Hallo
sahabat GCI!, kita sering sekali menggunakan komputer untuk pekerjaan, bermain, bisnis, dan lain-lain. Tapi kalian tahu tidak, dibalik layar komputer yang kita gunakan berjalan algoritma-algoritma atau program untuk memerintah hardware agar dapat berjalan dan melakukan sesuatu sesuai dengan perintah atau langkah agar mesin atau hardware dapat bekerja dan menyelesaikan tujuan akhirnya. kali kita sahabat GCI akan membahas ini konsep logika dan algoritma komputer beserta notasi flowchart.
Tapi sebelum itu, kita harus tahu terlebih dahulu apa itu logika, algoritma dan flowchart. Logika atau Logos (Bahasa Yunani) yang artinya adalah ilmu. Logika yaitu ilmu atau kemampuan cara berpikir seseorang dalam suatu permasalahan untuk memberikan solusi atau kebenaran yang dapat dibuktikan oleh akal dan fakta. Algoritma adalah alur atau step yang dilakukan dalam mengambil suatu keputusan untuk memberikan solusi pada suatu masalah. Dan flowchart adalah bentuk proyeksi grafik dari alur
prosedur dari suatu algoritma program. Logika dan algoritma komputer memiliki 3 bagian penting aturan dalam penulisan algoritma yaitu : Pada
algoritma terdapat struktur penulisan suatu algoritma, contoh : Contoh Konsep logika & algoritma berserta notasi flowchart Hello World pada sistem komputer
Flowchart program hello world (visual) Penulis : Benyamin Tupang Sukai/Like Fan Page Facebook Garuda Cyber Indonesia Algoritma Forward Chaining Pada pembahasan di artikel sebelumnya, kami telah
membahas tentang Algoritma Backward Chaining. Nah pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang salah satu dari sekian banyak algoritma pemrograman komputer yang ada, yang merupakan pasangan sekaligus kebalikan dari algoritma backward chaining, yaitu algoritma forward chaining. Sama halnya dengan pembahasan di artikel sebelumnya, algoritma forward chaining merupakan salah metode yang kerap dipakai dalam pembangunan dan perancangan sebuah aplikasi pakar atau sistem pakar. Algoritma
forward chaining juga merupakan satu dari dua metode utama pada masalah pemikiran (reasoning) serta penalaran pada sebuah mesin atau sistem pengambilan keputusan (inference engine). Forward Chaning Algorithm / Method adalah suatu teknik penalaran yang prosesnya dimulai dari pencarian fakta terlebih dahulu, dan fakta itu sendiri digunakan untuk menguji kebenaran dari hipotesis yang ditemukan. Sesuai namanya, algoritma forward chaining ini menggunakan teknik penalaran maju, dimana aturan atau kondisi yang didefinisikan akan diuji satu per satu dan dimasukkan ke dalam kelompok urutan tertentu. Proses pengujian pada algoritma forward chaining akan dilakukan secara terus menerus dan berulang, hingga seluruh line atau baris aturan dalam kelompok diuji coba dengan berbagai kemungkinan dan kondisi. Sehingga dapat kita kita definisikan juga penalaran yang dihasilkan oleh metode ini adalah penalaran yang bersifat logis, karena adanya pengecekan antara modus ponen terhadap infersi serta argumen yang ada. Urutan kerja forward Chaining dimulai dengan melakukan pengecekan dan penelusuran terhadap data yang ada dan menggunakan lebih dari satu inferensi guna menemukan data lain (hipotesa) hingga ditemukannya solusi atau kesimpulan. Pada mesin penalaran yang menggunakan metode forward chaining akan melakukan pencarian dari aturan inferensi hingga sampai kepada penyimpulan satu dari sekian banyaknya antecedent ( hipotesis atau If Then Clause) yang baik dan benar. Algoritma forward chaining paling cocok diterapkan pada aplikasi penalaran yang menghasilkan pohon hipotesa dan kesimpulan yang lebar atau besar namun bukan mendalam. Data, hipotesis atau kesimpulan yang dihasilkan oleh metode ini juga kadang disebut data-driven alasannya adalah karena mesin penalaran yang menggunakan metode ini, informasi atau data yang di-inputkan ditentukan oleh pengguna untuk dipindahkan ke semua jaringan dan dibandingkan dengan menggunakan logika OR dan AND hingga sampai pada titik dan gerbang yang ditetapkan sebagai objek. Ketika mesin penalaran tidak mampu menentukan titik, maka mesin akan meminta inputan, data atau kondisi lain sebagai acuan dan perbandingan. Selain dapat diterapkan dalam perancangan sistem pakar, Algoritma Forward Chaining juga dapat digunakan dalam perancangan dan pembuatan sistem pendidikan, seperti distribusi jadwal mengajar, pembagian kelas siswa, perhitungan kinerja pegawai, penjaringan penerima bantuan dana, dan lain sebagainya. Menurut DUR (1994) algoritma forward chaining memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut:
Adapun kelemahan atau kekurangan metode forward chaining adalah:
Penalaran dari metode forward chaining juga dipengaruhi oleh tiga teknik penalaran yang sama dengan backward chaining, yaitu: Teknik Depth First Search, Teknik Breadth Fisrt Search, Teknik Best Fisrt Search. Dan penjelasan dari masing-masing teknik tersebut, dapat dilihat pada artikel sebelumnya “Algoritma Backward Chaining”. Sekian pembahasan tentang algoritma forward chaining yang dapat kami ulas dan bahas dalam artikel kali ini. Semoga bermanfaat ya Greader. Penulis : Catur Sukai/Like Fan Page Facebook
Garuda Cyber Indonesia |