Kamis, 12 Desember 2019 - 05:10 WIB Sosok Abu Bakar radhiallahu 'anhu (RA) adalah sahabat yang mendapat tempat tertinggi di sisi Rasulullah SAW . Beliau termasuk orang-orang yang paling awal memeluk Islam (As-Sabiqun Al-Awwalun). Sayyidina Abu Bakar RA bernama lengkap 'Abdullah bin Abu Quhafah atau lebih dikenal dengan Abu Bakar Ash-Shiddiq . Syeikh Muhammad bin Abu Bakar Ushfury menceritakan kisah keislaman Abu Bakar RA dalam Hadis keenam Kitab "Al-Mawa'izh Al-'Usfuriyah" (nasihat-nasihat ringan). Hadis ini diriwayatkan oleh Abu Bakar RA, disebutkan bahwa beliau adalah seorang pedagang pada masa jahiliyah. Adapun sebab keislaman beliau adalah setelah bermimpi di Syam. Dalam mimpinya, beliau melihat matahari dan bulan dalam pangkuannya. Kemudian beliau mengambil keduanya dengan tangan, didekap di dadanya, dan memakaikan jubahnya kepada keduanya.Ketika Abu Bakar terjaga, beliau pergi ke rahib Nasrani untuk menanyakan tentang mimpi itu. Beliau menceritakan mimpinya dan meminta tabir darinya. Sang rahib bertanya, "Engkau darimana?". Beliau RA menjawab: "Dari Makkah". Dia bertanya "Dari kabilah apa?", Beliau RA menjawab: "Dari Kabilah Tamim". Sang Rahib bertanya lagi: "Apa pekerjaanmu?", Abu Bakar menjawab: "Berdagang".Lalu sang Rahib berkata: "Pada masamu akan keluar seorang lelaki dari Hasyimy namanya Muhammad Al-Amin , dia dari kabilah Hasyim dan dia akan menjadi Nabi akhir zaman. Jika bukan karena itu, maka tidaklah Allah menciptakan langit dan bumi serta isi keduanya. Dan tidaklah Allah menciptakan Adam, dan tidaklah Allah menciptakan para Nabi dan para Rasul. Dia adalah baginda para Nabi dan para Rasul serta penutup para Nabi, dan engkau akan masuk dalam Islamnya. Engkau akan menjadi menterinya dan khalifah setelahnya. Inilah ta'bir mimpimu". Kemudian dia (rahib) berkata: "Aku mendapati perangai dan sifatnya di Taurat, Injil dan Zabur, dan sesungguhnya aku telah masuk Islam baginya dan aku menyembunyikan keislamanku karena takut dari orang-orang Nasrani". Ketika Abu Bakar mendengar penjelasan rahib itu tentang sifat Nabi SAW, luluhlah hatinya dan rindu mengunjungi Nabi Muhammad SAW. Kemudian Abu Bakar kembali ke Makkah dan mencari Nabi Muhammad SAW dan akhirnya bertemu Beliau. Abu Bakar menyukai beliau SAW dan tidak sabar walau sesaat memandang wajah beliau SAW. Setelah sekian lama, suatu hari Rasulullah SAW berkata padanya: "Wahai Abu Bakar, setiap hari engkau datang kepadaku dan duduk bersamaku, mengapa engkau tidak masuk Islam?"Abu Bakar RA menjawab, "Andai kata engkau adalah seorang Nabi, maka engkau harus memiliki mukjizat ". Amalan yang Menebus Sebagian Dosa Dalam kitabnya, Syeikh Muhammad bin Abu Bakar Ushfury menukil sebuah hadis Nabi SAW. Dari Abu Nashr Al-Wasithy berkata, aku mendengar Abu Roja Al-Athoridy meriwayatkan hadis dari Abu Bakar Shiddiq RA, bahwasannya seorang badui datang kepada Nabi SAW, dia berkata: "Telah sampai padaku darimu bahwa engkau bersabda dari Jumat ke Jumat dan dari salat ke salat adalah tebusan dosa di antara keduanya bagi orang yang menghindari dosa-dosa besar".Lalu Rasulullah SAW bersabda: "Benar". Kemudian Beliau SAW bersabda lagi: "Mandi di hari Jumat adalah tebusan dosa, berjalan menuju salat Jumat adalah tebusan dosa. Setiap langkah dari menuju salat Jumat seperti beramal dua puluh tahun, maka bila telah selesai salat Jumat dia dibalas dengan semisal amalan dua ratus tahun".
