Teknik pengolahan dalam membuat salad sayur dapat dilakukan dengan 2 teknik pengolahan yaitu

Ilustrasi makanan. Foto: iStock

Makanan termasuk dalam kebutuhan pokok manusia sehari-hari. Agar nutrisi yang terkandung dalam makanan dapat masuk dan diterima tubuh dengan baik, teknik dan urutan tahapan pengolahan pangan perlu diperhatikan.

Teknik dasar pengolahan bahan pangan dibedakan menjadi dua, yaitu teknik pengolahan makanan panas basah (moist heat) dan teknik pengolahan makanan panas kering (dry heat cooking).

Mengutip buku Prakarya SMP Kelas VII terbitan Kemendikbud (2016), teknik pengolahan makanan panas basah adalah mengolah dengan menggunakan bahan dasar cairan untuk mematangkannya. Suhu cairan pada teknik ini tidak lebih dari suhu didih.

Yang termasuk teknik pengolahan pangan panas basah antara lain merebus (boiling), menyetup/menggulai (stewing), mengukus (steaming), mendidih (simmering), dan mengetim.

Sedangkan, pada teknik pengolahan panas kering, makanan diolah tanpa bantuan bahan dasar cairan untuk mematangkannya. Yang termasuk teknik ini di antaranya menggoreng, menumis (sauteing), memanggang (baking), dan membakar (grilling).

Selain menggunakan kedua teknik tersebut, bahan makanan juga bisa diolah dengan teknik lainnya, seperti menghaluskan, mengasap, mencampur, dan menyaring/memeras. Ada pula bahan pangan yang dapat dimakan mentah sehingga tidak perlu dimasak. Misalnya, buah dan sayuran yang tidak dimasak dan diolah menjadi salad.

Urutan Tahapan Pengolahan Pangan

Ilustrasi makanan. Foto: iStock

Tak hanya teknik pengolahannya, urutan tahapan pengolahan pangan juga perlu diperhatikan. Tujuannya agar makanan yang dihasilkan sesuai dengan kegunaan, rasanya enak, pengolahannya tepat, memiliki nilai estetis dalam penyajian maupun kemasan, dan aman bagi kehidupan manusia.

Urutan tahapan pengolahan pangan yang benar, yaitu perencanaan, pelaksanaan pembuatan, dan penyajian atau pengemasan, dan evaluasi. Berikut penjelasan lengkapnya.

Ada dua hal yang perlu dilakukan pada tahapan ini. Pertama, mengidentifikasi atau menganalisis kebutuhan terlebih dahulu.

Maksudnya, makanan atau minuman yang diolah disesuaikan dengan apa yang sedang dibutuhkan. Sebagai contoh, saat cuaca sedang panas, pangan yang dibutuhkan adalah sesuatu yang dapat menyegarkan tubuh.

Setelah berhasil dianalisa barulah masuk ke tahap selanjutnya yakni ide/gagasan yang menjadi perwujudan dari analisis tersebut. Dalam hal ini, makanan yang menyegarkan dan cocok dimakan di cuaca yang panas adalah rujak buah dengan bumbu kacang.

Pada tahap ini dilakukan persiapan dan proses pembuatan pangan. Yang termasuk dalam persiapan antara lain membeli bahan-bahan, menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan, mempersiapkan bahan yang akan diolah dengan memotong, mengupas, dan sebagainya.

Kemudian, bahan-bahan yang sudah disiapkan itu diolah dengan teknik yang sesuai. Dalam hal ini, untuk mengolah rujak buah dengan bumbu kacang, teknik yang digunakan yaitu menghaluskan bumbunya lalu mencampurkannya ke buah-buahan.

Pada tahap ini, makanan atau minuman yang telah diolah disajikan dengan memerhatikan unsur estetika, kesehatan, dan keamanannya. Untuk penyajiannya, rujak bisa disajikan terpisah atau disiram dengan bumbunya. Sementara untuk pengemasannya, bumbu bisa dimasukkan ke dalam kantong plastik kecil, sedangkan buah-buahannya dikemas dengan kertas pembungkus sebagai wadah.

Setelah bahan pangan berhasil diolah, hasilnya perlu diuji dengan cara mencoba atau merasakan makanannya. Jika ada yang kurang sesuai, buatlah catatan sebagai bahan evaluasi dan perbaikan saat akan kembali membuat makanan yang sama di lain waktu.

Mengolah Buah Segar Menjadi Makanan

Salad Buah

Teknik pengolahan dalam membuat salad sayur dapat dilakukan dengan 2 teknik pengolahan yaitu

Salad adalah buah segar yang disajikan berupa potongan-potongan dan dikombinasikan dengan siraman mayones. Jenis-jenis buah yang sering diolah adalah apel, melon, kiwi, strowberi, dan delima.

Keripik Buah

Teknik pengolahan dalam membuat salad sayur dapat dilakukan dengan 2 teknik pengolahan yaitu

Buah dapat dinikmati dalam bentuk kering, yaitu diiris tipis-tipis lalu digoreng. Jenis makanan ini bisa disebut camilan. Contoh buah-buahan yang dapat dibuat keripik adalah pisang, apel, nanas, salak, dan lain-lain.

Manisan

Teknik pengolahan dalam membuat salad sayur dapat dilakukan dengan 2 teknik pengolahan yaitu

Beberapa makanan yang berasal dari buah dapat diolah menjadi manisan dan asinan, diantaranya rambutan, kedonding, mangga, ceri, dan lain-lain.

Rujak Buah

Teknik pengolahan dalam membuat salad sayur dapat dilakukan dengan 2 teknik pengolahan yaitu

Rujak adalah olahan dari berbagai jenis buah yang dipadu menjadi satu dan diberi bumbu kacang yang gurih. Umumnya, buah-buah yang dijadikan rujak adalah bengkoang, mangga, nanas, jambu, kedondong, dan lain-lain.

Mengolah Buah Segar Menjadi Minuman

Teknik pengolahan dalam membuat salad sayur dapat dilakukan dengan 2 teknik pengolahan yaitu
  1. Jus Buah
  2. Krus Nanas dan Stroberi
  3. Smoothies
  4. Lemon Squash
  5. Es Buah
  6. Alpukat Kocok
  7. Sop Buah
  8. Es Krim Buah

Teknik Mengolah Buah

Sebelum mengolah buah menjadi makanan dan minuman dalam berbagai bentuk, kita perlu mengetahui terlebih dahulu cara memilih buah yang benar sehingga kandungan vitamin dan mineral yang ada di dalamnya tidak hilang saat diolah.

Cara memilih buah yang baik sebeiknya memperhatikan beberapa hal berikut :

  1. tingkat kematangan lebuh dari cukup
  2. buah tampak masih segar
  3. warna kulit tampak licin dan mengkilap
  4. kulit buah bersih dan mulus
  5. aroma buah harum
  6. tidak ada bekas serangan hama atau penyakit.

Sumber : Buku Paket Prakarya untuk SMP/MTs Kelas VII Karya Sugiyanto, dkk Penerbit Erlangga Tahun 2017 halaman 228-237

Hampir sama dengan Pengolahan Sayuran, Pengolahan buah juga dibagi menjadi 2 (dua), yaitu teknik pengolahan pangan panas basah (moist heat) dan teknik pengolahan pangan panas kering (dry heat cooking).

Teknik Pengolahan Pangan Panas Basah (Moist Heat)

Teknik pengolahan makanan panas basah (moist heat) adalah mengolah bahan makanan dengan menggunakan bahan dasar cairan untuk mematangkannya.

  1. Teknik Merebus (Boiling) : mengolah bahan makanan dalam cairan yang sudah mendidih
  2. Teknik Merebus Menutup Bahan Pangan (Poaching) : cara memasak bahan makanan dalam bahan cair sebatas menutupi bahan makanan yang direbus dengan api kecil.
  3. Teknik Merebus dengan Sedikit Cairan (Braising) : teknik merebus bahan makanan dengan sedikit cairan dalam panci tertutup.
  4. Teknik Menyetup/Menggulai (Stewing) : mengolah bahan makanan yang terlebih dahulu ditumis bumbunya, direbus dengan cairan yang berbumbu dan cairan yang tidak terlalu banyak dengan api sedang
  5. Teknik Mengukus (Steaming) : teknik memasak bahan makanan dengan uap air mendidih.
  6. Teknik Mendidih (Simmering) : teknik memasak bahan makanan dengan saus atau bahan cair lainnya yang didihkan dahulu
  7. Teknik Mengetim : memasak bahan makanan dengan menggunakan dua buah panci yang berbeda ukuran.

Teknik Pengolahan Pangan Panas Kering (Dry Heat Cooking)

Teknik pengolahan panas kering (dry heat cooking) adalah teknik mengolah makanan tanpa bantuan bahan dasar cairan untuk mematangkannya.

  1. Teknik menggoreng dengan minyak banyak (deep frying) : memasak bahan makanan dengan menggunakan minyak yang banyak sehingga makanan benar-benar terendam dan memperoleh hasil yang kering (crispy).
  2. Teknik menggoreng dengan minyak sedikit (shallow frying) : mengolah bahan makanan yang dilakukan dengan cepat dalam minyak goreng yang sedikit pada wajan datar.
  3. Teknik menumis (sauteing) : teknik memasak dengan menggunakan sedikit minyak olahan dan bahan makanan yang telah dipotong kecil dan diiris tipis yang dikerjakan dalam waktu sebentar dan cepat, diaduk-aduk, serta ditambah sedikir cairan sehingga sedikit berkuah.
  4. Teknik memanggang (baking) : pengolahan bahan makanan di dalam oven dengan panas dari segala arah tanpa menggunakan minyak atau air. Ada 3 (tiga) macam yaitu memanggang kering, memanggang dalam oven dan memanggang dalam oven dengan menggunakan dua wadah.
  5. Teknik Membakar (Grilling) : teknik mengolah makanan di atas lempengan besi panas yang diletakkan di atas perapian langsung.

Teknik Pengolahan Pangan Lainnya

  1. Menghaluskan : membuat bahan pangan menjadi halus dengan bantuan laat blender, parutan, maupun dengan cara diulek
  2. Mencampur : menyatukan bahan pangan menjadi tercampur rata
  3. Menyaring/Memeras : membuat bahan menjadi halus dengan alat penyaringan, baik dari saringan kawat atau kain penyaring, supaya diperoleh cairan yang jernih.
  4. Tidak dimasak : bahan pangan ada yang dapat dimakan secara langsung tanpa melalui pengolahan terlebih dahulu.

Sumber : Buku Prakarya Kelas VII Semester 1 Hal. 179-184

Catataan : Silahkan dirangkum di buku tulis Prakarya, bisa buka Buku Prakarya Kelas VII Semester 1 halaman 179-184. Bagi yang belum mengerjakan tugas mencari kandungan dan manfaat buah bagi tubuh, segera kerjakan dan kumpulkan di Google Classroom.

Setelah kemarin kita mempelajari Pengolahan Sayuran, sekarang kita belajar tentang pengolahan buah segar menajdi makanan dan minuman. Siapa yang disini suka buah?

Buah sebagai pelengkap menu makan kita sehari-hari. Dengan mengonsumsi buah-buahan kebutuhan serat oleh tubuh dapat terpenuhi. Serat berguna dalam proses pencernaan. Beberapa buah-buahan yang memiliki kandungan serat tinggi antara lain pisang, apel, jeruk, dan alpukat. Buah yang kaya akan serat baik untuk menu diet dan dapat menghindarkan dari resiko penyakit jantung dan stroke. Selanjutnya, buahbuahan juga mengandung antioksidan, yaitu zat yang berfungsi melindungi tubuh dari radikal bebas. Radikal bebas adalah zat yang muncul akibat aktifitas lingkungan yang berlebihan seperti polusi kendaraan, asap rokok, radiasi dan sebagainya. Buah-buahan yang banyak mengandung antioksidan antara lain, stroberi, anggur, jeruk.

Buah segar adalah bahan pangan yang tidak memerlukan pengolahan sudah dapat dikonsumsi secara langsung. Buah segar dapat dimakan langsung tanpa diolah terlebih dulu, karena rasanya sudah beraneka, segar, bentuk dan warnanya menarik.

Klasifikasi Buah

  1. Berdasarkan Musim Berbuahnya

a. Buah musiman adalah buah yang hanya ada di musim tertentu. Contoh : durian, mangga, kedondong, duku, rambutan.

b. Buah sepanjang tahun adalah jenis buah-buahan yang tersedia sepanjang tahun, tidak bergantung pada musim. Buah yang dapat kita nikmati kapan saja. Contoh : nanas, pisang, pepaya, jambu, markisa dan lain sebagianya.

2. Berdasarkan Iklim Tempat Tumbuhnya

a. Buah Tropis, buah-buahan dari tanaman yang tumbuh di iklim panas atau tropis. Contoh : pisang, pepaya, nanas, mangga, rambutan, dan durian.

b. Buah subtropis, buah dari tanaman yang tumbuh di iklim sedang atau di daerah pegunungan. Contoh : apel, jeruk, stroberi, anggur, dan sebagainya.

3. Berdasarkan Proses Pematangannya

a. Buah klimaterik yaitu buah yang setelah dipanen dapat menjadi matang hingga terjadi pembusukan. Proses pematangan buah dalam fase klimaterik ditandai dengan perubahan warna, tekstur dan bau buah. Contoh : pisang, mangga, pepaya, jambu biji, apel.

b. Buah non-klimaterik yaitu buah yang setelah dipanen tidak akan mengalami proses pematangan tetapi langsung ke arah pembusukan. Contoh : semangka, anggur, jambu air, dan nanas.

Kandungan dan Manfaat Buah Segar

Berikut ini adalah beberapa kandungan nutrisi yang umum terdapat dalam buah-buahan :

  • Serat yang beperan penting dalam menjaga fungsi saluran pencernaan
  • Vitamin C, yang penting untuk menjaga jaringan tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas
  • Vitamin A, yang penting untuk kesehatan mata, kulit dan sistem kekebalan tubuh
  • Folat, yang berperan penting dalam pembentukan darah dan materi genetik
  • Kalium, yang dapat membantu menjaga tekanan darah dan fungsi sistem saraf

Mengonsumsi buah-buahan setiap hari merupakan pola makan yang baik dan dapat menunjang gaya hidup sehat. Beberapa manfaat buah bagi kesehatan tubuh antara lain adalah:

  • Mencegah obesitas dan menjaga berat badan yang ideal
  • Menurunkan kadar kolesterol dan tekanan darah
  • Menurunkan risiko penyakit, seperti diabetes tipe 2, stroke, penyakit jantung, kanker, dan hipertensi
  • Mencegah dan mengatasi masalah pencernaan, seperti sembelit
  • Menjaga kesehatan mata dan mencegah penyakit mata terkait penuaan, katarak, dan degenerasi makula
Teknik pengolahan dalam membuat salad sayur dapat dilakukan dengan 2 teknik pengolahan yaitu

Sumber :

Tahukah kalian, hasil samping sayuran ternyata juga masih bisa diolah lho? Pernahkah kalian memakannya? Pada pertemuan kali ini, kita akan membahas hasil samping bahan sayuran menjadi makanan yang enak dan bergizi.

Teknik pengolahan dalam membuat salad sayur dapat dilakukan dengan 2 teknik pengolahan yaitu
Peta Materi

Menurut hasil penelitian, bagian dari hasil samping sayuran yang bernutrisi berikut ini yang masih dapat dikonsumsi, antara lain:

  1. Kulit Bawang
    Kulit bawang merupakan hasil samping dari sayuran umbi lapis di antaranya kulit bawang merah, kulit bawang putih dan kulit bawang bombay. Kulit bawang mengandung quercetin, yakni sebuah senyawa yang dapat membantu menurunkan tekanan darah dan mendukung sistem kekebalan tubuh atau antioksidan yang sangat tinggi. Antioksidan dalam kulit bawang akan larut ke dalam makanan dan membuatnya lebih sehat.
    Teknik pengolahan dalam membuat salad sayur dapat dilakukan dengan 2 teknik pengolahan yaitu
  2. Batang dan Daun Brokoli
    Sayur brokoli yang biasa dikonsumi adalah bunganya. Nutrisi tidak hanya terkandung pada bunga brokoli, tetapi batang dan daun yang menyelimuti bunga brokoli mengandung banyak nutrisi. Kandungan nutrisi pada batang brokoli sama seperti yang terkandung dalam bunga brokoli. Daun brokoli mengandung karotenoid, merupakan sumber vitamin A, yang memiliki sifat mencengah kanker.
    Teknik pengolahan dalam membuat salad sayur dapat dilakukan dengan 2 teknik pengolahan yaitu
  3. Tangkai Daun Hijau pada WortelTangkai daun hijau pada wortel inilah hasil samping dari sayuran wortel. Tangkai hijau daun pada wortel mengandung banyak nutrisi yaitu memiliki banyak antioksidan yang baik untuk untuk kesehatan Daun hijau kaya akan kalsium, magnesium, niasin, zat besi, seng, vitamin B, vitamin K, serta antioksidan yang baik untuk kesehatan. Kandungan tersebut membantu melawan kanker usus besar dan memperkuat tulang.

    Teknik pengolahan dalam membuat salad sayur dapat dilakukan dengan 2 teknik pengolahan yaitu

  4. Kulit KentangKentang kaya akan kandungan dan manfaat, tetapi kulit kentang ternyata lebih baik dari kentang itu sendiri. Selama ini kita selalu membuang kulit kentang dan menganggapnya sampah organik yang tidak berguna. Nutrisi kentang paling banyak terletak pada bagian bawah kulitnya. Oleh karenanya, ahli gizi menyarankan jika mengupas kulit kentang setipis mungkin agar kandungan gizinya tidak banyak terbuang. Bagian kulit kentang kaya akan asam klorogenik, yaitu polifenol yang mencegah mutasi selsel yang mengarah pada kanker. Asam klorogenik berfungsi sebagai antioksidan yang dapat menetralkan radikal bebas yang berpotensi menjadi obat kanker alami. Selain itu, kulit kentang banyak mengandung serat larut, potasium, zat besi, fosfor, seng, kalsium, kalium, vitamin A, B, dan C.

    Teknik pengolahan dalam membuat salad sayur dapat dilakukan dengan 2 teknik pengolahan yaitu

  5. Kulit Melinjo
    Tanaman melinjo yang biasa dimanfaatkan adalah daun dan biji melinjo. Biji melinjo umumnya dibuat emping dan jika dikonsumsi berlebihan akan menyebabkan asam urat. Kulit bji melinjo merupakan limbah yang jarang dimanfaatkan. Namun berdasarkan hasil penelitian, kulit melinjo mengandung energi yang tinggi, karbohidrat, protein, lemak, kalsium, fosfor, vitamin A, B1, dan C. Selain itu, kulit melinjo juga menghasilkan ekstrak anti asam urat. Jika biji melinjo akan menyebabkan sakit asam urat, namun kulit melinjo merupakan obat asam urat. Kadar energi yang tinggi sangat baik untuk dijadikan sumber minuman dengan glukosa tinggi.
    Teknik pengolahan dalam membuat salad sayur dapat dilakukan dengan 2 teknik pengolahan yaitu
  6. Daun dan Batang Talas
    Hasil samping dari talas adalah daun, batang dan akar talas. Daun dan batang dapat dimanfaatkan sebagai olahan produk pangan yang menjunjang kesehatan tubuh, namun akar talas lebih banyak dibuat sebagai obat. Kandungan nutrisi yang terdapat pada daun talas seperti polifenol, protein, karbohidrat, lemak, kalsium, fosfor, zat besi dan juga beberapa vitamin A, B1 dan C yang dapat melancarkan pencernaan.
    Teknik pengolahan dalam membuat salad sayur dapat dilakukan dengan 2 teknik pengolahan yaitu

    Sedangkan batang daun talas mengandung saponin. Batang atau tangkai dapat menimbulkan rasa gatal. Untuk menghilangkan rasa gatal tersebut, kupas kulit batang talas hingga bersih dan potongpotong dengan ukuran sedang, lalu rebus dalam air mendidih hingga masak, kemudian tiriskan. Tidak sembarang batang talas yang bisa dibuat olahan pangan, biasanya jenis pohon talas bogor (Colocasia Giganteum Hook dan Colocasia Esculenta) yang bisa dimanfaatkan sebagai produk olahan pangan.


Pada dasarnya, teknik pengolahannya sama dengan pengolahan syaur pada umumnya. berikut contoh produk olahan hasil samping bahan sayuran.

Teknik pengolahan dalam membuat salad sayur dapat dilakukan dengan 2 teknik pengolahan yaitu

Silahkan lengkapi tugas-tugas yang ada di Google Classroom. Pekan depan sudah mulai Penilaian Tengah Semester. Jika tidak dikerjakan sampai PTS selesai, maka nilai raport PTS dikosongkan, tidak diberi nilai.

Kalian pasti pernah makan makanan kemasan kan? Kemasan apa yang digunakan? Ada plastik, daun pisang, daun jati, daun bamboo, kertas, bahkan Styrofoam.

Penyajian ataupun kemasan memegang peranan penting dalam usaha makanan cepat saji. Selain rasa dan penyajian, kemasan akan menjadi daya tarik konsumen agar menjadi pelanggan. Biasanya makanan tradisional tertentu disajikan atau dikemas dengan menggunakan bahan kemasan yang terbuat dari tanah liat, buluh bambu, maupun daun-daunan. Misalnya, gudeg dikemas dengan kendil yang terbuat dari tanah liat; minuman legen menggunakan legen sebagai kemasan; ketupat dikemas daun kelapa, kue-kue tradisional dikemas dengan daun pisang maupun daun jagung; nasi bungkus dikemas dengan daun pisang, dan sebagainya.

Wadah kemasan untuk makanan yang biasa digunakan masyarakat terbuat dari kertas, plastik, ataupun styrofoam. Kreativitas dan inovasi dalam menciptakan wadah kemasan sangat dibutuhkan untuk suatu usaha kuliner yang semakin berkembang saat ini. Di bawah ini contoh kemasan dengan bahan modifikasi antara kertas dan plastik, serta bertingkat seperti rantang.

Fungsi paling mendasar dari kemasan adalah untuk mewadahi dan melindungi produk dari kerusakan-kerusakan, sehingga lebih mudah disimpan, diangkut, dan dipasarkan. Secara umum, fungsi kemasan adalah sebagai berikut:

  1. Mewadahi produk
  2. Melindungi dan mengawetkan produk, seperti melindungi dari sinar ultraviolet, panas, kelembapan udara, oksigen, benturan, kontaminasi dari kotoran dan mikroba yang dapat merusak dan menurunkan mutu produk.
  3. Sebagai identitas produk, dalam hal ini kemasan dapat digunakan sebagai alat komunikasi dan informasi kepada konsumen melalui label yang terdapat pada kemasan.
  4. Meningkatkan efisiensi, misalnya memudahkan penghitungan (satu kemasan berisi 10, 1 lusin, 1 gross dan sebagainya), sehingga memudahkan pengiriman dan penyimpanan. Hal ini penting dalam dunia perdagangan.
  5. Melindungi pengaruh buruk dari luar, Melindungi pengaruh buruk dari produk di dalamnya,
  6. Memperluas pemakaian dan pemasaran produk, misalnya penjualan kecap dan sirup mengalami peningkatan sebagai akibat dari penggunaan kemasan botol plastik.
  7. Memberikan nilai yang berbeda dari produk serupa sehingga dapat meningkatkan daya tarik calon pembeli.
  8. Menjadi sarana informasi dan iklan, di mana dalam kemasan Anda bisa menambahkan alamat website, social media, dan lain sebagainya.

Kemasan Daun Pisang

Teknik pengolahan dalam membuat salad sayur dapat dilakukan dengan 2 teknik pengolahan yaitu
Kemasan Daun Pisang

  1. Tum : botok dan pepes, bongko, garang asem
  2. Tempelang : Tempelang atau terpelang biasanya digunakan untuk membungkus nasi. Dibanding lainnya, bentuk dan cara membungkusnya paling sederhana, karena tidak butuh kuncian alias hanya dilipat-lipat.
  3. Pinjung : Makanan tradisional seperti botok, meniran, dan bunga rampai umumnya dibungkus dengan pinjung, yakni bungkus daun pisang yang menyerupai limas atau piramida.
  4. Sumpil : sehelai daun yang dibalutkan membentuk segitiga dengan helai bagian bawah diselipkan ke dalam. Untuk tempe, wajik.
  5. Takir : untuk makanan berkuah seperti bubur atau kolak pisang.
  6. Samir : selembar daun yang menjadi alas makan melapisi wadah di bawahnya
  7. Sudi : Wadah ini biasanya digunakan untuk kue-kue tradisional berukuran kecil, seperti cenil, klepon, dan sebagainya.
  8. Pincuk : wadah aneka nasi dengan lauk kering, seperti pecel, nasi jagung, nasi uduk, dan lain-

Sumber :

Tugas!

Rangkumlah semua materi Prakarya dari Klasifikasi Sayuran hingga Penyajian dan Kemasan. Pekan depan akan diadakan Penilaian Harian 1 sebelum kemudian Praktik Pengolahan Sayuran. Selamat Belajar!

Bagaimana menanam sayurannya? Seru kan? Siapa yang belum menanam sayuran hingga sekarang? Bagi yang sudah menanam sayuran, dijaga, dirawat, hingga tumbuh subur. Nanti saat praktik pengolahan sayuran menjadi makanan maupun minuman dapat digunakan ya!! Apalagi sekarang musim hujan. Stok air melimpah ruah.

Pada pertemuan kali ini, kita akan belajar tentang pengolahan bahan pangan sayuran menjadi makanan dan minuman. Kalian bisa baca Buku Paket Prakarya Kelas VII Semester 2 hal. 139 – 149. Lengkap sekali kan?

Ini nih, yang berhasil admin rangkum :

  1. Perencanaan (identifikasi kebutuhan, alasan, dan ide/gagasan)
  2. Pelaksanaan :
  3. Persiapan (yaitu merancang, seleksi/mendata bahan dan alat, presentasi rancangan dan rencana kerja)
  4. Proses Pembuatan (yaitu pemotongan bahan, mencampur, dan mengolah bahan)
  5. Penyajian/Pengemasan (Penataan dan pengemasan)
  6. Evaluasi (Analisis/evaluasi produk dari guru, teman dan penjualan produk)

Ternyata oh ternyata, sayuran dapat diolah berbagai makanan juga minuman kesehatan lhoo!! Ada banyak sekali makanan nusantara yang berasal dari sayuran. Ada pecel, gado-gado, sayur urap, terancam, karedoks, gudeg, sup, tumis, sayur bening dan lain sebagainya. Sayuran juga dapat dicampur dengan aneka protein nabati maupun hewani. Seperti tahu, tempe, hati ayam, daging, udang, aneka ikan dan lainnya.

Ada yang tidak suka sayuran? Adik atau kakak kalian yang tidak suka sayuran? Sayuran juga bisa dibuat aneka olahan yang tak terlihat, seperti cake brokoli, nugget wortel, muffin wortel dan masih banyak yang lainnya. Ada juga lhoo sayuran yang dibuat makanan kering yang dapat bertahan lebih dari satu hari. Ada yang bisa memberikan contohnya?

Tugasnya kali ini adalah, carilah resep makanan maupun minuman yang bahan utamanya adalah sayuran. Kalian bisa cari di internet, majalah, buku, maupun koran.

Tulis 2 resep (makanan dan minuman) di buku tulis prakarya. Jangan lupa cantumkan sumbernya ya! Lalu foto, kirimkan ke Google Classroom ya. Selamat berkelana!!

Contoh :

Teknik pengolahan dalam membuat salad sayur dapat dilakukan dengan 2 teknik pengolahan yaitu
Teknik pengolahan dalam membuat salad sayur dapat dilakukan dengan 2 teknik pengolahan yaitu
Teknik pengolahan dalam membuat salad sayur dapat dilakukan dengan 2 teknik pengolahan yaitu
Aneka Olahan Sayuran

Wah, ternyata ada banyak sekali olahan sayuran ya, dapat dibuat makanan, juga minuman kesehatan.

Jangan lupa tugasnya dan segera dikerjakan lalu diserahkan melalui Google Classroom!

TEKNIK PENGOLAHAN SAYURAN

Pengolahan bahan pangan sayuran menggunakan teknik yang sama dengan pengolahan bahan pangan buah. Di sini akan diuraikan secara singkat teknik dasar pengolahan pangan yang dibedakan menjadi 2 yaitu, teknik pengolahan makanan panas basah (moist heat) dan teknik pengolahan panas kering (dry heat cooking).

  1. Teknik Pengolahan Makanan Panas Basah

Teknik ini merupakan suatu pengolahan bahan makanan dengan menggunakan bahan dasar cairan untuk mematangkannya. Berikut ini yang termasuk teknik pengolahan pangan panas basah.
a. Teknik Merebus (Boiling)Suatu cara mengolah bahan makanan dalam cairan yang sudah mendidih. Cairan yang digunakan di antaranya berupa air, kaldu, dan susu.

b. Teknik Merebus Menutup Bahan Pangan (Poaching)


Cara memasak bahan makanan dalam bahan cair sebatas menutupi bahan makanan yang direbus dengan api kecil di bawah (titik didih 92º – 96º C). Bahan makanan yang digunakan biasanya berupa bahan pangan yang lunak atau lembut dan tidak memerlukan waktu lama dalam memasaknya seperti buah-buahan, sayuran, telur, dan ikan.

c. Teknik Merebus dengan Sedikit Cairan (Braising)
Teknik merebus bahan makanan dengan sedikit cairan, (kira-kira setengah dari bahan yang akan direbus) dalam panci tertutup dengan api dikecilkan secara perlahan-lahan.

d. Teknik Menyetup/Menggulai (Stewing)
Mengolah bahan makanan dengan cara menumis bumbu lebih dahulu, dan dilanjutkan dengan merebusnya dengan sedikit cairan dengan api sedang.

e. Teknik Mengukus (Steaming)Teknik memasak bahan makanan dengan uap air mendidih. Sebelum mengukus bahan makanan alat pengukus yang sudah berisi air harus dipanaskan terlebih dahulu hingga mendidih dan mengeluarkan uap, baru masukkan bahan makanan pada alat pengukus. Efek dari teknik ini ialah menjadikan makanan lebih lunak dan lembut, serta nilai gizi

bahan makanan tidak banyak yang hilang karena tidak bersentuhan langsung dengan air.

f. Teknik Mendidih (Simmering)
Teknik memasak bahan makanan dengan saus atau bahan cair lainnya yang dididihkan dahulu, baru api dikecilkan di bawah titik didih dan direbus lama hingga muncul gelembung–gelembung kecil pada permukaannya. Teknik ini biasanya digunakan untuk membuat kaldu yang mengeluarkan ekstrak dari daging yang direbus.

g. Teknik Mengetim
Teknik memasak bahan makanan dengan menggunakan dua buah panci yang berbeda ukuran di mana salah satu panci lebih kecil.

2. Teknik Pengolahan Makanan Panas Kering

Teknik mengolah makanan tanpa bantuan bahan dasar cairan untuk mematangkannya. Yang termasuk teknik pengolahan pangan panas kering, sebagai berikut.
a. Teknik Menggoreng dengan Minyak Banyak (Deep frying)Cara memasak bahan makanan dengan menggunakan minyak/lemak yang banyak hingga bahan makanan benar–benar terendam sehingga memperoleh hasil yang kering (crispy). Teknik ini dapat digunakan untuk berbagai bahan makanan termasuk buah, sayuran,daging dan unggas, serta ikan.

b. Teknik Menggoreng dengan Minyak Sedikit (Shallow frying)

Suatu proses menggoreng yang dilakukan dengan cepat dalam minyak goreng yang sedikit pada wajan datar dengan bahan hanya satu kali dibalik.

c. Teknik Menumis (Sauteing)

Teknik memasak dengan menggunakan sedikit minyak olahan yang dikerjakan dalam waktu sebentar dan cepat, diaduk-aduk, serta ditambah sedikit cairan sehingga sedikit berkuah/basah.

d. Teknik Memanggang (Baking)

Teknik pengolahan bahan makanan di dalam oven dengan panas dari segala arah tanpa menggunakan minyak atau air.

e. Teknik Membakar (Grilling)

Teknik mengolah makanan di atas lempengan besi panas (gridle) atau diatas pan dadar (teflon) yang diletakkan di atas perapian langsung. Suhu yang dibutuhkan untuk grill sekitar 292ºC. Grill juga dapat dilakukan diatas bara langsung dengan jeruji panggang atau

alat bantu lainnya.

  1. Teknik Pengolahan Pangan Lainnya
    a. Menghaluskan
    Membuat bahan pangan menjadi halus dengan bantuan alat blender, parutan, maupun dengan cara diulek.
    b. MencampurMenyatukan bahan pangan menjadi tercampur rata.

    c. Menyaring/Memeras

    Membuat bahan menjadi halus dengan alat penyaringan baik dari saringan kawat atau kain penyaring supaya diperoleh cairan yang jernih.

    d. Tidak dimasak


    Bahan pangan ada yang dapat dimakan mentah (raw food). Umumnya buah dan sayuran dimakan tanpa dimasak. Cara ini yang paling sehat karena kandungan vitamin, mineral, serat, dan enzim dalam sayuran dan buah tidak akan hilang.

MENGOLAH SAYUR SEGAR MENJADI MAKANAN

Sayuran dapat diolah menjadi beberapa produk makanan yang menyehatkan. Contoh aneka macam pengolahan sayuran adalah :

Lalap merupakan sayuran yang dihidangkan mentah, contohnya mentimun selada, kacang panjang, kemangi, kecambah. Lalap ini biasanya disajikan beserta sambal bersama lauk pauk ayam atau ikan goreng.

2. Tumis/oseng

Tumis merupakan masakan yang berbahan sayur yang digoreng dengan sedikit minyak. Contoh sayur yang ditumis adalah kangkung, daun pepaya, brokoli, buncis, dan lain-lain.

3. Salad

Salad adalah sayur segar yang disajikan dengan dipotong-potong dan dikombinasikan siraman mayonesatau minyak zaitun.

4. Camilan Kering (Keripik)

Sayuran dapat dinikmati dalam bentuk kering yang diiris tipis-tipis, lalu menggoreng. Keripik sayur yang umum ditemui adalah keripik kentang dan keripik singkong. Jenis sayur daun juga dapat dibuat seperti keripik bayam.

5. Asinan

Beberapa makanan yang bersal dari sayur dapat diolah menjadi asinan. Adapun sayur yang dapat diolah menjadi asinan yaitu mentimun, wortel, sawi, dan kubis.

6. Rujak

Rujak adalah olahan buah dan sayur yang dipadu menjadi satu dan diberi bumbu kacang yang gurih. Sayur yang dijadikan rujak adalah mentimun, genjer, kangkung, ubi merah, dan lain-lain.

7. Pecel dan gado-gado

Pecel adalah bentuk olahan sayur yang terdiri atas kacang panjang, bayam, dan taoge yang disiram sambal kacang. Mirip dengan pecel, gado=gado juga merupakan produk pangan yang memanfaatkan sayur yang disiram bumbu kacang misalnya kentang, kacang panjang, dan taoge yang dipadukan dengan potongan tahu dan lontong.

8. Nugget Sayuran

nugget adalah salah satu makanan sehat dan cepat saji yang digemari anak-anak.

Sumber materi :

  1. Buku Prakarya SMP/MTs Kelas VII Semester II hal. 135-138 (Terbitan Kemendikbud RI – edisi Revisi 2017)
  2. Buku Prakarya Untuk SMP/MTs Kelas VII hal. 263-264 (Penerbit Erlangga)

Pada semester genap ini, pada pembelajaran Prakarya, kita akan belajar tentang Pengolahan, baik itu Pengolahan sayuran maupun buah.

Pada dasarnya, semester ini pun tak jauh seperti semester kemarin, praktikum. Mengolah sayuran dan buah agar dapat dikonsumsi.

Nah, ini ada galeri pengolahan sayuran tahun pelajaran 2019/2020.

Sebelum mengolah, kita terlebih dahulu belajar memotong bahan makanan. Ternyata, ada banyak sekali jenis potongan bahan makanan lho, kawan.

Nah, ini adalah hasil praktikum kelompok dari kelas 7A – 7G

Teknik pengolahan dalam membuat salad sayur dapat dilakukan dengan 2 teknik pengolahan yaitu

Teknik pengolahan dalam membuat salad sayur dapat dilakukan dengan 2 teknik pengolahan yaitu

Teknik pengolahan dalam membuat salad sayur dapat dilakukan dengan 2 teknik pengolahan yaitu

Teknik pengolahan dalam membuat salad sayur dapat dilakukan dengan 2 teknik pengolahan yaitu

Teknik pengolahan dalam membuat salad sayur dapat dilakukan dengan 2 teknik pengolahan yaitu

Teknik pengolahan dalam membuat salad sayur dapat dilakukan dengan 2 teknik pengolahan yaitu

Teknik pengolahan dalam membuat salad sayur dapat dilakukan dengan 2 teknik pengolahan yaitu

Kalian siap praktik seperti kakak-kakak di atas?

Tunggu tanggal praktiknya ya!!!

Apakah kalian menyukai sayuran? Sayuran apa yang paling kalian sukai? Apakah sayuran harus diolah terlebih dahulu sebelum dikonsumsi? Atau adakah sayuran yang bisa langsung dikonsumsi tanpa diolah terlebih dahulu?

Pengolahan artinya membuat atau menciptakan bahan dasar menjadi produk jadi agar dapat dimanfaatkan untuk kebaikan. Pada prinsipnya, kerja pengolahan adalah mengubah fungsi, bentuk, sifat, maupun kualitas bahan.

Nutrisi yang terdapat dalam sayuran sangat berkhasiat bagi kesehatan. Menurut pakar kesehatan, orang yang banyak mengonsumsi sayuran membuat tubuh lebih energik, tidak mudah lelah dan lebih sehat. Pada sayuran terkandung banyak nutrisi dan khasiat obat yang baik bagi tubuh. Selain itu, dengan mengonsumsi sayuran kebutuhan serat bagi tubuh
dapat terpenuhi. Serat yang terkandung pada sayuran dapat memudahkan proses penyerapan makanan dan melancarkan sistem pencernaan. Sayuran merupakan makanan yang sangat baik bagi orang yang ingin diet secara sehat. Adakah diantara kamu yang memiliki tanaman sayuran di rumah?

Pengertian dari sayuran adalah bagian vegetatif dari tumbuhan yang dapat dimakan, baik secara segar maupun melalui pengolahan dengan cara dimasak. Sayuran mempunyai kadar air dan serat yang tinggi sehingga umumnya mempunyai umur relatif pendek, mudah rusak dan tidak dapat disimpan terlalu lama jika tidak diperlakukan secara khusus.

Klasifikasi Sayuran

A. Berdasarkan bagian tanaman yang dimakan

Tumbuhan atau sayuran utuh memiliki bagian-bagian tertentu yang dapat dikonsumsi sebagai sayuran. Mulai dari akar hingga buah.

  1. Sayuran dari akar : kentang, wortel, lobak, bit, talas, ubi kayu, ubi jalar
  2. Sayuran dari umbi lapis : bawang merah, bawang putih, bawang bombay
  3. Sayuran dari umbi batang : singkong, gadung, gembili, umbi bit
  4. Sayuran dari batang : asparagus, rebung, paku, seledri
  5. Sayuran dari daun : bayam, kangkung, sawi, kubis, pokcoy, selada, daun kemangi, daun melinjo, daun cikri, daun singkong, daun ketela.
  6. Sayuran dari bunga : kembang turi, kembang kol, brokoli, kecombrang
  7. Sayuran dari buah : tomat, mentimun, terong, pare, jagung, oyong, gambas, paprika, labu siam, cabai,
  8. Sayuran dari polong : petai, buncis, kacang panjang, petai cina, kacang kapri, kedelai
  9. Sayuran dari jamur : jamur tiram, jamur kuping, jamur merang, jamur kancing

B. Berdasarkan pigmen yang dikandung

Pigmen adalah zat warna pada tumbuhan. Aneka macam warna mengandung berbagai zat yang berfungsi untuk tubuh.

Sayuran berwarna hijau karena terbentuk oleh klorofil. Sayuran hijau kaya akan karetenoid yang dapat mengatasi radikal bebas, mengandung berbagai vitamin yaitu A,C, dan K yang bermanfaat bagi pembekuan darah dan pembentukkan tulang. Selain itu juga mengandung unsur mineral di antaranya zat besi, zat kapur, magnesium dan fosfor.

Sayuran berwarna hijau antara lain daun singkong, bayam, kangkung, sayur katuk, seledri, daun melinjo, daun singkong, daun kemangi, daun selada, genjer dan sebagainya.

2. Sayuran berwarna ungu

Sayuran berwarna ungu juga mengandung antosianin, resveratrol dan asam elagik yang bisa menangkap radikal bebas dan mencegah terserang penyakit kanker, diabetes dan serangan jantung. Contoh : terong, bawang, bayam ungu, dan paprika ungu.

3. Sayuran berwarna merah/biru

Karena adanya zat anthocyanin yang sensitif terhadap perubahan pH dan dapat larut
dalam air. Ketika pH dalam keadaan netral, pigmen berwarna ungu, ketika dalam keadaan asam, pigmen berwarna merah, sedangkan saat terdapat basa, pigmen berwarna biru. Contoh : sayuran berwarna merah/biru yaitu kubis merah, bit, tomat, cabe,dan paprika.

4. Sayuran berwarna kuning/orange

Berasal dari kandungan beta/alfa karoten. Zat tersebut dapat berfungsi sebagai penghambat
proses penuaan sel-sel dalam tubuh, membantu meremajakan sel-sel tubuh, dan memberikan sistem kekebalan agar tidak mudah terserang penyakit. Sayuran berwarna kuning/oranye adalah ubi jalar, wortel, biji melinjo, dan labu kuning.

Teknik pengolahan dalam membuat salad sayur dapat dilakukan dengan 2 teknik pengolahan yaitu

Sumber : Buku Paket Prakarya Kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi Semester 2 hal 122-129.