Siapa nama asli dari Raja Dangdut Rhoma Irama?

JatimNetwork.com - Bagi masyarakat Indonesia nama Rhoma Irama sudah tidak asing lagi.

Rhoma Irama merupakan penyanyi dan aktor yang memulai karirnya di dunia sejak tahun 1958 dengan membintangi film Djendral Kantjil.

Bang Roma sapaan akrab Rhoma Irama juga merupakan seorang penyanyi dangdut hingga mendapat julukan si Raja Dangdut.

Baca Juga: Lirik Lagu W.H.U.T (Wanna Hold U Tight) - Aisha Retno, Tengah Viral di TikTok

Berbagai prestasi dan penghargaan pernah di raih oleh ayah kandung dari penyanyi Ridho Roma ini.

Selain dunia hiburan, Rhoma Irama juga mencoba peruntunganya di dunia politik.

Publik tentunya pensaran dengan sosok Rhoma Irama yang merupakan raja dangdut bukan?

Baca Juga: 17 Daftar Pemeran Nama Asli Sinetron IPA & IPS GTV: Ada Rifki, Michelle, Aldino, Agnes, Rara, Hingga Ardi

Sebagaimana dikutip JatimNetwork.com dari berbagai sumber, berikut ini biodata dan profil Rhoma Irama lengkap dengan umur hingga nama anak.

Terkini

Siapa nama asli dari Raja Dangdut Rhoma Irama?

Rhoma Irama. [Foto: Ist]

Padangkita.com – Nama Rhoma Irama sudah tak baru lagi di masyarakat. Raja dangdut yang fenomenal hingga sekarang ini ternyata memiliki nama yang belum diketahui banyak publik.

Rhoma Irama sendiri ialah nama panggilan yang diketahui banyak publik. Namun siapa sangka, ternyata Roma Irama memiliki nama yang terdiri dari empat suku kata, yaitu Raden Haji Oma Irama.

Karya Rhoma Irama

Siapa nama asli dari Raja Dangdut Rhoma Irama?

Raja dangdut itu sudah berkarya lebih dari 50 tahun yang lalu. Ia memiliki segudang prestasi yang tak bisa disebutkan lagi. Saking populernya, Rhoma Irama hingga tua kini masih tampak beberapa kali tampil di dunia pertelevisian.

Karya Rhoma Irama sudah tak diragukan lagi.Ia sudah menciptakan ratusan lagu. sejak pertama kali mendirikan band yang bernama Gayhand pada tahun 1963.

Tak sampai di situ, saat masih muda Rhoma Irama juga membintangi berbagai film fenomenal. Bahkan filmnya sampai kini masih ditayangkan di beberapa televisi swasta. Aktingnya yang mumpuni membuat semua penonton lawas sangat menyukai sosok Rhoma Irama.

Selain itu, Rhoma Irama juga mempunyai karakter sendiri saat tampil di atas panggung, dirinya selalu memainkan gitar tanpa kepala. Berjalan 10 tahun, sosok raja dangdut ini membentuk band baru pada tahun 1973 dengan nama Soneta.

Pasalnya, baru-baru ini pria yang akrab dipanggil bang Hj Rhoma Irama itu akan tampil di sebuah acara Synchronize Fest 2020. Hal itu disampaikan oleh Kiki dalam sebuah kesempatan.

“Kejutannya? Ada reuni Kangen Band, Bang Haji Rhoma Irama akan berkolaborasi dengan Dipha Barus, tanpa Soneta. Mungkin Indonesia baru pertama nih melihatnya,” ujar Kiki Aulia Ucup, dalam Program Director of Synchronize Fest yang dikutip dari webinar bertajuk “Synchronize Fest 2020, Selebrasi Bersama Televisi”, pada Senin (19/10/2020).

Ucup juga menyampaikan dalam acar tersebut juga akan menhadirkan musisi-musisi papan atas dari berbagai generasi, mulai dari Rhoma Irama hingga generasi baru. Tak ayal ia juga akan menampilkan berbagai kolaborasi yang akan luar biasa.

Baca juga: Desy Ratnasari Mengaku Belum Ada Pria yang Bisa Taklukkan Hatinya

Dengah hadirnya Rhoma Irama tentu saja para penonton bisa bernostalgia dengan lagu-lagu populer raja dangdut itu. [*/win]


Baca berita artis terbaru, gosip artis dan gosip terbaru hanya di Padangkita.com.

Riwayat - Perjuangannya bermusik harus ia lalui dengan berpindah-pindah grup. Bersama Soneta, ia menuai kesuksesan dan dinobatkan sebagai Raja Dangdut.

Pria kelahiran Tasikmalaya, 11 Desember 1946 ini menjadi pionir tercetusnya musik dangdut di tanah air dengan penggabungan musik melayu, rock, pop, dan India. Segudang karya musik telah lahir darinya.

Rhoma Irama atau juga dikenal dengan sebutan Raden Oma Irama atau Bang Haji ini mengawali kariernya sebagai musisi sejak tahun 1960-an. Ia memulai mendirikan grup band Gayhand. Tidak lama kemudian, ia bergabung dengan beberapa Orkes Melayu, seperti Chandra Leka dan El Sitara.

Setelah berpindah-pindah dari grub band ke band lainnya, barulah pada 13 Oktober 1973 Rhoma Irama membentuk Orkes Melayu Soneta. Bersama Soneta, Rhoma Irama membawa kesuksesan. Ia memperoleh 9 Golden Records dari penjualan lagunya dan puluhan penghargaan lainnya. Yang fenomenal, gelar Raja Dangdut menempel kepada dirinya tak tergantikan hingga sekarang.

Tak hanya bermusik, Rhoma pun merambah seni olah peran sejak tahun 1970-an. Berbagai film layar lebar yang ia perankan selalu sukses di pasaran. Rhoma memperoleh peran utamanya dalam film “Oma Irama Penasaran” yang rilis tahun 1976.

Sedangkan beberapa filmnya yang terkenal adalah "Satria Bergitar", "Camelia" dan "Pengabdian". Hingga tahun 2017, tercatat sudah 29 judul film yang telah ia perankan.

Pria yang terkenal dengan lagu “Begadang” ini juga sangat produktif menciptakan album baik melewati Soneta maupun secara Solo.

Ada yang berbeda dengan penyanyi satu ini. Rhoma dalam bermusik bukan sekadar hiburan dan bernyanyi semata. Ia menganggap dan memproklamasikan musiknya sebagai musik dakwah (Voice of Moslem) sejak 1973.

Selain dunia musik dan film, Rhoma Irama juga terjun ke dunia politik. Politik pun bagian berdakwah. Pada masa Orde Baru, ia menjadi maskot dan juru kampanye partai Islam, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada Pemilu 1977 dan 1982. Kehadiran Rhoma memberikan suara signifikan kepada partai berlambang kabah ini.

Tentu saja, aktifnya Rhoma Irama di PPP membuat marah penguasa Orde Baru. Rhoma pun dicekal dalam bermusik, baik di beberapa daerah maupun tampil di TVRI.

Rhoma ubah haluan. Ia akhirnya bergabung dengan Golkar, partai milik penguasa Orde Baru. Alhasil, ia menjadi anggota MPR mewakili utusan Golongan Seniman dan Artis dari Golkar pada tahun 1993. Ia juga menjadi juru kampanye Golkar pada pemilu 1997. Sejak itu, ia dibolehkan kembali tampil di TVRI. Nama Rhoma kembali bersinar di pentas musik dangdut Indonesia.

Kesuksesannya di dunia tarik suara dan olah peran ternyata membuatnya dikelilingi oleh banyak wanita baknya seorang raja. Rhoma Irama sendiri telah menikah beberapa kali.

Ia pertama kali menikah dengan Veronica pada 1972, namun berakhir kandas pada tahun 1985. Dari pernikahannya ini dikaruniai 3 anak. Setahun sebelum perceraian dengan Veronica, Rhoma telah menikah siri dengan Ricca Rachim yang telah beberapa kali menjadi lawan mainnya di berbagai film layar lebar.

Pernikahan selanjutnya dengan Marwah Ali, perempuan keturuan Arab-Palembang, dianugerahi anak bernama Rhido Rhoma. Rhoma juga dikabarkan menikah dengan gadis Solo, Gita Andini Saputri pada tahun 1999 dan dikaruniai seorang putra bernama Adam Ghifani.

Yang terakhir adalah pernikahannya dengan Angel Lelga. Mereka terpergok berduan di sebuah apartemen hingga akhirnya Rhoma mengakui kalau telah menikah siri dengan Angel, namun kemudian menceraikannya di hari yang sama. Karena kasus ini, kariernya sempat meredup sesaat.

Setelah lama vakum dari layar lebar, Rhoma pun kembali bermain dalam film “Dawai 2 Asmara” (2010) yang juga dibintangi oleh sang putra, Ridho Irama. Ia pun sempat berperan dalam “Sajadah Ka'bah” dan “Sajadah Ka'bah 2” (2014).

Pada tahun 2014, Rhoma kembali menjadi pusat perhatian karena dengan gagah berani menyuarakan keinginannya untuk menjadi presiden RI. Namun, keinginannya tak terpenuhi karena tidak ada partai politik yang mengusungnya pada Pilpres 2014.

Setahun kemudian, Rhoma Irama mendirikan Partai Idaman sekaligus sebagai ketua Umum-nya. Kata Idaman merupakan kepanjangan dari Islam, Damai dan Aman. Tentu sebelum terjun total ke politik, ia sudah menyiapkan generasi penerusnya dalam dunia tarik suara. Ia pun mengenalkan anaknya Ridho Rhoma sebagai Pangeran Dangdut.(AC/DN)

KELUARGA
Istri                  : Veronica, Ricca Rahim, Marwah Ali, Gita Andini Saputri, Angel Lelga
Anak                : Debbie Veramasari, Fikri Zulfikar, Romy Syahrial, Adam Ghifani, dan Ridho Irama

KARIER

DISKOGRAFI
Album Solo
Pemilu (1982)
Album Konser Soneta 1 (1983)
Takbir Lebaran (1984)
Persaingan (1986)
Haji (1988)
Modern (1989)
Haram (1990)
Purnama (1991)
Kehilangan Tongkat (1993)
Rana Duka (1994)
Sifana (1994)
Stress (1995)
Seni (1995)
Baca (1995)
Gulali (1995)
Viva Dangdut (1996)
Mirasantika (1997)
Puja (1997)
Reformasi (1998)
Shalawat Nabi (1999)
The Rough Guide to the Music of Indonesia (2000)
Euforia (2000)
Syahdu (2001)
Asmara (2003)
Jana Jana (2008)
Azza (2010)
Ukhuwah (2011)
Kurang Garam (2014)
Album Partai Idaman (2015)
Bersama Orkes Melayu Soneta
Ratu & Radja
Pemburu
Risalah Penyanyi
Dangdut
Surat Terakhir
Ke Monas
Berbulan Madu
Gelandangan
Joget
Janda Kembang
Berpacaran
Tiada Lagi

Soneta Volume Series
Soneta Volume 1 - Begadang (1973)
Soneta Volume 2 - Penasaran (1974)
Soneta Volume 3 - Rupiah (1975)
Soneta Volume 4 - Darah Muda (1975)
Soneta Volume 5 - Musik (1976)
Soneta Volume 6 - 135.000.000 (1977)
Soneta Volume 7 - Santai (1977)
Soneta Volume 8 - Hak Azazi (1978)
Soneta Volume 9 - Begadang 2 (1978)
Soneta Volume 10 - Sahabat (1979)
Soneta Volume 11 - Indonesia (1980)
Soneta Volume 12 - Renungan Dalam Nada(1981)
Soneta Volume 13 - Emansipasi Wanita (1984)
Soneta Volume 14 - Judi (1988)
Soneta Volume 15 - Gali Lobang Tutup Lobang (1989)
Soneta Volume 16 - Bujangan (1994)

Filmografi
Krisis X (1975)
Oma Irama Penasaran (1976)
Gitar Tua Oma Irama (1977)
Darah Muda (1977)
Rhoma Irama Berkelana I (1978)
Rhoma Irama Berkelana II (1978)
Begadang (1978)
Raja Dangdut (1978)
Cinta Segitiga (1979)
Camelia (1979)
Perjuangan dan Doa (1980)
Melodi Cinta Rhoma Irama (1980)
Badai di Awal Bahagia (1981)
Sebuah Pengorbanan (1982)
Terjebak Dalam Dosa (1983)
Satria Bergitar (1984)
Cinta Kembar (1984)
Pengabdian (1985)
Kemilau Cinta di Langit Jingga (1985)
Menggapai Matahari (1986)
Menggapai Matahari II (1986)
Nada-Nada Rindu (1987)
Bunga Desa (1988)
Jaka Swara (1990)
Nada dan Dakwah (1991)
Tabir Biru (1993)
Dawai 2 Asmara (2010)
Sajadah Ka'bah (2011)
Sajadah Ka'bah 2 (2014)
Sinetron
Saputangan Dari Bandung Selatan (1994)
Ibnu Sabil (2002)
Kampung Dangdut (2006)

ORGANISASI
Ketua PAMMI (Persatuan Artis Musik Melayu Indonesia)
Ketua Umum DPP Partai Idaman, 2015-2020

PENGHARGAAN
Juara 1 Lomba Menyanyi Tingkat ASEAN di Singapura (1971)
Predikat Raja Musik Asia Tenggara versi Asia Week edisi XVI (1985)
Predikat The Indonesian Rocker versi Entertainment edisi Februar (1992)
Pengaransemen Musik Terbaik lagu Euforia, TPI Awards (2000)
Lifetime Arhievement Awards, Anugerah Musik Indonesia (2001)
Special Legend of Music, Anugerah Music Indonesia RCTI tahun (2002)
“The South East Asia Superstar Legend” (2007)
Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dari Kementerian Hukum dan HAM (2014)

Rhoma Irama sekarang umur berapa?

75 tahun (11 Desember 1946)Rhoma Irama / Usianull

Berapa tinggi badan Rhoma Irama?

5 ft 6"Rhoma Irama / Tingginull

Rhoma Irama lahir pada tahun berapa?

11 Desember 1946 (usia 75 tahun)Rhoma Irama / Tanggal lahirnull

Siapa istri Rhoma Irama yg pertama?

Wanita bernama Titiek ramai disebut sebagai istri pertama Rhoma Irama. Bukan dari kalangan selebritis, sosok Titiek tak pernah terekspos publik. Dari pernikahan yang berumur 9 bulan tersebut mereka tidak dikaruniai anak. Veronica Agustina merupakan istri sah Rhoma Irama yang tampil ke publik pertama kali.