Show
Christ with the Woman Taken in Adultery ("Kristus dan perempuan yang dilaporkan berzina", karya Guercino, 1621 (Dulwich Picture Gallery). Pieter Bruegel, Minyak pada panel, 24cm x 34cm. Courtauld Institute Galleries, London Yesus dan perempuan yang berzina yaitu catatan peristiwa terkenal yang terdapat pada Injil Yohanes dalam anggota Akad Baru di Alkitab Kristen, yaitu Yohanes 7:53-8:11. Dalam bahasa Latin diketahui dengan judul Pericope Adulterae[1] atau Pericope de Adultera. Adalah kisah konfrontasi selang Yesus Kristus dengan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi mengenai persoalan apakah seorang perempuan, yang kedapatan berzina, harus dihukum mati dengan dilempari batu atau tidak. Yesus menciptakan orang-orang itu menjadi keliru dan satu per satu pergi tanpa menerapkan penghukuman. Yesus pun membiarkan perempuan itu kepada pergi tanpa dihukum dengan pesan kepada "jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang".[2] Kisah ini sejalan dengan banyak kisah dalam kitab-kitab Injil dan bertarikh lawas (dirujuk dalam Didascalia Apostolorum, dan nampaknya juga oleh Papias dari Hierapolis), tetapi sebanyak kritikus berargumen[3][4] bahwa anggota itu "bukan adalah anggota asli naskah Injil Yohanes."[5] Sebaliknya, Konsili Trento mencetuskan bahwa Alkitab bahasa Latin Vulgata yaitu otektik dan otoritatif.[6] Alkitab Vulgata mengandung Yohanes 7:53-8:11 sebagaimana yang mempunyai dalam Alkitab modern sekarang. Kisah ini dan pesan kepada tidak cepat menghukum jika seseorang tidak suci, serta menerapkan keadilan dengan kemurahan hati, telah tertanam lama dalam pemikiran Kristen. Adun kata-kata "Barangsiapa di selang kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu"[7] dan "Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi "[8] telah dipakai secara umum. Frasa pepatah bahasa Inggris "cast the first stone" ("melempar batu pertama") diturunkan dari nas ini.[9] Anggota ini dianggap sbg konfirmasi kemampuan Yesus Kristus kepada "menulis" (bukan hanya "membaca" saja; dalam warga lawas, bertambah banyak orang bisa membaca daripada bisa menulis), bukan hanya diindikasikan dalam kitab-kitab Injil, meskipun kata "εγραφεν" (egrafen) dalam ayat Yohanes 8:8 bisa juga diberikan definisi "menggambar" selain "menulis".[10] Topik "Yesus menulis di tanah" menjadi umum dalam anggota seni, terutama sejak zaman Renaissance dan seterusnya; "Christ and the Woman Taken in Adultery" lukisan Pieter Bruegel yaitu contoh yang terkenal. Mempunyai tradisi ratus tahun menengah, bermula dari komentar yang dianggap dari Ambrose, bahwa kata-kata yang dituliskan yaitu terra terram accusat ("bumi menuduh bumi"), yang diperlihatkan dalam penggambaran sebanyak karya seni, misalnya Codex Egberti. Lagu "The Stones" dari penyanyi Kristen, Ray Boltz, mengidungkan kisah Alkitab ini. Mempunyai usulan spekulatif lain mengenai apa yang tertulis.[11] Daftar pokok
Catatan AlkitabSumber: Yohanes 7:53-8:11 versi Terjemahan Baru:
