Shalat yang dilakukan sebelum tidur

‎وَاذْكُرِ اسْمَ رَبِّكَ بُكْرَةً وَأَصِيلًا وَمِنَ اللَّيْلِ فَاسْجُدْ لَهُ وَسَبِّحْهُ لَيْلًا طَوِيلًا

“Dan sebutlah nama Rabb-mu pada (waktu) pagi dan petang. Dan pada sebagian dari malam, maka sujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang panjang di malam hari.” (QS. Al-Insan : 25-26).

‎وَمِنَ اللَّيْلِ فَسَبِّحْهُ وَأَدْبَارَ السُّجُودِ

“Dan bertasbihlah kamu kepada-Nya di malam hari dan setiap selesai shalat.” (QS. Qaf : 40).

‎وَاصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ فَإِنَّكَ بِأَعْيُنِنَا ۖ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ حِينَ تَقُومُ وَمِنَ اللَّيْلِ فَسَبِّحْهُ وَإِدْبَارَ النُّجُومِ

“Dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Rabb-mu, maka sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan Kami, dan bertasbihlah dengan memuji Rabb-mu ketika kamu bangun berdiri, dan bertasbihlah kepada-Nya pada be-berapa saat di malam hari dan waktu terbenam bintang-bintang (di waktu fajar).” (QS. Ath-Thuur : 48-49).

Allah Subhanahu wa Ta’ala pun memuji para hamba-Nya yang shalih yang senantiasa melakukan shalat malam dan bertahajjud, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

‎كَانُوا قَلِيلًا مِنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ

“Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam; dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah).” (QS. Adz-Dzaariyaat : 17-18).

Ibnu ‘Abbas radhiyallahu’anhuma mengatakan, “Tak ada satu pun malam yang terlewatkan oleh mereka melainkan mereka melakukan shalat walaupun hanya beberapa raka’at saja.”

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam memuji dan menyanjung mereka:

‎تَتَجَافَىٰ جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

“Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdo’a kepada Rabb-nya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkah-kan sebagian dari rizki yang Kami berikan ke-pada mereka. Seorang pun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata, sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. As-Sajdah : 16-17).

Abu Hurairah Radhiyallahu anhu berkata, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

‎أَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ صَلاَةِ الْمَفْرُوْضَةِ، صَلاَةُ اللَّيْلِ.

“Shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat yang dilakukan di malam hari.” (HR. Muslim).

Maka hendaklah kita menjaga ibadah yang mulia ini. Adapun waktunya, dimulai dari sejak seseorang telah shalat Isya (walaupun shalatnya dijamak taqdim dengan shalat Maghrib), hingga matahari terbit (masuk subuh).
Berdasarkan hadits Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam,

‎إِنَّ اللَّهَ قَدْ أَمَدَّكُمْ بِصَلاةٍ وهي الْوِتْرُ جَعَلَهُ اللَّهُ لَكُمْ فِيمَا بَيْنَ صَلاةِ الْعِشَاءِ إِلَى أَنْ يَطْلُعَ الْفَجْرُ

“Sesungguhnya telah memberikan kalian shalat, yaitu shalat witir, Dia menjadikannya untuk kalian antara shalat Isya hingga masuk waktu fajar.” (HR. Tirmidzi dengan sanad Sahih).

Apakah boleh mengerjakannya sebelum tidur karena khawatir tidak dapat melakukannya di akhir malam?
Dalam sebuah hadits menunjukkan bahwa siapa yang bersemangat untuk qiyamullail di akhir malam, maka lebih utama baginya untuk mengakhirkannya, karena shalat di akhir malam lebih utama dan disaksikan malaikat. Adapun yang khawatir tidak dapat melakukannya di akhir malam, maka hendaknya dia melakukan shalat sebelum tidur berdasarkan hadits Jabir radhiallahu anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

‎مَنْ خَافَ أَنْ لا يَقُومَ مِنْ آخِرِ اللَّيْلِ فَلْيُوتِرْ أَوَّلَهُ وَمَنْ طَمِعَ أَنْ يَقُومَ آخِرَهُ فَلْيُوتِرْ آخِرَ اللَّيْلِ فَإِنَّ صَلاةَ آخِرِ اللَّيْلِ مَشْهُودَةٌ وَذَلِكَ أَفْضَلُ

“Siapa yang khawatir tidak dapat bangun di akhir malam, hendaknya dia melakukan shalat witir di awal malam. Siapa yang bersemangat untuk bangun di akhir malam, hendaknya dia shalat witir di akhir malam. Sesungguhnya shalat di akhir malam disaksikan dan itu lebih utama.” (HR. Muslim).

Semoga Allah memberikan kita taufiqnya untuk bisa melakukan ibadah yang mulia ini dan keistiqamahan dalam mengerjakannya.

Dijawab oleh ust. Ayyub Subandi, Lc
(Alumni Fakultas Hadits Syarif Universitas Islam Medinah Munawwarah tahun 1437 H/2016 M dan Bendahara Dewan Syariah Wahdah Islamiyah Periode 1437-1442 H)

————–
Buat anda yang ingin konsultasi masalah agama islam, silahkan ke  https://wahdah.or.id/konsultasi-agama/

Bagikan

Facebook

Twitter

Telegram

Email

WhatsApp

Mencetak

Artikulli paraprakSemangat Berbagi “The Spirit Of Sharing”

Artikulli tjetërWahdah Islamiyah Adakan Konsolidasi Nasional di Kota Pahlawan

admin wahdah

ARTIKEL TERKAITDARI PENULIS

Shalat yang dilakukan sebelum tidur

Fiqih-Shalat

Hukum Berdoa Setelah Shalat

Shalat yang dilakukan sebelum tidur

Hadits

Penjelasan Hadist “Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat”

Shalat yang dilakukan sebelum tidur

Konsultasi Agama

Hukum Bapak Menikahi Anak Perempuan dari Istri Anak Laki-Lakinya

2 KOMENTAR

  1. Nur Mei 23, 2020 Pada 1:04 am

    Assalamualaikum,ustad mau tanya..sholat sunah apakah yang bisa di lakukan sebelum tidur? karna sering tidak bisa tidur..

    Balas

    • admin wahdah Mei 23, 2020 Pada 8:10 pm

      Waalaikumussalam, boleh sebelum atau setelah tidur… tidak mengapa.

      Balas

TINGGALKAN KOMENTAR Batal membalas

Silakan masukkan komentar anda!

Silakan masukkan nama Anda di sini

Anda telah memasukkan alamat email yang salah!

Silakan masukkan alamat email Anda di sini

Simpan nama, email, dan situs web saya di browser ini untuk lain kali saya berkomentar.

Beritahu saya akan tindak lanjut komentar melalui surel.

Beritahu saya akan tulisan baru melalui surel.

Δ

Shalat yang dilakukan sebelum tidur

Populer

Shalat yang dilakukan sebelum tidur

Aqidah

Apakah Seseorang Yang Telah Meninggal Memiliki Perasaan Dan Dapat Mendengar Serta...

November 18, 2017 0

Apakah orang yang sudah meninggal masih mempunyai perasaan? Misalnya: melihat, mendengar, merasakan sakit. Apakah ada dalilnya? Mohon penjelasannya, syukron sebelumnya. Hartati - maros Jawab: Bismillah wal hamdulillah...

Sholat apa yang bisa dilakukan sebelum tidur?

"Sholat tahajud adalah semua sholat sunah yang dikerjakan setelah Isya, baik sebelum tidur maupun sesudah tidur," bunyi kitab tersebut.

Sholat 2 rakaat sebelum tidur itu sholat apa?

Arab-latin: "Ushallii sunnata-t-tahajjudi rak'ataini mustaqbilal qiblati lillahi ta'alla." Artinya: "Aku niat sholat sunnah tahajud 2 rakaat, menghadap kiblat, karena Allah Ta'ala."

Shalat apa saja yang dilakukan pada malam hari?

Maka dari itu, umat Muslim dianjurkan untuk mengerjakan sholat sunnah ini dengan khusyuk. Mengutip dari NU Online, setiap ibadah memiliki keutamaan tersendiri, termasuk sholat sepertiga malam, yaitu sholat witir, sholat tarawih, sholat tahajud, dan sholat sunnah lainnya yang dikerjakan di malam hari.

Apakah boleh melakukan shalat hajat sebelum tidur?

Tidak ada waktu khusus untuk mengerjakan sholat hajat. Sholat hajat bisa dilakukan di siang atau malam hari, selagi tidak dalam waktu yang terlarang. Nah, yang dimaksud waktu terlarang di sini adalah setelah subuh sampai terbit matahari, setelah ashar, dan lainnya.