Tanah yang banyak mengandung zat besi dan aluminium adalah

Tanah yang banyak mengandung zat besi dan aluminium adalah

GH Dhafi Quiz

Find Answers To Your Multiple Choice Questions (MCQ) Easily at gh.dhafi.link. with Accurate Answer. >>



1.            Litosol

·         Jenis tanah ini jugs disebut tanah azonal.

·         Tanaman yang dapat tumbuh di tanah litosol adalah rumput ternak, palawija, dan tanaman keras.

·         Bahan pembentuknya berasal dari batuan keras yang belum mengalami pelapukan secara sempurna.

·         Jenis tanah ini merupakan tanah mineral tanpa atau sedikit perkembangan profil.

·         Tanah berbatu-batu.

·         Batuan induknya batuan beku atau batuan sedimen keras.

·         Kedalaman tanah dangkal (<30 cm), dan kadang-kadang merupakan singkapan batuan induk (outerop).

·         Tekstur tanah beraneka ragam dan pada umumnya berpasir, umumnya tidak berstruktur.

·         Terdapat kandungan batu, kerikil, dan kesuburannya bervariasi.

·         Tanah litosol dapat dijumpai pada segala iklim.

2.            Aluvial

·         Terbentuk dari endapan lumpur yang terbawa air sungai.

·         Lambat meresap air dan mudah tererosi.

·         Mengandung unsur hara.

·         Jenis tanah ini masih muda, belum mengalami perkembangan.

·         Berasal dari bahan induk aluvium, tekstur beraneka ragam, belum terbentuk struktur, konsistensi dalam keadaan basah lekat, pH bermacam-macam, dan kesuburannya berkisar antara sedang hingga tinggi. Penyebarannya di daerah dataran aluvial sungai, dataran aluvial pantai, dan daerah cekungan (depresi).

3.            Regosol

·         Tanah berbutir kasar dan berasal dari material gunung api.

·         Jenis tanah ini masih muda, belum mengalami diferensiasi horizon.

·         Tekstur pasir.

·         Tanah yang berasal dari batuan pasir yang telah lapuk.

·         Butiran kasar dan bersifat lepas.

·         Sifatnya sangat miskin hara.

·         Daya menahan air sangat kurang, dan mudah tererosi.

·         Struktur berbukit tunggal. Konsistensi lepas-lepas.

·         PH umumnya netral.

·         Kesuburan sedang dan berasal dari bahan induk material vulkanik piroklastis atau pasir pantai. Penyebarannya di daerah lereng vulkanik muda dan di daerah pantai.

4.            Tanah Gambut /Tanah Organik

·         Jenis tanah ini berasal dari bahan induk organic.

·         Seperti dari hutan rawa atau rumput rawa.

·         Ketebalan lebih dari 0,5 meter.

·         Warna cokelat sampai kehitaman, tekstur debu lempung.

·         tidak lekat-agak lekat, kandungan organik lebih dari 30% untuk tanah

·         tekstur lempung dan lebih dari 20% untuk tanah tekstur pasir, umumnya

·         bersifat sangat asam (pH 4.0), dan kandungan unsur hara rendah.

5.            Latosol (Tanah Merah)

·         Tanah yang banyak mengandung zat besi dan aluminium.

·         Tanah ini sudah sangat tua, sehingga kesuburannya rendah.

·         Tanah latosol yang mempunyai sifat cepat mengeras bila tersing kap atau berada di udara terbuka disebut tanah laterit.

·         Jenis tanah ini telah mengalami perkembangan atau terjadi diferensiasi horizon.

·         Kedalaman tanah dalam, tekstur lempung.

·         Struktur remah sampai gumpal, konsistensi gembur sampai agak teguh.

·         Warna cokelat, merah, sampai kuning.

·         Penyebarannya di daerah beriklim basah dengan curah hujan berkisar lebih dari 300–1000 meter.

·         Tumbuhan yang dapat hidup di tanah latosol adalah padi, palawija, sayuran, buah-buahan, karet, sisal, cengkih, kakao, kopi, dan kelapa sawit.

6.           Grumosol

·         Tanah yang terbentuk dari material halus berlempung.

·         Jenis tanah ini berwarna kelabu hitam dan bersifat subur.

·         Tanah ini merupakan tanah mineral yang memiliki perkembangan profil, agak tebal, tekstur lempung berat.

·         Struktur granular di lapisan atas dan gumpal sampai pejal di lapisan bawah.

·         Konsistensi jika basah sangat lekat dan plastis.Namun, jika kering sangat keras dan tanah retak-retak.

·         Kejenuhan basa, permeabilitas lambat, dan peka erosi.

·         Penyebarannya di daerah iklim subhumid, dengan curah hujan kurang dari 2500 mm/tahun.

·         Tanaman yang tumbuh di tanah grumusol adalah padi, jagung, kedelai, tebu, kapas, tembakau, dan jati.

7.            Podsol

·         Tanah yang terjadi dari pelapukan batuan yang mengandung kuarsa pada iklim basah.

·         Bersifat mudah basah.

·         Jenis tanah ini telah mengalami perkembangan profil.

·         Tekstur lempung sampai pasir, struktur gumpal, konsistensi lekat.

·         Kandungan pasir kuarsanya tinggi, sangat asam, kesuburan rendah.

·         Kapasitas pertukaran kation sangat rendah, dan peka terhadap erosi.

·         Penyebarannya di daerah beriklim basah dengan curah hujan lebih dari 2000 mm/tahun.

·         Terdapat di daerah Kalimantan Tengah, Sumatra Utara, dan Papua.

8.            Andosol

·         Tanah yang berasal dari abu gunung api.

·         Tanah andosol terdapat di lerenglereng gunung api.

·         Jenis tanah ini merupakan jenis tanah dengan kandungan mineral yang telah mengalami perkembangan profil.

·         Solum agak tebal.

·         Warna agak cokelat kekelabuan sampai hitam.

·         Kandungan organik tinggi, tekstur geluh berdebu, struktur remah.

·         Konsistensi gembur dan bersifat licin berminyak  agak asam.

·         Kejenuhan basa tinggi dan daya absorpsi sedang, kelembapan tinggi, permeabilitas sedang, serta peka terhadap erosi.

·         Vegetasi yang tumbuh di tanah andosol adalah hutan hujan tropis, bambu, dan rumput.

9.            Tanah kapur

·         Tanah yang terbentuk dari batu kapur yang mengalami pelapukan.

·         Cepat meresap air dan dapat dilarutkan oleh hujan.

·         Tidak begitu subur.

·         Pada umumnya, tanah ini terdapat di pegunungan kapur tua.

·         Tanah kapur terdapat di daerah perbukitan kapur Sumatra Selatan, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.

·         Tanaman yang dapat hidup di daerah kapur adalah palawija, steps, savana, dan hutan jati atau hutan musim.

10.        Tanah Organosol,

·         Merupakan tanah yang terbentuk dari bahan induk organik (tanah gambut) dan hutan rawa dengan iklim basah pada curah hujan 2.500 mm/tahun.

·         Cepat meresap air dan banyak mengandung zat hara.

·         Tanah organosol banyak mengandung unsur hara dan biasanya terdapat di daerah pasang surut seperti Jawa, Pantai barat Sumatra, pantai timur Kalimantan, dan pantai barat Papua.

11.        Tanah Vulkanis (Tanah Tuff)

·         Merupakan tanah yang terbentuk dari pelapukan batuan vulkanis, lava yang telah membeku (effusif) atau dari abu letusan gunung berapi yang telah membeku (efflata).

·         Tanah ini sangat subur untuk pertanian karena merupakan tanah tuff yang berasal dari abu letusan gunung berapi

·         Pada umumnya jenis tanah ini mudah meresap air tetapi daya menahan air sangat kurang sehingga mudah tererosi.

·         Jenis tanah ini banyak terdapat di sekitar gunung berapi atau daerah lahar gunung berapi seperti di Sumatera, Jawa, Sulawesi, dan Nusa Tenggara.

·         Tanah ini digunakan untuk persawahan, tanaman palawija, tebu, tembakau, sayur-sayuran, dan perkebunan.

12.         Tanah Mediteran

·            Tanah jenis ini berasal dari batuan kapur keras (limestone).

·            Penyebaran di daerah beriklim subhumid, topografi karst dan lereng vulkan dengan ketinggian di bawah 400 m.

·            Warna tanah cokelat hingga merah.

·            Khusus tanah mediteran merah kuning di daerah topografi karst disebut ”Terra Rossa”.

13.          Tanah Laterit

·         Tanah laterit adalah tanah tidak subur yang tadinya subur dan kaya akan unsur hara, namun unsur hara tersebut hilang karena larut dibawa oleh air hujan yang tinggi.

·         Kalimantan Barat dan Lampung.

·         Warna merah, atau kekuning-kuningan.

·         Unsur hara sedikit jadi tidak subur.

·         Kaya akan logam (sebagian besar besi dan aluminium).



Page 2