You're Reading a Free Preview Show
This Paper A short summary of this paper 35 Full PDFs related to this paper Tahta Suci (Bahasa Latin: Sancta Sedes) yaitu yurisdiksi episkopal dari Paus Roma (yang umumnya dikenal sebagai Sri Paus), tahta keuskupan nomor satu dalam Gereja Katolik, dan merupakan pusat pemerintahan Gereja Katolik. Dengan demikian, dalam diplomasi, dan dalam bidang-bidang lainnya Tahta Suci berperan dan berucap atas nama semua Gereja Katolik. Tahta Suci juga diakui oleh subyek-subyek hukum internasional lainnya sebagai sebuah entitas berdaulat, dikepalai oleh Sri Paus, yang dengannya dapat dijalin hubungan-hubungan diplomatik.[1] Walaupun kerap disebut "Vatikan", Tahta Suci tidaklah sama dengan Negara Kota Vatikan, yang baru mempunyai sejak 1929, sedangkan Tahta Suci sudah mempunyai sejak masa-masa awal Agama Kristen. Secara resmi para duta besar bukan ditunjuk untuk Negara Kota Vatikan melainkan untuk "Tahta Suci", dan wakil-wakil kepausan sebagai negara-negara dan organisasi-organisasi internasional disambut sebagai perwakilan dari Tahta Suci, bukan sebagai perwakilan dari Negara Kota Vatikan. Semua tahta keuskupan itu "suci", namun istilah "Tahta Suci" (tanpa spesifikasi semakin lanjut) kebanyakan dipakai dalam hubungan-hubungan internasional, sebagai sebuah metonim, (begitu juga dalam hukum kanon Gereja Katolik)[2] sebagai menyebut Tahta Keuskupan Roma sebagai pusat pemerintahan Gereja Katolik. Situs web resmi Kantor Persemakmuran dan Luar Negeri Britania Raya menyebut Vatikan sebagai "ibu kota" Tahta Suci, walaupun kantor ini membandingkan personalitas hukum Tahta Suci dengan Mahkota dalam monarki-monarki Kristen dan menyalakan bahwa Tahta Suci dan Vatikan sebagai dua identitas internasional. Kantor ini juga membedakan selang para pegawai Tahta Suci (2.750 orang memainkan pekerjaan di dalam Kuria Romawi, dengan 333 orang lainnya memainkan pekerjaan dalam misi diplomatik di luar negeri) dan 1.909 memainkan pekerjaan sebagai negara.[3] Duta Besar Britania Raya sebagai Tahta Suci menggunakan bahasa yang semakin tepat, dengan menyebut bahwa Tahta Suci "tidak sama dengan Vatikan ... .. (Ia) yaitu pemerintah universal Gereja Katolik dan dijalankan dari Vatikan".[4] Ungkapan ini tepat sama dengan pernyataan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, dalam memberikan keterangan tentang Tahta Suci dan Vatikan: dia juga menyebut bahwa Tahta Suci "dijalankan dari Vatikan".[5] OrganisasiSri Paus menjalankan pemerintahan Gereja Katolik melewati Kuria Romawi. Kuria Romawi terdiri atas sebanyak jawatan yang menangani urusan-urusan Gereja pada tingkat tertinggi, mencakup Sekretariat Negara, sembilan Kongregasi, tiga Pengadilan Gereja, sebelas Dewan Kepausan, dan sebelas Komisi Kepausan. Sekretariat Negara, di bawah pimpinan Kardinal Sekretaris Negara, mengarahkan dan mengkoordinasi Kuria. Sekretaris Negara ketika ini, Kardinal Tarcisio Bertone, yaitu padanan Tahta Suci sebagai seorang perdana menteri. Uskup Besar Dominique Mamberti, Sekretaris Ronde Hubungan Antarnegara dari Sekretariat Negara, berperan selangku menteri luar negeri Tahta Suci. Bertone dan Mamberti ditunjuk sebagai menjabat posisinya masing-masing oleh Paus Benediktus XVI pada bulan September 2006. Vatikan Sekretariat Negara yaitu satu-satunya badan Kuria yang bertempat di dalam Kota Vatikan. Jawatan lainnya menempati sebanyak gedung di beberapa lokasi berlainan di Roma yang mempunyai hak-hak ekstrateritorial seperti kedutaan-kedutaan besar. Lembaga-lembaga Kuria yang sangat giat di selangnya Kongregasi untuk Doktrin Iman, yang mengawasi doktrin Gereja-Katolik; Kongregasi untuk Para Uskup, yang mengkoordinasi penunjukan uskup-uskup di semua dunia; Kongregasi untuk Penginjilan, yang memantau semua karya misi; dan Dewan Kepausan sebagai Keadilan dan Perdamaian, yang mengadakan komunikasi dengan isu-isu sosial dan perdamaian internasional. Tiga pengadilan menjalankan kekuasaan peradilan. Sacra Rota Romana menangani peradilan banding normal, yang paling banyak yaitu yang terkait dengan tuduhan ketidaksahan pernikahan.[6] Signatura Apostolik yaitu pengadilan banding tertinggi dan pengadilan administratif yang berfokus pada keputusan Sacra Rota Romana dan keputusan administratif kepala biara gerejawi (uskup dan kepala biara ordo keagamaan), seperti penutupan paroki atau pemberhentian seseorang dari tugas. Signatura Apostolik juga mengawal kinerja pengadilan gerejawi pada semua angkatan.[7] Lembaga Pengampunan Dosa Apostolik tidak berurusan dengan penilaian atau keputusan dari pihak luar, melainkan dengan hati nurani, memberikan pengampunan atas dosa dengan perkara menghentikan kecaman, ekskomunikasi (pengucilan) dan interdiksi (larangan keikutsertaan dalam ibadah); dispensasi, peringanan hukuman, pengesahan, pembenaran, dan berkat-berkat lainnya; lembaga ini juga memberikan indulgensi.[8] Pengawas Urusan Ekonomi Tahta Suci mengkoordinasikan keuangan semua departemen di dalam Tahta Suci dan mengawal administrasi semua kantor, tanpa memandang derajat keotonoman mereka. Yang terpenting dari semua ini yaitu Administrasi Warisan Tahta Suci. Pengawas Rumah Tangga Kepausan bertanggung jawab untuk organisasi rumah tangga, jemaat, dan upacara kepausan (terpisah dari ronde liturgi yang ketat). Tahta Suci tidak selesai apabila Paus mengundurkan diri atau mangkat. Sebagai gantinya, Tahta Suci sedang berfungsi berlandaskan ketetapan sede vacante. Selama masa interregnum, para kepala departemen (dicastery) Kuria Romawi (seperti para pengawas jemaat) segera selesai dari posisi masing-masing, satu-satunya perkecualian yaitu Lembaga Pengampunan Dosa Apostolik, yang melanjutkan peran pentingnya terkait absolusi dan dispensasi, dan Camerlengo, yang mengurusi temporalitas (hal keduniawian; seperti tanah, rumah, dan keuangan) Tahta Santo Petrus pada periode ini. Karenanya Pemerintah Tahta, dan oleh karenanya pula Gereja Katolik, diproduksi menjadi tanggungan Dewan Kardinal. Hukum Kanonik melarang Dewan Kardinal dan Camerlengo memperkenalkan sembarang perbaruan atau kebaruan di dalam pemerintah Gereja pada periode ini. Pada tahun 2001, Tahta Suci meraih pendapatan sebesar 422,098 miliar lira (atau sekira 202 juta dolar Amerika Serikat pada waktu itu), dan pemasukan bersih sebesar 17,720 miliar lira (kira-kira 8 juta dolar Amerika Serikat).[9] Status dalam hukum internasionalTahta Suci telah diakui, patut itu dalam hal praktis kenegaraan maupun dalam tulisan para sarjana hukum modern, sebagai subjek hukum publik internasional, dengan hak dan kewajiban yang analog dengan negara berdaulat. Walaupun Tahta Suci, karena berlainan dengan Vatikan, tidak memenuhi kriteria mapan dalam hukum kenegaraan internasional[10]—yakni mempunyai masyarakat permanen, wilayah yang pasti, pemerintah yang stabil, dan kapasitas sebagai mengadakan komunikasi dengan negara lain—kepemilikannya hendak personalitas hukum penuh dalam hukum internasional ditunjukkan oleh fakta bahwa Tahta Suci memelihara hubungan diplomatik dengan 178 negara, bahwa Tahta Suci merupakan negara bagian dalam beragam jenis organisasi internasional antarpemerintah, dan bahwa Tahta Suci: "dihormati oleh komunitas internasional negara-negara berdaulat dan diperlakukan sebagai subjek hukum internasional yang mempunyai kapasitas sebagai terlibat dalam hubungan diplomatik dan sebagai memasuki perjanjian-perjanjian yang mengikat dengan satu, beberapa, atau banyak negara di bawah hukum internasional yang digulirkan sebagai mendirikan dan memelihara perdamaian di dunia".[11] DiplomasiHubungan internasional dengan Tahta Suci. ██ Hubungan diplomatik ██ Hubungan lain ██ Tidak mempunyai hubungan Sejak masa waktu seratus tahun pertengahan tahta keuskupan di Roma telah diakui sebagai sebuah entitas yang berdaulat. Tahta Suci (bukan Vatikan) memelihara hubungan diplomatik resmi dengan 179 negara berdaulat,[12] dan juga dengan Uni Eropa, dan Ordo Militer Berdaulat Malta, juga mempunyai hubungan berkarakter khusus dengan Organisasi Pembebasan Palestina;[13][14] 69 dari semua misi diplomatik yang diakreditasi sebagai Tahta Suci bertempat di Roma. Tahta Suci memelihara 180 misi diplomatik permanen di beragam negara, 74 di selangnya bersifat non-residensial, sehingga sebagian besar dari 106 misi konkret ini diakreditasi sebagai dua atau semakin negara atau organisasi internasional. Perkara diplomatik Tahta Suci diatur/diarahkan oleh Sekretariat Negara (yang dikepalai oleh Kardinal Sekretaris Negara), melewati Ronde Hubungan dengan Negara. Terdapat 15 negara yang diakui secara internasional yang tidak menjalin hubungan dengan Tahta Suci.[15] Tahta Suci yaitu satu-satunya subjek hukum internasional Eropa yang mempunyai hubungan diplomatik dengan Republik Cina (Taiwan). Tahta Suci yaitu bagian beragam organisasi internasional dan kelompok-kelompok meliputi Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), Uni Telekomunikasi Internasional, Organisasi sebagai Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE), Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW), dan Komisioner Tinggi PBB sebagai Pengungsi (UNHCR). Tahta Suci juga merupakan pengamat tetap di beragam organisasi internasional, termasuk Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, Majelis Eropa, Organisasi PBB sebagai Pendidikan, Ilmu, dan Adat (UNESCO), Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), dan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO). Militer dan kepolisianLihat: Vatikan#Militer dan kepolisianHubungan dengan Vatikan dan teritorial lainWalaupun Tahta Suci terasosiasi tidak jauh dengan Vatika, teritorial merdeka yang meliputi Tahta Suci yaitu berdaulat, kedua-dua entitas ini saling terpisah dan berlainan. Setelah Italia mengambil alih negara-negara kepausan pada tahun 1870, Tahta Suci tidak mempunyai kedaulatan teritorial. Walaupun terdapat beberapa ketaksepahaman di selang para berbakat hukum, tentang apakah Tahta Suci dapat terus berperan sebagai personalitas yang merdeka dalam urusan internasional, faktanya Tahta Suci tetap menjalankan haknya sebagai mengirim dan menerima perwakilan diplomatik, memelihara hubungan dengan negara daya utama Rusia, Prussia, dan Austria-Hungaria. Di mana, sesuai dengan keputusan Kongres Wina tahun 1815, Nuncio Apostolik bukan hanya bagian Korps Diplomatik melainkan dekannya, ketetapan ini tetap diterima oleh para duta besar lainnya. Berkenaan dengan 59 tahun Tahta Suci tidak mempunyai kedaulatan teritorial, banyak negara yang mengadakan komunikasi diplomatik dengannya, yang sebelumnya menjadi kurang 16 negara, sebenarnya semakin sebanyak 29 negara.[16] Negara Vatikan didirikan berlandaskan Akad Lateran pada tahun 1929 "untuk memastikan kemerdekaan Tahta Suci yang mutlak dan kasat mata" dan "untuk menjaminnya sebagai negara berdaulat yang taktersengketakan dalam urusan internasional" (kutipan dari Akad Lateran). Uskup Besar Jean-Louis Tauran, mantan Sekretaris Tahta Suci sebagai Hubungan dengan Negara Lain, berucap bahwa Vatikan yaitu "negara mungil penyokong yang menjamin kebebasan rohani Paus dengan teritorial minimum".[17] Tahta Suci, bukan Vatikan, memelihara hubungan diplomatik dengan negara lain.[18] Kedutaan asing diperuntukan untuk Tahta Suci, bukan Vatikan, dan yaitu Tahta Suci yang membuat akad dan konkordat dengan entitas berdaulat lainnya. Bila dirasa perlu, Tahta Suci hendak ikut serta dalam suatu akad atas nama Vatikan. Di bawah pasal-pasal Akad Lateran, Tahta Suci mempunyai otoritas ekstrateritorial pada 23 situs di Roma dan lima situs Italia di luar Roma, termasuk Istana Kepausan di Castel Gandolfo. Otoritas yang sama berlandaskan hukum internasional juga dipelihara terhadap Nuncio Apostolik Tahta Suci yang mempunyai di luar negeri. "Tahta Suci" dan "Tahta Apostolik"Tiap-tiap tahta keuskupan dipandang suci. Dalam bahasa Yunani, kata sifat "suci" atau "sakral" (ἱερά) yang berjalan untuk tiap-tiap tahta itu merupakan hal yang biasa. Di Barat, kata sifat tidaklah lazim diikutkan, tetapi dia membentuk ronde gelar resmi dua tahta: seperti halnya Roma, Keuskupan Mainz (bekas Keuskupan Besar Mainz), yang juga merupakan pangkat pemilih dan primat, menyandang gelar "Tahta Suci Mainz" (bahasa Latin: Sancta Sedes Moguntina). Istilah see (tahta) berasal dari kata Latin "sedes", yang berfaedah "kedudukan", yang merujuk pada tahta Keuskupan (katedra). Istilah "tahta apostolik" dapat merujuk pada sembarang tahta yang didirikan oleh salah seorang rasul, kecuali bila ditemani kata sandang pasti, dia dipakai dalam Gereja Katolik sebagai secara spesifik merujuk pada tahta Uskup Roma, di mana tahta Gereja tersebut memerankan sebagai pengganti Simon Petrus, pemimpin para rasul. Referensi
Pustaka lanjutanBuku
Pranala luar
edunitas.com Page 2Tahta Suci (Bahasa Latin: Sancta Sedes) yaitu yurisdiksi episkopal dari Paus Roma (yang umumnya dikenal sebagai Sri Paus), tahta keuskupan nomor satu dalam Gereja Katolik, dan adalah pusat pemerintahan Gereja Katolik. Dengan demikian, dalam diplomasi, dan dalam bidang-bidang lainnya Tahta Suci berperan dan berucap atas nama semua Gereja Katolik. Tahta Suci juga diakui oleh subyek-subyek hukum internasional lainnya sebagai suatu entitas berdaulat, dikepalai oleh Sri Paus, yang dengannya mampu dijalin hubungan-hubungan diplomatik.[1] Walaupun kerap disebut "Vatikan", Tahta Suci tidaklah sama dengan Negara Kota Vatikan, yang baru mempunyai sejak 1929, sedangkan Tahta Suci sudah mempunyai sejak masa-masa awal Agama Kristen. Secara resmi para duta besar bukan ditunjuk untuk Negara Kota Vatikan melainkan untuk "Tahta Suci", dan wakil-wakil kepausan sebagai negara-negara dan organisasi-organisasi internasional disambut sebagai perwakilan dari Tahta Suci, bukan sebagai perwakilan dari Negara Kota Vatikan. Semua tahta keuskupan itu "suci", namun istilah "Tahta Suci" (tanpa spesifikasi semakin lanjut) kebanyakan dipakai dalam hubungan-hubungan internasional, sebagai suatu metonim, (begitu juga dalam hukum kanon Gereja Katolik)[2] sebagai menyebut Tahta Keuskupan Roma sebagai pusat pemerintahan Gereja Katolik. Situs web resmi Kantor Persemakmuran dan Luar Negeri Britania Raya menyebut Vatikan sebagai "ibu kota" Tahta Suci, walaupun kantor ini membandingkan personalitas hukum Tahta Suci dengan Mahkota dalam monarki-monarki Kristen dan menyalakan bahwa Tahta Suci dan Vatikan sebagai dua identitas internasional. Kantor ini juga membedakan selang para pegawai Tahta Suci (2.750 orang memainkan pekerjaan di dalam Kuria Romawi, dengan 333 orang lainnya memainkan pekerjaan dalam misi diplomatik di luar negeri) dan 1.909 memainkan pekerjaan sebagai negara.[3] Duta Besar Britania Raya sebagai Tahta Suci memakai bahasa yang semakin tepat, dengan menyebut bahwa Tahta Suci "tidak sama dengan Vatikan ... .. (Ia) yaitu pemerintah universal Gereja Katolik dan dijalankan dari Vatikan".[4] Ungkapan ini tepat sama dengan pernyataan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, dalam memberikan keterangan tentang Tahta Suci dan Vatikan: dia juga menyebut bahwa Tahta Suci "dijalankan dari Vatikan".[5] OrganisasiSri Paus menjalankan pemerintahan Gereja Katolik melewati Kuria Romawi. Kuria Romawi terdiri atas sebanyak jawatan yang menangani urusan-urusan Gereja pada tingkat tertinggi, mencakup Sekretariat Negara, sembilan Kongregasi, tiga Pengadilan Gereja, sebelas Dewan Kepausan, dan sebelas Komisi Kepausan. Sekretariat Negara, di bawah pimpinan Kardinal Sekretaris Negara, mengarahkan dan mengkoordinasi Kuria. Sekretaris Negara ketika ini, Kardinal Tarcisio Bertone, yaitu padanan Tahta Suci sebagai seorang perdana menteri. Uskup Besar Dominique Mamberti, Sekretaris Ronde Hubungan Antarnegara dari Sekretariat Negara, berperan selangku menteri luar negeri Tahta Suci. Bertone dan Mamberti ditunjuk sebagai menjabat posisinya masing-masing oleh Paus Benediktus XVI pada bulan September 2006. Vatikan Sekretariat Negara yaitu satu-satunya badan Kuria yang bertempat di dalam Kota Vatikan. Jawatan lainnya menempati sebanyak gedung di beberapa lokasi berlainan di Roma yang mempunyai hak-hak ekstrateritorial seperti kedutaan-kedutaan besar. Lembaga-lembaga Kuria yang sangat giat di selangnya Kongregasi untuk Doktrin Iman, yang mengawasi doktrin Gereja-Katolik; Kongregasi untuk Para Uskup, yang mengkoordinasi penunjukan uskup-uskup di semua dunia; Kongregasi untuk Penginjilan, yang memantau semua karya misi; dan Dewan Kepausan sebagai Keadilan dan Perdamaian, yang mengadakan komunikasi dengan isu-isu sosial dan perdamaian internasional. Tiga pengadilan menjalankan kekuasaan peradilan. Sacra Rota Romana menangani peradilan banding normal, yang paling banyak yaitu yang terkait dengan tuduhan ketidaksahan pernikahan.[6] Signatura Apostolik yaitu pengadilan banding tertinggi dan pengadilan administratif yang berfokus pada keputusan Sacra Rota Romana dan keputusan administratif kepala biara gerejawi (uskup dan kepala biara ordo keagamaan), seperti penutupan paroki atau pemberhentian seseorang dari tugas. Signatura Apostolik juga mengawal kinerja pengadilan gerejawi pada semua angkatan.[7] Lembaga Pengampunan Dosa Apostolik tidak berurusan dengan penilaian atau keputusan dari pihak luar, melainkan dengan hati nurani, memberikan pengampunan atas dosa dengan perkara menghentikan kecaman, ekskomunikasi (pengucilan) dan interdiksi (larangan keikutsertaan dalam ibadah); dispensasi, peringanan hukuman, pengesahan, pembenaran, dan berkat-berkat lainnya; lembaga ini juga memberikan indulgensi.[8] Pengawas Urusan Ekonomi Tahta Suci mengkoordinasikan keuangan semua departemen di dalam Tahta Suci dan mengawal administrasi semua kantor, tanpa memandang derajat keotonoman mereka. Yang terpenting dari semua ini yaitu Administrasi Warisan Tahta Suci. Pengawas Rumah Tangga Kepausan bertanggung jawab untuk organisasi rumah tangga, jemaat, dan upacara kepausan (terpisah dari ronde liturgi yang ketat). Tahta Suci tidak selesai apabila Paus mengundurkan diri atau mangkat. Sebagai gantinya, Tahta Suci sedang berfungsi berlandaskan ketetapan sede vacante. Selama masa interregnum, para kepala departemen (dicastery) Kuria Romawi (seperti para pengawas jemaat) segera selesai dari posisi masing-masing, satu-satunya perkecualian yaitu Lembaga Pengampunan Dosa Apostolik, yang melanjutkan peran pentingnya terkait absolusi dan dispensasi, dan Camerlengo, yang mengurusi temporalitas (hal keduniawian; seperti tanah, rumah, dan keuangan) Tahta Santo Petrus pada periode ini. Karenanya Pemerintah Tahta, dan oleh karenanya pula Gereja Katolik, diproduksi menjadi tanggungan Dewan Kardinal. Hukum Kanonik melarang Dewan Kardinal dan Camerlengo memperkenalkan sembarang perbaruan atau kebaruan di dalam pemerintah Gereja pada periode ini. Pada tahun 2001, Tahta Suci meraih pendapatan sebesar 422,098 miliar lira (atau sekira 202 juta dolar Amerika Serikat pada waktu itu), dan pemasukan bersih sebesar 17,720 miliar lira (kira-kira 8 juta dolar Amerika Serikat).[9] Status dalam hukum internasionalTahta Suci telah diakui, patut itu dalam hal praktis kenegaraan maupun dalam tulisan para sarjana hukum modern, sebagai subjek hukum publik internasional, dengan hak dan kewajiban yang analog dengan negara berdaulat. Walaupun Tahta Suci, karena berlainan dengan Vatikan, tidak memenuhi kriteria mapan dalam hukum kenegaraan internasional[10]—yakni mempunyai masyarakat permanen, wilayah yang pasti, pemerintah yang stabil, dan kapasitas sebagai mengadakan komunikasi dengan negara lain—kepemilikannya hendak personalitas hukum penuh dalam hukum internasional ditunjukkan oleh fakta bahwa Tahta Suci memelihara hubungan diplomatik dengan 178 negara, bahwa Tahta Suci adalah negara bagian dalam beragam jenis organisasi internasional antarpemerintah, dan bahwa Tahta Suci: "dihormati oleh komunitas internasional negara-negara berdaulat dan diperlakukan sebagai subjek hukum internasional yang mempunyai kapasitas sebagai terlibat dalam hubungan diplomatik dan sebagai memasuki perjanjian-perjanjian yang mengikat dengan satu, beberapa, atau banyak negara di bawah hukum internasional yang digulirkan sebagai mendirikan dan memelihara perdamaian di dunia".[11] DiplomasiHubungan internasional dengan Tahta Suci. ██ Hubungan diplomatik ██ Hubungan lain ██ Tidak mempunyai hubungan Sejak masa waktu seratus tahun pertengahan tahta keuskupan di Roma telah diakui sebagai suatu entitas yang berdaulat. Tahta Suci (bukan Vatikan) memelihara hubungan diplomatik resmi dengan 179 negara berdaulat,[12] dan juga dengan Uni Eropa, dan Ordo Militer Berdaulat Malta, juga mempunyai hubungan berkarakter khusus dengan Organisasi Pembebasan Palestina;[13][14] 69 dari semua misi diplomatik yang diakreditasi sebagai Tahta Suci bertempat di Roma. Tahta Suci memelihara 180 misi diplomatik permanen di beragam negara, 74 di selangnya bersifat non-residensial, sehingga beberapa besar dari 106 misi konkret ini diakreditasi sebagai dua atau semakin negara atau organisasi internasional. Perkara diplomatik Tahta Suci diatur/diarahkan oleh Sekretariat Negara (yang dikepalai oleh Kardinal Sekretaris Negara), melewati Ronde Hubungan dengan Negara. Terdapat 15 negara yang diakui secara internasional yang tidak menjalin hubungan dengan Tahta Suci.[15] Tahta Suci yaitu satu-satunya subjek hukum internasional Eropa yang mempunyai hubungan diplomatik dengan Republik Cina (Taiwan). Tahta Suci yaitu bagian beragam organisasi internasional dan kelompok-kelompok meliputi Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), Uni Telekomunikasi Internasional, Organisasi sebagai Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE), Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW), dan Komisioner Tinggi PBB sebagai Pengungsi (UNHCR). Tahta Suci juga adalah pengamat tetap di beragam organisasi internasional, termasuk Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, Majelis Eropa, Organisasi PBB sebagai Pendidikan, Ilmu, dan Adat (UNESCO), Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), dan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO). Militer dan kepolisianLihat: Vatikan#Militer dan kepolisianHubungan dengan Vatikan dan teritorial lainWalaupun Tahta Suci terasosiasi tidak jauh dengan Vatika, teritorial merdeka yang meliputi Tahta Suci yaitu berdaulat, kedua-dua entitas ini saling terpisah dan berlainan. Setelah Italia mengambil alih negara-negara kepausan pada tahun 1870, Tahta Suci tidak mempunyai kedaulatan teritorial. Walaupun terdapat beberapa ketaksepahaman di selang para berbakat hukum, tentang apakah Tahta Suci mampu terus berperan sebagai personalitas yang merdeka dalam urusan internasional, faktanya Tahta Suci tetap menjalankan haknya sebagai mengirim dan menerima perwakilan diplomatik, memelihara hubungan dengan negara daya utama Rusia, Prussia, dan Austria-Hungaria. Di mana, berlandaskan dengan keputusan Kongres Wina tahun 1815, Nuncio Apostolik bukan hanya bagian Korps Diplomatik melainkan dekannya, ketetapan ini tetap diterima oleh para duta besar lainnya. Berkenaan dengan 59 tahun Tahta Suci tidak mempunyai kedaulatan teritorial, banyak negara yang mengadakan komunikasi diplomatik dengannya, yang sebelumnya menjadi kurang 16 negara, sebenarnya semakin sebanyak 29 negara.[16] Negara Vatikan didirikan berlandaskan Akad Lateran pada tahun 1929 "untuk memastikan kemerdekaan Tahta Suci yang mutlak dan kasat mata" dan "untuk menjaminnya sebagai negara berdaulat yang taktersengketakan dalam urusan internasional" (kutipan dari Akad Lateran). Uskup Besar Jean-Louis Tauran, mantan Sekretaris Tahta Suci sebagai Hubungan dengan Negara Lain, berucap bahwa Vatikan yaitu "negara mungil penyokong yang menjamin kebebasan rohani Paus dengan teritorial minimum".[17] Tahta Suci, bukan Vatikan, memelihara hubungan diplomatik dengan negara lain.[18] Kedutaan asing diperuntukan untuk Tahta Suci, bukan Vatikan, dan yaitu Tahta Suci yang membuat akad dan konkordat dengan entitas berdaulat lainnya. Bila dirasa perlu, Tahta Suci hendak ikut serta dalam suatu akad atas nama Vatikan. Di bawah pasal-pasal Akad Lateran, Tahta Suci mempunyai otoritas ekstrateritorial pada 23 situs di Roma dan lima situs Italia di luar Roma, termasuk Istana Kepausan di Castel Gandolfo. Otoritas yang sama berlandaskan hukum internasional juga dipelihara terhadap Nuncio Apostolik Tahta Suci yang mempunyai di luar negeri. "Tahta Suci" dan "Tahta Apostolik"Tiap-tiap tahta keuskupan dipandang suci. Dalam bahasa Yunani, kata sifat "suci" atau "sakral" (ἱερά) yang berjalan untuk tiap-tiap tahta itu adalah hal yang biasa. Di Barat, kata sifat tidaklah lazim diikutkan, tetapi dia membentuk ronde gelar resmi dua tahta: seperti halnya Roma, Keuskupan Mainz (bekas Keuskupan Besar Mainz), yang juga adalah pangkat pemilih dan primat, menyandang gelar "Tahta Suci Mainz" (bahasa Latin: Sancta Sedes Moguntina). Istilah see (tahta) berasal dari kata Latin "sedes", yang berfaedah "kedudukan", yang merujuk pada tahta Keuskupan (katedra). Istilah "tahta apostolik" mampu merujuk pada sembarang tahta yang didirikan oleh salah seorang rasul, kecuali bila ditemani kata sandang pasti, dia dipakai dalam Gereja Katolik sebagai secara spesifik merujuk pada tahta Uskup Roma, di mana tahta Gereja tersebut memerankan sebagai pengganti Simon Petrus, pemimpin para rasul. Referensi
Pustaka lanjutanBuku
Pranala luar
edunitas.com Page 3Tahta Suci (Bahasa Latin: Sancta Sedes) yaitu yurisdiksi episkopal dari Paus Roma (yang umumnya dikenal sebagai Sri Paus), tahta keuskupan nomor satu dalam Gereja Katolik, dan adalah pusat pemerintahan Gereja Katolik. Dengan demikian, dalam diplomasi, dan dalam bidang-bidang lainnya Tahta Suci berperan dan berucap atas nama semua Gereja Katolik. Tahta Suci juga diakui oleh subyek-subyek hukum internasional lainnya sebagai suatu entitas berdaulat, dikepalai oleh Sri Paus, yang dengannya mampu dijalin hubungan-hubungan diplomatik.[1] Walaupun kerap disebut "Vatikan", Tahta Suci tidaklah sama dengan Negara Kota Vatikan, yang baru mempunyai sejak 1929, sedangkan Tahta Suci sudah mempunyai sejak masa-masa awal Agama Kristen. Secara resmi para duta besar bukan ditunjuk untuk Negara Kota Vatikan melainkan untuk "Tahta Suci", dan wakil-wakil kepausan sebagai negara-negara dan organisasi-organisasi internasional disambut sebagai perwakilan dari Tahta Suci, bukan sebagai perwakilan dari Negara Kota Vatikan. Semua tahta keuskupan itu "suci", namun istilah "Tahta Suci" (tanpa spesifikasi semakin lanjut) kebanyakan dipakai dalam hubungan-hubungan internasional, sebagai suatu metonim, (begitu juga dalam hukum kanon Gereja Katolik)[2] sebagai menyebut Tahta Keuskupan Roma sebagai pusat pemerintahan Gereja Katolik. Situs web resmi Kantor Persemakmuran dan Luar Negeri Britania Raya menyebut Vatikan sebagai "ibu kota" Tahta Suci, walaupun kantor ini membandingkan personalitas hukum Tahta Suci dengan Mahkota dalam monarki-monarki Kristen dan menyalakan bahwa Tahta Suci dan Vatikan sebagai dua identitas internasional. Kantor ini juga membedakan selang para pegawai Tahta Suci (2.750 orang memainkan pekerjaan di dalam Kuria Romawi, dengan 333 orang lainnya memainkan pekerjaan dalam misi diplomatik di luar negeri) dan 1.909 memainkan pekerjaan sebagai negara.[3] Duta Besar Britania Raya sebagai Tahta Suci memakai bahasa yang semakin tepat, dengan menyebut bahwa Tahta Suci "tidak sama dengan Vatikan ... .. (Ia) yaitu pemerintah universal Gereja Katolik dan dijalankan dari Vatikan".[4] Ungkapan ini tepat sama dengan pernyataan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, dalam memberikan keterangan tentang Tahta Suci dan Vatikan: dia juga menyebut bahwa Tahta Suci "dijalankan dari Vatikan".[5] OrganisasiSri Paus menjalankan pemerintahan Gereja Katolik melewati Kuria Romawi. Kuria Romawi terdiri atas sebanyak jawatan yang menangani urusan-urusan Gereja pada tingkat tertinggi, mencakup Sekretariat Negara, sembilan Kongregasi, tiga Pengadilan Gereja, sebelas Dewan Kepausan, dan sebelas Komisi Kepausan. Sekretariat Negara, di bawah pimpinan Kardinal Sekretaris Negara, mengarahkan dan mengkoordinasi Kuria. Sekretaris Negara ketika ini, Kardinal Tarcisio Bertone, yaitu padanan Tahta Suci sebagai seorang perdana menteri. Uskup Besar Dominique Mamberti, Sekretaris Ronde Hubungan Antarnegara dari Sekretariat Negara, berperan selangku menteri luar negeri Tahta Suci. Bertone dan Mamberti ditunjuk sebagai menjabat posisinya masing-masing oleh Paus Benediktus XVI pada bulan September 2006. Vatikan Sekretariat Negara yaitu satu-satunya badan Kuria yang bertempat di dalam Kota Vatikan. Jawatan lainnya menempati sebanyak gedung di beberapa lokasi berlainan di Roma yang mempunyai hak-hak ekstrateritorial seperti kedutaan-kedutaan besar. Lembaga-lembaga Kuria yang sangat giat di selangnya Kongregasi untuk Doktrin Iman, yang mengawasi doktrin Gereja-Katolik; Kongregasi untuk Para Uskup, yang mengkoordinasi penunjukan uskup-uskup di semua dunia; Kongregasi untuk Penginjilan, yang memantau semua karya misi; dan Dewan Kepausan sebagai Keadilan dan Perdamaian, yang mengadakan komunikasi dengan isu-isu sosial dan perdamaian internasional. Tiga pengadilan menjalankan kekuasaan peradilan. Sacra Rota Romana menangani peradilan banding normal, yang paling banyak yaitu yang terkait dengan tuduhan ketidaksahan pernikahan.[6] Signatura Apostolik yaitu pengadilan banding tertinggi dan pengadilan administratif yang berfokus pada keputusan Sacra Rota Romana dan keputusan administratif kepala biara gerejawi (uskup dan kepala biara ordo keagamaan), seperti penutupan paroki atau pemberhentian seseorang dari tugas. Signatura Apostolik juga mengawal kinerja pengadilan gerejawi pada semua angkatan.[7] Lembaga Pengampunan Dosa Apostolik tidak berurusan dengan penilaian atau keputusan dari pihak luar, melainkan dengan hati nurani, memberikan pengampunan atas dosa dengan perkara menghentikan kecaman, ekskomunikasi (pengucilan) dan interdiksi (larangan keikutsertaan dalam ibadah); dispensasi, peringanan hukuman, pengesahan, pembenaran, dan berkat-berkat lainnya; lembaga ini juga memberikan indulgensi.[8] Pengawas Urusan Ekonomi Tahta Suci mengkoordinasikan keuangan semua departemen di dalam Tahta Suci dan mengawal administrasi semua kantor, tanpa memandang derajat keotonoman mereka. Yang terpenting dari semua ini yaitu Administrasi Warisan Tahta Suci. Pengawas Rumah Tangga Kepausan bertanggung jawab untuk organisasi rumah tangga, jemaat, dan upacara kepausan (terpisah dari ronde liturgi yang ketat). Tahta Suci tidak selesai apabila Paus mengundurkan diri atau mangkat. Sebagai gantinya, Tahta Suci sedang berfungsi berlandaskan ketetapan sede vacante. Selama masa interregnum, para kepala departemen (dicastery) Kuria Romawi (seperti para pengawas jemaat) segera selesai dari posisi masing-masing, satu-satunya perkecualian yaitu Lembaga Pengampunan Dosa Apostolik, yang melanjutkan peran pentingnya terkait absolusi dan dispensasi, dan Camerlengo, yang mengurusi temporalitas (hal keduniawian; seperti tanah, rumah, dan keuangan) Tahta Santo Petrus pada periode ini. Karenanya Pemerintah Tahta, dan oleh karenanya pula Gereja Katolik, diproduksi menjadi tanggungan Dewan Kardinal. Hukum Kanonik melarang Dewan Kardinal dan Camerlengo memperkenalkan sembarang perbaruan atau kebaruan di dalam pemerintah Gereja pada periode ini. Pada tahun 2001, Tahta Suci meraih pendapatan sebesar 422,098 miliar lira (atau sekira 202 juta dolar Amerika Serikat pada waktu itu), dan pemasukan bersih sebesar 17,720 miliar lira (kira-kira 8 juta dolar Amerika Serikat).[9] Status dalam hukum internasionalTahta Suci telah diakui, patut itu dalam hal praktis kenegaraan maupun dalam tulisan para sarjana hukum modern, sebagai subjek hukum publik internasional, dengan hak dan kewajiban yang analog dengan negara berdaulat. Walaupun Tahta Suci, karena berlainan dengan Vatikan, tidak memenuhi kriteria mapan dalam hukum kenegaraan internasional[10]—yakni mempunyai masyarakat permanen, wilayah yang pasti, pemerintah yang stabil, dan kapasitas sebagai mengadakan komunikasi dengan negara lain—kepemilikannya hendak personalitas hukum penuh dalam hukum internasional ditunjukkan oleh fakta bahwa Tahta Suci memelihara hubungan diplomatik dengan 178 negara, bahwa Tahta Suci adalah negara bagian dalam beragam jenis organisasi internasional antarpemerintah, dan bahwa Tahta Suci: "dihormati oleh komunitas internasional negara-negara berdaulat dan diperlakukan sebagai subjek hukum internasional yang mempunyai kapasitas sebagai terlibat dalam hubungan diplomatik dan sebagai memasuki perjanjian-perjanjian yang mengikat dengan satu, beberapa, atau banyak negara di bawah hukum internasional yang digulirkan sebagai mendirikan dan memelihara perdamaian di dunia".[11] DiplomasiHubungan internasional dengan Tahta Suci. ██ Hubungan diplomatik ██ Hubungan lain ██ Tidak mempunyai hubungan Sejak masa waktu seratus tahun pertengahan tahta keuskupan di Roma telah diakui sebagai suatu entitas yang berdaulat. Tahta Suci (bukan Vatikan) memelihara hubungan diplomatik resmi dengan 179 negara berdaulat,[12] dan juga dengan Uni Eropa, dan Ordo Militer Berdaulat Malta, juga mempunyai hubungan berkarakter khusus dengan Organisasi Pembebasan Palestina;[13][14] 69 dari semua misi diplomatik yang diakreditasi sebagai Tahta Suci bertempat di Roma. Tahta Suci memelihara 180 misi diplomatik permanen di beragam negara, 74 di selangnya bersifat non-residensial, sehingga beberapa besar dari 106 misi konkret ini diakreditasi sebagai dua atau semakin negara atau organisasi internasional. Perkara diplomatik Tahta Suci diatur/diarahkan oleh Sekretariat Negara (yang dikepalai oleh Kardinal Sekretaris Negara), melewati Ronde Hubungan dengan Negara. Terdapat 15 negara yang diakui secara internasional yang tidak menjalin hubungan dengan Tahta Suci.[15] Tahta Suci yaitu satu-satunya subjek hukum internasional Eropa yang mempunyai hubungan diplomatik dengan Republik Cina (Taiwan). Tahta Suci yaitu bagian beragam organisasi internasional dan kelompok-kelompok meliputi Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), Uni Telekomunikasi Internasional, Organisasi sebagai Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE), Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW), dan Komisioner Tinggi PBB sebagai Pengungsi (UNHCR). Tahta Suci juga adalah pengamat tetap di beragam organisasi internasional, termasuk Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, Majelis Eropa, Organisasi PBB sebagai Pendidikan, Ilmu, dan Adat (UNESCO), Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), dan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO). Militer dan kepolisianLihat: Vatikan#Militer dan kepolisianHubungan dengan Vatikan dan teritorial lainWalaupun Tahta Suci terasosiasi tidak jauh dengan Vatika, teritorial merdeka yang meliputi Tahta Suci yaitu berdaulat, kedua-dua entitas ini saling terpisah dan berlainan. Setelah Italia mengambil alih negara-negara kepausan pada tahun 1870, Tahta Suci tidak mempunyai kedaulatan teritorial. Walaupun terdapat beberapa ketaksepahaman di selang para berbakat hukum, tentang apakah Tahta Suci mampu terus berperan sebagai personalitas yang merdeka dalam urusan internasional, faktanya Tahta Suci tetap menjalankan haknya sebagai mengirim dan menerima perwakilan diplomatik, memelihara hubungan dengan negara daya utama Rusia, Prussia, dan Austria-Hungaria. Di mana, berlandaskan dengan keputusan Kongres Wina tahun 1815, Nuncio Apostolik bukan hanya bagian Korps Diplomatik melainkan dekannya, ketetapan ini tetap diterima oleh para duta besar lainnya. Berkenaan dengan 59 tahun Tahta Suci tidak mempunyai kedaulatan teritorial, banyak negara yang mengadakan komunikasi diplomatik dengannya, yang sebelumnya menjadi kurang 16 negara, sebenarnya semakin sebanyak 29 negara.[16] Negara Vatikan didirikan berlandaskan Akad Lateran pada tahun 1929 "untuk memastikan kemerdekaan Tahta Suci yang mutlak dan kasat mata" dan "untuk menjaminnya sebagai negara berdaulat yang taktersengketakan dalam urusan internasional" (kutipan dari Akad Lateran). Uskup Besar Jean-Louis Tauran, mantan Sekretaris Tahta Suci sebagai Hubungan dengan Negara Lain, berucap bahwa Vatikan yaitu "negara mungil penyokong yang menjamin kebebasan rohani Paus dengan teritorial minimum".[17] Tahta Suci, bukan Vatikan, memelihara hubungan diplomatik dengan negara lain.[18] Kedutaan asing diperuntukan untuk Tahta Suci, bukan Vatikan, dan yaitu Tahta Suci yang membuat akad dan konkordat dengan entitas berdaulat lainnya. Bila dirasa perlu, Tahta Suci hendak ikut serta dalam suatu akad atas nama Vatikan. Di bawah pasal-pasal Akad Lateran, Tahta Suci mempunyai otoritas ekstrateritorial pada 23 situs di Roma dan lima situs Italia di luar Roma, termasuk Istana Kepausan di Castel Gandolfo. Otoritas yang sama berlandaskan hukum internasional juga dipelihara terhadap Nuncio Apostolik Tahta Suci yang mempunyai di luar negeri. "Tahta Suci" dan "Tahta Apostolik"Tiap-tiap tahta keuskupan dipandang suci. Dalam bahasa Yunani, kata sifat "suci" atau "sakral" (ἱερά) yang berjalan untuk tiap-tiap tahta itu adalah hal yang biasa. Di Barat, kata sifat tidaklah lazim diikutkan, tetapi dia membentuk ronde gelar resmi dua tahta: seperti halnya Roma, Keuskupan Mainz (bekas Keuskupan Besar Mainz), yang juga adalah pangkat pemilih dan primat, menyandang gelar "Tahta Suci Mainz" (bahasa Latin: Sancta Sedes Moguntina). Istilah see (tahta) berasal dari kata Latin "sedes", yang berfaedah "kedudukan", yang merujuk pada tahta Keuskupan (katedra). Istilah "tahta apostolik" mampu merujuk pada sembarang tahta yang didirikan oleh salah seorang rasul, kecuali bila ditemani kata sandang pasti, dia dipakai dalam Gereja Katolik sebagai secara spesifik merujuk pada tahta Uskup Roma, di mana tahta Gereja tersebut memerankan sebagai pengganti Simon Petrus, pemimpin para rasul. Referensi
Pustaka lanjutanBuku
Pranala luar
edunitas.com Page 4Tahta Suci (Bahasa Latin: Sancta Sedes) yaitu yurisdiksi episkopal dari Paus Roma (yang umumnya dikenal sebagai Sri Paus), tahta keuskupan nomor satu dalam Gereja Katolik, dan merupakan pusat pemerintahan Gereja Katolik. Dengan demikian, dalam diplomasi, dan dalam bidang-bidang lainnya Tahta Suci berperan dan berucap atas nama semua Gereja Katolik. Tahta Suci juga diakui oleh subyek-subyek hukum internasional lainnya sebagai sebuah entitas berdaulat, dikepalai oleh Sri Paus, yang dengannya dapat dijalin hubungan-hubungan diplomatik.[1] Walaupun kerap disebut "Vatikan", Tahta Suci tidaklah sama dengan Negara Kota Vatikan, yang baru mempunyai sejak 1929, sedangkan Tahta Suci sudah mempunyai sejak masa-masa awal Agama Kristen. Secara resmi para duta besar bukan ditunjuk untuk Negara Kota Vatikan melainkan untuk "Tahta Suci", dan wakil-wakil kepausan sebagai negara-negara dan organisasi-organisasi internasional disambut sebagai perwakilan dari Tahta Suci, bukan sebagai perwakilan dari Negara Kota Vatikan. Semua tahta keuskupan itu "suci", namun istilah "Tahta Suci" (tanpa spesifikasi semakin lanjut) kebanyakan dipakai dalam hubungan-hubungan internasional, sebagai sebuah metonim, (begitu juga dalam hukum kanon Gereja Katolik)[2] sebagai menyebut Tahta Keuskupan Roma sebagai pusat pemerintahan Gereja Katolik. Situs web resmi Kantor Persemakmuran dan Luar Negeri Britania Raya menyebut Vatikan sebagai "ibu kota" Tahta Suci, walaupun kantor ini membandingkan personalitas hukum Tahta Suci dengan Mahkota dalam monarki-monarki Kristen dan menyalakan bahwa Tahta Suci dan Vatikan sebagai dua identitas internasional. Kantor ini juga membedakan selang para pegawai Tahta Suci (2.750 orang memainkan pekerjaan di dalam Kuria Romawi, dengan 333 orang lainnya memainkan pekerjaan dalam misi diplomatik di luar negeri) dan 1.909 memainkan pekerjaan sebagai negara.[3] Duta Besar Britania Raya sebagai Tahta Suci menggunakan bahasa yang semakin tepat, dengan menyebut bahwa Tahta Suci "tidak sama dengan Vatikan ... .. (Ia) yaitu pemerintah universal Gereja Katolik dan dijalankan dari Vatikan".[4] Ungkapan ini tepat sama dengan pernyataan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, dalam memberikan keterangan tentang Tahta Suci dan Vatikan: dia juga menyebut bahwa Tahta Suci "dijalankan dari Vatikan".[5] OrganisasiSri Paus menjalankan pemerintahan Gereja Katolik melewati Kuria Romawi. Kuria Romawi terdiri atas sebanyak jawatan yang menangani urusan-urusan Gereja pada tingkat tertinggi, mencakup Sekretariat Negara, sembilan Kongregasi, tiga Pengadilan Gereja, sebelas Dewan Kepausan, dan sebelas Komisi Kepausan. Sekretariat Negara, di bawah pimpinan Kardinal Sekretaris Negara, mengarahkan dan mengkoordinasi Kuria. Sekretaris Negara ketika ini, Kardinal Tarcisio Bertone, yaitu padanan Tahta Suci sebagai seorang perdana menteri. Uskup Besar Dominique Mamberti, Sekretaris Ronde Hubungan Antarnegara dari Sekretariat Negara, berperan selangku menteri luar negeri Tahta Suci. Bertone dan Mamberti ditunjuk sebagai menjabat posisinya masing-masing oleh Paus Benediktus XVI pada bulan September 2006. Vatikan Sekretariat Negara yaitu satu-satunya badan Kuria yang bertempat di dalam Kota Vatikan. Jawatan lainnya menempati sebanyak gedung di beberapa lokasi berlainan di Roma yang mempunyai hak-hak ekstrateritorial seperti kedutaan-kedutaan besar. Lembaga-lembaga Kuria yang sangat giat di selangnya Kongregasi untuk Doktrin Iman, yang mengawasi doktrin Gereja-Katolik; Kongregasi untuk Para Uskup, yang mengkoordinasi penunjukan uskup-uskup di semua dunia; Kongregasi untuk Penginjilan, yang memantau semua karya misi; dan Dewan Kepausan sebagai Keadilan dan Perdamaian, yang mengadakan komunikasi dengan isu-isu sosial dan perdamaian internasional. Tiga pengadilan menjalankan kekuasaan peradilan. Sacra Rota Romana menangani peradilan banding normal, yang paling banyak yaitu yang terkait dengan tuduhan ketidaksahan pernikahan.[6] Signatura Apostolik yaitu pengadilan banding tertinggi dan pengadilan administratif yang berfokus pada keputusan Sacra Rota Romana dan keputusan administratif kepala biara gerejawi (uskup dan kepala biara ordo keagamaan), seperti penutupan paroki atau pemberhentian seseorang dari tugas. Signatura Apostolik juga mengawal kinerja pengadilan gerejawi pada semua angkatan.[7] Lembaga Pengampunan Dosa Apostolik tidak berurusan dengan penilaian atau keputusan dari pihak luar, melainkan dengan hati nurani, memberikan pengampunan atas dosa dengan perkara menghentikan kecaman, ekskomunikasi (pengucilan) dan interdiksi (larangan keikutsertaan dalam ibadah); dispensasi, peringanan hukuman, pengesahan, pembenaran, dan berkat-berkat lainnya; lembaga ini juga memberikan indulgensi.[8] Pengawas Urusan Ekonomi Tahta Suci mengkoordinasikan keuangan semua departemen di dalam Tahta Suci dan mengawal administrasi semua kantor, tanpa memandang derajat keotonoman mereka. Yang terpenting dari semua ini yaitu Administrasi Warisan Tahta Suci. Pengawas Rumah Tangga Kepausan bertanggung jawab untuk organisasi rumah tangga, jemaat, dan upacara kepausan (terpisah dari ronde liturgi yang ketat). Tahta Suci tidak selesai apabila Paus mengundurkan diri atau mangkat. Sebagai gantinya, Tahta Suci sedang berfungsi berlandaskan ketetapan sede vacante. Selama masa interregnum, para kepala departemen (dicastery) Kuria Romawi (seperti para pengawas jemaat) segera selesai dari posisi masing-masing, satu-satunya perkecualian yaitu Lembaga Pengampunan Dosa Apostolik, yang melanjutkan peran pentingnya terkait absolusi dan dispensasi, dan Camerlengo, yang mengurusi temporalitas (hal keduniawian; seperti tanah, rumah, dan keuangan) Tahta Santo Petrus pada periode ini. Karenanya Pemerintah Tahta, dan oleh karenanya pula Gereja Katolik, diproduksi menjadi tanggungan Dewan Kardinal. Hukum Kanonik melarang Dewan Kardinal dan Camerlengo memperkenalkan sembarang perbaruan atau kebaruan di dalam pemerintah Gereja pada periode ini. Pada tahun 2001, Tahta Suci meraih pendapatan sebesar 422,098 miliar lira (atau sekira 202 juta dolar Amerika Serikat pada waktu itu), dan pemasukan bersih sebesar 17,720 miliar lira (kira-kira 8 juta dolar Amerika Serikat).[9] Status dalam hukum internasionalTahta Suci telah diakui, patut itu dalam hal praktis kenegaraan maupun dalam tulisan para sarjana hukum modern, sebagai subjek hukum publik internasional, dengan hak dan kewajiban yang analog dengan negara berdaulat. Walaupun Tahta Suci, karena berlainan dengan Vatikan, tidak memenuhi kriteria mapan dalam hukum kenegaraan internasional[10]—yakni mempunyai masyarakat permanen, wilayah yang pasti, pemerintah yang stabil, dan kapasitas sebagai mengadakan komunikasi dengan negara lain—kepemilikannya hendak personalitas hukum penuh dalam hukum internasional ditunjukkan oleh fakta bahwa Tahta Suci memelihara hubungan diplomatik dengan 178 negara, bahwa Tahta Suci merupakan negara bagian dalam beragam jenis organisasi internasional antarpemerintah, dan bahwa Tahta Suci: "dihormati oleh komunitas internasional negara-negara berdaulat dan diperlakukan sebagai subjek hukum internasional yang mempunyai kapasitas sebagai terlibat dalam hubungan diplomatik dan sebagai memasuki perjanjian-perjanjian yang mengikat dengan satu, beberapa, atau banyak negara di bawah hukum internasional yang digulirkan sebagai mendirikan dan memelihara perdamaian di dunia".[11] DiplomasiHubungan internasional dengan Tahta Suci. ██ Hubungan diplomatik ██ Hubungan lain ██ Tidak mempunyai hubungan Sejak masa waktu seratus tahun pertengahan tahta keuskupan di Roma telah diakui sebagai sebuah entitas yang berdaulat. Tahta Suci (bukan Vatikan) memelihara hubungan diplomatik resmi dengan 179 negara berdaulat,[12] dan juga dengan Uni Eropa, dan Ordo Militer Berdaulat Malta, juga mempunyai hubungan berkarakter khusus dengan Organisasi Pembebasan Palestina;[13][14] 69 dari semua misi diplomatik yang diakreditasi sebagai Tahta Suci bertempat di Roma. Tahta Suci memelihara 180 misi diplomatik permanen di beragam negara, 74 di selangnya bersifat non-residensial, sehingga sebagian besar dari 106 misi konkret ini diakreditasi sebagai dua atau semakin negara atau organisasi internasional. Perkara diplomatik Tahta Suci diatur/diarahkan oleh Sekretariat Negara (yang dikepalai oleh Kardinal Sekretaris Negara), melewati Ronde Hubungan dengan Negara. Terdapat 15 negara yang diakui secara internasional yang tidak menjalin hubungan dengan Tahta Suci.[15] Tahta Suci yaitu satu-satunya subjek hukum internasional Eropa yang mempunyai hubungan diplomatik dengan Republik Cina (Taiwan). Tahta Suci yaitu bagian beragam organisasi internasional dan kelompok-kelompok meliputi Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), Uni Telekomunikasi Internasional, Organisasi sebagai Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE), Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW), dan Komisioner Tinggi PBB sebagai Pengungsi (UNHCR). Tahta Suci juga merupakan pengamat tetap di beragam organisasi internasional, termasuk Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, Majelis Eropa, Organisasi PBB sebagai Pendidikan, Ilmu, dan Adat (UNESCO), Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), dan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO). Militer dan kepolisianLihat: Vatikan#Militer dan kepolisianHubungan dengan Vatikan dan teritorial lainWalaupun Tahta Suci terasosiasi tidak jauh dengan Vatika, teritorial merdeka yang meliputi Tahta Suci yaitu berdaulat, kedua-dua entitas ini saling terpisah dan berlainan. Setelah Italia mengambil alih negara-negara kepausan pada tahun 1870, Tahta Suci tidak mempunyai kedaulatan teritorial. Walaupun terdapat beberapa ketaksepahaman di selang para berbakat hukum, tentang apakah Tahta Suci dapat terus berperan sebagai personalitas yang merdeka dalam urusan internasional, faktanya Tahta Suci tetap menjalankan haknya sebagai mengirim dan menerima perwakilan diplomatik, memelihara hubungan dengan negara daya utama Rusia, Prussia, dan Austria-Hungaria. Di mana, sesuai dengan keputusan Kongres Wina tahun 1815, Nuncio Apostolik bukan hanya bagian Korps Diplomatik melainkan dekannya, ketetapan ini tetap diterima oleh para duta besar lainnya. Berkenaan dengan 59 tahun Tahta Suci tidak mempunyai kedaulatan teritorial, banyak negara yang mengadakan komunikasi diplomatik dengannya, yang sebelumnya menjadi kurang 16 negara, sebenarnya semakin sebanyak 29 negara.[16] Negara Vatikan didirikan berlandaskan Akad Lateran pada tahun 1929 "untuk memastikan kemerdekaan Tahta Suci yang mutlak dan kasat mata" dan "untuk menjaminnya sebagai negara berdaulat yang taktersengketakan dalam urusan internasional" (kutipan dari Akad Lateran). Uskup Besar Jean-Louis Tauran, mantan Sekretaris Tahta Suci sebagai Hubungan dengan Negara Lain, berucap bahwa Vatikan yaitu "negara mungil penyokong yang menjamin kebebasan rohani Paus dengan teritorial minimum".[17] Tahta Suci, bukan Vatikan, memelihara hubungan diplomatik dengan negara lain.[18] Kedutaan asing diperuntukan untuk Tahta Suci, bukan Vatikan, dan yaitu Tahta Suci yang membuat akad dan konkordat dengan entitas berdaulat lainnya. Bila dirasa perlu, Tahta Suci hendak ikut serta dalam suatu akad atas nama Vatikan. Di bawah pasal-pasal Akad Lateran, Tahta Suci mempunyai otoritas ekstrateritorial pada 23 situs di Roma dan lima situs Italia di luar Roma, termasuk Istana Kepausan di Castel Gandolfo. Otoritas yang sama berlandaskan hukum internasional juga dipelihara terhadap Nuncio Apostolik Tahta Suci yang mempunyai di luar negeri. "Tahta Suci" dan "Tahta Apostolik"Tiap-tiap tahta keuskupan dipandang suci. Dalam bahasa Yunani, kata sifat "suci" atau "sakral" (ἱερά) yang berjalan untuk tiap-tiap tahta itu merupakan hal yang biasa. Di Barat, kata sifat tidaklah lazim diikutkan, tetapi dia membentuk ronde gelar resmi dua tahta: seperti halnya Roma, Keuskupan Mainz (bekas Keuskupan Besar Mainz), yang juga merupakan pangkat pemilih dan primat, menyandang gelar "Tahta Suci Mainz" (bahasa Latin: Sancta Sedes Moguntina). Istilah see (tahta) berasal dari kata Latin "sedes", yang berfaedah "kedudukan", yang merujuk pada tahta Keuskupan (katedra). Istilah "tahta apostolik" dapat merujuk pada sembarang tahta yang didirikan oleh salah seorang rasul, kecuali bila ditemani kata sandang pasti, dia dipakai dalam Gereja Katolik sebagai secara spesifik merujuk pada tahta Uskup Roma, di mana tahta Gereja tersebut memerankan sebagai pengganti Simon Petrus, pemimpin para rasul. Referensi
Pustaka lanjutanBuku
Pranala luar
edunitas.com Page 5
edunitas.com Page 6Tags (tagged): portal, of, hindu, unkris, sm, sampai, 13, agama, merupakan, ketiga, dewa, kebijaksanaan, lukisan, patungnya, banyak, gambar, pilihan, lampu, lilin, saat, perayaan, deepavali, diwali, raya, penduduk, koloni, mendambakan, center, studies, org, berita, artikel, sunting, program, kuliah, pegawai, kelas, weekend, eksekutif, indonesian, encyclopedia Page 7Tags (tagged): portal, of, hindu, unkris, anakbenua, india, sini, terdapat, sekitar, 90, berkepala, gajah, berlengan, empat, berbadan, gemuk, kompleks, candi, terbesar, indonesia, penting, terlibat, dalam, gerakan, kemerdekaan, dia, center, studies, sungai, gangga, itihasa, kosmologi, lingga, mitologi, program, kuliah, pegawai, kelas, weekend, eksekutif, indonesian, encyclopedia Page 8Tags (tagged): portal, hindu, unkris, anakbenua, india, sini, terdapat, sekitar, 90, berkepala, gajah, berlengan, empat, berbadan, gemuk, kompleks, candi, terbesar, indonesia, penting, terlibat, dalam, gerakan, kemerdekaan, dia, pusat, ilmu, pengetahuan, sungai, gangga, itihasa, kosmologi, lingga, mitologi, program, kuliah, pegawai, kelas, weekend, eksekutif, ensiklopedi, bahasa, ensiklopedia Page 9Tags (tagged): portal, hindu, unkris, sm, sampai, 13, agama, merupakan, ketiga, dewa, kebijaksanaan, lukisan, patungnya, banyak, gambar, pilihan, lampu, lilin, saat, perayaan, deepavali, diwali, raya, penduduk, koloni, mendambakan, pusat, ilmu, pengetahuan, org, berita, artikel, sunting, program, kuliah, pegawai, kelas, weekend, eksekutif, ensiklopedi, bahasa, indonesia, ensiklopedia Page 10
edunitas.com Page 11
edunitas.com Page 12
edunitas.com Page 13
edunitas.com Page 14
Page 15Tags (tagged): portal, film, articles, choice, articles choice, unkris, film setiap, pengguna, mengajukan artikel pilihannya, merupakan artikel, rintisan, artikel pilihan saat, 2, film artikel pilihan, 12 27, februari, 28 3, 2010, juli 2010, rumah, dara 8 portal, film artikel, pilihan, 7, center of, studies roman, twilight, film 28 thriller, rumah dara, sutradara Page 16Tags (tagged): portal, film, articles, choice, articles choice, unkris, telah akan, menjadi, artikel pilihan portal, sesuatu, ada, hubungannya film artikel, harus, bukan, merupakan, artikel rintisan artikel, pilihan saat, 2010, kandidat belum dijadwalkan, artikel telah, center, of studies potter, and the, half, blood prince sci, fi lihat, pula, artikel portal Page 17Tags (tagged): portal, film, artikel, pilihan, artikel pilihan, unkris, telah akan, menjadi, artikel pilihan portal, sesuatu, ada, hubungannya film artikel, harus, bukan, merupakan, artikel rintisan artikel, pilihan saat, 2010, kandidat belum dijadwalkan, artikel telah, pusat, ilmu pengetahuan potter, and the, half, blood prince sci, fi lihat, pula, artikel portal Page 18Tags (tagged): portal, film, artikel, pilihan, artikel pilihan, unkris, film setiap, pengguna, mengajukan artikel pilihannya, merupakan artikel, rintisan, artikel pilihan saat, 2, film artikel pilihan, 12 27, februari, 28 3, 2010, juli 2010, rumah, dara 8 portal, film artikel, 7, pusat ilmu, pengetahuan roman, twilight, film 28 thriller, rumah dara, sutradara Page 19
Page 20
Page 21
Page 22Tags (tagged): portal, film, articles, choice, articles choice, unkris, telah akan, menjadi, artikel pilihan portal, sesuatu, ada, hubungannya film artikel, harus, bukan, merupakan, artikel rintisan artikel, pilihan saat, 2010, kandidat belum dijadwalkan, artikel telah, center, of studies potter, and the, half, blood prince sci, fi lihat, pula, artikel portal Page 23Tags (tagged): portal, film, articles, choice, articles choice, unkris, film setiap, pengguna, mengajukan artikel pilihannya, merupakan artikel, rintisan, artikel pilihan saat, 2, film artikel pilihan, 12 27, februari, 28 3, 2010, juli 2010, rumah, dara 8 portal, film artikel, pilihan, 7, center of, studies roman, twilight, film 28 thriller, rumah dara, sutradara Page 24Tags (tagged): portal, film, artikel, pilihan, artikel pilihan, unkris, film setiap, pengguna, mengajukan artikel pilihannya, merupakan artikel, rintisan, artikel pilihan saat, 2, film artikel pilihan, 12 27, februari, 28 3, 2010, juli 2010, rumah, dara 8 portal, film artikel, 7, pusat ilmu, pengetahuan roman, twilight, film 28 thriller, rumah dara, sutradara Page 25Tags (tagged): portal, film, artikel, pilihan, artikel pilihan, unkris, telah akan, menjadi, artikel pilihan portal, sesuatu, ada, hubungannya film artikel, harus, bukan, merupakan, artikel rintisan artikel, pilihan saat, 2010, kandidat belum dijadwalkan, artikel telah, pusat, ilmu pengetahuan potter, and the, half, blood prince sci, fi lihat, pula, artikel portal Page 26
|