Apa arti sijjin dalam surat al muthaffifin

Karena itu, Allah Subhanahu wa Ta’ala membesar-besarkan dan membangga-banggakan perkara ‘Illiyyuun, dengan firman-Nya, وَمَآ أَدۡرَىٰكَ مَا عِلِّيُّونَ “Dan tahukah engkau apakah ‘Illiyyiin itu?” Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman untuk menegaskan isi catatan mereka, كِتَٰبٞ مَّرۡقُومٞ   يَشۡهَدُهُ ٱلۡمُقَرَّبُونَ “(Yaitu) Kitab yang berisi catatan (amal). Yang disaksikan oleh yang didekatkan (kepada Allah).” Yaitu para Malaikat. Demikianlah pendapat Qatadah. Al-‘Aufi berkata dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, “Yakni, disaksikan oleh para Malaikat yang didekatkan pada setiap langit.” Artinya : “Sekali-kali jangan curang, Karena Sesungguhnya Kitab orang yang durhaka tersimpan dalam sijjin. Tahukah kamu apakah sijjin itu? Sijjin.” (QS. Al Muthaffifin : 7 – 8)

Ibnu katsir menyebutkan bahwa Allah swt telah berfirman : إِنَّ كِتَابَ الْفُجَّارِ لَفِي سِجِّينٍ artinya bahwa tempat kembali mereka adalah di sijjin. Sijjin merupakan bentuk fiil dari as sajnu yang berarti sempit, sebagaimana perkataan : fissiiq, syirriib, khimmiir, sikkiir dan yang lainnya. Karena hal ini termasuk perkara besar maka Allah swt berfirman : وَمَا أَدْرَاكَ مَا سِجِّينٌ artinya ia adalah perkara besar, penjara tempatnya dan adzab yang pedih.

Lalu ada yang mengatakan bahwa ia berada di bawah bumi ketujuh. Didalam hadits Al Barroo’ bin ‘Azib yang panjang disebutkan bahwa Allah azza wa jalla berfirman terhadap ruh orang kafir,”Tulislah kitabnya di sijjin.”

Dan sijjiin berada dibawah bumi ketujuh. Ada yang mengatakan bahwa sijjiin adalah padang hijau yang berada di bawah (bumi) ketujuh. Ada pula yang mengatakan bahwa sijjiin adalah sumur di neraka jahanam.

Sedangkan yang benar—menurut Ibnu Katsir—bahwa sijjiin berasal dari kata “as sajnu yang berarti sempit. Sesungguhnya setiap makhluk semakin ia dibawah maka ia akan semakin sempit dan semakin ke atas maka dia akan semakin luas. Sesungguhnya langit-langit ini ada tujuh dan setiap darinya lebih luas dan lebih tinggi dari yang lainnya. Demikian pula dengan bumi-buminya setiap darinya lebih luas dari yang lainnya hingga berakhir di bumi yang paling rendah dan paling sempit yang berada di tengah-tengah bumi ketujuh. Dan tempat kembali orang-orang yang curang adalah jahanam tempat yang paling bawah, sebagaimana firman Allah swt :

Artinya : “Kemudian kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka). Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; Maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya.” (QS. At Tiin : 5 – 6)

Allah berfirman didalam ayat diatas :

كَلَّا إِنَّ كِتَابَ الفُجَّارِ لَفِي سِجِّينٍ ﴿٧﴾
وَمَا أَدْرَاكَ مَا سِجِّينٌ ﴿٨﴾

Artinya : “Sekali-kali jangan curang, Karena Sesungguhnya Kitab orang yang durhaka tersimpan dalam sijjin. Tahukah kamu apakah sijjin itu?” (QS. Al Muthaffifin : 7 – 8)

Yaitu bahwa ia menggabungkan antara sempit dan rendah, sebagaimana firman-Nya :



وَإِذَا أُلْقُوا مِنْهَا مَكَانًا ضَيِّقًا مُقَرَّنِينَ دَعَوْا هُنَالِكَ ثُبُورًا

Artinya : “Dan apabila mereka dilemparkan ke tempat yang sempit di neraka itu dengan dibelenggu, mereka di sana mengharapkan kebinasaan.” (QS. Al Furqon : 13) – (Tafsir Al Qur’an Al Azhim juz VII hal 349)

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Muthaffifin Ayat 8 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai pelajaran menarik dari ayat ini. Tersedia aneka ragam penjelasan dari kalangan pakar tafsir terkait makna surat Al-Muthaffifin ayat 8, di antaranya sebagaimana di bawah ini:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

7-9. Benar,tempat kembali orang orang durhaka adalah tempat yang sempit. Tahukah kamu apakah tempat yang sempit ini? Ia adalah penjara abadi dan azab yang pedih. Inilah yang ditulis bagi mereka untuk kembali kepadanya,ditetapkan dan diberlakukan,tidak ditambah dan tidak dikurangi.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram)

8. Tahukah kamu -wahai Rasul- apa sijjin itu?


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

8. Apakah kamu tahu apa itu catatan Sijjin? Itu adalah catatan amal ahli neraka


GRATIS! Dapatkan pahala jariyah dan buku Jalan Rezeki Berlimpah, klik di sini untuk detailnya

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Apakah kamu mengetahui apa itu Sijjīn


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

Ayat 7-9
Allah berfirman, “Sekali-kali jangan curang, karena sesungguhnya kitab orang yang durhaka,” ini mencakup seluruh orang yang durhaka dari berbagai macam orang-orang kafir, munafik, dan fasik, “tersimpan dalam sijjin,” kemudian Allah menafsirkannya dengan FirmanNya, “Tahukah kamu apakah sijjin itu? (Ialah) kitab yang bertulis,” yakni, kitab catatan amal yang di dalamnya tercatat amalan-amalan buruk mereka. Sijjin adalah tempat yang sempit. Sijjin lawan dari illiyyin yang merupakan tempat kitab catatan orang-orang baik sebagaimana akan dijelaskan selanjutnya. Ada yang menyatakan, sijjin adalah bumi ketujuh yang paling bawah dan tempat kembali orang-orang durhaka.


📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah (Komite Fatwa Majelis Ulama KSA)

Tahukah kamu apakah tempat yang sempit itu ?


GRATIS! Dapatkan pahala jariyah dan buku Jalan Rezeki Berlimpah, klik di sini untuk detailnya

📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 H

Kemudian Allah ‘Azza Wa Jalla mengagungkan sijjin dengan firman-Nya: وَمَا أَدْرَاكَ مَا سِجِّينٌ “Tahukah, kamu apakah sijjin itu?” Kata tanya disini tujuannya adalah untuk takdzim membesarkan, maknanya: Apa yang memberitakanmu tentang sijjin? Apa kamu telah mencarinya? Dan apakah anda sudah bertanya sehingga telah dijelaskan kepadamu? Sedangkan takdzim bisa kerena agung dan tingginya kedudukan sesuatu, sebagaimana dalam firman-Nya : كَلَّا إِنَّ كِتَابَ الْأَبْرَارِ لَفِي عِلِّيِّينَ “Sekali-kali tidak, sesungguhnya kitab orang-orang berbakti itu (tersimpan) dalam 'Illiyyin.”(QS. Al-Muthafifin: 18) bisa pula untuk mengungkapkan betapa rendah dan hinanya sesuatu, sedangkan takdzim untuk sijjin bukanlah karena tinggi dan agungnya ia namun kerena rendah dan hinanya.


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Muthaffifin ayat 8: 7-9. Kemudian Allah mengancam mereka (Muthaffifin) dan berkata : Menjauhlah kalian wahai orang-orang yang curang, dari kelalaian hari kebangkitan dan pembalasan (jika mampu), karena seseungguhnya amalan buruk (kalian) telah dibukukan. Dan bagi merka orang-orang munafik tempat kembalinya adalah di neraka yang sempit, gelap dan paling dasar. Apakah kalian tahu apa yang dimaksud tempat yang sempit dan gelap ini ? Ia adalah Sijn yang adzab (di dalamnya) sangat keras dan pedih, tertulis di dalamnya nama-nama orang yang buruk.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Muthaffifin Ayat 8

Allah mengajukan pertanyaan untuk memberi kesan betapa besar dan serius persoalan ini, 'dan tahukah engkau apakah sijjin itu''9. Sijjin yaitu kitab yang berisi catatan perilaku orang yang melakukan kejahatan dan akan diperlihatkan kepada mereka pada hari kiamat nanti untuk menjadi bukti kejahatan mereka.


GRATIS! Dapatkan pahala jariyah dan buku Jalan Rezeki Berlimpah, klik di sini untuk detailnya

Itulah kumpulan penafsiran dari berbagai pakar tafsir mengenai isi dan arti surat Al-Muthaffifin ayat 8 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa manfaat bagi kita bersama. Support dakwah kami dengan memberikan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Dan tahukah apa arti Sijjin itu?

Sijjin adalah tempat yang sempit. Sijjin lawan dari illiyyin yang merupakan tempat kitab catatan orang-orang baik sebagaimana akan dijelaskan selanjutnya. Ada yang menyatakan, sijjin adalah bumi ketujuh yang paling bawah dan tempat kembali orang-orang durhaka.

Sijjin surat apa?

Kata Sijjin terdapat pada ayat ke 7-9 dalam surat Al Mutaffifin. Bacaan ayat selanjutnya pun menjelaskan apa arti kata Sijjin tersebut. Sekali-kali jangan begitu! Sesungguhnya catatan orang yang durhaka benar-benar tersimpan dalam Sijjin.

Apakah Sijjin itu dan dimana letaknya?

Menurut Ibnu Katsir, Allah menggambarkan kata sijjin sebagai tempat yang mengerikan dan menakutkan. Bagaimana tidak, ia bagaikan penjara yang abadi, azab yang sangat pedih. Di antara para ulama ada yang mengatakan bahwa sijjin ialah tempat yang terletak di bawah perut bumi lapis ketujuh.

Apa isi kandungan surat Al

Surat Al-Muthaffifin ayat 16: 16-17. Orang-orang kafir akan dijebloskan ke dalam neraka sehingga terpanggang oleh nyala apinya. Kemudian malaikat adzab berkata kepada mereka : Inilah adazb yang kalian tidak benarkan (kalian ragu) ketika di dunia.