Apa benar penyakit maag bisa menyebabkan kematian

Sebab, seberapa pun besarnya harta yang dimiliki, jika seseorang sakit maka harta benda yang dimiliki bisa saja habis untuk mengobati penyakit itu.

Beberapa waktu sebelumnya, di media sosial TikTok sempat ramai pembahasan mengenai penyakit mag, tifus, dan darah rendah yang disebut bisa menyebabkan kematian perlahan.

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) Ari Fahrial Syam menjelaskan, pada dasarnya semua penyakit bsa berujung pada kematian dengan catatan, apabila tidak dikelola dengan benar.

“Kalau bicara kematian, apa pun penyakit ujungnya kematian kalau tidak dikelola dengan baik. Mau sakit lambung, darah rendah, tipes (tifus), mau demam berdarah atau Covid kalau tidak di-manage dengan baik ya akhirnya berujung kematian,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

Karena itulah, dirinya menilai, apabila seseorang memiliki penyakit kronis maka harus berobat secara teratur.

Pengobatan sendiri

Pihaknya menambahkan, kerap kali yang terjadi di masyarakat adalah masyarakat membuat diagnosis dan mengandalkan pengobatan sendiri.

“Misal tahu punya penyakit lambung, tapi dia tidak pernah berobat yang benar bagaimana mengobati sakit lambung,” terangnya.

Pengobatan yang benar, menurut Ari, untuk keluhan lambung tersebut seharusnya adalah dengan melakukan pemeriksaan USG atau jika perlu dilakukan endoskopi.

Hal ini karena bisa jadi keluhan tersebut timbul akibat penyakit macam-macam.

Contoh lain seseorang yang mengeluhkan dirinya terkena tifus. Tifus juga memerlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan bahwa itu tifus.

“Orang itu kadang dikit-dikit bilang saya kena tipes (tifus) lagi. Padahal betul enggak itu tipes? Jadi ya jangan mengobati diri sendiri,” terangnya.

Pemeriksaan lanjutan

Contoh lain hipotensi atau darah rendah, kondisi demikian juga perlu pemeriksaan lanjutan, misalnya apakah ternyata dia memiliki kelainan jantung.

Ia mengatakan, apa pun keluhan sakit, sebaiknya tidak dianggap remeh.

Sakit mag misalnya adalah salah satu yang kerap dianggap remeh, padahal penyebabnya bisa dari sederhana sampai berat. Sebagai contoh, keluhan mag tetapi ternyata kanker.

“Semua penyakit apa pun keluhannya misal sakit perut perlu dilihat penyakitnya. Sakit kepala, apa penyakitnya, pilek enggak sembuh-sembuh apa penyakitnya,” katanya lagi.

Ia menekankan me-manage penyakit dengan baik sangat diperlukan. Bahkan, memantau kondisi tubuh saat tubuh tak merasa sakit pun juga sangat perlu.

Hal ini karena seseorang yang tampak sehat bisa saja organ di dalamnya bermasalah yang mana gejala baru akan terlihat ketika penyakit sudah parah.

“Prinsipnya, semua penyakit bisa berujung kematian. Karena itu, keluhan yang ada harus diperiksakan dengan teratur,” pungkasnya.

Beredar klaim tentang GERD (gastroesophageal reflux disease) atau yang biasa disebut asam lambung dapat memicu kematian mendadak. Berita ini tersebar di beberapa media sosial, yang salah satunya adalah berasal dari Facebook. Dalam unggahan tersebut, diberikan narasi yang salah satunya berisi “Yang punya riwayat maag HARUS BACA ya itung2 Pengetahuan. Cewek ini meninggal karena asam lambung. GERD atau MAAG. Apa itu Gerd? (Gastroesofagal Refluks). meninggal mendadak akibat Gerd”.

Faktanya, Klaim tentang GERD (gastroesophageal reflux disease) atau penyakit asam lambung dapat memicu kematian mendadak ternyata tidak benar alias hoaks. Dokter spesialis penyakit dalam, Prof. Dr. dr. H. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP menyebut GERD sendiri tidak bisa menyebabkan langsung terjadinya kematian. "Informasi di atas hoaks. GERD sebenarnya termasuk penyakit kronis. Jika penyakit berlanjut memang bisa berujung gangguan pada paru-paru. Tetapi GERD sendiri tidak bisa menyebabkan langsung terjadinya kematian (kematian mendadak)," tulis dokter spesialis penyakit dalam Ari Fahrial Syam kepada Health Liputan6.com melalui pesan singkat, Rabu (19/2/2020).

Merdeka.com - Pada beberapa penderita sakit mag, rasa sakit yang muncul kadang sampai cukup menyiksa. Hal ini kadang membuat penderita penyakit tersebut berpikir apakah dia bisa mati gara-gara penyakit ini.

Dokter spesialis penyakit dalam konsultan gastroenterologi hepatologi, Hendra Nurjadin menegaskan, sakit mag tidak menyebabkan kematian mendadak. Yang paling membahayakan saat sakit mag yakni asam lambung naik dan lambung menjadi luka/lecet.

"Separah-parahnya sakit mag itu kan asam lambung naik, lambung lecet, lama-lama menyebabkan luka. Luka lambung yang tidak ditangani akan menyerang pembuluh darah. Pembuluh darah akan berdarah," tegasnya saat ditemui di Jakarta.

Pembuluh darah yang berdarah mengakibatkan penderita sakit mag muntah atau buang air besar (BAB) berdarah. Kondisi ini bahkan bisa menyebabkan pasien kehabisan darah lalu meninggal. Namun, seseorang meninggal karena kehabisan darah tak terjadi dalam waktu singkat, melainkan membutuhkan waktu berjam-jam maupun berhari-hari.

"Kecuali kalau dia (penderita) kecelakaan, lalu pembuluh darah besar luka ya bisa langsung kehabisan darah. Tapi kalau berdarah di lambung tidak sampai membuat orang langsung kehabisan darah," tambah Hendra.

Pembuluh darah di lambung tidak terlalu besar. Jika lambung berdarah, maka darah yang mengalir ke luar butuh waktu berjam-jam untuk sampai kehabisan darah. Muntah dan BAB berdarah akan tetap terjadi.

Sakit mag memang tidak menyebabkan kematian mendadak, tapi kematian bertahap bisa terjadi. Hal ini terjadi bila kondisi pasien tidak segera mendapat perawatan.

"Lambung kita berdarah saja sudah muntah darah hebat. Pasokan darah kita, misalnya, 6 liter. Kalau di lambung, darahnya sebanyak 1 liter. Berdarah setengah liter di lambung itu sudah muntah darah," ujar Hendra yang berpraktik di RSPI - Puri Indah.

Ketika muntah darah, pasti seseorang pergi ke dokter. Yang membahayakan, luka yang ada bukan pada pembuluh darah lambung, melainkan darah sudah bocor dan merembes ke organ tubuh lain.

Darah keluar dari rongga lambung menuju hati dan pankreas. Rasa sakitnya luar biasa.

"Jadi, orang sakit mag separah apa pun enggak akan mati mendadak. Mati bertahap bisa. Tergantung dia langsung ke dokter atau enggak," lanjut Hendra.

Hendra menambahkan, orang takut meninggal karena sakit mag sangat banyak. Ia sering menghadapi pasien sakit mag yang takut meninggal.

"Ini membuat orang takut sakit mag. Pasien saya datang masih muda, belum menikah atau ada yang sudah menikah dan punya anak masih kecil. Terus dia kepikiran, 'Kalau tiba-tiba saya mati mendadak, bagaimana?' ungkap Hendra.

Sakit mag pun menjadi beban pikiran. Hendra justru mempertanyakan, kenapa mesti takut sakit mag. Keluhan sakit mag memang ada dengan asam lambung naik, tapi tidak akan hebat. Sakit mag pun harus diobati, bukan menjadi beban pikiran.

Apakah penyakit lambung maag bisa menyebabkan kematian?

Tak jarang, gejala penyakit ini disalahartikan sebagai serangan jantung atau penyakit jantung koroner. Namun perlu diketahui, asam lambung naik tidak akan memengaruhi jantung dan tidak bisa memicu kematian mendadak.

Apa yg terjadi jika maag parah?

Maag kronis atau akut bisa menimbulkan bahaya, seperti esofagitis. Ini menandakan adanya peradangan yang dapat merusak jaringan di kerongkongan. Penyakit akibat maag yang tidak diobati dengan tepat ini akan mengganggu fungsi kerongkongan, yakni memindahkan makanan atau cairan dari mulut ke perut.