Teknik pengolahan bahan makanan dimana minyak yang digunakan sangat banyak?

March 16, 2022

Kebanyakan orang mungkin menganggap bahwa menggoreng adalah pekerjaan sederhana yang sangat mudah untuk dilakukan, namun justru menggoreng perlu beberapa teknik khusus agar hasil masakan jadi lebih sempurna. 

Ada beberapa teknik menggoreng makanan yang dapat dikuasai agar menghasilkan rasa dan tekstur yang berbeda. 

1. Pan Frying

Ketika menggunakan teknik pan frying, Anda hanya memerlukan sedikit minyak saja untuk melumasi wajan. 

Selain lebih sehat, menggoreng dengan teknik pan frying yang menggunakan sedikit minyak dapat membuat proses memasak jadi lebih hemat.

Namun, prinsip utama dalam menggoreng ala pan frying ini adalah perbandingan yang tepat antara jumlah minyak dengan bahan yang digoreng karena lebih difokuskan untuk memasak bahan makanan dengan ukuran yang besar, seperti omelet, daging ayam, telur mata sapi, perkedel, steak, fillet ikan, hingga pancake

Untuk melakukannya, tuangkan 1 sampai 2 sendok makan minyak goreng ke dalam wajan, lalu nyalakan api dan panaskan wajan selama 2-3 menit. Jika sudah, masukkan bahan masakan ke dalam wajan untuk digoreng. 

2. Deep Frying

Teknik menggoreng makanan berikutnya yaitu deep frying atau menggoreng sampai terendam. Jadi minyak yang digunakan pada teknik ini memang dalam jumlah yang banyak, sampai makanan yang digoreng terendam di dalam minyak tersebut. 

Kondisi makanan yang terendam sempurna di dalam minyak membuat masakan dapat matang secara merata.

Teknik deep frying sendiri umumnya digunakan untuk memasak ayam goreng tepung atapaun gorengan. 

Baca juga: Yuk, Intip Bagaimana Cara Menggunakan Air Fryer dengan Benar

3. Shallow Frying

Shallow frying juga termasuk teknik menggoreng yang membutuhkan cukup banyak minyak, hanya saja minyak yang digunakan pada teknik menggoreng makanan ini tidak sebanyak layaknya deep frying

Minyak yang digunakan kurang lebih cukup sepertiga atau setengah dari tinggi bahan makanan saja.

Biasanya banyak yang menggunakan teknik menggoreng dangkal tersebut untuk memasak telur, ayam, dan ikan dalam porsi kecil. 

Tujuannya adalah agar bahan makanan bisa matang secara lebih merata tanpa perlu repot untuk dibalik berkali-kali. 

4. Sauteing 

Bagi para ibu rumah tangga atau mereka yang sering berkutat di dapur, pasti sudah tidak asing lagi dengan teknik sauteing di mana menggoreng dilakukan dengan menggunakan sedikit minyak yang berkisar 1 sampai 2 sendok makan saja. 

Namun, yang membedakannya adalah bahan makanan yang dimasak relatif lebih kecil atau sedikit serta sering dibolak-balik agar lebih cepat matang.

Biasanya, makanan yang akan ditumis sebelumnya dipotong-potong terlebih dahulu seperti sayuran dan daging yang telah dipotong kecil-kecil. 

Karena ukurannya yang kecil dan menggunakan suhu tinggi, proses memasak makanan tidak membutuhkan waktu yang lama.

Baca juga: 4 Manfaat Air Fryer yang Perlu Diketahui

5. Stir Frying

Stir frying atau menumis seringkali disamakan dengan teknik menggoreng sauteing. Akan tetapi, keduanya sebenarnya adalah dua teknik menggoreng makanan yang berbeda antara satu sama lain. 

Untuk stir frying sendiri berasal dari China dengan metode menggoreng menggunakan minyak yang sedikit lebih banyak dari menumis biasa.

Biasanya stir frying menggunakan wajan wok yang permukaannya sedikit cekung. Teknik seperti itu bisa dengan mudah anda temukan pada Chinese food yang mana panas untuk mematangkan masakan ditransfer dari cairan di dalamnya.

Itulah berbagai teknik menggoreng yang bisa dilakukan. Di mana masing masing dapat menghasilkan masakan dengan tekstur serta rasa yang berbeda. Dengan begitu, masakan yang dihidangkan pun jadi lebih lezat.

Untuk memudahkan proses memasak, Anda bisa membeli Air Fryer Kirin KAF-935D yang mampu menggoreng makanan mulai dari ikan, ayam, kentang, dan udang dengan konsep healthy frying yang dilengkapi juga dengan LED control panel dan auto menu function yang semakin memudahkan Anda dalam menggoreng makanan.

Ilustrasi memanggang. Shutterstock/tlorna

Merdeka.com - Memasak dikatakan sebagai salah satu seni yang membutuhkan keahlian dalam mengolah makanan yang baik. Selain itu, memasak juga membutuhkan kemampuan untuk memadukan beragam bumbu dengan takaran yang pas sehingga bisa menghasilkan cita rasa yang lezat dan nikmat.

Tak hanya itu, memasak juga perlu memperhatikan teknik pengolahan makanan yang tepat sehingga bisa menonjolkan sisi keunikan dari bahan makanan yang dimasak. Dalam hal ini, terdapat beberapa teknik pengolahan makanan yang sering dilakukan. Mulai dari teknik masak panas kering seperti grilling, roasting, baking, hingga teknik masak panas basah seperti boiling dan steaming.

Masing-masing teknik pengolahan makanan ini memiliki karakteristik unik yang berbeda dari satu teknik dengan teknik lainnya. Ini dapat dilihat dari alat hingga suhu panas yang digunakan.

Setiap teknik pengolahan makanan ini pun tidak bisa diterapkan pada semua jenis makanan. Terdapat kriteria kelompok makanan tertentu yang dinilai cocok dengan masing-masing teknik pengolahan.

Bagi Anda yang hobi memasak, beberapa teknik pengolahan makanan ini perlu dipahami dengan baik. Ini menjadi dasar pengetahuan yang dapat diterapkan dalam keseharian. Dengan begitu, Anda bisa mengolah makanan dengan teknik yang tepat sehingga bisa menghasilkan hidangan yang lezat dan menggugah selera.

Melansir dari Webstaurant Store, berikut kami merangkum beberapa teknik pengolahan makanan dan berbagai karakteristiknya yang perlu Anda ketahui.

2 dari 3 halaman

©Pixabay

Teknik pengolahan makanan yang pertama, yaitu menggunakan metode panas kering. Metode ini tanpa adanya uap air, kaldu, atau air. Sebaliknya, itu bergantung pada sirkulasi udara panas atau kontak dengan lemak untuk mentransfer panas ke makanan.

Temperatur 300 derajat atau lebih panas dapat menciptakan reaksi di mana asam amino dan gula dalam makanan berubah menjadi cokelat dan menciptakan aroma dan rasa yang berbeda. Berikut beberapa jenis teknik masak panas kering dan berbagai karakteristiknya.

Broiling

Broiling adalah cara memanggang dengan mentransfer panas yang sangat tinggi ke makanan, biasanya diarahkan dari pancaran suhu panas yang terletak di atas makanan. Ini termasuk metode masak yang cepat sehingga perlu menggunakan timer agar bisa matang sesuai keinginan dan tidak berlebihan. Jenis makanan yang cocok untuk metode ini seperti daging, daging ayam, ikan, buah-buahan, dan sayur.

Grilling

Grilling adalah memanggang yang menggunakan alat perapian terbuka dengan sumber panas yang terletak di bawah makanan. Dalam prosesnya, makanan perlu dibalik setiap sisinya agar matang dan bisa mendapatkan tampilan cokelat sempurna. Jenis makanan yang cocok diolah dengan teknik ini adalah burger, daging, daging ayam, dan ikan.

Roasting

Roasting adalah memanggang yang dilakukan di dalam oven dengan suhu panas yang tidak langsung. Metode memasak ini bekerja lebih lambat, untuk mengeluarkan rasa dari daging dan sayuran.

Memanggang dapat dilakukan pada suhu yang sangat rendah antara 200 derajat dan 350 derajat Fahrenheit untuk potongan daging yang lebih keras, atau suhu yang lebih tinggi hingga 450 derajat Fahrenheit untuk potongan yang lebih empuk. Jenis makanan yang cocok untuk teknik ini adalah daging, daging ayam, buah dan sayur.

Baking

Baking adalah memanggang dengan panas tidak langsung yang mengelilingi semua sisi makanan. Baking biasanya digunakan untuk mengolah roti, pizza, dan kue kering. Secara teknis, metode masak ini dilakukan dengan suhu lebih rendah daripada roasting.

Sautering

Sautering adalah mengolah makanan dengan cara menumis di dalam wajan yang panas dan dangkal dengan sedikit minyak atau lemak untuk melapisi makanan agar kecokelatan. Ini termasuk metode masak cepat di mana Anda harus menjaga makanan tetap bergerak dengan cara dibolak-balik. Hindari mengisi wajan dengan bahan makanan terlalu banyak sehingga sulit diaduk, serta jangan terlalu sering mengaduk makanan karena bisa merusak tekstur makanan. Jenis bahan makanan yang cocok dengan metode ini adalah daging, daging unggas, dan sayuran.

3 dari 3 halaman

Shutterstock/paichoom

Teknik pengolahan makanan selanjutnya, yaitu masak dengan panas basah. Sesuai dengan namanya, metode masak ini dilakukan dengan menggunakan cairan atau uap panas yang bisa mengolah makanan hingga matang.

Cara ini bisa digunakan untuk membuat masakan sehat tanpa tambahan lemak atau minyak. Ini juga merupakan cara yang bagus untuk melunakkan serat keras pada potongan daging tertentu, seperti beef chuck atau brisket.

Saat memasak sayuran berserat dan kacang-kacangan, memasak panas lembap melembutkan makanan hingga mencapai kelembutan yang sempurna. Tidak seperti metode memasak panas kering, memasak panas lembap tidak akan menghasilkan kerak kecoklatan. Berikut beberapa teknik pengolahan makanan dengan panas basah atau lembap dan berbagai karakteristiknya perlu Anda ketahui.

Poaching

Poaching adalah metode masak di mana makanan direndam dalam cairan panas antara 140 derajat dan 180 derajat Fahrenheit. Panas rendah bekerja sangat baik untuk bahan makanan bertekstur halus, di mana kelembapan dapat dipertaankan tanpa perlu tambahan minyak atau lemak. Jenis bahan makanan yang cocok untuk metode ini adalah telur, daging unggas, ikan, dan buah.

Simmering

Simmering adalah metode masak yang menggunakan suhu lebih tinggi daripada poaching, biasanya antara 180 derajat dan 205 derajat Fahrenheit. Kisaran suhu ini terletak di bawah titik didih dan menghasilkan gelembung-gelembung kecil. Jika air terlanjur mendidih dengan suhu panas, Anda bisa menurunkan suhu terlebih dahulu untuk mendapatkan panas yang lebih sedang. Jenis makanan yang cocok dengan metode ini adalah daging, beras, sup dan kaldu, sayuran, biji-bijian, dan kacang polong.

Boiling

Boiling adalah merebus makanan di dalam air yang telah mencapai titik didih titik didih 212 derajat Fahrenheit. Air mendidih menghasilkan gelembung besar, yang membuat makanan tetap bergerak saat dimasak. Selain itu, metode masak ini juga sering mengeluarkan uap dari air yang sangat mendidih. Jenis makanan yang cocok untuk metode ini adalah pasta, telur, dan sayuran.

Steaming

Steaming adalah mengukus makanan dengan air yang direbus terus menerus hingga menghasilkan uap panas yang stabil. Makanan yang diletakkan di atas uap panas ini perlahan akan matang dengan sempurna.

Mengukus bisa dilakukan dengan alat khusus seperti steamer atau bisa juga dengan menggunakan kertas timah yang dimasukkan ke dalam oven. Jenis makanan yang cocok dengan metode ini adalah sayuran, ikan dan kerang, serta makanan penutup seperti panna cotta, crème brulee, dan lain sebagainya.

[ayi]

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA