Yang disebut puspa bangsa adalah bunga

1. Bunga Melati (Jasminum sambac) sebagai Puspa Bangsa

Sebagai Puspa Bangsa, bunga melati memiliki aroma semerbak dan bentuk yang indah. Di Indonesia, bunga ini biasa digunakan sebagai obat tradisional. Kandungan di dalamnya diketahui bisa bermanfaat bagi kesehatan tubuh.

Kekayaan alam Indonesia tidak hanya diwakili oleh panorama alam yang begitu indah, namun juga aneka ragam flora dan fauna endemik yang dimilikinya. Indonesia yang dijuluki negara mega biodiversity merupakan habitat 2 juta spesies bunga yang tersebar diseluruh penjuru nusantara.

Dari jutaan jenis tersebut, ada 3 bunga spesial dan dinobatkan bunga nasional Indonesia oleh Presiden Soeharto melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 4 Tahun 1993 tentang Satwa dan Bunga Nasional.

Keputusan Presiden tersebut berisi dua keputusan, pertama adalah pernyataan 3 jenis satwa yang mewakili negara Indonesia, yaitu Komodo sebagai Satwa Nasional, Ikan Seluk Merah sebagai Satwa Pesona, dan Elang Jawa sebaga Satwa Langka. Kemudian keputusan kedua adalah 3 jenis bunga yang mewakili identitas bangsa Indonesia, yaitu Bunga Melati sebagai Puspa Bangsa, bunga Anggrek Bulan sebagai Puspa Pesona, dan Padma Raksasa sebagai Puspa Langka.

Berikut ini adalah 3 jenis bunga paling istimewa di Indonesia, antara lain:

Bunga Melati Putih (Puspa Bangsa)

Bunga melati putih adalah Puspa Nasional Indonesia dan warnanya yang putih merupakan lambang kesucian. Bunga dengan nama latin Jasminum sambac atau sinonim Nyctanthes sambac ini memiliki aroma khas dengan wangi lembut. Bentuk mahkotanya sangat sederhana dan dapat tumbuh di berbagai wilayah di Indonesia, tidak heran jika bunga melati menjadi Puspa Bangsa Indonesia.

baca juga:  Cocor Bebek - Taksonomi, Morfologi, Jenis, Manfaat & Cara Tanam

Pixabay
KingdomPlantae
DivisiMagnoliophyta
KelasMagnoliopsida
OrdoLamiales
FamiliOleaceae
GenusJasminum
SpesiesJ. sambac

Banyak tradisi di Indonesia menggunakan bunga melati sebagai simbol kesucian, keagungan, kesederhanaan dan ketulusan. Selain itu, bunga ini juga memiliki makna keindahan dan kerendahan hati. Contohnya adalah dalam upacara adat Jawa, seperti pernikahan yang hampir sulit lepas dari penggunaan bunga melati dalam setiap kegiatannya.

Bunga Melati Putih mempunya berbagai nama di Indonesia, masyarakat Aceh menyebutnya Meulu atau Riwat, di Bali disebut Menuh, di Bima dan Sumbawa disebut Mundu, di Gayo dan Batak disebut Melur dan sebutan-sebutan lainnya diseluruh nusantara.

Bunga Anggrek Bulan (Puspa Pesona)

Anggrek Bulan adalah bunga dengan nama latin Phalaenopsis amabilis dan dijuluki sebagai Puspa Pesona Indonesia. Bunga ini memiliki kelopak lebar, memanjang dan berwarna putih.

isroi.com

Dalam satu kuntum bunga, terdapat tiga bua kelopak, kelopak pertama berada di bagian punggung dan disebut kelopak punggung, kemudian dua kelompak lainnya berada disamping dan disebut kelopak samping. Tajuk bunga Anggrek Bulan juga berjumlah tiga buah dan masing-masing menempel dan berselang-seling diantara kelopak bunga.

Anggrek Bulan merupakan jenis bunga epifit yang ditemukan oleh Dr. C. L. Blume, seorang ahli botani dari Belanda. Bunga ini secara diklasifikasikan secara ilmiah sebagai berikut:

KingdomPlantae
Angiosperms
Monocots
OrdoAsparagales
FamiliOrchidaceae
SubfamiliEpidendroideae
GenusPhalaenopsis
SubgenusPhalaenopsis
SpesiesP. amabilis

Bunga Padma Raksasa (Puspa Langka)

Rafflesia arnoldii atau Bunga Padma Raksasa adalah Bunga Nasional Indonesia dengan status Puspa Langka. Bunga berukuran besar mencapai diameter 100 cm dan berat 10 kg ini juga menjadi flora identitas Provinsi Bengkulu.

Nama Rafflesia arnoldii diambul dari gabungan pimpinan ekspedisi dan penemu bunga ini, yaitu Thomas Stamford Raffles sebagai pemimpin ekspedisi dan Dr. Joseph Arnold sebagai penemu bunga.

Wikimedia Commons

Secara ilmiah, taksonomi Bunga Padma Raksasa adalah sebagai berikut:

KingdomPlantae
DivisiMagnoliophyta
KelasMagnoliopsida
OrdoRafflesiales
FamiliRafflesiaceae
GenusRafflesia
SpesiesR. arnoldii

Padma Raksasa memiliki 5 daun mahkota yang mengelilingi bagian tengah mirip gentong. Di bagian dasar terdapat pirinan berduri yang berisi benang sari atau putik sesuai kenis kelamin bunga jantan atau betina.

Bunga ini mempunyai keunikan karena menghasilkan bau busuk yang menarik serangga penyerbuk seperti lalat. Bunga Padma Raksasa umurnya sangat singkat, hanya 5-7 hari kemudian layu dan mati.

Itulah ketiga Bunga Nasional Indonesia yang menjadi identitas bangsa dan negara kita tercinta. Bunga-bunga tersebut banyak menjadi inspirasi puisi tentang bunga yang semakin menambah kecintaan kita terhadap nusantara dan segala keanekaragaman yang dimilikinya.

Jakarta -

Pemerintah menobatkan melati Jasmine sambac Air sebagai bunga Puspa Bangsa pada 5 Juli 1990 atau bertepatan dengan hari Lingkungan Hidup Dunia ke-18. Namun, masih banyak yang tak mengetahui ciri-ciri bunga melati Puspa Bangsa ini.

Dikutip dari buku 'Geografi, Menyingkap Fenomena Geosfer' terbitan Grafindo, tak hanya melati, pemerintah juga menobatkan dua bunga lainnya, yakni bunga anggrek bulan sebagai Puspa Pesona, serta bunga Padma Raksasa (Rafflesia Arnoldii) sebagai Puspa Langka.

Ciri-ciri Bunga Melati Puspa Bangsa:

Dikutip dari buku 'Ulangan Harian Semua Pelajaran' terbitan B Media dan berikut ciri-ciri bunga melati dan manfaatnya

Bentuk: memiliki lima kuntum bunga dan perdu berbatang tegak

Warna: Putih dan karena warna ini, bunga ini biasa menjadi perlambangan sifat luhur, seperti kesucian, cinta abadi, dan keagungan

Aroma: Harum. Keharuman bunga ini telah dikenal sejak tahun 1692 sehingga di Italia dijadikan sebagai parfum dan tahun 1665 dibudidaya di Inggris.

Di Indonesia sendiri, bunga Melati telah dikenal di seluruh wilayah. Alasan menjadikan bunga melati sebagai Puspa Bangsa juga berkaitan melekatnya bunga melati dengan kehidupan masyarakat.

Salah satu ciri khas dari tanaman bunga melati adalah biasa digunakan di berbagai tradisi, seperti upacara adat, upacara perkawinan, dan upacara kematian yang menggunakan bunga melati. Keharuman dan keindahannya sering menjadi simbol kecantikan dan kesucian seorang wanita.

Dikutip dari buku 'Hidup Sehat dengan Toga' karya Lia Ernawati bunga melati memiliki beragam manfaat bagi kesehatan, seperti mengobati sakit mata (mata merah atau iritasi) dengan menumbuk halus bunga melati dan daunnya. Kemudian, ditempelkan ke dahi hingga mengering.

Selain itu, bunga melati juga dipercaya bisa menyembuhkan demam dan sakit kepala. Caranya dengan meremas 10 kuntum bunga dan 1 genggam daun melati, rendang dengan air, dan gunakan air rendaman sebagai kompres dahi.

Terakhir, manfaat bunga melati yang dinobatkan sebagai Puspa Bangsa ini adalah mengobati sesak napas. Bahannya, cukup 10 bunga melati dan 10 daun melati direbus dengan 3 gelas air, lalu saring. Terakhir, bahan yang sudah ditumpuk halus ditempel di sekitar payudara secara melingkar sebelum mandi pagi.

Bagaimana detikers? Selamat belajar ciri-ciri Melati Puspa Bangsa ya!

Simak Video "Langit 'Menangis' Iringi Pemakaman Artis Senior Rima Melati"



(pay/pal)

  Bunga Melati Putih. Sumber foto: Pixabay

Kekayaan alam Indonesia tidak hanya terpotret karena memiliki paronama wisata alam yang indah. Dari ribuan pulau yang membentangi samudera, Indonesia memang layak menempatkan posisi sebagai salah satu negara pariwisata di Asia Tenggara.

Dari berbagai sumber menyebutkan, Indonesia dijuluki sebagai mega biodiversity, karena sekitar 2 juta spesies bunga yang tersebar di seluruh penjuru negeri. Berkat adanya kekayaan alam itu, pemerintah Indonesia menobatkan 3 bunga sebagai bunga nasional pada Keputusan Presiden Nomor 4/1993.

Bunga-bunga itu dianggap mewakili karakter bangsa dan negara Indonesia. Adapun 3 bunga yang dimaksud antara lain, Puspa Bangsa (Bunga Melati Putih), Puspa Pesona (Bunga Anggrek Bulan) dan Puspa Langka (Bunga Padma Raksasa).

Bunga Melati Putih sebagai Puspa Bangsa lebih mudah dijumpai di hampir seluruh penjuru Tanah Air. Bunga ini memiliki nama latin Jasminum Sambac. Sebagai salah satu tanaman yang terkelompok dalam perdu, Melati mempunyai tinggi sekitar 0,3-3 meter. Batangnya bulat dan berkayu. Sedangkan, jenis daun bunga ini berjenis tunggal dengan tangkai daun yang pendek. Tumbuh dengan cara merambat dan sedikit “berantakan” dan “longgar”. Bunga ini banyak ditemukan di wilayah beriklim tropis dan hangat karena tanaman bunga Melati sangat menyukai cahaya matahari.

Di Indonesia sendiri, Bunga Melati memiliki berbagai sebutan yang berbeda-beda di setiap daerahnya. Orang Aceh menyebutnya Meulu atau Riwat. Di Bali menyebut bunga ini Menuh. Sedangkan di Bima dan Sumbawa menyebutnya Mundu. Berbeda lagi dengan orang Gayo dan Batak menyebutnya Melur. Dan masih banyak sebutan lain untuk bunga Melati dari berbagai daerah di Nusantara.

Secara filosofis, bunga Melati Putih yang berbau harum itu menjadi lambang kesucian dan kemurnian. Sebagaimana negara kita tercinta, dikenal dunia sebagai negara pluralis, merangkul semua perbedaan, menghormati keberagaman dan menyatu dalam persaudaraan yang begitu kuat. Dari makna filosofi ini, kita dapat tarik benang merahnya bahwa, simbol kesucian yang identik dengan warna putih adalah keyakinan dari semua golongan.

Melati dalam Berbagai Manfaat

Bunga Melati tidak hanya sebagai tanaman hias, tapi ternyata bunga yang memiliki wangi khas ini juga mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan dan kecantikan. Hal tersebut dikarenakan Melati memiliki berbagai kandungan zat bermanfaat di dalamnya seperti indole, linalcohol, asetat benzylic, alcohol benzylic dan jasmon.

Rasa bunga Melati memang sedikit pahit, tapi banyak manfaatnya untuk kesehatan. Bunga Melati dipercaya dapat menurunkan berat badan. Kandungan antisidan dan Epigallocethin Gallate dianggap bisa membakar lemak. Selain itu, bunga melati juga bisa meminimalisir racun-racun dalam tubuh dan menyeimbangkan gula darah.

Selain bermanfaat untuk kesehatan, Bunga Melati juga memiliki manfaat untuk kecantikan. Mencampurkan bunga melati dalam teh dan meminumnya rutin setiap hari dapat mencegah penuaan dini. Bukan hanya itu, campuran the bunga Melati juga dapat menghilangkan bau badan.

Simbolik Melati Pada Tradisi Indonesia

Sudah sejak lama Bunga Melati punya makna penting pada tradisi Indonesia. Sebagaimana yang telah disebutkan di atas, melati melambangkan kesucian, keanggunan dalam kesederhanaan dan ketulusan. Selain itu bunga ini melambangkan keindahan dan kerendahan hati, karena meskipun tumbuh di semak-semak, Bunga Melati memiliki wangi yang semerbak. Dalam upacara pernikahan pada beberapa adat di Indonesia, Melati menjadi salah satu elemen penting yang juga memiliki makna dalam upacara pernikahan.

Seperti upacara pernikahan adat Jawa, melati adalah salah satu dari tiga bunga sritaman. Bunga ini ditaburkan di atas air perwitosari. Melati berarti rasa melad saka jero ati, yang berarti dalam berucap dan berbicara harusnya kita selalu mengandung ketulusan dan kejernihan hati nurani yang paling dalam. Apa yang nampak secara lahir adalah apa yang ada dalam batin. Sehingga keduanya menjadi seimbang dan kompak. Melati atau mlathi mempunyai makna filosofis bahwa setiap orang dalam bertindak kebaikan haruslah berasal dari hati, tidak hanya dilakukan secara ragawi saja.

Melati tidak hanya sebagai salah satu bunga sritaman, tapi juga seringkali dironce kuncupnya, dibentuk seperti jaring. Jaring dari roncean melati tersebut digunakan sebagai pembungkus konde dan digantung di kepala wanita. Selain itu, pada adat lain seperti Bugis dan Makassar juga menghiasi rambut pengantin. Kuncup Melati disematkan di rambut menyerupai mutiara. Selain pada adat pernikahan, Umat Hindu Bali menggunakan melati sebagai sesajen untuk Hyang, arwah dan dewa-dewa. Bunga melati juga digunakan pada upacara pemakaman atau ziarah makam.

Potret wajah Indonesia yang begitu luas ini, tentu saja menjadi kebanggan kita semua sebagai warga negara. Bunga Melati salah satunya, karakter dan kesuciannya yang dinobatkan sebagai Bunga Bangsa, patut kita jaga dan rawat. Bukan hanya untuk melindunginya agar tidak punah, tetapi lebih dari itu adalah karakter negara kita sebagai negara besar dengan segala keindahan yang diberikan Tuhan. (K-IK)

  Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber Indonesia.go.id

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA