Sebutkan faktor-faktor yang menyebabkan adanya variasi lingkungan alam Indonesia

Indonesiabaik.id - Tahukah kamu? Secara umum, perubahan iklim disebut sebagai fenomena pemanasan global, dimana terjadi peningkatan gas rumah kaca pada lapisan atmosfer dan berlangsung untuk jangka waktu tertentu. Penyebab perubahan iklim dan pemanasan global terdiri dari berbagai faktor yang berbeda serta menimbulkan dampak bagi kehidupan manusia.

Iklim berubah secara terus menerus karena interaksi antara komponen-komponennya dan faktor eksternal seperti erupsi vulkanik, variasi sinar matahari, dan faktor-faktor disebabkan oleh kegiatan manusia seperti misalnya perubahan pengunaan lahan dan penggunaan bahan bakar fosil.

Lalu, apa saja faktor yang menyebabkan perubahan iklim? Berdasarkan data yang diterima Indonesiabaik, ada beberapa faktor penyebab perubahan iklim, diantaranya:

  1. Efek gas rumah kaca
  2. Pemanasan Global
  3. Kerusakan lapisan ozon
  4. Kerusakan fungsi hutan
  5. Penggunaan Cloro Flour Carbon (CFC) yang tidak terkontrol
  6. Gas buang industri

Nantinya, dari perubahan iklim yang terjadi secara terus menerus juga menimbulkan dampak tersendiri bagi kehidupan masyarakat. Apa saja?

  1. Curah hujan tinggi
  2. Musim kemarau yang berkepanjangan
  3. Peningkatan volume air akibat mencairnya es di kutub
  4. Terjadinya bencana alam angina putting beliung
  5. Berkurangnya sumber air

Karena itu, mari jaga bumi dari perubahan iklim untuk mengurangi dampak pemanasan global. Selamat Hari Meteorologi Dunia!

Siapa yang tidak kenal dengan Charles Robert Darwin? Darwin merupakan seorang ahli biologi yang terkenal dengan kontribusinya terhadap teori evolusi. Disebutkan bahwa semua proses dari kehidupan telah diturunkan dari waktu ke waktu dari nenek moyang bersama. Evolusi sendiri merupakan cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang perubahan makhluk hidup secara perlahan-lahan dalam waktu yang lama. Nah, apa saja faktor yang mempengaruhi evolusi  tersebut?

Secara umum, evolusi dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor genetik berupa variasi genetik dan faktor lingkungan yang berupa seleksi alam.

Pengaruh Variasi Genetik dalam Evolusi       

Adanya variasi genetik menyebabkan tidak adanya dua individu yang benar-benar sama fenotipenya. Variasi genetik sangat berpengaruh dalam evolusi karena semakin besar variasi genetik dalam suatu populasi maka akan semakin besar pula peluang populasi tersebut untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan dan penyakit.

Variasi genetik dalam evolusi ini juga dapat terjadi karena adanya mutasi, reproduksi seksual, maupun migrasi dan ukuran populasi yang kecil.

Mutasi dapat menyebabkan terjadinya perubahan susunan DNA dalam sel suatu spesies. Laju mutasi pada suatu spesies biasanya lambat dan mungkin terlihat terlalu kecil untuk ukuran evolusi yang terjadi. Tetapi jika lajunya dikalikan dengan jumlah sel kelamin yang dihasilkan dan jumlah generasi maka jumlah mutasi akan luar biasa.

Reproduksi seksual cenderung menghasilkan variasi genetik akibat adanya rekombinasi gen dari kedua induk.

Pergerakan alel dalam populasi melalui perkawinan antar anggota populasi dikenal dengan migrasi atau aliran gen. Perpindahan individu dari satu populasi ke populasi lainnya menyebabkan terjadinya migrasi gen yang mengarah pada terjadinya perubahan frekuensi gen pada populasi tersebut.

(Baca juga: Mengenal 3 Teori Evolusi dalam Biologi)

  • Ukuran Populasi yang Kecil

Ukuran populasi akan mempengaruhi segala mekanisme yang terlibat dalam pembentukan variasi genetik pada populasi. Jika ukuran populasi besar, maka perubahan yang terjadi tidak mempengaruhi susunan genetik populasi secara keseluruhan. Akan tetapi, jika ukuran populasi kecil, migrasi, mutasi, serta kematian yang terjadi akan berpengaruh besar terhadap susunan genetik populasi.

Pengaruh Seleksi Alam dalam Evolusi

Seleksi alam berperan sebagai agen penyeleksi suatu populasi. Makhluk hidup yang dapat beradaptasi akan mempertahankan kelangsungan hidupnya, sedangkan makhluk hidup yang tidak mampu beradaptasi akan punah atau tersingkir. Terdapat 3 jenis seleksi alam yaitu seleksi direksional, seleksi penstabilan, dan seleksi disruptif.

Seleksi direksional adalah tipe seleksi alam yang mengarahkan suatu populasi ke arah satu sifat yang ekstrem. Misalnya, pada kasus kupu-kupu Biston betularia, seleksi yang terjadi mengarahkan pada populasi Biston betularia hitam yang lebih adaptif dibandingkan dengan Biston betularia putih.

Seleksi penstabilan merupakan tipe seleksi yang mempertahankan karakter pertengahan diantara dua karakter ekstrem. Contohnya adalah bobot bayi yang dilahirkan. Penelitian menunjukan bahwa bayi dengan bobot sedang ternyata lebih mampu bertahan hidup, sedangkan bayi berbobot besar mengalami banyak komplikasi pada saat dilahirkan dan bayi berbobot rendah sering lahir secara prematir serta mengalami banyak masalah kesehatan.

Seleksi disruptif merupakan tipe seleksi yang berlawanan dengan seleksi penstabilan. Seleksi disruptif akan mempertahankan dua karakter ekstrem dan mengeliminasi karakter yang ada di pertengahan. Contohnya, kupu-kupu penipu Afrika yang memiliki kemampuan untuk menghindar dari predatornya dengan cara meniru kupu-kupu beracun.

Pada wilayah yang berbeda, ternyata kupu-kupu penipu ini memiliki corak yang  berbeda pula. Seleksi lebih mendukung pola warna yang ekstrem yaitu putih dan jingga karena lebi menyerupai kupu-kupu beracun, sedangkan karakter putih jingga yang merupakan karakter pertengahan tidak dipertahankan.

Tahukah kamu, kalau kita hidup di Bumi ini tidak sendirian. Sebagai sebuah spesies, manusia bukanlah satu-satunya spesies yang menempati planet ini. Di satu wilayah saja, misalnya, ada banyak makhluk hidup yang tinggal, mulai dari manusia, hewan, serangga, jamur, hingga organisme uniseluler. Semua variasi bentuk kehidupan disebut dengan keanekaragaman hayati.

Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman hayati digunakan untuk mengukur kesehatan sistem biologi. Artinya semakin beragam organisme yang ditemukan, maka semakin sehat pula sistem tersebut. Makhluk-makhluk hidup yang kita lihat saat ini, seperti burung, kucing, anjing, dan ayam, merupakan hasil evolusi organik yang terjadi selama 3,5 miliar tahun. Jumlah spesies yang diketahui saat ini berkisar antara 1,7 hingga 1,8 juta spesies.

Berbagai macam organisme bisa ditemukan di semua jenis habitat, mulai dari pegunungan, hutan, laut, danau, hingga gurun. Keanekaragaman hayati juga terjadi di tingkat molekuler karena berbagai jenis protein dan karbohidrat yang ditemukan dalam organisme.

Keanekaragaman hayati juga disebut dengan biodiversitas. Biodiversitas merujuk kepada keseluruhan atau total variasi kehidupan yang meliputi bentuk, jumlah, dan karakteristik lain yang terdapat di tingkat gen, jenis, dan ekosistem.

Faktor yang memengaruhi keanekaragaman hayati ada dua, yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan. Walaupun dua organisme berasal dari induk yang sama, faktor lingkungan memiliki pengaruh untuk membentuk organisme.

Faktor Genetik dan Faktor Lingkungan

Salah satu contoh kasusnya adalah bunga kertas (bougenville). Bunga kertas merah diambil steknya, kemudian diletakkan di dua pot yang berbeda. Satu pot diberi humus, sehingga media tanamnya bersifat asam, sementara pot lain diberi kapur, sehingga media tanamnya bersifat basa.

Walaupun kedua stek diambil dari induk yang sama, stek yang tumbuh di pot asam akan menumbuhkan bunga yang berwarna oranye. Di sisi lain, bunga yang tumbuh dari stek di pot basa akan berwarna ungu.

Bunga kertas merupakan salah satu tanaman yang menghasilkan warna bunga yang berbeda, bergantung dari sifat media tanamnya. Meski keduanya berasal dari stek bunga kertas merah, media tanam sebagai faktor lingkungan rupanya telah membedakan warna bunga yang dihasilkan.

Keanekaragaman hayati disebabkan oleh adanya dua faktor, diantaranya ialah faktor keturunan atau faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor keturunan disebabkan oleh adanya gen yang dimana akan memberikan sifat dasar atau bawaan. Keanekaragaman pada tingkat spesies terjadi karena adanya variasi dari spesies tersebut. Sedangkan faktor lingkungan menyebabkan suatu individu dapat menyesuaikan dengan lingkungannya agar tetap lestari. 

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA