Kedua sisi orangtua harus sama-sama memiliki gen mutasi untuk dapat menurunkan kondisi ini kepada sang bayi. Show
Apa yang meningkatkan risiko terkena intoleransi laktosa?Berikut berbagai faktor yang meningkatkan risiko Anda mengalami intoleransi laktosa.
Komplikasi intoleransi laktosaLaktosa pada dasarnya berfungsi membantu penyerapan zat gizi lain dalam makanan. Sementara itu, semua hidangan berbahan susu umumnya mengandung magnesium, kalsium, zinc, protein, serta vitamin A, vitamin B12, dan vitamin D. Semua mineral dan vitamin ini penting untuk menjaga kesehatan tubuh. Kalsium, magnesium, dan zinc, contohnya, penting untuk perkembangan tulang yang kuat dan sehat. Jika tubuh tidak dapat menyerap laktosa, Anda akan berisiko lebih tinggi mengalami gangguan kesehatan akibat kekurangan zat gizi tertentu. Misalnya, Anda mungkin jadi lebih berisiko terkena osteopenia (kepadatan tulang yang rendah) atau osteoporosis. Jika Anda intoleran terhadap laktosa dan khawatir tentang komplikasi yang mungkin ditimbulkannya, berkonsultasilah dengan ahli gizi. Ahli gizi dapat menyesuaikan pola makan Anda atau menyarankan konsumsi suplemen guna memenuhi kebutuhan gizi. Diagnosis intoleransi laktosaAda tiga tes yang paling umum digunakan untuk mendiagnosis intoleransi laktosa, yaitu tes toleransi laktosa, tes napas hidrogen dan tes keasaman tinja. 1. Tes intoleransi laktosaTes ini dapat digunakan untuk anak-anak dan orang dewasa. Anda biasanya akan diminta untuk puasa makan dan minum apa pun selama beberapa jam sebelum tes dimulai. Kemudian, darah Anda akan untuk dicek berapa kadar glukosa darah saat ini. Selanjutnya, Anda akan diminta meminum cairan yang mengandung 50 gram laktosa. Sampel darah yang kedua akan diambil untuk melihat apakah ada perubahan pada kadar glukosa darah. Jika tubuh mampu mencerna laktosa, kadar glukosa darah akan naik. Namun, jika kadar glukosa tidak naik, ini menandakan bahwa laktosa tidak dipecah karena Anda memiliki intoleransi laktosa. 2. Tes napas hidrogenProsedur tes ini sangat mirip dengan tes intoleransi laktosa. Setelah berpuasa selama beberapa jam, Anda akan diminta mengembuskan napas ke corong yang terhubung ke kantong foil seperti balon. Selanjutnya, Anda akan meminum cairan yang mengandung hingga 50 gram laktosa. Proses ini kemungkinan akan diulang selama beberapa kali secara bertahap dalam kurun waktu 6 jam. Normalnya, napas tidak mengandung hidrogen. Jika setelah diperiksa ternyata napas Anda mengandung hidrogen, kemungkinan penyebabnya adalah intoleransi laktosa. Hidrogen hadir dalam napas bila usus tidak bisa mengolah laktosa menjadi energi. 3. Tes keasaman fesesTes ini biasanya dilakukan pada bayi dan anak kecil. Sampel feses akan dikumpulkan dan diuji dengan asam laktat, glukosa, dan asam lemak rantai pendek lainnya. ika ada laktosa yang tidak tercerna, penyebabnya kemungkinan yaitu intoleransi. Pemeriksaan ini terbilang cukup aman tanpa menimbulkan masalah seperti dehidrasi akibat diare. Diare merupakan efek samping yang umum terjadi pada tes lainnya. Kondisi ini biasanya disebabkan karena pasien perlu menelan laktosa dalam jumlah besar. Pengobatan intoleransi laktosaIntoleransi laktosa tidak bisa disembuhkan. Kondisi ini hanya bisa dikendalikan gejala dan faktor pemicunya. Kebanyakan orang dapat meredakan gejalanya dengan cara mengubah pola makan dan membatasi jumlah laktosa yang mereka konsumsi. Beberapa orang bahkan mencegahnya lebih baik dengan mengurangi asupan laktosa dari diet mereka sama sekali. Berikut beberapa langkah yang bisa Anda lakukan. 1. Makan makanan yang bergizi seimbangDengan membatasi konsumsi produk yang terbuat dari susu, tidak berarti Anda pasti kekurangan asupan kalsium. Ada beragam makanan bebas laktosa yang mengandung kalsium, seperti:
Pastikan juga Anda mendapat cukup vitamin D yang biasanya ada dalam susu. Anda bisa mengonsumsi, telur, hati, dan yogurt yang mengandung vitamin D. Tubuh secara alami juga dapat menghasilkan vitamin D saat Anda terkena sinar matahari. Selain lewat makanan, Anda juga bisa berkonsultasi kepada dokter terkait konsumsi suplemen kalsium atau vitamin D. Suplemen dapat membantu memenuhi kebutuhan zat gizi yang tidak Anda peroleh dari makanan. 2. Membatasi produk susuMencegah munculnya gejala sekaligus keparahan intoleransi laktosa mengharuskan Anda membatasi konsumsi produk susu seperti berikut.
Makanan lain non-susu yang mungkin mengandung laktosa dalam jumlah sedikit di antaranya:
Anda bisa membatasi mengonsumsi produk susu berlebih saat mengalami intoleransi laktosa dengan langkah berikut ini.
3. Mengonsumsi probiotikProbiotik adalah bakteri baik yang membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan. Probiotik dapat meningkatkan jumlah bakteri baik dalam usus untuk membantu meredakan gejala intoleransi. Probiotik biasanya identik dengan yogurt. Namun, orang dengan intoleransi laktosa juga bisa mengonsumsi versi yang lebih aman berupa tempe atau suplemen probiotik. Pengobatan di rumahBerikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi sekaligus mencegah penyakit bertambah parah.
Intoleransi laktosa merupakan kondisi yang membuat Anda tidak bisa mencerna gula dalam susu dengan baik. Kondisi ini dapat diatasi dengan penyesuaian pola makan. |