Abu Bakar Ash Shiddiq menjadi salah satu sahabat Nabi Muhammad yang menjadi khalifah. Senin , 01 Jun 2020, 04:00 WIB NET Rep: Arif Satrio Nugroho Red: Muhammad Hafil REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Arif Satrio Nugroho / Wartawan Republika“Kami pernah memilih orang terbaik di masa Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam. Kami pun memilih Abu Bakar, setelah itu Umar bin Khattab, lalu ‘Utsman bin Affan Radhiallahu’anhu”Hadist riwayat dari Bukhori tersebut menggambarkan betapa istimewanya Abu Bakar sebagai orang terdekat Nabi Muhammad SAW. Bukan hanya menjadi orang yang paling awal masuk Islam, Abu Bakar mengerahkan jiwa dan raga ya mendampingi setiap perjalanan Rasulullah hingga akhir hayat. Abu Bakar lahir dengan nama Abdullah bin Abu Quhafah 21 Jumadil Akhir 13 H atau 23 Agustus 634 masehi. Professor Masud-Ul-Hasan dalam buku Sidiq I Akbar Hazrat Abu Bakr menuliskan nama lengkapnya adalah 'Abdullah bin 'Utsman bin Amir bin Amru bin Ka'ab bin Sa'ad bin Taim bin Murrah bin Ka'ab bin Lu'ay bin Ghalib bin Quraisy. Sama seperti anak Makkah lainnya, ia tumbuh di lingkungan Ka'bah dan diajarkan menyembah berhala. Suatu ketika, ia ditinggal ayahnya untuk suatu urusan pekerjaan. Abu Bakar mencoba meminta pada berhala pakaian dan makanan. Namun tentu saja berhala tersebut tak memberikannya baju maupun makanan.Kesabaran Abu Bakar pun habis. Lalu ia mengangkat batu dan berkata pada berhala "Kalau kamu tak bisa melindungi dirimu, maka kau bukan Tuhan." Batu dipukulkan, dan berhala tersebut hancur. Sejak saat itu, Abu Bakar ogah menyembah berhala. Ia lahir dari keluarga pedagang yang kaya. Abu Bakar pun tumbuh dan dewasa menjadi pedagang yang sukses, bahkan ia juga terpelajar. Ia sering bepergian ke berbagai daerah seperti Yaman, Suriah dan tempat lainnya.Abu Bakar sendiri disebut telah berkawan dengan Muhammad sebelum Islam atau sejak masa jahiliyah. Ia terpaut usia dua tahun lebih muda dari Muhammad dan disebut pernah melakukan perjalanan bersama saat masih berusia 12 tahun. Lalu, Abu Bakar juga menjadi tetangga saat Muhammad menikah dengan Khadijah.Hingga suatu ketika, Abu Bakar yang pulang dari Yaman untuk urusan bisnis mendapati kabar bahwa Muhammad telah mengaku sebagai Rasulullah. Ia pun menemui Muhammad dan mempercayai yang disampaikan oleh Sang Rasul.Cerita soal Abu Bakar sebagai orang paling awal masuk Islam memang mengalami banyak perdebatan. Namun, Abu Bakar memang menjadi salah orang yang paling awal beriman pada Rasulullah.Dalam kitab Hayatussahabah, dituliskan bahwa Abu Bakar masuk Islam setelah diajak oleh Muhammad. Diriwayatkan oleh Abu Hasan Al-Athrabulusi dari Aisyah. Disebutkan bahwa pada suatu hari, Abu Bakae hendak menemui Rasulullah, ketika bertemu dengan Rasulullah dan berkata:"Wahai Abul Qosim (panggilan Muhammad), ada apa denganmu sehingga engkau tidak terlihat di majelis kaummu dan orang-orang menuduh bahwa engkau telah berkata buruk tentang nenek moyangmu dan lain lain lagi?" laluRasulullah menjawab, "Sesungguhnya aku adalah utusan Allah dan aku mengajak kamu kepada Allah."Setelah selesai Rasulullah berbicara, Abu Bakar langsung percaya Islam. Ia bahkan merasa gembira dan menemui Utsman Bin Affan, Thalhah bin Ubaudillah, Zubairi dan Aww, dan Saad bin Abi Waqas, mengajak mereka untuk masuk Islam. Akademisi dan Ideologis AS Wendy Doniger dalam Merriam-Webster's Encyclopedia of World Religions menyebut, Abu Bakar memiliki peran yang krusial dalam menyebarkan keislaman di masa awal. Julukan Ash Shiddiq sendiri muncul saat Abu Bakar tak ragu sedikit pun ketika Rasulullah menyebut dirinya telah bertolak ke Batul Maqdis dalam waktu semalam saat peristiwa Isra Miraj. Ia percaya penuh ucapan Rasulullah.Semenjak masuk Islam, Abu Bakar sangat dekat dengan Rasulullah. Ia bahkan selalu membela Rasulullah tatkala disakiti oleh orang-orang Quraisy di awal masa keislamannya. Menurut Dedi Supriyadi dalam Sejarah Peradaban Islam, Abu Bakar bahkan tidak segan-segan untuk memberikan seluruh harta, dan menumpahkan segenap jiwanya untuk kepentingan Islam. Terlepas dari itu, selama dua tahun menjadi Khalifah, Abu Bakar telah menorehkan sejarah besar dalam sejarah panjang peradaban Islam di dunia sebagai Khalifah pertama. Ia berperan dalam menyatukan kembali suku-suku yang berusaha melepaskan diri dari Islam pascawafatnya Rasul. Ash Shiddiq juga berperan dalam pelestarian teks-teks tertulis yang menjadi kitab suci agama Islam, Alquran. Baca Juga
|