Sebutkan dua tenaga yang dapat mengubah bentuk muka bumi

Tektonisme adalah proses yang terjadi akibat pergerakan, pengangkatan, lipatan, dan patahan pada struktur tanah di suatu daerah. Yang dimaksud lipatan adalah bentuk muka bumi hasil gerakan tekanan secara horizontal maupun vertikal yang menyebabkan lapisan permukaan bumi menjadi berkerut dan melipat. Patahan adalah permukaan bumi hasil dari gerakan tekanan horizontal dan tekanan vertikal yang menyebabkan lapisan bumi menjadi retak dan patah.

Ada dua jenis tektonisme, yaitu Epirogenesa dan Orogenesa. Epirogenesa adalah proses perubahan bentuk daratan yang disebabkan oleh tenaga lambat dari dalam bumi dengan arah vertikal, baik ke atas maupun ke bawah melewati daerah yang sangat luas. Ada dua Epirogenesa:

  • Epirogenesa positif, yaitu gerakan yang mengakibatkan turunnya lapisan kulit bumi, sehingga permukaan air laut terlihat naik dan daratan menurun.Contoh : Tenggelamnya Pulau-Pulau
  • Epirogenesa negatif, yaitu gerakan yang mengakibatkan naiknya lapisan kulit bumi, sehingga permukaan air laut terlihat turun dan daratan menaik. Contoh : Munculnya Pulau-Pulau Baru

Orogenesa adalah pergerakan lempeng tektonis yang sangat cepat dan meliputi wilayah yang sempit. Tektonik Orogenesa biasanya disertai proses pelengkungan (warping) dan lipatan (folding) yang terjadi akibat adanya tekanan pada arah mendatar pada lapisan batuan yang lentur. Lipatan terbentuk dari 2 bentuk dasar yaitu sinklinal dan antiklinal.

Macam-macam lipatan:

  • normal,
  • asimetris,
  • tumpang tindih,

Patahan (faulting) terjadi karena pengaruh tekanan horizontal dan vertikal yang sangat kuat. Ada 2 jenis patahan yaitu horst dan graben (slenk), dan retakan (jointing). Salah satu contoh hasil Orogenesa adalah deretan Lekukan Mediterania.

Sebutkan dua tenaga yang dapat mengubah bentuk muka bumi

Artikel bertopik geografi ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tektonisme&oldid=19786471"

Sebutkan dua tenaga yang dapat mengubah bentuk muka bumi

Sebutkan dua tenaga yang dapat mengubah bentuk muka bumi
Lihat Foto

shutterstock.com

Posisi Benua di Muka Bumi

KOMPAS.com - Mungkin kamu sering memperhatikan bentuk bumi melalui gambar atau melihat langsung di alam.

Ternyata bentuk muka bumi sangat beragam dan tidak rata. Bentuk muka bumi berkontur sesuai dengan kondisi masing-masing.

Ada gunung, pegunungan, lembah, daerah perbukitan, dataran tinggi, dataran rendah.

Dalam buku Pengantar Geologi (2014) karya Djauhari Noor, secara garis besar proses pembentukan muka bumi menganut azas berkelanjutan dalam bentuk daur geomorfik (geomorphic cycles).

Di mana itu meliputi pembentukan daratan oleh tenaga dari dalam bumi (endogen) maupun proses penghancuran atau pelapukan karena pengaruh luar atau tenaga eksogen. Berikut penjelasannya:

Tenaga Endogen

Tenaga endogen merupakan tenaga yang berasal dari dalam bumi.

Tenaga endogen yang berasal dari dalam bumi menyebabkan terjadinya perubahan pada kulit bumi yang meliputi bagian luar permukaan bumi hingga bagian dalam bumi.

Baca juga: Di Mana Posisi Samudra di Permukaan Bumi?

Adapun tenaga endogen dapat berupa:

Epirogenesa

Epirogenesa berasal dari bahasa latin "epiros" yang berati benua dan "genesis" yang artinya pembentukan.

Proses epirogenesa yang terjadi pada daerah yang sangat luas, maka akan terbentukan suatu benua.

Bentuk muka bumi terus mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Perubahan tersebut disebabkan oleh tenaga pembentuk muka bumi yang disebut juga tenaga geologi. Terdapat dua macam tenaga pembentuk muka bumi yakni tenaga endogen dan tenaga eksogen.

Endogen berasal dari kata endos yang artinya dalam, dan genos yang berarti asal. Sehingga yang dimaksud dengan tenaga endogen adalah tenaga atau kekuatan yang berasal dari dalam bumi. Tenaga endogen dikelompokkan menjadi 3 yaitu :

1. Tektonisme

Tektonisme adalah peristiwa yang menyebabkan perubahan bentuk kulit bumi. Tenaga pembentuknya disebut tenaga tektonik yang terdiri dari 2 jenis yakni gerak epirogenetik dan gerak orogenetik.

Merupakan gerak yang yang relatif lambat dan meliputi daerah yang luas sehingga menyebabkan naik- turunnya daratan. Contoh dari gerak epirogenetik adalah turunnya pulau- pulau Indonesia bagian timur seperti Kepulauan Maluku.

Adalah gerak yang menyebabkan terjadinya gunung, tanah retak dan pergeseran lapisan bumi. Gerak orogenetik relatif lebih cepat dari pada gerak epirogenetik. Gerak ini juga menyebabkan tekanan secara vertikal dan horizontal di kulit bumi sehingga menyebabkan dislokasi atau perpindahan letak lapisan kulit bumi. Dislokasi tersebut mengakibatkan lipatan bumi yang membentuk relief- relief muka bumi berupa pegunungan.

Contohnya, pembentukan Pegunungan Mediterania yang dimulai dari Pegunungan Atlas, Alpen, Balkan, Asia Muka, Himalaya, Hindia Belakang, Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara sampai Maluku. Selain mengakibatkan lipatan bumi, tekanan horizontal dan vertikal juga menimbulkan patahan atau retakan kulit bumi, yakni berupa tanah turun (graben), tanah naik (horst), dan tanah bungkuk (fleksur). (baca : Jenis Jenis Patahan)

2. Vulkasnisme,

Vulkanisme merupakan peristiwa yang berhubungan dengan gunung berapi yakni berupa naiknya magma dari dalam perut bumi. Di dalam lapisan bumi yang disebut litosfer, magma menempati dapur magma (batholit). Magma dapat berbentuk gas, padat dan cair. Aktivitas magma dalam batholit disebabkan tingginya suhu magma dan banyaknya gas yang terkandung di dalamnya. (baca : Proses Terjadinya Magma) .

Selain batholit, gunung berapi terdiri dari beberapa bagian yaitu diaterma (gang / pipa kawah), lubang kepundan atau kawah, dan sumber kawah. Gunung berapi juga mempunyai beberapa jenis, diantaranya adalah gunung api tameng atau perisai, gunung api kaldera, gunung api maar dan gunung api strato. Beberapa contoh gunung api di Indonesia yakni Gunung Merapi, Gunung Kelud, Gunung Agung dan Gunung Ijen. (baca : Penyebab Gunung Meletus)

3. Seisme (Gempa Bumi)

Seisme atau gempa bumi adalah getaran permukaan bumi yang disebabkan oleh kekuatan- kekuatan dari dalam bumi dan merambat sampai ke permukaan bumi. Menurut sebab terjadinya, gempa dikelompokkan menjadi 3 macam yakni gempa guguran, gempa vulkais dan gempa tektonik.

  • Gempa guguran disebut juga gempa runtuhan yaitu gempa yang terjadi karena runtuhnya tanah yang biasanya terjadi di daerah tambang yang berbentuk terowongan dan tanah kapur.
  • Gempa vulkanis adalah gempa yang terjadi karena meletusnya gunung api. (baca : Ciri Ciri Gunung Api Akan Meletus)
  • Gempa tektonik adalah gempa yang disebabkan oleh gerak orogenetik dan terjadi di daerah pegunungan lipatan muda yaitu daerah rangkaian Pegunungan Mediterania dan Sirkum Pasifik. Indonesia merupakan negara yang terletak di antara Pegunungan Mediterania dan Sirkum Pasifik sehingga banyak terjadi gempa bumi di berbagai daerah di Indonesia. Gempa jenis tektonik termasuk gempa dengan bahaya yang sangat besar karena dapat menyebabkan retakan dan pergeseran tanah. Untuk itu, masyarakat perlu mengetahui cara melakukan mitigasi gempa bumi untuk mengurangi dampak akibat gempa bumi.

Tenaga Eksogen

Tenaga eksogen adalah tenaga pembentuk muka bumi yang berasal dari luar yakni berupa tenaga angin, air, sinar matahari dan tenaga dari makhluk hidup. (baca :  Akibat Tenaga Eksogen)

Tenaga endogen diklasifikasikan menjadi 4 yaitu :

1. Pelapukan

Pelapukan merupakan proses hancurnya batuan dari bongkahan besar menjadi bagian yang lebih kecil yang disebabkan oleh keadaan cuaca. Pelapukan batuan ini akan mengakibatkan terbentuknya tanah. Jenis jenis pelapukan diataranya yakni pelapukan mekanik (fisis), pelapukan kimia dan pelapukan biologis (organik).

  • Pelapukan mekanik yakni melapuknya batuan tanpa disertai perubahan struktur kimia. Penyebab dari pelapukan ini diantaranya adalah pengaruh sinar matahari, pengaruh suhu, daya erosi dan gelombang laut yang memukul pantai.
  • Pelapukan kimia adalah pelapukan batuan yang disertai dengan perubahan struktur zat dari mineral batuan induk.
  • Pelapukan biologis merupakan pelapukan batuan yang disebabkan oleh organisme seperti tumbuhan, hewan dan manusia.

2. Pengikisan (erosi)

Pengikisan adalah proses terlepasnya partikel batuan dari induknya yang melibatkan pergerakan suatu media seperti air, es, angin dan gelombang air laut. Erosi diklasifikasikan menjadi 4 yakni erosi air, erosi es (gletser), erosi angin, dan erosi gelombang air laut.

  • Erosi oleh air disebut juga korasi. Peristiwa gesekan pada korasi tergantung pada kecepatan gerak & daya angkut air serta keadaan permukaan.
  • Erosi oleh es disebut juga erosi glasial yakni pengikisan yang terjadi di daerah pegunungan tinggi yang sering terdapat salju abadi atau es.
  • Erosi oleh angin adalah peristiwa pengikisan yang disebabkan oleh pergerakan angin. Pengikisan tanah oleh angin ini dapat membentuk lubang- lubang kecil di batuan.
  • Erosi oleh gelombang laut disebut juga abrasi pantai atau erosi pantai. Besar kecilnya gelombang atau kecepatan angin laut dapat menyebabkan perubahan di sepanjang bentuk pantai. Bentangan alam akibat erosi meliputi cliff (pantai terjal berdinding curam), relung (cekungan pada dinding cliff), morena (massa batuan yang berukuran besar maupun kecil), ngarai (lembah dalam) dan batu jamur (batu yang disebabkan erosi angin).

3. Pengendapan (sedimentasi)

Sedimentasi adalah proses pengendapan massa batuan atau tanah. Menurut tempat pengendapannya, ada 3 jenis proses sedimentasi yaitu sedimentasi fluvial, elois dan marine.

  • Sedimentasi fluvial terjadi di sepanjang aliran sungai sehingga menghasilkan bentangan alam berupa delta, bantaran sungai dan tanggul.
  • Sedimentasi elois terjadi karena angin sehingga menghasilkan bentangan alam berupa gumuk pasir (sand dunes).
  • Sedimentasi marine terjadi karena abrasi sehingga menghasilkan bentangan alam berupa :
    • beach – kumpulan puing batuan karang di sekitar cliff
    • tombolo – endapan pasir yang menghubungkan 2 pulau
    • spit – pasir berbentuk memanjang dengan satu ujung menyambung daratan dan ujung lainnya terdapat di laut
    • bar – punggung pasir yang mengendap di seberang teluk

    (baca : Proses Sedimentasi)

4. Amblesan

Amblesan merupakan suatu pergeseran tempat atau perpindahan material secara perlahan ke arah bawah tanpa adanya permukaan bebas sehingga tidak menimbulkan pergeseran secara horizontal. (baca : Penyebab Tanah Ambles)