Sebutkan 4 empat macam fungsi dari multimeter

Multimeter merupakan salah satu alat ukur elektrik yang umum digunakan di bengkel otomotif. Multimeter sering disebut multitester atau AVOmeter, memiliki fungsi untuk mengukur nilai resistansi (tahanan), tegangan DC (Direct Current), tegangan AC (Alternating Current), dan arus DC. Saat ini, terdapat dua macam model multimeter yang umum digunakan yaitu multimeter analog dan multimeter digital. Masing-masing multimeter memiliki fungsi yang sama, namun memiliki cara yang berbeda dalam membaca nilai dan hasil ukur yang terpampang pada layar skala. Multimeter analog adalah multimeter yang menggunakan papan skala dan jarum pointer, sedangkan multimeter digital menggunakan layar berisi angka digital yang akan tampil saat pengukuran. Nah pada artikel kali ini, ombro akan berbagi informasi tentang bagian-bagian multimeter khususnya untuk multimeter analog yang menggunakan jarum pointer. Berikut adalah bagian-bagian multimeter analog

Sebutkan 4 empat macam fungsi dari multimeter

1. Kotak meter (Meter Cover)

Kotak meter (Meter Cover) merupakan cangkang / bodi multimeter. Kotak ini berfungsi sebagai tempat komponen-komponen multimeter. Kotak meter ini umumnya terbuat dari bahan plastik. Pada beberapa model multimeter, kotak meter ini ada yang terbungkus dengan bahan karet untuk mencegah slip dan licin saat digunakan.

2. Skala

Skala berfungsi sebagai skala nilai pembacaan meter. Pada papan skala terdapat nilai-nilai pembacaan untuk masing-masing skala nilai pengukuran, seperti misalnya untuk nilai pengukuran tahanan, nilai pengukuran tegangan AC, nilai pengukuran tegangan DC, atau untuk nilai pengukuran arus listrik.

3. Jarum penunjuk meter (Knife-edge Pointer)

Jarum penunjuk meter (Knife-edge Pointer) ini berfungsi sebagai penunjuk besaran nilai yang diukur. Pada multimeter analog, kerap ditambahkan sebuah cermin pada papan skala agar pembacaan pada jarum penunjuk meter ini menjadi lebih akurat.

4. Zero Adjusting Screw

Zero Adjusting Screw atau sekrup pengatur kedudukan jarum penunjuk adalah komponen multimeter analog yang berfungsi untuk mengatur posisi jarum penunjuk dengan cara memutar sekrupnya ke kanan atau ke kiri dengan menggunakan obeng pipih kecil. Tujuannya adalah agar didapat posisi yang tepat antara nilai 0 pada skala dengan posisi jarum.

5. Zero OHM Adjusting Knob

Zero OHM Adjusting Knob adalah tombol pengatur kedudukan dan posisi jarum penunjuk pada posisi nol untuk pengukuran ohm. Tombol pemutar ini digunakan saat melakukan pengukuran nilai ohm pada resistansi (tahanan), yaitu dengan cara menghubungkan kedua test lead + (merah) yang dihubungkan ke test lead - (hitam) dan memutar tombol pengatur ke kanan atau ke kiri agar posisi jarum tepat berada di posisi nol.

Baca juga : Cara menggunakan AVOmeter Digital

6. Lubang Kutub Positif +

Lubang kutub positif (+) ini adalah tempat untuk memasang test lead positif (+), yaitu kabel probe yang berwarna merah

7. Saklar Pemilih (Range Selector Switch)

Saklar pemilih (Range Selector Switch) adalah komponen multimeter yang berfungsi untuk memilih macam atau tingkat pengukuran sesuai dengan kebutuhan saat pengukuran. Biasanya, setiap multimeter memiliki empat posisi pilihan pengukuran serta satu posisi untuk mematikan (OFF) multimeter tersebut. Untuk memilihnya, silahkan putar saklar pemilih ke kanan atau ke kiri, lalu posisikan saklar pada macam dan tingkat pengukuran yang dibutuhkan. Berikut posisi pengukuran yang umum tersedia pada multimeter analog:
  • Posisi Ohm. Pada posisi ini berarti multimeter berfungsi sebagai alat untuk mengukur nilai tahanan (ohmmeter), yang terdiri dari tiga batas ukur : x1; x10; x100; dan 1K ohm.
  • Posisi ACV (Volt AC). Pada posisi ini berarti multimeter berfungsi sebagai alat untuk mengukur tegangan AC (voltmeter AC) yang terdiri dari empat batas ukur : 10; 50; 250; dan 500 volt.
  • Posisi DCV (Volt DC). Pada posisi ini berarti multimeter berfungsi sebagai alat untuk mengukur tegangan DC (voltmeter DC) yang terdiri dari tujuh batas ukur : 0,25; 2,5; 5; 10; 50; 100; dan 500.
  • Posisi DCmA (miliampere DC). Pada posisi ini berarti multimeter berfungsi sebagai alat pengukur arus DC dengan satuan mili ampere (mili amperemeter DC) yang terdiri dari tiga batas ukur : 0,25; 25; dan 2,5 mA.

8. Lubang Kutub Negatif (-)

Lubang kutub negatif (-) ini adalah tempat untuk memasang test lead negatif (-), yaitu kabel probe yang berwarna hitam.

9.Test Lead Negatif (-)

Test lead negatif (-) adalah kabel probe multimeter berwarna hitam yang mengindikasikan posisi negatif (-). Pada bagian ujungnya dipasangkan ke lubang kutub negatif (-) multimeter. Test lead negatif (-) digunakan untuk pengukuran pada benda kerja.

10. Test Lead Positif (+)

Test lead positif (+) adalah kabel probe multimeter berwarna merah yang mengindikasikan posisi positif (+). Pada bagian ujungnya dipasangkan ke lubang kutub positif (+) multimeter. Test lead positif (+) juga digunakan untuk melakukan pengukuran pada benda kerja.

Demikianlah bagian-bagian multimeter analog dan fungsinya yang bisa ombro sampaikan, semoga bisa bermanfaat.

Multimeter adalah suatu alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur tiga jenis besaran listrik yaitu arus listrik, tegangan listrik, dan hambatan listrik.[1] Sebutan lain untuk multimeter adalah AVO-meter yang merupakan singkatan dari satuan Ampere, Volt, dan Ohm.[2] Selain itu, multimeter juga disebut dengan nama multitester.[3] Multimeter terbagi menjadi dua jenis yaitu multimeter analog dan multimeter digital. Perbedaan antara multimeter analog dan multimeter digital terletak pada tingkat ketelitian nilai pengukuran yang diperoleh. Multimeter dapat digunakan untuk pengukuran listrik arus searah maupun pengukuran listrik arus bolak-balik.[4]

Sebutkan 4 empat macam fungsi dari multimeter

Multimeter digital

Mulitmeter dapat bekerja berdasarkan prinsip kumparan putar magnet permanen. Pada alat ukur kumparan putar, besaran listrik diubah menjadi gaya gerak pada jarum penunjuk. Prinsip kerja multimeter dengan kumparan putar hanya dapat digunakan pada pengukuran besaran listrik arus searah. Pengubahan besaran listrik menjadi gerakan jarum dilakukan melalui sistem induksi elektromagnetik.[5]

Multimeter memiliki panel yang terdiri dari jarum penunjuk, skala pengukuran, dan sekrup pengaturan jarum. Jarum petunjuk digunakan sebagai pengarah nilai besaran yang terukur. Skala pengukuran digunakan untuk pembacaan dan perhitungan hasil pengukuran. Skala dibagi berdasarkan jenis besaran listrik yang akan diukur, meliputi skala tegangan, skala arus dan skala resistor. Sedangkan sekrup pengaturan jarum berfungsi sebagai pengatur kedudukan jarum penunjuk. Pengaturan dilakukan dengan memutar sekrup ke arah kiri atau ke arah kanan dengan menggunakan obeng dengan mata datar.[6]

Multimeter analog adalah multimeter yang menggunakan jarum petunjuk dan skala pengukuran. Prinsip kerja multimeter analog beradasarkan pada kumparan yang terhubung dan tersambung dengan jarum penunjuk. Letak kumparan berada di antara kutub magnet. Pengukuran besaran listrik dengan menggunakan multimeter analog memberikan pembacaan yang tidak stabil karena mengikuti perubahan tegangan listrik yang terjadi setiap saat.[7] Syarat penggunaan multimeter analog ialah jarum penunjuk angka dalam keadaan nol (0) pada layar panel. Posisi jarum ini dipersyaratkan pada saat, kedua probe pada multimeter dihubungkan dan sakelar selektor telah diatur.[8] Jenis pengukuran yang dapat dilakukan oleh multimeter analog sangat beragam. Multimeter analog dapat digunakan untuk mengukur tegangan listrik, arus listrik, hambatan listrik dan kapasitansi.[9] Komponen multimeter analog juga menggunakan komponen aktif elektronika yang berfungsi sebagai penguat. Jenis multimeter analog yang menggunakan komponen aktif elektronika disebut multimeter elektronik analog.[10]

Bagian-bagian

Pada multimeter analog dalam mengukur arus, tegangan AC/DC memiliki skala maksimum yang merupakan batas nilai tertinggi. Untuk mengukur arus, tegangan AC/DC skala maksimum nilainya dibaca dari kiri ke kanan. Sedangkan untuk mengukur hambatan (resistensi) cara membaca nilainya dari kanan ke kiri.[8] Bagian yang merupakan acuan dalam melakukan pengkukuran yang ditunjukkan jarum petunjuk yaitu cermin atau miror. Dalam melakukan pembacaan sering kali terjadi kekeliruan salah satunya adalah posisi mata yang tidak tegak lurus pada multimeter. Dalam hal ini dalam mengamati posisi jarum pada layar monitor ketika melakukan pengukuran diharapkan tidak ada bayangan pada cermin. Salah satu bagian yang menentukan valid tidaknya suatu pengukuran pada multimeter yaitu pengenolan jarum penunjuk (zero correction). Pengukuran arus, dan tegangan jarum penunjuk harus menunjuk nol dari posisi kiri. Jika pada tegangan dan arus memiliki bagian pengenolan jarum penunjuk (zero correction) maka pada bagian pengukuran hambatan juga memiliki bagian yang disebut ohm adjustment. Pengenolan jarum dalam mengukur hambatan dimulai dari kanan sebelum melakukan pengukuran. Untuk menentukan jarak batas ukur dari arus, tegangan dan hambatan bagian pada multimeter ini dinamakan range selector. Blok DC volt terletak disamping kanan atas, samping kiri adalah blok selektor AC Volt, bawah kanan tertulis satuan untuk mengukur hambatan, di samping kiri bawah tertulis CD mA (mili Ampere). Bagian multimeter yang berfungsi sebagai penghubung terminal positif dan negatif dalam melakukan pengukuran disebut probe.positif berwarna merah sedangkan probe negatif berwarna hitam.[11]

Multimeter digital

Multimeter digital akan menghasilkan pembacaan berupa angka. Multimeter digital digunakan untuk mengukur besaran listrik seperti tegangan, kuat arus, dan hambatan listrik. Akurasi pengukuran dengan multimeter digital sangat tinggi. Angka yang ditampilkan sebagai hasil pengukuran dapat memiliki beberapa angka desimal. Kekurangan dari multimeter digital yaitu nilai pengukuran tegangan yang tidak stabil. Cara pemakaian dari multimeter digital sama dengan multimeter analog, hanya saja penggunaan multimeter digital lebih praktis.[11]

Bagian-bagian

Bagian multimeter digital tidak jauh berbeda dari multimeter analog, letak perbedaannya ada pada bagian tombol-tombolnya ketika ingin melakukan proses kalibrasi atau pengatuaran jarum penunjuk 0.[12]

Jarum penunjuk pada multimeter harus diperiksa terlebih dahulu sebelum multimeter digunakan. Posisi jarum penunjuk harus sejajar dengan angka 0 pada nilai yang tertera pada layar pengukuran. Sekrup penyetelan jarum petunjuk harus diputar dengan menggunakan obeng mata datar jika penunjukan jarum tidak tepat di posisi 0.[13] Pengecekan angka 0 hanya dilakukan sesekali sebab pengecekan secara terus-menerus dapat mengakibatkan hubungan pendek di dalam bagian-bagian penyusun dari multimeter.[14] Kondisi multimeter harus dipastikan dalam keadaan standar pemakaian. Standar ini sesuai dengan jenis dan merek dari multimeter. Hasil pengukuran harus sesuai dengan nilai sebenarnya dari besaran listrik yang diukur.[7] Oleh karena itu sebelum melakukan pengukuran ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu kondisi alat ukur dalam keadaan baik, normal dan tidak cacat/rusak agar dapat berfungsi dengan baik sehingga benar-benar dapat mengukur sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Hasil pengukuran yang tidak valid dapat mempengaruhi data sehingga hasil analisisis akan berisiko dan berpotensi berakibat fatal.[7]

Dalam teknik listrik, multimeter digunakan untuk mengukur besaran arus listrik, tegangan listrik, dan hambatan listrik. Pengukuran dilakukan dalam keadaan arus searah maupun arus bolak-balik. Selain itu, multimeter juga dapat digunakan untuk mengukur nilai dan kualitas kerja dari induktor, kapasitor, dioda, dan transistor. Multimeter juga dapat digunakan untuk menguji hubungan pendek listrik atau hubungan normal pada rangkaian listrik.[7]

Penyetelan ulang komponen motor

Mulitmeter banyak digunakan dalam pengukuran listrik selama kegiatan pembersihan motor bensin. Pengukuran yang dilakukan meliputi pengukuran arus listrik pada baterai, koil, kabel tegangan tinggi, dan kunci kontak. Jenis multimeter yang digunakan ialah multimeter analog dengan tingkat presisi yang tinggi.[15]

Percobaan di laboratorium

Multimeter digunakan pada laboratorium kimia yang meneliti unsur golongan utama tingkat ke-VII. Percobaan kimia dilakukan dengan mengandalkan peralatan yang terbuat dari logam dan peralatan listrik.[16] Di dalam laboratorium, multimeter disimpan pada ruang alat. Tempat penyimpanan multimeter berupa laci atau lemari khusus yang tertutup dan dapat dibuka secara mudah. Selain itu, lingkungan di dekat penyimpanan selalu bersih dan kering serta diletakkan pada posisi yang serenjang.[17]

Pemeliharaan multimeter diawali dengan tindakan pencegahan dari kerusakan akibat kesalahan pemakaian. Petunjuk dan peringatan pemakaian harus diketahui sebelum multimeter digunakan. Petunjuk pemakaian berisi informasi teknis mengenai data pengukuran, persiapan pemakaian, teknik pengoperasian dan cara-cara pemeliharaan yang benar.[18]

  1. ^ Siswanto, J., Susantini, E., dan Jatmiko, B. (2018). Fisika Dasar, Seri: Listrik Arus Searah dan Kemagnetan. Semarang: UPGRIS Press. hlm. 80. ISBN 978-602-5784-14-9.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  2. ^ Ponto 2018, hlm. 77.
  3. ^ Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas 2011, hlm. 29.
  4. ^ Faradiba (2020). Metode Pengukuran Fisika (PDF). Jakarta: Prodi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Kristen Indonesia. hlm. 42.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  5. ^ Setiyo 2017, hlm. 33-34.
  6. ^ Supriatin, Nurtanto, dan Fawaid 2019, hlm. 16.
  7. ^ a b c d Ponto 2018, hlm. 147.
  8. ^ a b Ponto 2018, hlm. 148.
  9. ^ Setiyo 2017, hlm. 44.
  10. ^ Setiyo 2017, hlm. 45.
  11. ^ a b Ponto 2018, hlm. 149.
  12. ^ Ponto 2018, hlm. 150.
  13. ^ Supriatin, Nurtanto, dan Fawaid 2019, hlm. 31.
  14. ^ Supriatin, Nurtanto, dan Fawaid 2019, hlm. 32.
  15. ^ Supriatin, Nurtanto, dan Fawaid 2019, hlm. 17.
  16. ^ Kancono 2010, hlm. 58.
  17. ^ Kancono 2010, hlm. 50.
  18. ^ Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas 2011, hlm. 30.
  1. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas (2011). Panduan Teknis Perawatan Peralatan Laboratorium Fisika. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  2. Kancono (2010). Manajemen Laboratorium IPA (PDF). Bengkulu: Unit Penerbitan FKIP Unib. ISBN 978-602-8043-16-8.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  3. Ponto, Hantje (2018). Dasar Teknik Listrik (PDF). Sleman: Deepublish. ISBN 978-623-7022-93-0. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2021-01-29. Diakses tanggal 2021-01-25.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  4. Supriatin, Nurtanto, dan Fawaid (2019). Implementasi Problem Based Learning (PBL) pada Kompetensi Tune-up Motor Bensin (PDF). Tangerang: Media Edukasi Indonesia. ISBN 978-623-91052-9-7.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  • Amperemeter
  • Voltmeter
  • Ohm-meter
  • Galvanometer
  • Takometer
  • Alat ukur

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Multimeter&oldid=19512550"