Sejarah tekstualYohanes 7:52–8:12 dalam Codex Vaticanus Graecus 1209 (kira-kira 350 AD): baris 1&2 belakang suatu peristiwanya pada 7:52; baris 3&4 mulai dengan 8:12. Perhatikan tanda di tepi kiri, di selang baris 2 dan 3 yang menandai mempunyainya anggota yang tidak dicantumkan. Anggota perikop ini tidak ditemukan dalam sebanyak naskah lawas bahasa Yunani tertua yang masih ada; adun dalam dua naskah papirus ratus tahun ke-3 yang adalah saksi bagi Injil Yohanes - P66 dan P75; atau dari ratus tahun ke-4 Codex Sinaiticus dan Vaticanus, meskipun semua empat naskah ini nampaknya mengakui mempunyainya nas ini dengan penandaan diakritik pada tempat seharusnya. Naskah bahasa Yunani tertua yang mengandung perikop ini yaitu naskah Latin/Yunani diglot Codex Bezae dari yang belakang sekali ratus tahun ke-4 atau permulaan ke-5. Demikian pula naskah-naskah bahasa Latin paling lawas memuatnya; 17 dari 23 naskah Latin lawas Yohanes 7-8 mengandung sedikitnya anggota perikop ini. Papias (~ tahun 125) merujuk kepada kisah Yesus dan perempuan "yang dituduh melaksanakan banyak dosa" ditemukan dalam Injil Ibrani (Gospels of Hebrews), yang dianggap merujuk kepada nas ini. Mempunyai pula kutipan pasti mengenai pericope adulterae pada naskah bahasa Suryani dari ratus tahun ke-3 Didascalia Apostolorum; meskipun tidak mengindikasi dari Injil Yohanes. "Konstitusi Apostolik" (Constitutions of the Holy Apostles Book II.24 merujuk kepada nas “Dan ketika para tua-tua menempatkan wanita lain yang berdosa di hadapan-Nya, dan memibarkan-Nya menentukan hukuman, dan selanjutnya pergi, Tuhan kita, Peneliti hati, menanyakan kepada perempuan itu apakah para tua-tua menghukumnya, dan sesudah dijawab Tidak, Ia bercakap kepadanya: "Karena itu pergilah, karena Akupun tidak menghukum engkau." Book II secara umum bertarikh pada yang belakang sekali ratus tahun ke-3 (Von Drey, Krabbe, Bunsen, Funk).[12] Codex Fuldensis, yang secara positif bertarikh tahun 546 M, mengandung pericope adulterae ini. Surat kedua Paus Callistus anggota 6[13] mengandung kutipan yang persangkaannya dari Yohanes 8:11 - "Baiklah ia menjalankan tugas menjaga agar tidak berbuat dosa lagi, agar kalimat Injil tinggal dalam dirinya: “Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi.”" Namun surat ini mengutip tulisan-tulisan dari ratus tahun ke-8 dan tidak dianggap asli.[14] Tadinya diyakini bahwa tidak mempunyai Bapa gereja Yunani yang mengutip nas ini sebelum ratus tahun ke-12; tetapi pada tahun 1941 sebuah koleksi luhur tulisan-tulisan Didymus Si Buta (Didymus the Blind; ~ 313-398) ditemukan di Mesir, mengandung referensi kepada pericope adulterae ditemukan pada "beberapa salinan"; dan sekarang telah dipastikan bahwa nas ini memang mempunyai pada tempatnya yang biasa pada beberapa naskah bahasa Yunani yang diketahui di Aleksandria dan tempat-tempat lain sejak ratus tahun ke-4. Yang mendukung diantaranya yaitu Codex Vaticanus Graecus 1209, yang ditulis di Mesir pada ratus tahun ke-4, menandai yang belakang sekali Yohanes pasal 7 dengan sebuah tanda "umlaut", mengindikasikan bahwa mempunyai bacaan alternatif yang diketahui saat itu. Hieronimus (atau dikata Jerome) melaporkan bahwa pericope adulterae ditemukan pada tempat kebanyakan di "banyak naskah Yunani dan Latin" di Roma dan di Latin Barat pada yang belakang sekali ratus tahun ke-4. Ini didukung oleh beberapa bapa gereja dari ratus tahun ke-4 dan ke-5 M; termasuk Ambrose, dan Augustinus. Augustinus menulis bahwa nas ini persangkaannya secara tidak lazim sengaja dihapuskan pada sebanyak naskah dengan sasaran kepada menghindari kesan bahwa Kristus mengizinkan perzinaan:
Sejarah kritik tekstual terhadap Yohanes 7:53-8:11Codex Sangallensis 48 dengan ruang kosong kepada perikop Yohanes 7:53-8:11. Orang pertama yang secara sistematik melaksanakan tanda-tanda kritik pada kritikus-kritikus Aleksandria yaitu Origen:[16]
Mempunyai kritikus-kritikus tekstual permulaan yang mengenal penggunaan dan makna tanda-tanda ini dalam karya-karya Yunani klasik misalnya dari Homer, menafsirkan tanda-tanda ini mengandung makna bahwa anggota (Yohanes 7:53-8:11) adalah interpolasi ("pengembangan tambahan") dan bukan anggota asli dari Injil. Selama ratus tahun ke-16, para sarjana Eropa Barat – adun Katolik maupun Protestan – berusaha memulihkan beberapa luhur naskah Yunani Akad Baru yang berlaku, daripada bersandar pada terjemahan bahasa Latin Vulgata. Pada waktu ini, ditemukan bahwa sebanyak naskah lawas yang mengandung Injil Yohanes tidak mengandung Yohanes 7:53-8:11 secara inklusif; dan juga beberapa naskah yang mengandung ayat-ayat ini mengandung tanda-tanda kritik, kebanyakan tanda lemniscus atau asterisk. Juga dicatat bahwa, dalam leksionari gereja Yunani, bacaan Injil kepada hari Pentakosta yaitu dari Yohanes 7:37 sampai 8:12, tetapi melompati hampir 12 ayat perikop ini. Dimulai dengan Lachmann (di Jerman, 1840), muncul perdebatan bertambah kuat mengenai perikop ini sampai ke periode modern, dan pendapat-pendapat yang muncul dibawa ke dunia bahasa Inggris oleh Samuel Davidson (1848–1851), Tregelles (1862),[17] dan lain-lain; gagasan menentang ayat-ayat ini memperoleh ekspresi dan bentuk yang belakang sekali dalam Hort (1886). Yang menentang keotentikan ayat-ayat ini sbg anggota dari Injil Yohanes pada ratus tahun ke-20 diantaranya yaitu Cadbury (1917), Colwell (1935), dan Metzger (1971).[18] Henry Alford dan F. H. A. Scrivener berspekulasi bahwa nas ini ditambahkan oleh Yohanes pada edisi kedua Injilnya, bersama Yohanes 5:3,4 dan Yohanes 21. Sebaliknya, banyak pandai mendukung kuat bahwa Yohanes yaitu pengarang ayat-ayat ini, dan mengajukan argumen-argumen serta kontra-analisis. Golongan kritikus-kritikus ini misalnya yaitu pakar-pakar seperti Nolan (1865), dan Burgon (1886); dan pandai modern Hoskier (1920), O.T. Fuller (1978), Pickering (1980), Hodges & Farstad (1985), Pierpont, serta Robinson (2005). Sekarang, hampir semua terjemahan modern mengandung Pericope de Adultera pada Yohanes 7:53-8:11; meskipun mempunyai beberapa yang memasukkannya dalam tanda kurung, dan/atau memberi catatan mengenai saksi-saksi yang tertua dan bisa dipercaya. PengarangPapirus 66, salah satu naskah lawas yang tidak mengandung anggota Yohanes 7:52-8:16. Gagasan menentang Yohanes sbg pengarangUskup J.B. Lightfoot menulis bahwa ketiadaan nas ini dalam naskah-naskah paling lawas, dikombinasi dengan munculnya ciri-ciri yang dianggap tidak lazim kepada Injil Yohanes, bersama-sama menyiratkan bahwa nas ini adalah interpolasi (pengembangan tambahan). Namun, ia menganggap kisah ini sbg sejarah otentik.[19] Akibatnya, berdasarkan pernyataan Eusebius bahwa tulisan-tulisan Papias mengandung kisah "seorang perempuan yang dituduh secara palsu di hadapan Tuhan telah berbuat banyak dosa" (H.E. 3.39), ia berpendapat bahwa anggota ini aslinya adalah tulisan Papias' Interpretations of the Sayings of the Lord ("Penafsiran perkataan-perkataan Tuhan), dan memasukkannya ke dalam koleksi fragmen Papias. Bart D. Ehrman menilai dalam Misquoting Jesus, bahwa nas ini mengandung banyak kata dan frasa yang tidak lazim dalam Injil Yohanes.[20] Namun, Michael W. Holmes menunjuk bahwa tidak pasti "bahwa Papias mengenal kisah tersebut akurat dalam bentuk semacam ini, sebagaimana sekarang persangkaannya mempunyai paling sedikit dua kisah yang independen mengenai Yesus dan perempuan berdosa di selang orang Kristen pada dua ratus tahun pertama berdirinya gereja, maka bentuk tradisional yang ditemukan di banyak naskah Akad Baru persangkaannya adalah konflasi dua versi lawas, pendek dan independen dari insiden tersebut."[21] Kyle R. Hughes berpendapat bahwa satu dari versi-versi lawas ini persangkaannya paling mirip dalam bentuk dan pokoknya dengan materi khusus dari Injil Lukas (disebut sumber "L"), menunjukkan bahwa inti tradisi ini nampaknya berakar dalam ingatan orang Kristen paling permulaan, meskipun bukan berfaedah pasti dari Yohanes).[22] Gagasan mengakui Yohanes sbg pengarangMempunyai referensi nyata referensi terhadap pericope adulterae dari gereja Kristen primitif dalam naskah bahasa Suryani Didascalia Apostolorum. (II,24,6; ed. Funk I, 93.) Zane C. Hodges dan Arthur L. Farstad mendukung bahwa Yohanes yaitu pengarang perikop ini.[23] Mereka mengemukakakan beberapa titik kecocokan selang gaya tulisan perikop ini dengan gaya penulisan anggota lain dari Injil Yohanes. Mereka menunjukkan bahwa detail pertemuan ini berdasarkan berlaku dalam konteks ayat-ayat sebelum dan sesudahnya. Mereka berargumen bahwa mempunyainya perikop ini dalam beberapa luhur naskah, meskipun tidak dalam beberapa yang paling tua, adalah bukti keotentikannya. Bukti naskahYohanes 7:52–8:12 in Codex Sinaiticus. Anggota ini tidak ditemukan, tetapi terdapat tanda (garis panjang) di tepi halaman yang menunjukkan indikasi mempunyai anggota yang sengaja tidak dicantumkan. Adun Novum Testamentum Graece (NA27) dan United Bible Societies (UBS4) memberikan teks kritik kepada perikop ini tetapi menandai dengan [[tanda kurung persegi ganda]], mengindikasikan bahwa perikop ini dianggap sbg tambahan di waktu selanjutnya.[24] Namun, UBS4 memberi penilaian { A } akan rekonstruksinya terhadap perkataan perikop ini, faedahnya "secara virtual sudah pasti" kepada merefleksikan naskah asli pada "tambahan" (addition).
Perikop ini tidak pernah dibaca sbg anggota pengajaran kepada hari Pentakosta (Yohanes 7:37-8:12), tetapi dikhususkan kepada peringatan atau festival orang-orang kudus (para santo atau santa) seperti Theodora, 18 September, atau Pelagia, 8 Oktober.[25] Beberapa varian tekstual8:3 – επι αμαρτια γυναικα ] γυναικα επι μοιχεια – D Lihat jugaBagian-bagian Alkitab lain yang dipertanyakan keasliannya
Referensi
Pranala luar
edunitas.com
Yohanes 8 2 11 Apa yang dikatakan dalam bacaan ini?Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka. Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah.
Apa pesan dari Yohanes 8 1 11?Motivasi kita dalam mengasihi sesama tanpa pandang muka yaitu ingatlah bahwa Kristus terlebih dahulu mengasihi kita sebagai orang berdosa dan kita tidak layak di hadapan-Nya, namun menerima pengampunan-Nya dan dibenarkan.
Apa isi dari Yohanes 2 1 11?Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ; Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu. Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: ”Mereka kehabisan anggur.” Kata Yesus kepadanya: ”Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu?
Yohanes menceritakan tentang apa?Injil Yohanes menekankan tentang keilahian Yesus Kristus, Anak Allah. Tidak ada Injil lain yang menekankan sifat kemanusiawian sekaligus keilahianNya dengan tegas dan jelas selain Injil ini. Waktu penulisannya diperkirakan terjadi pada tahun 40-140 M.
|