Sistem Penunjang keputusan yang ada di SIM

1. Definisi SIM dan SPK

A. SIM (Sistem Informasi Manajemen)

Menurut Murdick dan Ross (dalam Sutabri, 2005), Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah proses komunikasi di mana informasi masukan direkam, disimpan, dan diproses untuk menghasilkan yang berupa keputusan tentang perencanaan, pengoperasian, dan pengawasan.

Menurut McLeod dan Schell (dalam Zakiyudin, 2011), SIM adalah suatu sistem berbasis komputer yang membuat informasi tersedia bagi para pengguna yang memiliki kebutuhan serupa.

Dari kedua pendapat di atas, dapat dikatakan bahwa SIM adalah proses komunikasi di mana informasi masukan direkam, disimpan, dan diproses sehingga membuat informasi tersebut tersedia bagi para pengguna yang memiliki kebutuhan serupa.

Sistem Penunjang keputusan yang ada di SIM

B. SPK (Sistem Penunjang Keputusan)

Menurut Turban, Aronson, dan Liang (2001), sistem penunjang keputusan adalah sistem berbasis komputer yang diharapkan dapat membantu menyelesaikan masalah-masalah kompleks yang tidak terstruktur maupun semi terstruktur. Sistem penunjang keputusan merupakan perpaduan antara keahlian manusia dan juga komputer.

Menurut Kusrini (2007), sistem penunjang keputusan adalah sistem berbasis komputer interaktif, yang membantu para pengambil keputusan untuk menggunakan data dari berbagai model untuk memecahkan masalah tidak terstruktur.

Berdasarkan kedua pendapat di atas, dapat ditarik keputusan bahwa SPK adalah sistem berbasis komputer interaktif yang diharapkan dapat membantu menyelesaikan masalah-masalah kompleks yang tidak terstruktur dan semi terstruktur.

Sistem Penunjang keputusan yang ada di SIM

2. Konsep SIM dan SPK

A. Konsep SIM (Sistem Informasi Manajemen)

Sistem informasi manajemen digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida yang terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan ketiga terdiri dari sumber daya informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi untuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen.

B. Konsep SPK (Sistem Pendukung Keputusan)

Pada dasarnya, sistem pendukung keputusan (SPK) hanya sebatas pada kegiatan membantu para manajer melakukan penilaian, serta menggantikan peran manajer. Konsep SPK pertama diperkenalkan oleh Michael Scott Morton pada tahun 1970-an. Konsep SPK merupakan sebuah sistem interaktif berbasis komputer yang membantu pembuatan keputusan memanfaatkan data dan model untuk menyelesaikan masalah-masalah yang bersifat tidak terstruktur dan semi terstruktur. SPK dibuat untuk menunjang seluruh tahapan pembuatan keputusan.

SPK berfokus pada masalah yang unik dan cepat berubah, di mana prosedur untuk mendapatkan solusi belum tentu ditentukan sebelumnya. Sistem ini menggunakan beragam model untuk menganalisis data ke dalam bentuk yang membuat pembuat keputusan dapat menganalisisnya. Jenis SPK lainnya yang kurang didorong oleh model, justru berfokus kepada pengambilan informasi yang berguna untuk menunjang pembuat keputusan dari jumlah data yang banyak.

3. Model SIM dan SPK

A. Model SIM (Sistem Informasi Manajemen)

Menurut Faiz (2005), model sistem informasi manajemen yang pertama berupa model logika yang menunjukan suatu proses perbandingan logika atas model matematika yang menunjukan proses perhitungan matematika. Model kedua yang digunakan adalah model matematik untuk menghitung unit yang dipengaruhi oleh dua hal, yakni purchasing cost dan carrying cost. Model terakhir adalah model teknologi yang merupakan komponen yang penting di sistem informasi, komponen ini mempercepat sistem informasi dalam pengolahan datanya.

B. Model SPK (Sistem Penunjang Keputusan)

Menurut Syafrizal (2010), model sistem penunjang keputusan berisi database yang digunakan oleh perangkat lunak penulisan laporan yang menghasilkan laporan periodik maupun khusus dan model matematika yang menghasilkan informasi sebagai hasil dari simulasi yang melibatkan satu atau beberapa komponen.

4. Peranan SIM dan SPK dalam Psikologi

A. Peranan SIM (Sistem Informasi Manajemen) dalam Psikologi

Peranan SIM dalam psikologi diimplementasi dalam adanya e-konseling atau konseling secara online. Menurut Ifil (2013), telah terdapat beberapa penyedia e-konseling, antara lain Program Analisis Tugas Perkembangan (ATP), Program E-sosiometri, dan Sistem Informasi Manajemen Bimbingan dan Konseling (SIMBK).

B. Peranan SPK (Sistem Penunjang Keputusan) dalam Psikologi

Penelitian Prabowo, Kusrini, dan Sunyoto (2015) melakukan SPK sebagai keputusan pemilihan jurusan SNMPTN pada siswa SMAN 7 Purworejo. Metode SPK yang digunakan adalah model profile matching yang merupakan suatu metode penelitian yang dapat digunakan pada sistem pendukung keputusan di mana proses penilaian kompetensi dilakukan dengan membandingkan antara satu profil nilai dengan beberapa profil nilai kompetensi lain sehingga dapat diketahui hasil dari selisih kebutuhan kompetensi yang dibutuhkan.

Sumber:

Faiz. (2005). Global system for mobile communication (GSM). Cilacap: STTAL.

Ifdil. (2013. Konseling online sebagai salah satu bentuk pelayanan e-konseling. Jurnal Konseling dan Pendidikan, 1 (1), 15-21.

Kusrini. (2007). Konsep dan aplikasi sistem pendukung keputusan. Yogyakarta: Andi.

Prabowo, Y.S., Kusrini., & Sunyoto, A. (2015). Sistem pendukung keputusan pemilihan jurusan SNMPTN bagi siswa SMAN 7 purworejo. Konferensi Nasional Sistem dan Informatika 2015, 1 (1), 180-185.

Purnama, C. (2016). Sistem informasi manajemen. Mojokerto: Insan Global.

Sutabri, T. (2005). Sistem informasi manajemen. Jakarta: Andi.

Syafrizal, M. (2010). Sistem pendukung keputusan (decision support system). Jurnal DASI, 11 (3), 77-90.

Turban, E., Aronson, E.J., & Liang. (2001). Decision support system and intelligent system. Upper Saddle River: Prentice-Hall.

Zakiyudin, A. (2011). Sistem informasi manajemen. Jakarta: Mitra Wacana.