Strategi mitigasi bencana tsunami yang dapat dilakukan adalah

Pemantauan secara berkala pada daerah rawan bencana menggunakan seismograf merupakan salah satu dari bentuk mitigasi bencana. Foto: Nyoman Budhiana/Antara

Mitigasi bencana sangat penting dilakukan, karena bencana alam sangat sering terjadi di Indonesia. Misalnya, gempa bumi, gunung meletus, dan tanah longsor.

Fase mitigasi bencana telah diatur dalam Pasal 1 ayat 6 PP No 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana. Mitigasi tersebut dimaksudkan untuk mengurangi dampak dari bencana.

Mitigasi sendiri dimulai dari sebelum terjadinya bencana, saat terjadi, dan setelah terjadinya bencana.

Beberapa tahapan mitigasi bencana adalah menerbitkan peta wilayah rawan bencana dan rambu peringatan di lokasi berbahaya, sosialisasi kepada masyarakat, dan membangun pos siaga bencana.

Mengutip dari Tahap Tangkas Tangguh Menghadapi Bencana terbitan Badan Nasional Penanggulangan Bencana, berikut ini adalah materi mitigasi bencana berdasarkan bencananya:

Mitigasi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami

Rambu-rambu peringatan daerah rawan tsunami. Foto: Shutter Stock

Bencana gempa bumi umumnya terjadi di sekitar pantai akibat aktivitas tektonik. Gempa bumi juga dapat menyebabkan tsunami.

Berikut ini adalah strategi mitigasi bencana tsunami dan gempa bumi:

  • Pembangunan sistem peringatan dini gempa bumi dan tsunami.

  • Pembangunan tempat evakuasi atau shelter di sekitar daerah pemukiman, pembangunan tembok penahan tsunami pada garis pantai yang berisiko, penanaman mangrove, dan tanaman lainnya di sepanjang garis pantai untuk meredam gaya air tsunami.

  • Memberi penyuluhan kepada masyarakat sekitar pantai tentang cara penyelamatan diri jika terjadi gempa bumi dan tsunami secara berkala.

  • Melaporkan kepada pihak berwenang jika terjadi tanda-tanda gempa bumi dan tsunami.

Mitigasi Bencana Gunung Meletus

Ilustrasi gunung meletus. Foto: REUTERS/Antonio Parrinello

Jumlah gunung berapi di Indonesia cukup banyak, sehingga mitigasi bencana terhadap bencana gunung meletus sangat penting untuk mengurangi dampak dari letusan gunung berapi.

Strategi mitigasi bencana gunung meletus, di antaranya adalah:

  • Melakukan pemantauan aktivitas gunung berapi 24 jam dengan seismograf dan melaporkan data harian tersebut ke kantor Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

  • Membentuk tim Tanggap Darurat yang ditempatkan ke lokasi sekitar gunung berapi dan melakukan pemeriksaan secara berkala.

  • Membuat peta Kawasan Rawan Bencana Gunung Api dan memberikan penyuluhan ke masyarakat setempat mengenai bahaya gunung berapi, cara evakuasi, arah penyelamatan diri, dan lokasi pengungsian.

  • Selalu melakukan penyelidikan terhadap gunung api menggunakan berbagai metode ilmu kebumian.

Peta bencana banjir Jakarta. Foto: Tangkapan layar PetaBencana.id

Banjir sering melanda Indonesia dan menyebabkan kerugian yang sangat besar. Banjir biasanya diakibatkan oleh aktivitas manusia. Berikut ini adalah strateginya:

  • Penataan daerah aliran sungai secara terpadu dan sesuai fungsi lahan.

  • Tidak membangun rumah dan pemukiman di bantaran sungai serta di daerah banjir.

  • Pemasangan pompa untuk daerah yang lebih rendah dari permukaan laut.

  • Melakukan program penghijauan di daerah rawan banjir dan mengurangi aktivitas-aktivitas di sungai yang rawan banjir.

Mitigasi Bencana Tanah Longsor

Foto udara tanah longsor di Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Selasa (12/1). Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO

Strategi mitigasi untuk bencana tanah longsor adalah:

  • Menghindari pembangunan baik pemukiman maupun fasilitas warga di daerah rawan longsor.

  • Membuat terasering di lereng bukit dengan sistem drainase, membuat bangunan penahan longsor, melakukan pemadatan tanah di daerah pemukiman, dan membuat selokan yang kuat untuk aliran air hujan.

  • Bangunan di sekitar daerah rawan dibangun dengan pondasi yang kokoh.

  • Melakukan sosialisasi ke masyarakat.

  • Melakukan penghijauan di daerah gersang dengan tanaman-tanaman yang berakar kuat.

  • Selalu waspada saat curah hujan tinggi.

Itulah beberapa mitigasi bencana untuk berbagai bencana yang sering terjadi di Indonesia. Selain bencana alam, mitigasi juga penting untuk kecelakaan transportasi, kecelakaan industri, dan lainnya.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA