Urutkan tingkatan klasifikasi taksonomi dari yang tertinggi sampai terendah

Urutan tingkat takson dari yang tertinggi sampai terendah adalah?

  1. kingdom – filum/devisi – kelas – ordo – genus – famili – spesies
  2. kingdom – filum/devisi – kelas – ordo – famili – genus – spesies
  3. kingdom – filum/devisi – ordo – famili – kelas – genus – spesies
  4. kingdom – filum/devisi – ordo – kelas – famili – genus – spesies
  5. Semua jawaban benar

Jawaban: B. kingdom – filum/devisi – kelas – ordo – famili – genus – spesies.

Dilansir dari Ensiklopedia, urutan tingkat takson dari yang tertinggi sampai terendah adalah kingdom – filum/devisi – kelas – ordo – famili – genus – spesies.

Klasifikasi merupakan usaha pengelompokkan organisme berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri umum. Klasifikasi ini memungkinkan makhluk hidup bisa dipelajari secara sistematis, menyediakan kerangka bagi pengetahuan yang berkembang tentang bagaimana makhluk hidup harus dikelompokkan secara bersama atau terpisah.

Dilakukannya klasifikasi pada makhluk hidup ditujukan untuk mempermudah pengenalan dan pembelajaran organisme yang beragam. Selain itu, ini juga bisa menunjukkan hubungan kekerabatan satu organisme dan organisme lainnya, mengetahui asal mula suatu organisme dan mengidentifikasi jenis organisme yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.Ilmu yang mempelajari klasifikasi makhluk hidup disebut taksonomi.

Adapun tingkatan takson dalam Klasifikasi makhluk hidup, termasuk kingdom (kerajaan) di tingkat tertinggi, divisi atau filum, kelas, ordo, famili, genus dan spesies di tignkatan terendah,

Kingdom

Kingdom atau regnum merupakan tingkatan takson tertinggi dengan jumlah anggota takson terbesar.

Organisme di bumi dikelompokkan menjadi beberapa kingdom, antara lain kingdom animalia (hewan), kingdom plantae (tumbuhan), kingdom fungi (jamur), kingdom monera dan kingdom protista.

Divisi / Filum

Divisi atau filum merupakan takson yang berada di bawah kingdom. Divisi digunakan untuk takson tumbuhan sedangkan filum digunakan untuk takson hewan.

(Baca juga: Mengenal 3 Sistem Klasifikasi pada Makhluk Hidup)

Kingdom animalia dibagi menjadi beberapa filum seperti porifera, coelenterate, platyhelminthes, nematoda, annelida, echinodermata, arthropoda dan chordata. Kingdom plantae dibagi menjadi 3 filum yaitu bryophyta (lumut), pteridophyta (tumbuhan paku) dan spermatophyta (tumbuhan biji).

Kelas

Filum atau divisi tersusun dari beberapa kelas. INi ditandai dengan nama kelas menggunakan akhiran yang berbeda-beda, antara lain -edonae (untuk tumbuhan berbiji tertutup), -opsida (untuk lumut), dan lain-lain.

Contohnya Bryophyta diklasifikasikan menjadi 3 kelas yaitu Hepaticopsida (lumut hati), Anthoceratopsida (lumut tanduk), dan Bryopsida (lumut daun).

Ordo

Anggota takson pada setiap kelas dikelompokkan lagi menjadi beberapa ordo (bangsa). Hal ini didasarkan pada persamaan ciri-ciri yang lebih khusus. Nama ordo pada takson tumbuhan biasanya menggunakan akhiran –ales.

Sebagai contoh, kelas Dicotyledonae dibagi menjadi beberapa ordo, antara lain ordo Solanales, Cucurbitales, Malvales, Rosales, Asterales, dan Poales.

Famili

Anggota takson setiap ordo dikelompokkan lagi menjadi beberapa famili berdasarkan persamaan ciri-ciri tertentu. Nama famili pada tumbuhan biasanya menggunakan akhiran -aceae. Misalnya famili Solanaceae, Cucurbitaceae, Malvaceae, Rosaceae, Asteraceae, dan Poaceae.

Namun, ada pula yang tidak menggunakan akhiran kata –aceae. Misalnya Compositae (nama lain Asteraceae) dan Graminae (nama lain dari Poaceae). Sementara itu, nama famili pada hewan menggunakan akhiran kata –idae. Misalnya Felidae (kucing), dan Canidae (anjing).

Genus

Tingkatan takson berikutnya adalah Genus. Ini merupakan tingkatan lainnya di bawah famili, dimana setiap famili dikelompokkan lagi menjadi beberapa genus (marga) berdasarkan persamaan ciri-ciri tertentu yang lebih khusus.

Huruf pertama nama genus ditulis dengan huruf kapital dan nama genus ditulis dengan huruf yang dicetak miring atau digaris bawahi. Sebagai contoh, famili Poaceae terdiri dari genus Zea (jagung), Saccharum (tebu), Triticum (gandum), dan Oryza (padi).

Spesies

Spesies merupakan tingkatan takson paling dasar atau terendah. Anggota takson spesies memiliki paling banyak persamaan ciri.

Organisme dikatakan dalam satu spesies yang sama apabila dapat melakukan perkawinan dan menghasilkan keturunan yang fertil.  Nama spesies terdiri dari dua kata. Kata pertama menunjukkan nama genus dan kata kedua menunjukkan penunjuk spesies.

Taksonomi (dari bahasa Yunani τάξις taxis yang berarti "pengelompokan" dan νόμος nomos yang berarti "aturan") adalah ilmu pengelompokan suatu hal berdasarkan hal tertentu. Awalnya, taksonomi hanya mengacu pada kategorisasi makhluk hidup. Namun, dalam pengertian yang lebih luas dan lebih umum, taksonomi juga bisa merujuk pada kategorisasi benda atau konsep, serta prinsip-prinsip yang mendasari kategorisasi tersebut. Banyak taksonomi memiliki struktur hierarki, tetapi ini bukan merupakan persyaratan. Taksonomi menggunakan unit yang dikenal sebagai takson (bentuk jamak: taksa). Takson yang lebih tinggi bersifat lebih umum, sedangkan takson yang lebih rendah bersifat lebih spesifik. Taksonomi berbeda dengan meronomi, yang berhubungan dengan kategorisasi bagian-bagian dari keseluruhan.

Urutkan tingkatan klasifikasi taksonomi dari yang tertinggi sampai terendah

Grafik sederhana yang menunjukkan pengelompokan dengan hierarki.

Dalam biologi, taksonomi juga merupakan cabang ilmu tersendiri yang mempelajari penggolongan atau sistematika makhluk hidup. Sistem yang dipakai adalah penamaan dengan dua sebutan, yang dikenal sebagai tata nama binomial yang diusulkan oleh Carl von Linne (Latin: Carolus Linnaeus), seorang naturalis berkebangsaan Swedia. Ia memperkenalkan tujuh hierarki (tingkatan) untuk mengelompokkan makhluk hidup. Ketujuh hierarki (yang disebut takson) itu berturut-turut dari tingkatan tertinggi (umum) hingga terendah (spesifik) adalah:

  • Kerajaan,
  • Filum (untuk hewan) atau divisi (untuk tumbuhan),
  • Kelas,
  • Ordo/bangsa,
  • Famili/keluarga/suku,
  • Genus/marga, dan
  • Spesies/jenis.

Dalam tata nama binomial, penamaan suatu jenis cukup hanya menyebutkan nama marga (selalu diawali dengan huruf besar) dan nama jenis (selalu diawali dengan huruf kecil) yang dicetak miring (dicetak tegak jika naskah utama dicetak miring) atau ditulis dengan garis bawah. Aturan ini seharusnya tidak akan membingungkan karena nama marga tidak boleh sama untuk tingkatan takson lain yang lebih tinggi. Perkembangan pengetahuan lebih lanjut memaksa dibuatnya takson baru di antara keenam takson yang sudah ada (memakai awalan 'super-' dan 'sub-').

Dalam cabang ilmu tanah (pedologi), taksonomi tanah dibuat berdasarkan sejumlah variabel yang mencirikan keadaan suatu jenis tanah. Karena klasifikasi awal tidak sistematis, pada tahun 1975 tim dari 'Soil Survey Staff' dari Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) menerbitkan suatu kesepakatan dalam taksonomi tanah. Sejak saat itu, setiap jenis tanah paling sedikit memiliki dua nama. Meskipun nama baru sudah diberikan, nama lama sering kali masih dipakai karena aturan dari Soil Survey Staff dianggap terlalu rinci.

Dalam pendidikan, taksonomi dibuat untuk mengklasifikasikan tujuan pendidikan. Dalam hal ini, tujuan pendidikan dibagi menjadi beberapa domain, yaitu: kognitif, afektif, dan psikomotor. Dari setiap ranah tersebut dibagi kembali menjadi beberapa kategori dan subkategori yang berurutan secara hirarkis (bertingkat), mulai dari tingkah laku yang sederhana sampai tingkah laku yang paling kompleks. Tingkah laku dalam setiap tingkat diasumsikan menyertakan juga tingkah laku dari tingkat yang lebih rendah. Taksonomi ini pertama kali disusun oleh Benjamin S. Bloom dan kawan-kawan pada tahun 1956 sehingga sering pula disebut sebagai taksonomi Bloom.

  • Klasifikasi ilmiah
  • Taksonomi tumbuhan
  • Taksonomi hewan
  • Taksonomi tanah
  • Taksonomi tujuan pendidikan

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Taksonomi&oldid=19196351"