sama kata seru. Tapi yang terakhir [kata "aduh"], tidak ada label cak, bisa juga digunakan di ragam resmi," lanjutnya.

Kata "aduh" dalam KBBI diberi keterangan "p" yang artinya "partikel, kelas kata yang meliputi kata depan, kata sambung, kata seru, kata sandang, ucapan salam". Kata "aduh" sendiri diberi makna "kata seru untuk menyatakan rasa heran, sakit, dan sebagainya" dan memiliki turunan kata "mengaduh; teraduh".

Azhari menjelaskan pertimbangan kata "oalah" masuk dalam KBBI ada sejumlah faktor, beberapa di antaranya adalah adanya usulan dari masyarakat dan sudah digunakan di banyak daerah.

"Persebaran juga menjadi salah satu syarat masuk ke KBBI. Kami juga dibantu dengan beberapa aplikasi seperti Google Trends untuk melihat ketersebaran," kata Azhari.

Badan Bahasa menyebut bahwa sebuah kata bisa masuk ke KBBI bukan hanya sekadar dikenal dan digunakan secara luas, namun memiliki sejumlah syarat, mulai dari sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia secara sematis, leksikal, fonetis, dan pragmatis.

Persyaratan itu diwakili oleh sejumlah hal, mulai dari keunikan, sedap didengar alias eufonik, dapat dibentuk dan membentuk kata lain sesuai kaidah, tidak berkonotasi negatif, serta kerap dipakai.

Sementara itu, Azhar mengakui bahwa "oalah" bersumber dari kata "owalah" yang akrab dan kerap digunakan oleh masyarakat Jawa dalam percakapan sehari-hari. Akan tetapi, ia menyebut bahwa kata itu sendiri telah menyebar di lokasi selain Jawa.

"Untuk di daerah lain selain Jawa, kata tersebut ["oalah"] juga tersebar di Sumatra dan Sulawesi," kata Azhari.

Infografis Tak Sembarang Kata Masuk Kamus Bahasa Indonesia. (CNN Indonesia/Timothy Loen)

(end/end)

[Gambas:Video CNN]

Kamus versi online/daring (dalam jaringan)

Aplikasi Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ini merupakan KBBI Daring (Dalam Jaringan / Online tidak resmi) yang dibuat untuk memudahkan pencarian, penggunaan dan pembacaan arti kata (lema/sub lema). Berbeda dengan beberapa situs web (website) sejenis, kami berusaha memberikan berbagai fitur lebih, seperti kecepatan akses, tampilan dengan berbagai warna pembeda untuk jenis kata, tampilan yang pas untuk segala perambah web baik komputer desktop, laptop maupun telepon pintar dan sebagainya. Fitur-fitur selengkapnya bisa dibaca dibagian Fitur KBBI Daring.

Database Utama KBBI Daring ini masih mengacu pada KBBI Daring Edisi III, sehingga isi (kata dan arti) tersebut merupakan Hak Cipta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud (dahulu Pusat Bahasa). Diluar data utama, kami berusaha menambah kata-kata baru yang akan diberi keterangan tambahan dibagian akhir arti atau definisi dengan "Definisi Eksternal". Semoga semakin menambah khazanah referensi pendidikan di Indonesia dan bisa memberikan manfaat yang luas. Aplikasi ini lebih bersifat sebagai arsip saja, agar pranala/tautan (link) yang mengarah ke situs ini tetap tersedia. Untuk mencari kata dari KBBI edisi V (terbaru), silakan merujuk ke website resmi di kbbi.kemdikbud.go.id

✔ Fitur KBBI Daring

  • Pencarian satu kata atau banyak kata sekaligus
  • Tampilan yang sederhana dan ringan untuk kemudahan penggunaan
  • Proses pengambilan data yang sangat cepat, pengguna tidak perlu memuat ulang (reload/refresh) jendela atau laman web (website) untuk mencari kata berikutnya
  • Arti kata ditampilkan dengan warna yang memudahkan mencari lema maupun sub lema. Berikut beberapa penjelasannya:
    • Jenis kata atau keterangan istilah semisal n (nomina), v (verba) dengan warna merah muda (pink) dengan garis bawah titik-titik. Arahkan mouse untuk melihat keterangannya (belum semua ada keterangannya)
    • Arti ke-1, 2, 3 dan seterusnya ditandai dengan huruf tebal dengan latar lingkaran
    • Contoh penggunaan lema/sub-lema ditandai dengan warna biru
    • Contoh dalam peribahasa ditandai dengan warna oranye
    • Ketika diklik hasil dari daftar kata "Memuat", hasil yang sesuai dengan kata pencarian akan ditandai dengan latar warna kuning
  • Menampilkan hasil baik yang ada di dalam kata dasar maupun turunan, dan arti atau definisi akan ditampilkan tanpa harus mengunduh ulang data dari server
  • Pranala (Pretty Permalink/Link) yang indah dan mudah diingat untuk definisi kata, misalnya :
    • Kata 'rumah' akan mempunyai pranala (link) di //kbbi.web.id/rumah
    • Kata 'pintar' akan mempunyai pranala (link) di //kbbi.web.id/pintar
    • Kata 'komputer' akan mempunyai pranala (link) di //kbbi.web.id/komputer
    • dan seterusnya
    Sehingga diharapkan pranala (link) tersebut dapat digunakan sebagai referensi dalam penulisan, baik di dalam jaringan maupun di luar jaringan.
  • Aplikasi dikembangkan dengan konsep Responsive Design, artinya tampilan situs web (website) KBBI ini akan cocok di berbagai media, misalnya smartphone ( Tablet pc, iPad, iPhone, Tab), termasuk komputer dan netbook/laptop. Tampilan web akan menyesuaikan dengan ukuran layar yang digunakan.
  • Tambahan kata-kata baru diluar KBBI edisi III
  • Penulisan singkatan di bagian definisi seperti misalnya: yg, dng, dl, tt, dp, dr dan lainnya ditulis lengkap, tidak seperti yang terdapat di KBBI PusatBahasa.

✔ Informasi Tambahan

Tidak semua hasil pencarian, terutama jika kata yang dicari terdisi dari 2 atau 3 huruf, akan ditampilkan semua. Jika hasil pencarian dari daftar kata "Memuat" sangat banyak, maka hasil yang dapat langsung di klik akan dibatasi jumlahnya. Selain itu, untuk pencarian banyak kata sekaligus, sistem hanya akan mencari kata yang terdiri dari 4 huruf atau lebih. Misalnya yang dicari adalah "air, minyak, larut", maka hasil pencarian yang akan ditampilkan adalah minyak dan larut saja.

Untuk pencarian banyak kata sekaligus, bisa dilakukan dengan memisahkan masing-masing kata dengan tanda koma, misalnya: ajar,program,komputer (untuk mencari kata ajar, program dan komputer). Jika ditemukan, hasil utama akan ditampilkan dalam kolom "kata dasar" dan hasil yang berupa kata turunan akan ditampilkan dalam kolom "Memuat". Pencarian banyak kata ini hanya akan mencari kata dengan minimal panjang 4 huruf, jika kata yang panjangnya 2 atau 3 huruf maka kata tersebut akan diabaikan.

Edisi online/daring ini merupakan alternatif versi KBBI Offline yang sudah dibuat sebelumnya (dengan kosakata yang lebih banyak). Bagi yang ingin mendapatkan KBBI Offline (tidak memerlukan koneksi internet), silakan mengunjungi halaman web ini KBBI Offline. Jika ada masukan, saran dan perbaikan terhadap kbbi daring ini, silakan mengirimkan ke alamat email: ebta.setiawan || gmail || com

Kami sebagai pengelola website berusaha untuk terus menyaring iklan yang tampil agar tetap menampilkan iklan yang pantas. Tetapi jika anda melihat iklan yang tidak sesuai atau tidak pantas di website kbbi.web.id, ini silakan klik Laporkan Iklan

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA