Tulislah Dalil yang menjelaskan bahwa puasa diperintahkan untuk menambah ketakwaan

ilustrasi: Membaca Alquran

TRIBUNBATAM.id -  Kumpulan ayat Alquran tentang puasa di bulan Ramadhan 1440 H, cocok untuk bahan kultum saat salat tarawih.

Tanggal 1 Ramadhan 1440 H mulai dilaksanakan hari ini Senin (6/5/2019), berikut kumpulan ayat Alquran firman Allah SWT yang membahas perihal perintah puasa.

Kumpulan ayat Alquran tentang puasa Ramadhan berikut ini bisa dijadikan panduan untuk kultum saat tarawih.

Allah SWT telah menyampaikan perintah untuk puasa melalui beberapa ayat Alquran.

Meski puasa Ramadhan dilaksanakan setiap tahunnya, masih banyak yang belum memaknai setiap ayat Alquran yang berkaitan dengan perintah puasa.

• Berlomba-lomba Mencari Pahala, Ini Amalan Bagi Wanita yang Sedang Haid di Bulan Ramadhan

• Cara Mudah Khatam Alquran di Bulan Ramadhan 2019, Ikuti Langkahnya dan 7 Keutamaan Baca Alquran

Momen Ramadhan 1440 H menjadi waktu yang paling tepat untuk menyampaikan ayat-ayat Allah SWT, terutama ketika kultum sebelum salah tarawih di masjid.

Berikut TribunStyle.com rangkum kumpulan ayat Al-Quran tentang Puasa, dikutip dari catatanmoeslimah.com, Senin (6/5/2019).

1. Surat Al-Baqarah Ayat 183

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

Umat muslim di Kota Pontianak melaksanakan i'tikaf dengan membaca ayat suci Alquran di Masjid Raya Mujahidin, Pontianak, Kalimantan Barat, pada malam 27 Ramadan 1436 H atau pada Senin (13/7) malam. (TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI)

2. Surat Al-Baqarah Ayat 184

أَيَّامًا مَعْدُودَاتٍ ۚ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۚ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ ۖ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ ۚ وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ ۖ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ

Halaman selanjutnya arrow_forward

Sumber: TribunStyle.com

Tags:

tirto.id - Menjalankan puasa Ramadhan hukumnya wajib bagi umat Islam yang mukallaf. Di balik kewajiban tersebut, terdapat berbagai manfaat terkait kedekatan seorang muslim terhadap Allah.

Dalam Maqashidus Shaum, Izzudin bin Abdis Salam mengumpulkan banyak riwayat Nabi tentang manfaat dan hikmah ibadah puasa, dengan kesimpulkan terdapat 8 manfaat puasa, yaitu meningkatkan ketakwaan, menghapus dosa, mengendalikan syahwat, memperbanyak sedekah, menyempurnakan ketaatan, meningkatkan rasa syukur, dan mencegah diri dari perbuatan maksiat.

Meningkatkan Ketakwaan

Manfaat pertama puasa tercantum dalam ayat perintah mengerjakan ibadah tersebut. Dalam Surah al-Baqarah:183, Allah berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."

Puasa bukanlah ibadah baru yang khusus diberikan kepada umat Islam saja. Puasa sudah dilakukan oleh umat-umat terdahulu. Namun, untuk umat Islam, terdapat bulan khusus, bulan Ramadan, tempat seorang muslim wakib berpuasa selama 29 atau 30 hari berturut-turut.

Menghapus Dosa

Puasa adalah tindakan pasif seseorang untuk menahan diri dari segala sesuatu yang berkaitan dengan syahwat. Puasa ditujukan untuk memurnikan diri. Terkait hal ini, diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Nabi Muhammad saw. bersabda, "Barangsiapa yang berpuasa pada bulan Ramadan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya pada masa lalu akan diampuni" (H.R. Bukhari)

Baca juga:

  • Bacaan Niat Shalat Tarawih & Witir Ramadhan 1441 H Beserta Artinya
  • Tata Cara Sholat Tarawih 20 Rakaat Berjamaah dan Bacaan Doa Kamilin

Mengendalikan Syahwat

Puasa Ramadan membuat seseorang tidak makan dan minum sejak fajar terbit hingga matahari terbenam selama 29 atau 30 hari. Dalam keadaan lapar, syahwat akan lebih mudah dikendalikan. Selain itu, puasa dapat menjadi tempat perenungan bagi seorang muslim bahwa lebih banyak orang yang tidak beruntung daripada dirinya, bahwa nafsu-nafsu duniawi tidak menghasilkan apa pun.

Abdullah bin Mas'ud mengisahkan, pernah mendapatkan wejangan dari Nabi Muhammad untuk melakukan salah satu dari dua hal terlebih dahulu. Jika mampu, seorang pemuda hendaknya menikah. Jika belum mampu menikah, maka sang pemuda disarankan untuk berpuasa.

"Wahai pemuda, siapa yang mampu menikah, maka menikahlah, karena sungguh hal tersebut lebih dapat menundukkan pandangan dan lebih dapat menjaga kemaluan, dan barangsiapa yang tidak mampu (menikah) maka hendaklah ia berpuasa, karena (puasa menjadi) pengendali baginya." (H.R. Bukhari)

Infografik SC Manfaat Puasa Ramadhan. tirto.id/Sabit

Memperbanyak Sedekah

Puasa Ramadan adalah kesempatan bagi seorang muslim untuk beramal lebih banyak. Ini adalah bagian mencontoh perbuatan Nabi Muhammad. Diriwayatkan Ibu Abbas, Nabi adalah orang yang paling dermawan, apalagi pada bulan Ramadan, ketika beliau ditemui oleh Malaikat Jibril setiap malam. Jibril mengajak beliau membaca dan mempelajari al-Qur’an.

"Ketika ditemui Jibril, Rasulullah lebih dermawan daripada angin yang ditiupkan." (Muttafaq Alaih)

Menyempurnakan Ketaatan

Semestinya dengan berpuasa Ramadan, menyucikan diri dari semua syahwat selama sebulan penuh, seorang muslim akan tiba ke bulan Syawal sebagai sosok baru, yang lebih dekat kepada Allah, dan yang lebih peduli kepada sesama dari derita yang diterima saat berpuasa.

Abu Hurairah meriwayatkan, Nabi Muhammad bersabda, "Jika bulan Ramadan datang, maka pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu." (H.R. Muslim 1079)

Baca juga:

  • Hukum Mimpi Basah Saat Puasa Ramadhan: Batal atau Tidak?
  • Merokok Saat Puasa Ramadhan Hukumnya Batal atau Tidak?

Meningkatkan Rasa Syukur

Puasa Ramadan selama 29 hingga 30 hari sejatinya adalah bukti kasih sayang Allah kepada makhluk-Nya. Di balik kewajiban mengerjakan ibadah ini, Allah memberikan keringanan-keringanan bagi mereka yang tidak sanggup menjalaninya, entah karena sakit atau dalam perjalanan (musafir).

Allah berfirman dalam Surah al-Baqarah:185, "... Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya (bilangan hari berpuasa Ramadan) dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. " (QS. Al Baqarah: 185).

Mencegah Diri dari Perbuatan Maksiat

Diriwayatkan Abu Hurairah, Rasulullah bersabda puasa merupakan perisai. Ketika seorang muslim berpuasa, ia tidak boleh mengeluarkan perkataan kasar atau meninggikan suara ketika marah. Jika ada seseorang yang menghinanya, sebaiknya ia berkata, "aku sedang berpuasa" (H.R. Muslim)

Secara tidak langsung, orang yang berpuasa akan membentengi dirinya sendiri dari perbuatan buruk yang mengurangi pahala puasa. Semakin banyak ia berpuasa, semestinya semakin berkurang pula potensi kesalahan atau kerusakan yang diperbuatnya.

Baca juga artikel terkait RAMADHAN atau tulisan menarik lainnya Febriansyah
(tirto.id - feb/fds)


Penulis: Febriansyah
Editor: Fitra Firdaus
Kontributor: Febriansyah


Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA