Setiap pagi keluar dahak tapi tidak batuk

Halodoc, Jakarta - Jangan sekali-kali meremehkan batuk berdahak yang disertai darah. Alasannya simpel, kondisi ini bisa saja menandai adanya gangguan kesehatan yang serius pada tubuh.

Dalam dunia medis, batuk berdahak yang bercampur dengan darah disebut dengan hemoptisis. Sekali lagi, jangan sepelekan kondisi ini. Munculnya hemoptisis menandai adanya penyakit saluran pernapasan yang bersifat serius dan memerlukan penanganan.

Pertanyaannya, penyakit apa saja sih yang bisa ditandai dengan adanya batuk berdahak yang disertai darah? Berikut pembahasannya!

Baca juga: Normalkah Batuk Darah pada Anak?

Dari Bronkitis Sampai Kanker Paru

Cara mengetahui penyakit yang ditandai dengan batuk berdahak tentunya harus melalui serangkaian pemeriksaan. Setelah dilakukan pemeriksaan, barulah dokter dapat mengetahui penyebab hemoptysis yang dialami. Lantas, penyakit apa saja sih yang bisa menyebabkan batuk berdahak yang disertai darah?

1. Bronkitis Akut

Bronkitis akut menjadi penyakit yang memiliki gejala batuk berdahak yang bercampur dengan darah. Kondisi ini disebabkan oleh paparan infeksi bakteri atau virus yang membuat saluran pernapasan meradang, sehingga pembuluh darah sekitar bronkus pecah. Hal ini yang mengakibatkan muncul darah pada dahak.

2. Bronkiektasis

Kondisi ini merupakan adanya gangguan pernapasan kronis yang disebabkan infeksi pada bronkus. Infeksi pada bronkus yang tidak segera diatasi dapat menyebabkan munculnya darah. Jangan main-main dengan batuk berdarah yang diakibatkan oleh bronkiektasis. Pasalnya, penyakit ini bisa memicu komplikasi, seperti abses paru, gagal napas, hingga gagal jantung.

3. Emboli Paru

Emboli paru dapat terjadi ketika ada gumpalan darah yang menghambat salah satu pembuluh darah di dalam paru. Gejala lain yang dialami adalah batuk bercampur darah, seperti sesak napas yang terjadi secara tiba-tiba, sakit pada dada ketika mengambil napas dalam, nyeri kaki dan bengkak sekitar kaki, demam, keringat berlebih, dan detak jantung yang berubah lebih cepat.

Baca juga: Batuk Berdarah Bisa Jadi Tanda Penyakit Kronis?

Tuberkulosis atau TB

TB adalah penyakit menular yang disebabkan oleh paparan bakteri Mycobacterium tuberculosis. Selain hemoptysis, ada gejala yang dialami oleh pengidap TBC, seperti demam, sering berkeringat berlebihan pada malam hari, badan terasa lemas sepanjang hari, dan penurunan berat badan secara drastis.

5. Kanker Paru

Kanker paru menjadi penyakit yang rentan muncul pada seseorang yang menjadi perokok aktif. Selain batuk berdahak, pengidap kanker paru juga mengalami sesak napas, sakit dada, dan bagian tulang yang terasa nyeri. Gejala lain saja dialami oleh pengidap kanker paru, sebaiknya segera kunjungi rumah sakit terdekat untuk memastikan penyebab gejala yang kamu alami.

Baca juga: 6 Tes untuk Mendiagnosis Batuk Darah

Lewat Berbagai Pemeriksaan

Kondisi batuk berdahak yang bercampur dengan darah masih terbilang ringan, bila terjadi pada mereka di usia muda. Namun, kondisi ini bisa berbahaya bila terjadi pada mereka yang memiliki kebiasaan merokok atau gaya hidup yang kurang baik.

Cara untuk mengetahui penyebab dari kondisi ini maka akan ada beberapa pemeriksaan yang bisa dilakukan. Biasanya, dokter melakukan pemeriksaan fisik terhadap pengidap batuk berdahak yang bercampur dengan darah. Kemudian, sampel darah diambil dan diperiksa pada laboratorium untuk mencari tahu penyebab kondisi ini.

X-ray atau CT Scan bisa digunakan untuk melihat kondisi paru-paru untuk memastikan penyebab terjadinya batuk berdahak yang bercampur dengan darah. Bronkoskopi, pemeriksaan dengan bantuan selang dengan kamera kecil pada ujungnya ini juga bisa dilakukan. Pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan kondisi saluran pernapasan pengidap hemoptysis. Pemeriksaan melalui urine juga dilakukan untuk memastikan penyebab dari kondisi hemoptysis.

Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Referensi:Live Strong. Diakses pada 2020. Causes of Blood in Phlegm and Nose.NHS. Diakses pada 2020. Coughing Up Blood.World Health Organization. Diakses pada 2020. Chronic Respiratory Diseases. Bronchiectasis.

KOMPAS.com - Munculnya dahak berlebih di tenggorokan bisa menjadi tanda beragam penyakit atau kondisi kesehatan.

Produksi lendir berlebih di tenggoorkan dapat menimbulkan rasa tidak nyaman bagi penderitanya.

Berikut beberapa kemungkinan penyebab banyak dahak di tenggorokan dan cara menghilangkannya.

Baca juga: Cara Mengeluarkan Dahak yang Membandel di Tenggorokan secara Alami

1. Alergi

Melansir Medical News Today, munculnya dahak di tenggorokan tapi tidak batuk bisa menjadi gejala alergi.

Gejala alergi ini bisa mirip pilek, sering bersin, dan produksi lendir di tenggorokan berlebihan.

Penyebab alergi bisa berasal dari paparan asap, debu, atau udara kotor yang mengiritasi saluran pernapasan.

Cara menghilangkan dahak di tenggorokan karena alergi perlu mengontrol pemicu alergi.

Apabila kondisi alergi sangat mengganggu, penderita bisa meminta resep obat antialergi kepada dokter.

Dokter umumnya merekomendasikan obat jenis antihistamin sampai kortikosteroid hidung.

Baca juga: Batuk Berdahak: Ciri-ciri, Penyebab, Diagnosis

2. Infeksi saluran pernapasan

Penyebab dahak di tenggorokan umumnya berasal dari infeksi saluran pernapasan bagian atas dan bawah.

Gejala infeksi saluran pernapasan atas meliputi sakit tenggorokan, pilek, demam, banyak dahak di tenggorokan.

Sedangkan infeksi saluran pernapasan bagian bawah berupa bronkitis dan pneumonia memiliki gejala penyakit yang lebih parah dan rasa sakit terasa lebih lama.

Infeksi saluran pernapasan atas bisa sembuh dengan sendirinya. Sedangkan infeksi saluran pernapasan bawah memerlukan perawatan medis dari dokter.

3. Penyakit paru-paru

SHUTTERSTOCK/SUPAWADEE56 Ilustrasi rontgen.

Beberapa penyakit paru seperti asma dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) juga dapat menyebabkan produksi dahak di tenggorokan meningkat.

Gejala penyakit paru-paru umumnya sesak napas, mengi, sakit dada, dahak di tenggorokan berlebihan, dan batu darah.

Cara menghilangkan dahak akibat penyakit paru-paru perlu menyembuhkan kondisi mendasar penyakit.

Antara lain dengan pengobatan, rehabilitasi paru, pemberian oksigen tambahan, sampai operasi.

Sedangkan untuk penyakit asma, penderita perlu mengontrol gejala penyakit dengan obat-obatan seperti inhaler.

Baca juga: 7 Cara Alami Meredakan Batuk Berdahak

4. Penyakit asam lambung

Penyakit asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD) tak hanya menyebabkan sakit perut bagian atas sampai ke dada.

Penderita juga dapat merasakan banyak dahak di tenggorokan, batuk, produksi air liur meningkat, sakit tenggorokan, dan susah menelan.

Cara menghilangkan dahak di tenggorokan akibat asam lambung perlu strategi tepat agar penyakit mendasar tidak kerap kambuh.

Caranya dengan menghindari makanan dan minuman pemicu asam lambung naik, tidak merokok, dan minum obat pengontrol asam lambung.

5. Gagal jantung

Shutterstock.com Ilustrasi gagal jantung

Penyebab dahak di tenggorokan berlebih juga bisa karena gagal jantung. Kondisi ini terjadi saat jantung tidak mampu memompa darah ke seluruh tubuh.

Gejala utama gagal jantung antara lain sesak napas, kelelahan akut, batuk, mengi, beberapa bagian tubuh bengkak, mual dan nafsu makan menurun, detak jantung cepat, dan muncul dahak berwarna putih atau merah muda.

Gagal jantung adalah kondisi darurat medis yang membutuhkan penanganan medis dengan cepat.

Baca juga: Batuk Kering (Tidak Berdahak): Ciri-ciri, Penyebab, Cara Mencegah

Secara umum, untuk memudahkan mengeluarkan dahak dari tenggorokan, Anda bisa berkumur dengan larutan air garam, banyak minum air putih, dan jaga kelembaban udara. 

Munculnya dahak di tenggorokan umumnya bukan kondisi yang berbahaya seperti penyakit paru-paru atau jantung. Namun, ada beberapa kondisi yang perlu diwaspadai. 

Melansir Healthline, Anda wajib waspada apabila dahak di tenggorokan muncul lebih dari empat minggu, lendir semakin kental, volume dahak meningkat, dan ada perubahan warna pada lendir.

Selain itu, Anda juga perlu segera ke dokter apabila gejala dahak berlebih disertai demam, sakit dada, sesak napas, batuk berdarah, dan mengi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Mengapa setiap pagi selalu mengeluarkan dahak?

Dijelaskan oleh dr. Atika, saat Anda tidur, dahak dapat terkumpul di saluran pernapasan. Oleh karena itu, ketika terbangun di pagi hari, dahak mulai 'pecah' dan memicu munculnya batuk. "Batuk berdahak di pagi hari umumnya dikarenakan terjadi penumpukan lendir di saluran pernapasan ketika malam.

Kenapa selalu ada dahak tapi tidak batuk?

Melansir Medical News Today, munculnya dahak di tenggorokan tapi tidak batuk bisa menjadi gejala alergi. Gejala alergi ini bisa mirip pilek, sering bersin, dan produksi lendir di tenggorokan berlebihan. Penyebab alergi bisa berasal dari paparan asap, debu, atau udara kotor yang mengiritasi saluran pernapasan.

Apakah mengeluarkan dahak itu bagus?

Semakin banyak dahak di saluran napas, semakin sering pula Anda batuk. Itu sebabnya, Anda dianjurkan untuk tidak menelan dahak saat batuk, tetapi membuangnya.

Berdahak tapi tidak batuk apa obatnya?

Mandi dengan air hangat atau gunakan uap hangat yang dihirup untuk mengencerkan lendir. Berkumur dengan air garam. Hindari pencetus alergi seperti debu, serbuk sari, cuaca dingin, dll. Konsumsi antihistamin seperti CTM jika lendir tersebut berasal dari reaksi alergi.

Pos Terkait

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA