Apa maksud dari mujizat heaven in miracle

Manusia seringkali menggunakan pikiran dan kekuatannya sendiri untuk memperbaiki apa yang sudah rusak. Dalam pikiran dan kekuatan manusia, apa yang sudah rusak mungkin dapat dikembalikan, tetapi apakah bisa menjadi seperti semula? Seperti sebuah fenomena di Jepang, ada sebuah teknologi dimana kotoran manusia dapat diolah kembali menjadi makanan. Kotoran tersebut dapat diolah menjadi sebuah daging hamburger yang lezat dan bahkan dijual dengan harga yang mahal. Namun sebaik apapun teknologi manusia untuk mengolah kotoran tersebut menjadi makanan, tetapi mereka tidak akan bisa membuat kotoran tersebut menjadi wujud yang sama persis seperti bentuk semula. Misalnya, orang mengkonsumsi daging ayam, tidak akan mungkin kotoran orang tersebut dikembalikan menjadi daging ayam yang sama seperti semula. Atau orang yang mengkonsumsi salmon, kotorannya pun tidak bisa dibuat menjadi salmon utuh sama seperti semula sebelum dikonsumsi. Dengan pemikiran dan kekuatan manusia yang terbatas, mustahil untuk dapat memperbaiki apa yang sudah rusak menjadi sempurna seperti semula. Tetapi dengan mujizat Tuhan, tidak ada yang mustahil.

Berdoalah Yunus kepada TUHAN, Allahnya, dari dalam perut ikan itu, katanya: “Dalam kesusahanku aku berseru kepada TUHAN, dan Ia menjawab aku, dari tengah-tengah dunia orang mati aku berteriak, dan Kaudengarkan suaraku. Telah Kaulemparkan aku ke tempat yang dalam, ke pusat lautan, lalu aku terangkum oleh arus air; segala gelora dan gelombang-Mu melingkupi aku. Dan aku berkata: telah terusir aku dari hadapan mata-Mu. Mungkinkah aku memandang lagi bait-Mu yang kudus?
(Yunus 2:1-4)

Yunus merasa bersalah, gagal dan tidak mampu memperbaiki kesalahannya yang telah mengingkari panggilan Tuhan dalam hidupnya. Tetapi kalau kita membaca keseluruhan kisah Yunus, ada suatu mujizat Tuhan dalam hidupnya. Dia menjadi orang yang dipakai Tuhan secara luar biasa dalam memberitakan kebenaran. Memang, manusia dengan segala keterbatasannya tidak akan dapat mengembalikan apa yang sudah terjadi. Tetapi dengan kuasa Tuhan, ada sesuatu yang dapat Dia lakukan untuk membalikkan sebuah keadaan yang buruk menjadi sebuah keadaan yang jauh lebih baik dari yang pernah kita pikirkan.

Kita sering mendengar kata “mujizat”. Bahkan banyak di antara kita yang mengaku percaya pada mujizat. Tetapi, sudahkan kita benar-benar mengalami mujizat dari Tuhan? Ada banyak orang yang percaya akan mujizat, namun belum benar-benar mengalami mujizat itu sendiri. Dan segera hati kita menjadi hampa ketika kita tidak pernah mengalami mujizat itu. Saat kondisi hidup kita mulai tampak buruk, adakah kita berharap mengalami mujizat dari Tuhan? Atau kita berusaha memperbaiki apa yang sudah rusak dengan kekuatan sendiri? Seringkali kita putus asa dengan keadaan, kita dilanda rasa gagal, keletihan, dan rasa bersalah, kita berpikir bahwa mujizat adalah milik orang lain. Tetapi kita harus percaya bahwa mujizat adalah milik semua orang yang sungguh-sungguh percaya akan Tuhan. 

Mujizat adalah sebuah kedaulatan dan hak kita sebagai anak-anak Tuhan.

MUJIZAT ADA DALAM KASIH BAPA. Bapa sangat rindu anak-anaknya bisa mengenal kasih Bapa yang benar, sebab kasih Bapa-lah yang membuat mujizat-mujizat dalam hidup kita. Saat kita kehilangan kasih Bapa, maka mujizat-Nya yang terbesar sekalipun akan terasa hambar bagi kita. Kita akan menjadi orang-orang yang biasa saja ketika Tuhan menyatakan kuasaNya dalam hidup kita. Kita menjadi orang yang tidak bergairah lagi ketika melihat satu persatu janji Tuhan digenapi dengan mujizat-mujizatNya yang ajaib, hingga pada akhirnya mujizat Tuhan menjadi hal yang sangat biasa bagi kita. Banyak anak Tuhan perlu menerima sebuah pola pikir yang benar bahwa Tuhan mengasihi kita apapun keadaan kita. Banyak yang berpikir bahwa Tuhan mengasihi kita apabila kita melakukan banyak pelayanan, dan banyak hal lainnya untuk Tuhan. Tapi kita perlu punya pemikiran yang benar bahwa Tuhan mengasihi kita tanpa syarat. Dengan segala kelebihan dan kekurangan yang kita miliki, dia menjadikan kita anak-anak kesayangannya. Dalam kasih Tuhan ada penerimaan, ada teguran, ada didikan, yang membawa mujizat yang besar. Bapa rindu kita semua sebagai anak-anak yang dikasihiNya mempersilahkan kasih Bapa menguasai hidup kita lewat Roh Kudus.

Pernahkah kita merenungkan, untuk apa hidup kita? Mungkin hidup ini kita habiskan dengan mengejar kekayaan, pemenuhan kebutuhan kita sendiri, atau kita sibuk dengan berbagai hal yang terlihat rohani. Kita sibuk dengan pelayanan, puasa, doa syafaat, dan pelayanan lainnya, tetapi di atas segalanya itu, tidak banyak yang sadar bahwa yang kita butuhkan hanyalah mujizat-Nya.

BAHASA KASIH YANG TERBESAR ADALAH MENDENGAR DAN BERTINDAK. Selain mengenal kasih Tuhan yang benar, kita juga harus melakukan kasih itu sendiri. Bahasa kasih yang terbesar adalah mendengar dan bertindak. Setia mendengarkan setiap perkataan Tuhan, setia mendengarkan apa yang Tuhan mau dalam hidup kita dan bertindak melakukan segala sesuatu yang diperdengarkan Tuhan. Karena Tuhan mau kita bukan hanya menjadi seorang pendengar, tetapi ada tindakan nyata yang kita lakukan untuk membantu kita selangkah lebih maju menuju kepada mujizat yang telah disediakan-Nya.

Bagaimana agar kita dapat mengalami mujizat dari Tuhan? Selain Kasih Bapa, kunci dari penerimaan mujizat adalah PENGHARAPAN. Masihkah kita berharap pada Tuhan? Kita harus selalu memiliki pengharapan di dalam Tuhan. Saat kita tidak lagi memiliki harapan, maka tidak akan ada mujizat terjadi dalam hidup kita. Karena itu janganlah kita berhenti berharap dan percaya pada kedaulatan Tuhan, sebab Bapa sanggup menjadikan hal yang tidak mungkin menjadi mungkin dan hal yang mustahil menjadi tidak mustahil.

Langkah-langkah menuju kepada mujizat, yang pertama adalah percaya, kemudian bertindak, dan tidak berorientasi pada diri sendiri. PERCAYA bahwa di dalam Tuhan ada kuasa dan mujizat yang akan disediakan-Nya buat setiap kita, BERTINDAK dengan iman akan setiap jalan Tuhan agar “mujizat” Tuhan dapat digenapi dalam hidup kita, dan TIDAK MELIHAT DIRI SENDIRI dalam menantikan mujizat-mujizat Tuhan. Kita harus tetap berfokus untuk melihat dan mengerjakan  perkara-perkara Tuhan dalam hidup kita. Karena itulah yang Tuhan kehendaki untuk setiap kita, yaitu kita boleh berkarya buat pekerjaan-pekerjaan Tuhan, dan pada akhirnya mujizat yang Tuhan siapkan buat setiap kita boleh terjadi dalam hidup kita.

Judul Film     : Miracles From Heaven

Tahun            : 2016

Sutradara      : Patricia Rigen

Pemain          :

  • Jennifer Garner sebagai Christy Beam
  • Kylie Rogers sebagai Anna Beam
  • Martin Henderson sebagai Kevin Beam
  • Brighton Sharbino sebagai Abby Beam
  • Courtney Fansler sebagai Adelynn Beam
  • Queen Latifah sebagai Angela
  • Eugenio Derbez sebagai Dr. Nurko
  • Kelly Collins Lintz sebagai Emmy
  • John Carroll Lynch sebagai Pastor Scott
  • Hannah Alligood sebagai Haley
  • Gregory Alan Williams sebagai Dr. Joe Hester
  • Rhoda Griffis sebagai Church Lady
  • Kevin Sizemore sebagai Chief Garvey
  • Zach Sale sebagai Dr. Todd Blythe
  • Wayne Pére sebagai Ben
  • Judd Lormand sebagai Church Man

Orientasi 1:

            “Miracles from Heaven” ialah film bergenre drama dan diadaptasi dari novel “Miracles from Heaven: A Little Girl, Her Journey to Heaven, and Her Amazing Story of Healing” yang merupakan novel yang diangkat dari kisah nyata. Film yang berdurasi 105 menit ini diproduksi oleh TriStar Pictures dan Sony Pictures Entertainment.

Orientasi 2 :

            “Miracles From Heaven” berkisah tentang sebuah keluarga bahagia mendapat cobaan yang begitu berat dimana anaknya Anna Beam, diperankan oleh Kylie Rogers yang berusia 10 tahun, menderita gangguan Ileus Obstruksi yang dapat diartikan sebagai kegagalan usus untuk melakukan Propulsi (pendorongan) isi dari saluran cerna (intestinal content). Dia harus menggunakan tabung makan untuk memenuhi gizinya sehari-hari. Penyakit yang menyerang pencernaan dan mengancam jiwanya tersebut menurut dokter, tidak dapat disembuhkan. Hal itu membuat sang ibu Christy Beam dan ayahnya berusaha sekeras mungkin membantu perjuangan sang anak dalam menghadapi penyakitnya.

Tafsiran Isi 1 :

            Anna Beam adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Dia memiliki kehidupan layaknya anak kecil biasa yang selalu bermain dengan rukun bersama kakaknya Abby Beam dan adiknya Adelynn Beam. Dia sangat aktif dan ceria. Ibunya dan ayahnya, Kevin Beam merupakan orang tua yang baik dan selalu mendidik anak-anaknya dalam hal apapun terutama dalam hal keagamaan. Mereka tidak pernah lupa beribadah tiap minggu ke gereja, berdoa setiap makan dan tidur, dan senantiasa mengucap syukur kepada Tuhan setiap waktu. Sampai suatu ketika cobaan datang kepada Anna Beam. Anna Beam mendapat penyakit pencernaan yang membuat perutnya membesar sehingga membuat dia tidak dapat menahan kesakitan perutnya.

Tafsiran Isi 2 :

            Melihat penderitaan yang dialami anaknya, Christy Beam berusaha untuk menolong buah hatinya tersebut. Meski sempat didiagnosa oleh beberapa dokter setempat, bahwa Anna hanya menderita penyakit asam lambung biasa, namun hati kecil Christy berkata lain. Bahkan demi ingin membuktikan bahwa buah hatinya mengalami penyakit yang langka, Christy rela mencari tahu dengan menghubungi beberapa dokter penyakit terbaik  di AS. Sampai akhirnya, Chirsty membawa Anna pergi dari Texas menuju Boston untuk bertemu dengan seorang dokter anak ternama yang benar-benar memeriksa dengan seksama penyakit yang dialami Anna. Dokter Nurko yang merupakan dokter dari Boston, mendiagnosa kalau penyakit yang di derita Anna mustahil akan disembuhkan. Mendapat kabar buruk tersebut, Christy berserta suami dan dua anaknya yang lain berusaha memberi semangat pada Anna agar dia bisa tetap berjuang melawan penyakit langka tersebut. Berkat kekuatan iman yang di anut Christy, mereka selalu yakin bahwa mukjizat pasti ada. Bahkan Christy rela mengeluarkan semua isi tabungannya untuk biaya berobat Anna, begitu juga sang suami yang rela menjual beberapa harta berharganya demi kesembuhan Anna.

Tafsiran isi 3 :

            Meski hidup Christy dan keluarganya tergolong religius. Namun, ketika menghadapi masalah melihat Anna semakin hari semakin tak berdaya, iman Christy pun sempat goyah. Christy merasa, kenapa cobaan menimpa kepada anaknya yang beriman? Kenapa Dia belum menjawab doa-doa yang dipanjatkan kepada-Nya? Meskipun sang suami selalu mengingatkan untuk terus berdoa kepada Tuhan, Christy Beam masih saja putus asa.

Tafsiran Isi 4 :

            Musibah besar dan di luar dugaan terjadi menimpa Anna. Ketika Anna dan kakaknya sedang bermain-main di atas pohon besar yang berada di halaman rumah mereka, Anna terjatuh dari  dahan pohon yang sudah rapuh lalu masuk ke dalam batang pohon yang terbelah dan berlubang sampai kedasarnya. Kepanikan terjadi, karena sulitnya menyelamatkan Anna agar bisa keluar dari dalam batang pohon. Bahkan, Anna terhadang di dalam batang pohong hingga seharian. Kepanikan dan isak tangis pun pecah, pemadam kebakaran mencoba untuk menyelamatkan Anna. Christy yang sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi mendekati pohon besar itu dan berdoa. Suami beserta anak-anaknya juga ikut berdoa, bahkan orang-orang yang berada ditempat kejadian pun ikut berdoa. Pada akhirnya, iman dan kepercayaan semua orang yang ada disitu membuat Anna berhasil diselamatkan. Insiden tersebut tidak mengakibatkan Anna terluka, justru menyembuhkannya dari penyakit  yang selama ini dideritanya.

Tafsiran Isi 5 :

            Film ini dapat dilihat untuk semua kalangan karena mengajarkan tentang kepercayaan dan iman yang kuat. Kepercayaan kita paling berat diuji adalah ketika menghadapi masalah berat padahal kita adalah umat yang taat. Film ini membuktikan bahwa mukjizat itu nyata dan Tuhan selalu ada bersama dengan setiap orang yang senantiasa mengandalkan-Nya.

Evaluasi 1 :

            “Miracles from Heaven” selama dua pekan menduduki posisi lima besar di box office Amerika Utara. Kesaksian dari film ini juga dapat membuat orang-orang terberkati dan tidak putus asa. Musik dan lagu yang melatar belakangi film juga sangat memberkati dan membangkitkan iman. Jennifer Garner sangat menjiwai perannya sebagai seorang ibu yang berjuang demi anaknya. Dalam kisah nyata, pohon tempat Anna terjatuh benar-benar ada. Tokoh keluarga Beam juga sesuai dengan kehidupan nyatanya.

Evaluasi 2 :

            Terdapat beberapa pemain yang berperan cukup bagus tetapi hanya ditampilkan dengan durasi yang singkat. Seperti peran Angela yang dimainkan oleh Queen Latifah terlihat hanya sebentar dan kurang tereksplorasi. Penyelesaian permasalahan emosional oleh Abby Beam juga tidak diberikan penyelesaian yang cukup sehingga kurang mendapatkan kejelasan.

Rangkuman :

            Dengan demikian, film Miracles from Heaven  sangat menyentuh iman bagi umat religius dan bagi orang yang sedang didera masalah berat, film ini akan secara efektif mengajak kita untuk tetap percaya bahwa mukjizat itu nyata dan terus memperteguhkan iman. Keajaiban ada dimana-mana, keajaiban adalah kebaikan, dan terkadang muncul dengan cara yang aneh melalui orang-orang yang kita temui dan kita kenal.

Sumber :

//mumovi.com/2016/04/ulasan-miracles-from-heaven/

//googleweblight.com/?lite_url=//balibackpacker.blogspot.com/2015/11/sinopsis-miracles-from-heaven-2016.html?m%3D1&ei=5hGvHG9P&lc=id-ID&s=1&m=833&host=www.google.co.id&ts=1494553271&sig=AJsQQ1DTV9QyGh5yCTkUf8Zm10Mx_gbHPg

//www.baroezyjourney.com/2016/07/review-film-miracles-from-heaven.html?m=1

diakses pada tanggal 10 Mei 2017

Page 2

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA