Yang saya lakukan jika melihat teman berkelahi adalah

Fimela.com, Jakarta Menjadi pribadi dewasa bukan berarti dirimu bisa lepas begitu saja dari masalahan yang dapat menimpa lingkup pertemananmu. Meski memang sudah mengenal sejak lama, perbedaan pendapat dan argumen tetap bisa terjadi dan menimbulkan pertengkaran yang tak bisa dihindari.

Ada kalanya pertengkaran itu terjadi pada dua teman terbaikmu, lalu bagaimana cara menghadapi dan mengatasi hal ini? Tentu dirimu tak ingin persahabatan ini terpecah karena suatu masalah kan? Ini yang bisa sahabat Fimela lakukan untuk menyelamatkan pertemanan.

Advertisement

1. Jangan memihak

Pastikan dirimu tidak memihak salah satunya. Jadilah pihak yang netral, yang berada di tengah dan mencari jalan tengah agar keduanya bisa berbaikan dan menyelesaikan masalah dengan fair. Seperti diungkapkan psikolog Marie Land dalam Huffington Post, jangan biarkan salah satu dari mereka membuatmu memihak, sebaliknya, jadilah mediator mereka.

2. Dengarkan argumen dari kedua belah pihak

Karena dirimu menjadi pihak di tengah, ada baiknya mendengar pendapat dari keduanya, seperti apa duduk perkaranya dan analisis hal ini dengan bijak. Jangan membumbui permasalahan hingga menjadi tambah runyam. Bahkan jika memang dirimu ingin memihak salah satunya, tahan dirimu.

TERKAIT: Pertama di Asia, Butik Parfum Mugler Hadir di Plaza Senayan

TERKAIT: Rumah Sehat Menjadi Branding yang Dibuat Anies untuk RSUD di Jakarta

TERKAIT: Penggunaan Masker di Luar Ruangan Jadi Kebutuhan Penting untuk Warga Jakarta

Anak-anak memang sangat suka bermain. Namun, anak kecil juga rentan bertengkar dengan sesama temannya. Jika Anda memergoki si kecil dan temannya sedang bertengkar, bagaimana cara tepat untuk melerai anak yang bertengkar? Yuk, simak ulasannya berikut ini.

Melerai memang salah satu cara orangtua untuk menghentikan pertengkaran anak jadi semakin parah. Namun, cara ini tidak selalu jadi andalan di berbagai situasi. Cara ini cocok Anda lakukan ketika anak sudah mulai bersikap agresif dan saling melakukan penyerangan fisik.

Tujuannya, tentu saja untuk menghentikan pertengkaran sekaligus mencegah terjadinya cedera. Entah si kecil atau temannya terdorong dan jauh, tergigit, maupun terpukul.

Nah, pada beberapa kasus, Anda tidak harus turun tangan untuk melerai mereka secara langsung. Tidak melerai anak bertengkar, memungkinkan si kecil untuk menyelesaikan masalahnya sendiri.

Cara ini bisa Anda terapkan ketika anak baru akan memulai pertengkaran atau jika Anda melihat pertengkaran tidak berpotensi membuat anak melakukan penyerangan fisik, hanya saling menatap tajam atau mengejek.

Pada situasi tersebut, Anda hanya perlu mengawasi dan mencegah terjadinya pertengkaran lewat ucapan. Anda bisa menenangkan keduanya, “Jangan berantem, ya, Ayo gantian mainannya dan baikan.”

Cara tepat melerai anak yang bertengkar

Pada beberapa kasus, cara di atas cukup membantu memadamkan pertengkaran. Namun, bila gagal dan si kecil tetap melanjutkan pertengkaran ke suasana yang lebih buruk, Anda bisa melakukan hal ini.

Menurut laman Children’s Hospital of Pittsburgh, jika terjadi penyerangan fisik, orangtua harus segera melerainya. Jadikan diri Anda sebagai penengah, jika tidak memungkinkan, jauhkan anak dari hadapan teman. Memindahkan salah satunya ke tempat yang lebih jauh, bisa mencegah mereka saling menyakiti satu sama lain.

2. Tetap tenang dan jangan memihak

Setelah memisahkan anak, Anda harus tetap tenang. Ya, cara melerai anak yang bertengkar selanjutnya adalah kendalikan diri Anda. Jangan Jangan tersulut api emosi, memihak anak, dan memarahi temannya.

Memihak anak, sama saja menganggap bahwa anak membenarkan apa yang dilakukan anak. Ini akan membuat anak semakin tinggi harga dirinya, tidak mau disalahkan, atau tidak meminta maaf lebih dahulu.

Apalagi, jika Anda sampai berteriak atau mengeluarkan kata-kata yang keras pada teman si anak. Tindakan ini akan menjadi contoh bagi anak ketika berhadapan dengan hal yang sama.

Teman si anak juga akan merasa tidak senang dan bertambah marah, ia bisa saja melakukan penyerangan fisik lagi dan semakin sulit untuk dilerai. Lebih buruknya, pertemanan anak dan temannya akan memburuk.

3. Diskusi untuk menyelesaikan masalah

Bagi anak, pertengkaran adalah hal yang rumit untuk diselesaikan. Walaupun permasalahannya hanya karena salah satunya tidak ingin meminjamkan mainan secara bergantian.

Nah, cara melerai anak yang bertengkar selanjutnya adalah mengajak keduanya berdiskusi saat suasananya sudah cukup tenang.

Tanyakan alasan kenapa mereka bertengkar. Ketimbang menyalahkan salah satunya, cobalah untuk menjelaskan solusi untuk menyelesaikan masalah mereka. Jelaskan pada mereka bahwa berteriak, menangis, memukul, menggigit, atau menjelekkan satu sama lain bukanlah suatu penyelesaian.

Anda mungkin butuh menjelaskannya pelan-pelan bagaimana cara mereka untuk menyelesaikan masalah. “Kalau kalian bertengkar karena mainan, kan bisa saling pinjam. Adit bisa main dan Budi bisa main, kan. Jadi, nggak perlu berantem ya.”

4. Minta keduanya untuk berbaikan

Cara melerai anak yang bertengkar tidak hanya selesai pada tahap diskusi menyelesaikan masalah. Anda perlu memastikan keduanya saling memaafkan dan kembali bermain.

Ajak keduanya untuk saling berdiri berhadapan. Kemudian, minta mereka untuk saling mengulurkan tangan sebagai simbol saling memaafkan. Lalu, minta anak dan temannya secara bergantian untuk mengakui kesalahannya dan mengucapkan permintaan maaf.

Setelah ini, anak mungkin masih menarik diri tidak ingin bermain bersama. Namun, situasi ini akan hilang dengan sendirinya dan Anda tidak perlu khawatir karena tidak lama si kecil akan kembali bermain riang gembira dengan temannya.

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Fimela.com, Jakarta Menjadi pribadi dewasa bukan berarti dirimu bisa lepas begitu saja dari masalahan yang dapat menimpa lingkup pertemananmu. Meski memang sudah mengenal sejak lama, perbedaan pendapat dan argumen tetap bisa terjadi dan menimbulkan pertengkaran yang tak bisa dihindari.

Ada kalanya pertengkaran itu terjadi pada dua teman terbaikmu, lalu bagaimana cara menghadapi dan mengatasi hal ini? Tentu dirimu tak ingin persahabatan ini terpecah karena suatu masalah kan? Ini yang bisa sahabat Fimela lakukan untuk menyelamatkan pertemanan.

Advertisement

1. Jangan memihak

Pastikan dirimu tidak memihak salah satunya. Jadilah pihak yang netral, yang berada di tengah dan mencari jalan tengah agar keduanya bisa berbaikan dan menyelesaikan masalah dengan fair. Seperti diungkapkan psikolog Marie Land dalam Huffington Post, jangan biarkan salah satu dari mereka membuatmu memihak, sebaliknya, jadilah mediator mereka.

2. Dengarkan argumen dari kedua belah pihak

Karena dirimu menjadi pihak di tengah, ada baiknya mendengar pendapat dari keduanya, seperti apa duduk perkaranya dan analisis hal ini dengan bijak. Jangan membumbui permasalahan hingga menjadi tambah runyam. Bahkan jika memang dirimu ingin memihak salah satunya, tahan dirimu.

TERKAIT: 5 Cara Menghindari Drama Saat akan Resign dari Kantor

TERKAIT: Mencoba Sajian Khas Nusantara yang Diberi Nama Pakem Rasa Hingga Tiga Negeri di Selatan Jakarta

TERKAIT: Makin Melokal, Intip 7 Gaya NCT Dream Main ke Ancol usai Konser di Jakarta

Pemberitahuan Privasi kami mengatur keanggotaan Anda di Panel Influencer kami, ini dapat Anda akses di sini . Situs web kami menggunakan cookie. Seperti di dunia offline, cookie membuat segalanya menjadi lebih baik. Untuk mempelajari lebih lanjut tentang cookie yang kami gunakan, kunjungi kebijakan Cookie kami.

Bagikan pendapat Anda dan dapatkan imbalan seperti t1ngkerbel . Daftar untuk mulai menghasilkan sekarang!

penjelasan tentang kerjasama antar umat beragama!​

bagian hidung yang berfungsi untuk menghantarkan rangsang bau ke otak adalah...A.rambut hidungB.lapisan lendirC. ujung-ujung saraf pembauD.kulit hidun … g​

Dalam konsepsi ketahanan berlapis, dikenal konsepsi membangun pertahanan nasional yang dimulai dengan membangun ketahanan

usaha ekonomi masyarakat Indonesia yang sesuai dengan kondisi alam adalah ​

Hukum perjanjian internasional merupakan hukum yang mengikat bagi negara-negara yg melakukan perjanjian internasional. Negara tidak dapat menjadikan h … ukum nasionalnya sebagai alasan untuk tidak dapat menjalankan kewajiban perjanjian internasional. Pernyataan tersebut ditegaskan dalam

Jenis jenis serat alam berdasarkan asal usul Nyaa

masyarakat indonesia unik karena memiliki banyak keberagaman keberagaman bangsa indonesia meliputi​

UUD !945 sudah pernah mengalami perubahan [amandemen] selama empat kali. Buatlah perbedaan sistematika UUD 1945 sebelum dan sesudah di amandemen kan?​

sebutkan sebab-sebab keragaman suku bangsa di Indonesia​

buatlah teka teki silang tentang memperkuat komitmen kebangsaan10 mendatar dan 10 menurun​

Video yang berhubungan

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA