Tuliskan permasalahan yang sering terjadi pada saat mengkonfigurasi pada routing statis dan dinamis

3.5 menganalisis permasalahan routing statisProsedur Dan teknik pemeriksaan permasalahan pada routing statis1.Membutuhkan administrator dan operator yang paham akan jaringanKelemahan dari static routing yang pertama berasal dari SDM, alias mereka yangmengoperasikan router tersebut. Setiap administrator dan juga operator haruspaham betul mengenai prinsip routing dan juga proses manajemen pada tabelrouting, agar proses routing dapat berjalan dengan lancar dan tak terjadi kesalahanrute pengiriman.2.Sulit diterapkan pada jaringan berskala besarDengan keterbatasan pada kemampuan sumber daya manusia, maka static routingsangat tidak cocok untuk diterapkan dalam jaringan yang berskala besar. Hal iniakan sangat merepotkan kerja dari administrator ataupun operator, dan sangat tidakefektif untuk digunakan.3.Proses edit data pada table routing harus dilakukan secara manualApabila sistem harus menutup ataupun membuka sebuah rute pada proses routing,maka sebelumnya harus dilakukan pengeditan dan pembaruan terlebih dahulu padatabel routing secara manual. Hal ini akan menyulitkan operator, dan juga dapat

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

End of preview. Want to read all 6 pages?

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

Pada materi kali ini akan membahas tentang konsep, prinsip dan cara kerja routing statis pada mata pelajaran Administrasi Infrastruktur Jaringan. Berikut ini pembahasannya, selamat belajar.

Kompetensi Dasar

3.4. Mengevaluasi routing statis

4.4. Mengkonfigurasi routing statis

Tujuan Pembelajaran

Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat:

  • Menjelaskan konsep routing statis
  • Menjelaskan perintah dasar
  • Menentukan cara konfigurasi routing statis

Setelah mempraktikan, peserta didik akan dapat:

  • Melakukan konfigurasi routing statis
  • Menguji hasil konfigurasi routing statis
  • Membuat laporan konfigurasi routing statis

A. KONSEP DAN PRINSIP ROUTING STATIS

Routing adalah suatu protokol yang digunakan untuk mendapatkan rute dari satu jaringan ke jaringan yang lain. Rute ini, disebut dengan route dan informasi route secara dinamis dapat diberikan ke router yang lain ataupun dapat diberikan secara statis ke router lain.

Seorang administrator memilih suatu protokol routing dinamis berdasarkan keadaan topologi jaringannya. Misalnya berapa ukuran dari jaringan, bandwidth yang tersedia, proses power dalam router, merek dan model dari router, dan protokol yang digunakan dalam jaringan.

Routing adalah proses dimana suatu router mem-forward paket ke jaringan yang dituju. Suatu router membuat keputusan berdasarkan IP address yang dituju oleh paket. Semua router menggunakan  IP address tujuan untuk mengirim paket.  Agar keputusan routing tersebut  benar, router harus belajar bagaimana untuk mencapai tujuan. Ketika router menggunakan routing dinamis, informasi ini dipelajari dari router yang lain. Ketika menggunakan routing statis, seorang network administrator mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang ingin dituju secara manual.

Jika  routing  yang  digunakan  adalah  statis,  maka  konfigurasinya  harus  dilakukan  secara manual, administrator jaringan  harus   memasukkan   atau   menghapus   rute   statis   jika   terjadi perubahan topologi. Pada jaringan skala besar, jika tetap menggunakan routing statis, maka akan sangat membuang waktu administrator jaringan untuk melakukan update table routing. Karena itu routing statis hanya mungkin dilakukan untuk jaringan skala kecil. Sedangkan routing dinamis bias diterapkan di jaringan skala besar dan membutuhkan kemampuan lebih dari administrator.

B. CARA KERJA ROUTING STATIS

Fungsi utama Router adalah merutekan paket (informasi). Sebuah Router memiliki kemampuan Routing, artinya Router secara cerdas dapat mengetahui kemana rute perjalanan informasi (paket) akan dilewatkan, apakah ditujukan untuk host lain yang satu network ataukah berada di network yang berbeda.Jika paket-paket ditujukan untuk host pada network lain maka router akan meneruskannya ke network tersebut. Sebaliknya, jika paket-paket ditujukan untuk host yang satu network maka router akan menghalangi paket-paket keluar.

Cara kerja static routing dapat dibagi menjadi 3 bagian :

Buatlah sebuah dekomposisi fungsional tingkat pertama dari fungsi pengaturan halaman yg didiskusikan dengan singkat​

Buatlah sebuah dekomposisi fungsional tingkat pertama dari fungsi pengaturan halaman yg didiskusikan dengan singkat

Buatlah sebuah dekomposisi fungsional tingkat pertama dari fungsi pengaturan halaman yg didiskusikan dengan singkat

Anda diminta membuat sebuah aplikasi kecil menganalisis setiap kuliah yg ditawarkan oleh sebuah universitas dan melaporkan rata rata kelulusan yg dipe … roleh dalam mata kuliah tersebut untuk jenis yg diberikan Tulislah pertanyaan ruang lingkup yg melintasi Masalah tersebut

berdasarkan hasil studi yang mengacu pada gambar 3.1 dokumen-dokumen dirasa lebih daripada nilai menurut anda mengapa hal ini terjadi dan apa yang har … us dilakukan untuk memindahkan titik data dokumen di atas garis regresi dalam grafik yaitu Apakah yang harus dilakukan untuk mengembangkan nilai dokumen yang dipahami

192.168.10.10/28. Tentukan Network Id, Broadcast Id dan Host Id

sebutkan karya publikasi yang dapat di buat di Adobe page maker 7.0​

sebutkan 5 template untuk membuat karya publikasi di Adobe page maker​

Bagaimana secara sederhana input masuk ke dalam prosesor, mips. Keyboard, bagaimana output keluar mis, huruf2 tercetak di printer

pliss mohon bantuannya(◡ ω ◡)Jaringan (pada topologi di atas) terbagi atas 2 network yang terhubung ke internet, dimana setiap network terdiri atas 10 … PC. Jika setiap pengguna hanya melakukan fasilitas browsing dan email (agar nyaman minimal 32Kbps), maka berapa estimasi besar bandwidth yang perlu disediakan untuk setiap networknya​

Video yang berhubungan

Skip to content

[et_pb_section][et_pb_row][et_pb_column type=”4_4″][et_pb_text]

Pada pembelajaran kali ini kita akan membahas dan mempelajari tentang konfigurasi ulang routing statis dan permasalahan routing statis pada mata pelajaran Administrasi Infrastruktur Jaringan Kelas XI. Berikut ini pembahasan :

  1. Buka aplikasi Cisco Packet Tracer di komputermu, jika belum ada silahkan Download dan Install terlebih dulu.
  1. Keterangan Penggunaan Kabel pada Jaringan

Untuk mengkoneksikan peralatan yang berbeda, gunakan kabel Straight-through :Switch – RouterHub – RouterSwitch – PCHub – PCUntuk mengkoneksikan peralatan yang sama, gunakan kabel Cross-Over :Router – RouterPC – RouterSwitch – Hub

Switch – Switch

  1. Ketentuan Konfigurasi Interface antar device yaitu :Router – Router : Serial (Konektor warna merah yaitu menggunakan Serial DTE)Router – Switch : FastEthernet (Bisa menggunakan Ethernet tapi lebih direkomendasikan menggunakan FastEthernet karena lebih cepat)Switch – PC : FastEthernetSetelah paham mengenai beberapa ketentuan yang telah disebutkan diatas maka desain jaringan dengan menggunakan cisco packet tracer seperti contoh gambar dibawah ini :Routing 2 Kabel di PasangSetelah selesai, hubungkan semua device dengan kabel yang semestinya serta aktifkan konfigurasi interface yang akan kita isi dengan pengaturan nantinya.Catatan :TKJ dengan fastethernet0/0 terhubung ke Switch1 menuju PC1 dan PC2.RPL dengan fastethernet0/0 terhubung ke Switch2 menuju PC3 dan PC4.MM dengan fastethernet0/0 terhubung ke Switch3 menuju PC5 dan PC6.

    Masing masing router terhubung melalui TKJ–RPL= Serial 2/0 dan RPL–MM= Serial 3/0

  2. Setting Fastethernet dan serial dengan cara CLI :Routing 3 CLI FastEthernet SettingRouter TKJ – Fastethernet 0/0 :Router#enRouter#configure terminalRouter(config)#int f0/0Router(config-if)#ip add 200.168.1.1 255.255.255.0Router(config-if)#no shutRouter(config-if)#exRouter RPL – Fastethernet 0/0 :Router#enRouter#configure terminalRouter(config)#int f0/0Router(config-if)#ip add 200.168.2.1 255.255.255.0Router(config-if)#no shutRouter(config-if)#exRouter MM – Fastethernet 0/0 :Router#enRouter#configure terminalRouter(config)#int f0/0Router(config-if)#ip add 200.168.3.1 255.255.255.0Router(config-if)#no shut

    Router(config-if)#ex

Setelah melakukan setting Fastethernet pada router kemudian isi konfigurasi pada serial masing masing Router.Routing 4 CLI Serial Router SettingRouter TKJ – Serial 2/0 :Router#enRouter#configure terminalRouter(config)#int s2/0Router(config-if)#ip add 20.20.20.1 255.0.0.0Router(config-if)#no shutRouter(config-if)#exRouter RPL – Serial 2/0 :Router#enRouter#configure terminalRouter(config)#int s2/0Router(config-if)#ip add 20.20.20.2 255.0.0.0Router(config-if)#no shutRouter(config-if)#exRouter RPL – Serial 3/0 :Router#enRouter#configure terminalRouter(config)#int s3/0Router(config-if)#ip add 21.21.21.1 255.0.0.0Router(config-if)#no shut

Router(config-if)#ex

Router MM – Serial 3/0 :Router#enRouter#configure terminalRouter(config)#int s3/0Router(config-if)#ip add 21.21.21.2 255.0.0.0Router(config-if)#no shut

Router(config-if)#ex

Pada saat menghubungkan serial, Router TKJ dengan serial 2/0 dan RPL serial 2/0, hal ini harus satu Jaringan tetapi harus berbeda hostnya dengan ketentuan harus membedakan IP kelasnya. Setting konfigurasi seperti di atas merupakan contoh sederhana agar lebih mudah untuk diingat.

Setelah selesai setting koneksi antar Router dan switch, Berikutnya yaitu melakukan pengaturan IP pada PC1, PC2, PC3, PC4, PC5 dan PC6

  1. Setting IP pada masing masing perangkat yang akan dihubungkanFastethernet untuk Default Gateway pada PC 1 harus diisi dengan konfigurasi IP Fastethernet Router TKJ karena pada PC1, PC2 Terhubung ke Router TKJ melaui switch. Begitu juga dengan PC3, PC4 dengan RPL, dan PC5, PC6 dengan MM.Routing 5 Setting IPPC 1IP Address : 200.168.1.2Subnet Mask : 255.255.255.0Default Getway : 200.168.1.1PC 2IP Address : 200.168.1.3Subnet Mask : 255.255.255.0

    Default Getway : 200.168.1.1

PC 3IP Address : 200.168.2.2Subnet Mask : 255.255.255.0

Default Getway : 200.168.2.1

PC 4IP Address : 200.168.2.3Subnet Mask : 255.255.255.0

Default Getway : 200.168.2.1

PC 5IP Address : 200.168.3.2Subnet Mask : 255.255.255.0

Default Getway : 200.168.3.1

PC 6IP Address : 200.168.3.3Subnet Mask : 255.255.255.0Default Getway : 200.168.3.1Konfigurasi di atas dapat dilakukan dengan mudah melalui pengaturan yang terdapat pada :

Pilih PC > masuk ke Desktop > IP Configuration

  1. Setelah selesai melakukan konfigurasi pada device yang akan terhubung, kini tinggal Setting IP Route (STATIC). Pengaturan ini dibutuhkan ketilitian sehingga jaringan dapat berjalan dengan normal.

Network diisi dengan IP Tujuan dengan Host yang Terkecil yaitu 0. Sebagai contohnya untuk menuju Router MM, Router MM memiliki IP Fastethernet : 200.168.3.1, Jadi Penulisannya : 200.168.3.0 . Kemudian Netmask diisi mengikuti Network Apabila Kelas C diisi dengan 255.255.255.0. Next Hop diisi dengan serial yang terdekat dari Router itu sendiri Serial Pertama yang dilewati setelah keluar dari jalur router itu tersebut).

Setelah memahami penjelasan yang telah disebutkan diatas berikut ini merupakan konfigurasi pengaturan IP Route Statis :

Routing 6 CLI Static Configuration Router SettingSetting IP Router TKJ :Router#enRouter#configure terminalRouter(config)#ip route 200.168.2.0 255.255.255.0 20.20.20.2

Router(config)#ip route 200.168.3.0 255.255.255.0 20.20.20.2

Setting IP Router RPL :Router#enRouter#configure terminalRouter(config)#ip route 200.168.1.0 255.255.255.0 20.20.20.1

Router(config)#ip route 200.168.3.0 255.255.255.0 21.21.21.2

Setting IP Router MM : Router#enRouter#configure terminalRouter(config)#ip route 200.168.1.0 255.255.255.0 21.21.21.1

Router(config)#ip route 200.168.2.0 255.255.255.0 21.21.21.1

Setelah selesai melakukan konfigurasi Static Router berikutnya yaitu melakukan pengtesan dengan cara ping IP Address di PC. Sebagai contoh dibawah ini dapat dilihat ping antar PC/Laptop yang telah sukses terhubung.

Hasil Cek Ping IP Address via CMD
Selain itu berikut ini juga dapat dilihat cara melakukan test koneksi dengan mengirimkan simulasi pesan, yang jika sudah terhubung maka pesan akan terkirim dan terdapat tulisan sucess sebagai indikasinya.

PERMASALAHAN ROUTING STATIS

Permasalahan routing statis antara lain sebagai berikut :

  1. Membutuhkan Administrator dan Operator yang Paham akan Jaringan

Kelemahan dari static routing yang pertama berasal dari SDM, alias mereka yang mengoperasikan router tersebut. Setiap administrator maupun operator harus paham betul mengenai prinsip routing dan juga proses manajemen pada tabel routing. Tujuannya agar proses routing dapat berjalan dengan lancar dan tak terjadi kesalahan rute pengiriman.

  1. Sulit Diterapkan pada Jaringan Berskala Besar

Melalui adanya keterbatasan pada kemampuan sumber daya manusia, maka static routing sangat tidak cocok untuk diterapkan dalam jaringan yang berskala besar. Hal ini akan sangat merepotkan kerja dari administrator ataupun Operator dan sangat tidak efektif untuk digunakan.

  1. Proses Edit Data pada Tabel Routing Harus Dilakukan Secara Manual

Apabila sistem harus menutup ataupun membuka sebuah rule pada proses routing, maka sebelumnya harus dilakukan pengeditan dan pembaruan terlebih dahulu pada tabel routing secara manual. Hal ini akan menyulitkan operator dan juga dapat mengurangi efisiensi waktu dari proses routing yang akan berlangsung.

Itulah sekilas tentang Konfigurasi Ulang dan Permasalahan pada Routing Statis. Selamat mencoba, semoga bermanfaat dan bisa kalian praktekan. Sampai jumpa lagi dipembahasan dan informasi berikutnya. Terimakasih.

[/et_pb_text][/et_pb_column][/et_pb_row][/et_pb_section]

Terwujudnya sekolah yang Aktif dalam berbagai kegiatan. Santun dalam bertindak. Inovatif, Kolaboratif dalam Kompetitif dan Berbudaya lingkungan di Tahun 2023

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA