Yang tidak termasuk ke dalam jenis-jenis biaya produksi adalah

Jakarta -

Biaya produksi adalah seluruh biaya yang harus dikeluarkan sebuah bisnis atau perusahaan, dalam menghasilkan produk dan jasa. Demikian dikutip dalam e-modul Kemdikbud Prakarya dan Kewirausahaan yang disusun oleh Rosmala Sari Dewi Siregar.

Pengertian biaya pokok produksi adalah harga pokok yang dikeluarkan, untuk memproduksi per unit produk. Biaya produksi juga diartikan sebagai biaya yang mencakup semua hal yang dikeluarkan dari awal sampai akhir barang siap dijual ke konsumen.

Sederhananya, arti biaya produksi adalah biaya yang timbul dari suatu proses produksi perusahaan dalam membuat barang atau jasa yang akan dijual. Pengertian biaya sendiri adalah seluruh pengorbanan yang dikeluarkan, untuk berjalannya kegiatan usaha dan dapat diukur dengan satuan uang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Komponen biaya menyangkut semua hal yang memiliki nilai seperti biaya produksi, biaya perawatan dan sebagainya. Biaya ini akan dijadikan pertimbangan dalam menentukan harga jual produk.

Jenis-jenis Biaya Produksi

Jenis-jenis biaya produksi maupun komponen dalam biaya produksi adalah sebagai berikut:

1. Biaya Tetap (Fixed Cost)

Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan dalam besaran yang tetap atau stabil. Biaya tetap ini, keberadaannya tidak dipengaruhi oleh adanya perubahan jumlah atau aktivitas produksi pada tingkat tertentu.

2. Biaya Variabel (Variable Cost)

Biaya variabel adalah biaya yang besarannya berubah-ubah, tergantung pada volume kegiatan. Jadi, jika volume produk mengalami peningkatan, maka biaya variabel akan ikut naik dan begitupun sebaliknya. Unsur biaya variabel terbagi menjadi 3 yaitu, biaya bahan baku (direct materials), tenaga kerja langsung (direct labour) dan biaya overhead.

3. Biaya Total (Total Cost)

Biaya total adalah keseluruhan biaya yang digunakan untuk memproduksi sebuah output. Biaya total bersifat menyeluruh mencakup biaya tetap, maupun biaya variabel.

4. Biaya Rata-Rata (Average Cost)

Biaya rata-rata adalah jumlah biaya produksi per unit yang dihasilkan. Besar biaya rata-rata dihitung dengan cara membagikan keseluruhan total biaya dengan jumlah produk yang dihasilkan.

5. Biaya Marjinal (Marginal Cost)

Biaya marjinal adalah biaya tambahan untuk menghasilkan satu barang. Biaya ini akan diperlukan ketika dilakukan perluasan produksi untuk menambah jumlah barang yang dihasilkan.

Unsur Biaya Produksi

Adapun unsur biaya produksi 3, yakni bahan baku, tenaga kerja langsung dan overhead pabrik.

1. Biaya Bahan Baku (Direct Materials)

Bahan baku langsung adalah bahan yang akan menjadi bagian dari barang hasil produksi. Jadi, biaya bahan baku adalah harga pokok bahan tersebut yang diolah dalam proses produksi. Menghitung biaya bahan baku berarti total keseluruhan biaya, yang dikeluarkan untuk memperoleh bahan baku tersebut.

2. Tenaga Kerja Langsung (Direct Labour)

Biaya tenaga kerja langsung adalah semua balas jasa yang diberikan oleh perusahaan, kepada semua karyawan.Biaya ini akan diberikan sesuai dengan fungsi dimana karyawan ditempatkan (bekerja) pada perusahaan. Contohnya, bagian produksi, pemasaran, bagian administrasi, dan bagian umum.

3. Biaya Overhead

Pengertian Biaya overhead pabrik adalah biaya pabrik selain daripada bahan baku dan tenaga kerja langsung. Contoh Biaya overhead pabrik adalah bahan pembantu, sering juga disebut dengan bahan tidak langsung (indirect materials). Contohnya: perlengkapan pabrik seperti baut, mur dan pelitur dalam perusahaan mebel.

Cara Menghitung Biaya Produksi

Cara menghitung biaya produksi adalah dengan rumus berikut:

Bahan baku yang digunakan + Biaya tenaga kerja langsung + Biaya overhead produksi

Demikian penjelasan pengertian biaya produksi, jenis, hingga rumus cara menghitung biaya produksi.

(fdl/fdl)

Indonesia - Dalam industri manufaktur, kegiatan produksi menjadi kegiatan operasional utama mereka. Biaya produksi menjadi hal yang perlu dipertimbangkan oleh perusahaan manufaktur dalam memproduksi barang.

Biaya produksi adalah semua biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan selama proses mengolah barang-barang yang di produksi oleh perusahaan tersebut. Disini biaya produksi memiliki perbedaan dengan biaya operasional dimana biaya opersional hanya mengakomodasi sistem manajerial perusahaan, sedangkanbiaya produksi berfungsi untuk menopang kelancaran.

Unsur dalam Biaya Produksi

Dalam kegiatan produksi, terdapat 3 macam biaya yang mencakup proses mengolah bahan baku dari bahan mentah sampai menjadi barang siap jual, biaya tersebut adalah:

Biaya bahan baku adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh bahan utama dan mengolah bahan tersebut sampai menjadi barang jadi.

Biaya tenaga kerja merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk membayar tenaga kerja karyawan. Komponen dalam biaya tenaga kerja tidak hanya mencakup gaji pokok karyawan saja, namun biaya lain seperti tunjangan dan asuransi karyawan juga dimasukkan ke dalam perhitungan.

Biaya overhead adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk menunjang proses produksi di luar biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja. Biaya overhead ini berfungsi untuk membantu proses produksi agar bisa berjalan dengan lancar, contohnya biaya tenaga keamanan, biaya listrik & air, biaya sewa, dan lain-lainnya.

Jenis – Jenis Biaya Produksi

Pengklasifikasian biaya produksi ini sangat penting untuk diterapkan oleh perusahaan agar bisa mengetahui jenis pengeluaran yang dibutuhkan apa saja dalam proses mengolah barang. Pada umumnya terdapat 5 jenis biaya produksi yang digunakan untuk mengakumulasikan pengeluaran saat memproduksi barang. Jenis biaya tersebut sebagai berikut:

Biaya tetap atau fixed cost adalah biaya yang besar pengeluarannya tidak mengalami perubahan walau kapasitas produksi mengalami peningkatan atau penurunan. Biaya tetap mempunyai sifat yang pasti, sehingga tidak akan mengalami pembengkakan walau proses produksi mengalami kenaikan signifikan. Contoh biaya tetap, yaitu gaji bulanan karyawan dan biaya sewa.

Biaya variabel adalah biaya yang besar pengeluarannya dipengaruhi oleh besarnya output produksi. Bila produksi barang semakin banyak, maka biaya variabel yang ditanggung juga semakin besar. Biaya variabel hanya akan dipakai saat proses produksi berlangsung, sehingga menjadi dasar pengeluaran per unit yang akan dilaporkan.

Biaya rata-rata adalah biaya per unit yang didapat dengan cara membagi total pengeluaran dengan jumlah output yang diproduksi. Umumnya biaya rata-rata ini digunakan oleh perusahaan sebagai dasar pengambilan keputusan untuk produksi kedepannya.

Biaya marginal adalah biaya pengeluaran tambahan yang akan digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan produksi. Perusahaan bisa mengetahui output maksimal yang didapatkan dari proses produksi dengan menambah biaya margin. Dengan biaya marginal, perusahaan bisa mencapai nilai keuntungan maksimal produk secara lebih efisien.

Biaya total merupakan biaya yang diperoleh dari penggabungan biaya variabel dan biaya tetap. Biaya total menjadi informasi mengenai jumlah pengeluaran selama proses produksi. Biaya total ini bersifat menyeluruh karena mencakup seluruh pengeluaran yang terjadi selama proses produksi. Biaya seperti bahan baku, administrasi, dan pemasaran masuk ke dalam perhitungan ini.

Arlyz Savan Religa — 05 November 2021

Jenis jenis biaya produk penting Anda ketahui. Biaya produksi adalah salah satu aspek penting yang harus ada dalam sebuah perusahaan. Dengan adanya biaya tersebut, perusahaan bisa memproduksi suatu barang sehingga mendapatkan imbal hasil. Untuk lebih jelas, mari simak penjelasan tentang jenis biaya produksi yang ada di sebuah perusahaan.

Jenis-Jenis Biaya Produksi Perusahaan

1. Biaya Bahan Baku

Biaya bahan baku ini dikenal juga dengan biaya pengadaan barang. Jenis biaya yang pertama ini merupakan dana yang harus disediakan dan dikeluarkan oleh perusahaan untuk mendapatkan bahan baku atau bahan mentah. Dimana bahan mentah tersebut nantinya akan diolah hingga menjadi satu produk jadi.

2. Biaya Tenaga Kerja

Jenis biaya produksi selanjutnya adalah biaya tenaga kerja langsung yang biasa disebut dengan direct labour. Ini merupakan dana yang harus dikeluarkan perusahaan untuk membayar upah atau gaji para pekerja. Biaya ini hanya untuk para pekerja yang berkaitan dengan proses produksi.

3. Biaya Overhead

Jenis biaya ini merupakan dana yang perlu disediakan dan dikeluarkan perusahaan untuk menunjang proses produksi secara tidak langsung. Biaya overhead ini biasanya meliputi, biaya tenaga keamanan, biaya listrik, sewa, hingga keperluan alat tulis kantor.

4. Biaya Tetap

Biaya tetap ini merupakan dana yang harus dikeluarkan perusahaan tak peduli kondisi perusahaan seperti apapun juga. Meski kapasitas produksi barang sedang menurun maupun meningkat, tidak akan ada perubahan nominal untuk biaya tetap.

Biaya tetap ini meliputi tagihan listrik, sewa tempat, dan gaji karyawan. Biaya tetap ini juga dibayarkan dalam waktu yang sama setiap bulan. Pada intinya ini merupakan pengeluaran yang sifatnya pasti dan rutin dengan nominal yang sama.

5. Biaya Variabel

Selanjutnya ada biaya variabel yang nominalnya sangat tergantung dari kondisi perusahaan.. Saat produksi mengalami peningkatan maka biaya variabel ini pun juga naik. Biaya variabel ini hanya dibutuhkan untuk kepentingan proses produksi, contohnya adalah dana untuk pengadaan bahan baku. Biaya variabel ini penting untuk proses produksi, karena jika tidak ada dana untuk pengadaan bahan mentah, produksi tidak akan bisa berjalan.

6. Biaya Rata-Rata

Average cost ini adalah biaya yang didapatkan dengan cara membagi total pengeluaran dengan jumlah output produksi. Ini dibutuhkan untuk mengambil atau menetapkan keputusan produksi periode berikutnya. Dapat dikatakan ini adalah salah satu jenis biaya yang digunakan untuk bisa mengatur keuangan perusahaan, sehingga proses produksi bisa berjalan lancar.

7.Biaya Marginal

Ini merupakan dana yang harus dikeluarkan perusahaan untuk membantu perusahaan meningkatkan produksi. Dari biaya marginal ini akan ada variabel cost yang ikut dihitung ketika proses produksi. Fungsinya adalah untuk membuat produksi tambahan. Jadi, ,saat memerlukan output tambahan, harus ada pengeluaran yang disebut sebagai biaya marginal.

8. Biaya Total

Jenis-jenis biaya produksi yang terakhir ini adalah biaya yang dihimpun dari biaya variabel dan juga biaya tetap. Dari jenis biaya ini, perusahaan akan mendapatkan jumlah total pengeluaran yang terjadi selama produksi berlangsung. Biaya yang baru bisa diketahui nominalnya ketika perusahaan sudah mempunyai output barang jadi yang siap dipasarkan. Biaya total juga penting untuk dibuat laporan secara rutin untuk mengetahui jalannya produksi dalam satu periode.


Itulah penjelasan jenis jenis biaya produksi. Setiap pengusaha harus memahami dengan baik jenis biaya produksi, agar bisa mengatur kondisi finansial tetap stabil dan sehat. Biaya produksi adalah salah satu kunci perusahaan bisa terus berjalan dan berkembang. Jika Anda membutuhkan tambahan modal untuk mengembangkan usaha seperti pengembangan produk dan lainnya, Anda bisa mengajukan pinjaman ke Investree yang sudah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Investree menjadi jembatan yang mempertemukan antara Anda sebagai peminjam (Borrower) dan pemberi pinjaman (Lender). Selain proses mudah dan cepat, Anda bisa mendapatkan tingkat bunga dan biaya kompetitif berdasarkan sistem credit-scoring modern mulai dari 1% per bulan. Daftar Investree sekarang juga dan kembangkan usaha Anda.

Referensi :

Cpssoft. Mengenal Berbagai Jenis Biaya Produksi. cpssoft.com : //bit.ly/2Zjvwlu

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA