Wirausahawan harus memiliki kemampuan mengatur waktu seefisien mungkin artinya


Wirausahawan harus memiliki kemampuan mengatur waktu seefisien mungkin artinya
Wirausahawan harus memiliki kemampuan mengatur waktu seefisien mungkin artinya
Wirausahawan harus memiliki kemampuan mengatur waktu seefisien mungkin artinya
Wirausahawan harus memiliki kemampuan mengatur waktu seefisien mungkin artinya

Sikap dan Perilaku Wirausaha

Para wirausahawan tidak dapat dipisahkan dengan gambaran orang-orang yang selalu ingin maju, banyak ide-ide kreatif dan sangat menyukai tantangan. Ada beberapa sikap dan perilaku yang selaras dan sejalan dengan profil seorang wirausahawan. Berikut ini beberapa karakteristik dan sifat yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan, yaitu :

Wirausahawan harus memiliki kemampuan mengatur waktu seefisien mungkin artinya

Wirausahawan harus memiliki kemampuan mengatur waktu seefisien mungkin artinya

Kompetensi Wirausaha

Seorang haruslah memiliki persyaratan-persyaratan tertentu sebagai modal dasar agar ia dapat disebut sebagai seorang wirausahawan di antaranya adalah :

  • Memiliki ide yang jelas dan fokus terhadap tujuan
  • Kemauan dan komitmen yang tidak mudah tergoyahkan
  • Selalu berani untuk memulai sesuatu

Sedangkan mengenai kecukupan modal, tenaga dan pemikiran merupakan variabel yang bersifat relatif tergantung ide dan komitmen wirausaha tersebut.

Menurut Casson sebagaimana dikutip oleh Yuyun Wirasasmita (1993:3) mengenai beberapa kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan, yaitu[1] : 

  • Self knowledge. Yaitu memiliki pengetahuan tentang usaha yang akan dilakukan atau ditekuninya.
  • Imagination. Yaitu memiliki imajinasi, ide dan perspektif serta tidak mengandalkan pada sukses di masa yang lalu.
  • Practical skill. Yaitu memiliki pengetahuan praktis, misalnya pengetahuan teknik, desain, prosesing, pembukuan, administrasi dan pemasaran.
  • Search skill. Yaitu kemampuan untuk menemukan, berkreasi dan berimajinasi
  • Foresight. Yaitu berpandangan jauh ke depan
  • Computation skill. Yaitu kemampuan berhitung dan kemampuan memprediksi keadaan masa yang akan datang
  • Communication skill. Yaitu kemampuan untuk berkomunikasi, bergaul dan berhubungan dengan orang lain.

Norman M.Scarborough (1993) mengungkapkan bahwa kompetensi kewirausahaan yang diperlukan sebagai syarat-syarat bisnis, meliputi :

  1. Proaktif. Selalu ada inisiatif dan tegas dalam melaksanakan tugas.
  2. Berorientasi pada prestasi atau kemajuan, cirinya adalah :
  3. Selalu mencari peluang-peluang baru
  4. Berorientasi pada efisiensi
  5. Konsen pada kerja keras
  6. Perencanaan yang sistematis
  7. Selalu memonitor keadaan
  8. Komitmen terhadap perusahaan atau orang lain, cirinya adalah :
  9. Selalu memegang teguh kontrak kerja
  10. Mengenal tentang betapa penting hubungan bisnis

Sedangkan kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan menurut Dan & Bradstreet Business Credit Service (1993:1) adalah[2] : 

  1. Knowing Your Business, yaitu harus mengetahui usaha apa yang akan dilakukan. Seorang wirausaha harus mengetahui segala sesuatu yang ada hubungannya dengan usaha atau bisnis yang akan dilakukannya. Misalnya : seorang yang akan melakukan bisnis perhotelan maka ia harus memiliki pengetahuan tentang perhotelan. Untuk bisnis pemasaran komputer, ia harus memiliki pengetahuan mengenai komputer dan lain-lain.
  • Knowing The Basic Business Management. Yaitu mengetahui dasar-dasar pengelolaan bisnis, misalnya bagaimana cara merancang usaha, mengorganisasikan dan mengendalikan perusahaan, termasuk dapat memperhitungkan, memprediksi, mengadministrasikan dan membukukan kegiatan-kegiatan usaha. Mengetahui manajemen bisnis berarti memahami kiat, cara, proses dan pengelolaan semua sumber daya perusahaan secara efektif dan efisien.
  • Having The Proper Attitude. Yaitu memiliki sikap yang sempurna terhadap usaha yang dilakukannya. Ia harus bersikap sebagai pedagang, industriawan, pengusaha, eksekutif yang bersungguh-sungguh dan tidak setengah hati.
  • Having Adequate Capital. Yaitu memiliki modal yang cukup. Modal tidak saja dalam bentuk materi, tetapi juga rokhani. Kepercayaan dan keteguhan hati merupakan modal utama dalam berusaha. Oleh karena itu, harus cukup uang, cukup tenaga, tempat dan mental.
  • Managing Finances Effectivelly. Yaitu memiliki kemampuan mengatur atau mengelola keuangan secara efektif dan efisien, mencari sumber dana dan menggunakannya secara tepat, serta mengendalikannya secara akurat.
  • Managing Time Efficiently. Yaitu kemampuan mengatur waktu seefisien mungkin. Mengatur, menghitung dan menepati waktu sesuai dengan kebutuhannya.
  • Managing People. Yaitu kemampuan merencanakan, mengatur, mengarahkan, menggerakkan (memotivasi) dan mengendalikan orang-orang dalam menjalankan perusahaan.
  • Satisfying Customer by Providing High Quality Product. Yaitu memberi kepuasan kepada pelanggan dengan cara menyediakan barang dan jasa yang bermutu, bermanfaat dan memuaskan.
  • Knowing How to Competence. Yaitu mengetahui strategi/cara bersaing. Wirausaha harus dapat mengungkapkan kekuatan (strengths), kelemahan (weaks), peluang (opportunity) dan ancaman (threat) dirinya dan pesaing. Ia harus menggunakan analisis SWOT baik terhadap dirinya maupun terhadap pesaing.
  1. Copying with Regulation and Paperwork. Yaitu membuat aturan atau pedoman yang jelas dan tertulis.

Menurut Kuriloff, John M.Memphil Jr dan Douglas Cloud (1993:8) ada empat kemampuan utama yang diperlukan untuk mencapai pengalaman yang seimbang agar kewirausahaan berhasil, di antaranya adalah[3] :      

  • Technical competence, yaitu memiliki kompetensi dalam bidang rancang bangun (know-how) sesuai bentuk usaha yang dipilih. Contohnya kemampuan dalam bidang teknik produksi dan desain produksi. Ia harus benar-benar mengetahui bagaimana barang dan jasa itu dihasilkan dan disajikan.
  • Marketing competence, yaitu memiliki kompetensi dalam menemukan pasar yang cocok, mengidentifikasi pelanggan dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Ia harus mengetahui bagaimana menemukan peluang pasar yang spesifik, misalnya pelanggan dan harga khusus yang belum digarap pesaing.
  • Financial competence, yaitu memiliki kompetensi dalam bidang keuangan, mengatur pembelian, penjualan, pembukuan dan perhitungan rugi/laba. Ia juga harus mengetahui bagaimana mendapatkan dana dan cara menggunakannya.
  • Human relation competence, yaitu kompetensi dalam mengembangkan hubungan personal, seperti kemampuan berelasi dan menjalin kemitraan antar perusahaan. Ia harus mengetahui hubungan interpersonal secara sehat.

[1] Budi, Triton Prawira. 2007. Panduan Sikap dan Perilaku Entrepreneurship, Kiat Sukses Menjadi Pengusaha, Cetakan I. Yogyakarta : Tugu Publisher. Hlm.136.

[2] Budi, Triton Prawira. 2007. Panduan Sikap dan Perilaku Entrepreneurship, Kiat Sukses Menjadi Pengusaha, Cetakan I. Yogyakarta : Tugu Publisher. Hlm.137.

[3] Budi, Triton Prawira. 2007. Panduan Sikap dan Perilaku Entrepreneur-ship, Kiat Sukses Menjadi Pengusaha, Cetakan I. Yogyakarta : Tugu Publisher. Hlm.140.

Judul Buku: Teori dan Praktek Manajemen, Penulis: Ais Zakiyudin, SE., MM.

Kegiatan yang dilakukan ada yang bersifat sangat produktif, sedang dan kurang produktif. Ada waktu untuk bekerja, ada waktu untuk santai. Tapi seyogyanya kita menggunakan waktu lebih banyak untuk kegiatan produktif, dari pada untuk bersenang-senang. Tetapi tidak dapat di pungkiri bahwa waktu santai, berlibur cukup berperan dalam mencegah kebosanan dan membuat semangat kerja baru, penuh energi setelah liburan.

Melakukan kegiatan usaha baik menghasilkan barang maupun jasa, berkarir dalam organisasi membutuhkan ketekunan, keteliti­an dan juga keseriusan yang juga berhubungan langsung dengan kemampuan mengatur waktu, Wirausahan yang menanggung ber­macam risiko, membutuhkan manajemen waktu yang tepat, ka­pan memulai pekerjaan dan kapan selesai, skedul waktu bekerja dan dalam menyelesaikan pekerjaan sangat menentukan keber­hasilan kegiatan usaha. Ada pepatah “time is money”. Contoh: seorang ahli psikolog, dokter ahli dikatakan berhasil apabila dia bisa menjalankan profesi dan juga mampu memberikan waktu un­tuk keluarga.

Simak firman allah yang artinya demi waktu, sungguh manusia itu merugi, kecuali bagi orang-orang beriman, yang shalat, saling berwasiat dalam kebenaran dan kesabaran. Artinya kita harus menggunakan waktu untuk kegiatan yang produktif sekarang dan untuk masa yang akan datang.

Seorang wirausaha sejati adalah seorang yang dapat bekerja dalam satu tim, bisa mempercayai orang lain, tidak bekerja sendiri. Agar dapat memanfaaatkan waktu sebaik-baiknya yang harus kita lakukan yaitu:

1.        Buat rincian pekerjaan yang akan dilakukan setiap hari, dan coret mana yang sudah dikerjakan.

2.        Hubungi via telvon sebelum anda mengunjungi atau bertemu dengan seseorang.

3.        Siapkan pulpen, kertas kecil, dalam saku anda, agar sewaktu-waktu anda tidak repot mencari, sebab seringkali kita memerlukan secara tiba-tiba.

4.        Bagi yang beragama islam jaga waktu shalat, yang bisa bersamaan digunakan untuk makan-minum dan istirahat sejenak.

5.        Manfaatkan waktu luwang dengan membaca buku atau surat kabar.

6.        Rencanakan waktu dalam perjalanan.

7.        Menghindarlah secara baik-baik terhadap orang dapat mencuri waktu untuk hal yang tidak produktif.

8.        Tidak perlu menemui seseorang jika hal yang akan di bicarakan bisa di lakukan melalui media komunikasi.

Bagi wirausahawan tentu pembicaraan lebih fokus pada bisnis, mana ancaman yang harus dihindarkan dan peluang yang dapat dimanfaatkan, bertukar fikiran dengan relasi adalah yang paling utama bagi pelaku bisnis.

Kemampuan menggunakan waktu dengan tepat, efektif, efisien, dan menguntungkan, merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh para entrepreneur. Dengan adanya waktu, segala sesuatu dapat terjadi, tetapi tanpa waktu maka tidak ada sesuatu yang akan terjadi. Atas dasar itu, gunakanlah waktu dengan sebaik-baiknya. Agar para entrepreneur dapat menggunakan waktu dengan efektif dan efisien, ada beberapa pertanyaan yang harus dijawab.

1.        Apakah telah mengadakan pembagian waktu menurut yang semestinya?

2.        Apakah pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan tepat obyek dan tepat waktu?

3.        Untuk apa waktu-waktu yang akan datang digunakan?

4.        Apakah telah menggunakan waktu yang ada?

5.        Apakah telah membuang waktu dengan sia-sia?

6.        Berapa lama waktu yang digunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat?

7.        Bagaimana harus membagi waktu agar bermanfaat?

Waktu yang kita terima, bukanlah untuk dihabiskan begitu saja atau bukan untuk dihambur-hamburkan, tetapi untuk dimanfaatkan. Berikut adalah landasan pokok konsepsi atau gagasan bekerja secara prestatif, efektif, dan efisien.

1.        Kesadaran memanfaatkan waktu yang benar jangan ditunggu sampai hari esok.

2.        Kemampuan menabung waktu unuk masa depan adalah menggunakan waktu yang ada sekarang secara efektif dan efisien.

3.        Kuasai dan aturlah waktu yang ada secara efektif dan efisien.

Para entrepreneur harus dapat memanfaatkan waktu yang relatif pendek itu. Kemampuan berpikir dan bekerja, hanya akan bermanfaat apabila para entrepreneur dapat memanfaatkan waktu untuk menghasilkan sesuatu. Para entrepreneur dapat memandang waktu sebagai berikut.

1.        Waktu adalah organisasi keseluruhan dari aktivitas kegiatan usaha untuk mencapai sesuatu tujuan. Waktu merupakan landasan pokok untuk membuat konsep-konsep dan gagasan-gagasan dalam organisasi bisnis.

2.        Waktu adalah sesuatu kekuasaan yang dimiliki sekarang, dan akan menentukan kejadian-kejadian pada masa yang akan datang. Menguasai waktu sekarang, akan menentukan tujuan usaha selanjutnya. Para entrepreneur yang dapat memanfaatkan waktu sekarang, tanpa bermalas-malasan, akan sukses di dalam bisnisnya.

3.        Waktu adalah ukuran untuk menentukan berapa lama harus bekerja hingga menghasilkan sesuatu.

4.        Waktu adalah nilai uang untuk dapat menghasilkan sesuatu yang dapat dinilai dengan uang.

Berikut ini adalah beberapa petunjuk untuk menggunakan dan mendayagunakan waktu secara efektif dan efisien.

1.        Buatlah perencanaan usaha atau bisnis dan kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan. Perencanaan usaha ini hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a.         Merancang jenis-jenis usaha atau bisnis untuk mengisi hidup sekiranya dapat menolong ke arah tercapainya tujuan.

b.      Menentukan prioritas-prioritas usaha atau bisnis dan kegiatan yang dianggap penting untuk didahulukan realisasinya. Buatlah perencanaan uasaha atau bisnis serta kegiatan-kegiatan saat sekarang dan kegiatan-kegiatan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.

c.       Merenungkan keberhasilan-keberhasilan yang pernah dialami, serta faktor-faktor yang menyebabkan keberhasilan dalam bisnis.

d.      Merenungi kegagalan-kegagalan yang pernah diderita, serta faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan dalam bisnis.

e.       Merenungi kegagalan-kegagalan dalam pribadi, serta cara-cara mengatasi kelemahan-kelemahan itu, dengan kekuatan sendiri di dalam  menjalankan bisnis.

2.        Biasakanlah untuk membagi dan menepati waktu dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini, akan efektif dan efisien apabila dapat menyusun jadwal kegiatan baik harian, mingguan, maupun bulanan.

3.        Sadarilah bahwa waktu sangat berharga untuk mengisi kehidupan dengan berkarya dan berprestasi. Pemborosan waktu akan membahas kemajuan untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi dalam bisnisnya.

4.        Renungkanlah hal-hal yang menjadi tujuan dalam hidup. Setelah itu, coba rumuskan tujuan ini secara operasional dengan mempertimbangkan kondisi-kondisi yang memperlancar dan menghambat tercapainya tujuan perusahaan.

5.        Janganlah suka menunda-nunda pekerjaan. Hal ini akan menjadi kebiasaan yang terbuang, apalagi menghadapi pekerjaan berat.

6.        Kenalilah kondisi penyesuaian diri terhadap waktu. Ada waktu-waktu tertentu yang kurang cocok bagi fisik dan psikis untuk mengerjakan sesuatu tugas dan waktu-waktu tertentu yang sangat baik bagi kondisi fisik dan psikis.

7.        Melatih kedisiplinan di dalam setiap melaksanakan kegiatan yang telah dijadwalkan. Usahakanlah tugas dan kegiatan yang sedang dihadapi dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

8.        Untuk memperkuat disiplin, usahakanlah membiasakan diri untuk bekerja dengan konsentrasi penuh. Untuk itu, carilah tempat bekerja yang tenang, bebas dari berbagai gangguan konsentrasi.        

9.        Manfaatkanlah waktu-waktu senggang untuk kegiatan-kegiatan yang berguna bagi hidup ini, baik untuk belajar, untuk bisnis, untk memperkaya pengalaman maupunu ntuk mengerjakan kegiatan lainnya.

10.    Bekerjalah di dalam batas-batas kemampuan fisik dan psikis. Seorang wirausaha tidak memaksakan diri untuk bekerja, sehingga disamping dapat merusak fisik dan psikis, juga akan mengurangi efektivitas dan efisiensi pekerjaan. Oleh karena itu, selingan merupakan sesuatu yang penting untuk mengurangi ketegangan otak dan kelelahan.

11.    Manfaatkanlah jam waktu makan sebaik-baiknya. Dengan adanya waktu jam makan bersama, akan mendapatkan  kesempatan berharga untuk menjalin hubungan kekeluargaan, dapat bertukar pikiran, serta dapat merancang kegiatan-kegiatan yang efektif dan bagikepentingan bisnis.


Alma, Buchari. 2011. Kewirausahaan untuk mahasiswa dan umum. Bandung: 

Masykur, Wiratmo. 1994. Kewirausahaan: Seri diktat kuliah. Jakarta: Gunadarma.

Meredith, Geoffrey G. 2002. Kewirausahaan: Teori dan Praktek. Jakarta: PPM.

Soemanto, Wasty. 1989. Pendidikan Wiraswasta. Jakarta: Bina Aksara.

Suryana. 2003. Kewirausahaan: Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta: Salemba Empat.