Rangkuman perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia

IPTEK adalah ilmu yang mempelajari perkembangan teknologi berdasarkan ilmu pengetahuan. Seiring berjalannya perkembangan global, ilmu pengetahuan dan teknologi berjalan beriringan membentuk kemajuan.

Ada banyak manfaat yang didapatkan dari IPTEK dan jenis-jenisnya pun beragam. Ketahui informasinya berikut ini.

Pengertian IPTEK

Menurut buku Tiga Inovasi Pembangun Negeri, IPTEK merupakan singkatan dari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. IPTEK berisi sumber informasi yang bisa meningkatkan pengetahuan alam atau menjadi wawasan seseorang dalam bidang teknologi.


IPTEK memiliki semua hal yang berhubungan dengan teknologi. Hal tersebut mencakup penemuan baru yang bersangkutan dengan teknologi atau merupakan perkembangan di bidang teknologi itu sendiri.

Hubungan Pengetahuan dan Teknologi

IPTEK merupakan cabang ilmu yang harus dikuasai dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sejarah menunjukkan bahwa kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Mengutip buku Perubahan Pengetahuan Teknologi Mendukung Kualitas Sumber Daya Manusia di Era New Normal, teknologi menggunakan ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah. Sebaliknya, ilmu pengetahuan menggunakan teknologi untuk membuat penemuan baru.

Tujuan dari ilmu pengetahuan adalah menjawab pertanyaan dan tujuan teknologi adalah menemukan solusi untuk sebuah masalah. Dengan tujuan tersebut, ilmu pengetahuan dan teknologi berjalan beriringan. Masing-masing saling membantu untuk sebuah kemajuan.

Contohnya, ilmu pengetahuan ilmiah digunakan untuk menciptakan teknologi seperti teleskop luar angkasa. Sementara teknologi memungkinkan para ilmuwan mengeksplorasi dan menjelajah galaksi serta seisinya.

Manfaat IPTEK

Dampak IPTEK yang paling dirasakan manusia adalah membuat hidup lebih mudah. Selain itu, berikut manfaat IPTEK lainnya:

Jenis-Jenis IPTEK

Mengutip Buku Isu-isu Kritis Pendidikan, berbagai jenis IPTEK bisa digunakan oleh masyarakat. Misalnya, dalam bidang kesehatan, astronomi dan teknologi.

1. Kesehatan

IPTEK digunakan semaksimal mungkin untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, penanganan penyakit, perbaikan gizi, kecukupan farmasi, dan menjaga kesehatan lingkungan. IPTEK juga berperan penting dalam perbaikan jaringan informasi seputar kesehatan.

Selain itu, IPTEK memungkinkan perbaikan dalam bidang teknologi dan alat-alat kedokteran. Beberapa rumah sakit bahkan melakukan penelitian pemanfaatan Radio Immuno Assay atau alat diagnosa dengan teknik radioisotop.

2. Astronomi

Perkembangan astronomi identik dengan kemajuan penerapan IPTEK di Indonesia. Masyarakat tentu tak asing dengan Observatorium Bosscha yang diresmikan pada 7 Juni 1928. Observatorium ini memiliki teropong besar dengan refraktor ganda berdiameter 60 cm.

Observatorium Bosscha menjadi salah satu penegak ilmu astronomi di Indonesia. Dalam perkembangan selanjutnya, Bosscha diupayakan tetap jadi pusat astronomi sebagai situs ilmiah yang keutuhan dan nilainya selalu terlindungi dan menjadi sumber informasi astronomi untuk masyarakat.

3. Komunikasi

Banyaknya penemuan teknologi mendorong kemajuan di bidang komunikasi dan informasi. Pada tahun 1906, sebagai pengganti dalam pengiriman morse, pemancar radio pertama kali dibuat untuk menyiarkan lagu-lagu natal. Berikutnya tercipta televisi, gambar bergerak yang digabung dengan teknologi pemancar radio.

Tahun 1928, Vladimir K. Zworykin, ahli fisika dari Rusia mendemonstrasikan televisi elektronik pertama. Selanjutnya pada tahun 1960, echo I berhasil menerima gelombang radio dari bumi dan memancarkan kembali ke bumi. Saat itu mulai diluncurkan satelit ke luar angkasa.

Itulah pemaparan mengenai pengertian IPTEK, manfaat dan jenis-jenisnya. Tanpa adanya ilmu pengetahuan, tak ada perkembangan teknologi dan kemajuan peradaban manusia.

Simak Video "Ada Terduga Teroris, Standar Masuk MUI Dipertanyakan"


[Gambas:Video 20detik]
(elk/row)

Academia.edu no longer supports Internet Explorer.

To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.

Pandemi Covid-19 telah menimbulkan dampak yang luar biasa bagi perguruan tinggi, baik dari segi akreditasi akademik maupun perkembangan ilmu pengetahuan. Hal ini juga dipandang sebagai realitas yang harus dihadapi dalam melakukan transisi masa-masa sulit untuk kembali membangun kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Menyikapi hal ini, program studi (Prodi) Hubungan Internasional Universitas Islam Indonesia (HI UII) kembali menggelar Sarasehan Webinar Islam & the Pandemic pada Sabtu (27/2).

Sarasehan yang berkolaborasi dengan Lembaga Budaya Embun Kalimasada, Yayasan Badan Wakaf UII kali ini bertemakan “Islam Scientific Development and Innovations amid the Covid-19 Pandemic”. Sarasehan kali ini mendatangkan empat pembicara yaitu Prof. Dr. Olgun Cicek dari Siprus Utara, Prof. Dr. Boshra Arnout dari Mesir, Prof. Dr. Muhammad Mumtaz Ali dari Malaysia, dan Dr. Trias Setiawati M.Si, dari UII.

Olgun Cicek dalam pemaparannya menguraikan tiga fase transisi yang dijumpai di masa pandemi. Pertama, realitas baru yaitu adanya perubahan, kompleksitas, dan ketidakpastian yang menimbulkan reaksi spontanitas seperti menutup pembelajaran tatap muka dan memulai kelas online, serta menerka-nerka berapa lama pandemi akan berlangsung dan apa yang akan terjadi setelahnya. Kedua, fase normal baru atau yang kita kenal dengan istilah new normal. Evaluasi dan pemantauan terhadap sumber daya yang tersedia dilakukan di tahap ini. Dan yang terakhir, fase mempersiapkan dan membangun masa depan dengan melakukan adaptasi, kreativitas, dan digitalisasi yang berkelanjutan.

“Pandemi coronavirus telah menyebabkan masalah ekonomi, sosial, pendidikan, bahkan emosional dan psikologis. Itulah sebabnya para psikolog mencoba mengidentifikasi strategi yang membantu manusia untuk tekanan tersebut. Salah satu strategi penting adalah resilience (daya lenting),” papar Boshra Arnout yang juga seorang profesor konseling dan psikologi King Khalid University.

Daya lenting adalah sifat manusia yang diperoleh melalui pengalaman hidup. Semakin tinggi tingkat resiliensi maka semakin sedikit masalah kesehatan mental yang dialami oleh individu, seperti cemas, depresi, dan sebagainya. Arnout juga menyebutkan beberapa aktivitas yang dapat meningkatkan resiliensi, yaitu memiliki tidur yang cukup dan nyenyak, mempraktikkan kebiasaan keagamaan, memperkuat kesadaran mental dan spiritual, menjaga komunikasi dengan orang lain, melakukan olahraga dan makan makanan yang sehat, serta meminta bantuan profesional jika dibutuhkan.

Sedangkan Mumtaz Ali dalam kesempatannya menekankan perlunya memahami peran Islam dalam dunia sains modern. Allah Swt menjelaskan kepada manusia bahwa mereka harus bekerja, bergerak, dan berpikir berdasarkan ilmu. Begitu pula dengan firman Allah, “Beri mereka peringatan”. Menurutnya, Covid-19 menegaskan kembali pentingnya ilmu keislaman dan tuntutan akan pendekatan yang komprehensif dan holistik dalam sains dan teknologi yang tidak hanya melibatkan pandangan dunia tetapi juga nilai-nilai universal dan moral.

Disampaikan Mumtaz Ali, Al-Quran benar-benar terbentuk berdasarkan fakta sejarah, argumen rasional, bukti ilmiah, serta pendekatan kritis dan komparatif. Sehingga cara pandang Al-Quran tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dari perspektif Islam diperlukan untuk membentuk masa depan ilmu pengetahuan khususnya pada masa wabah ini.

Sementara Trias Setiawati memaparkan penelitiannya tentang wanita dan sains selama masa pandemi. Dalam hasil risetnya yang melibatkan empat dosen UII, ilmuwan dan akademisi wanita menghadapi beberapa kendala selama bekerja termasuk membagi waktu antara karir dan keluarga, ketidaksetaraan gender dalam bentuk marginalisasi, stereotip masyarakat, dan beban kerja ganda. Tetapi disisi lain, mereka bersikeras memberikan manfaat bagi masyarakat luas sehingga bernilai ibadah.

Terlebih di era pandemi, menurut Trias Setiawati, mereka tetap melakukan sesuatu yang relevan dengan bidangnya sekaligus melakukan urusan rumah tangga selama working from home. Oleh karena itu, Trias mengibaratkan akademisi wanita sebagai ‘yellow light from the ivory tower’, yang mana walau terpisah dari komunitas dan keramaian tetapi sangat tinggi dan terang. (MRS/RS)

Rangkuman perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia
ilustrasi teknologi. humanresourcesonline.net

Merdeka.com - Pada zaman modern ini, manusia tidak akan dapat meningkatkan kesejahteraannya tanpa memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedemikian kompleksnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mengakibatkan keterikatannya dengan manusia tidak dapat dilepaskan dan menyebabkan mau tidak mau manusia menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

Ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan banyak manfaat dan memudahkan pekerjaan dan aktivitas sehari-hari masyarakat. Kemajuan teknologi menghasilkan modernitas yang ditandai dengan pertumbuhan ekonomi, mobilitas sosial, ekspansi atau perluasan budaya.

Di mana melalui kemajuan teknologi komunikasi juga makin canggih dan murah. Terlepas dari manfaatnya bagi kehidupan manusia, ternyata masih banyak yang belum mengerti pengertian mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi.

Padahal memahami pengertiannya lebih dulu merupakan langkah awal yang penting untuk memahami kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi secara lebih mendalam dan lebih baik. Maka dari itu, berikut ini informasi lengkap mengenai pengertian ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah dirangkum merdeka.com melalui dspace.uii.ac.id.

2 dari 3 halaman


Sering orang kurang membedakan antara pengertian ilmu pengetahuan dan pengetahuan. Ilmu pengetahuan berasal dari bahasa Latin Scientea atau dalam bahasa Inggrisnya science dan sudah dimasukkan dalam perbendaharaan kamus bahasa Indonesia menjadi sains. Sementara pengetahuan secara harfiah dalam bahasa Inggrisnya adalah knowledge. Adapun pengertian keduanya juga berbeda.

Ilmu pengetahuan (sains) merupakan pengetahuan yang bersifat metodis, sistematis, dan logis serta dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Sementara pengetahuan (knowledge) adalah pemahaman akan suatu hal yang bersifat spontan tanpa perlu pengamatan dan penelitian yang mendalam.

Semua ilmu pengetahuan menunjukkan langkah umum yang sama yang disebut metode ilmiah. Oleh karena itu, ilmu pengetahuan adalah suatu metode khusus yang telah dikembangkan secara berangsur-angsur sepanjang abad untuk meningkatkan pengetahuan kita mengenai dunia ini.

Pengetahuan merupakan produk dari kegiatan berpikir, sedangkan ilmu pengetahuan adalah bagian dari pengetahuan yang mempunyai ciri-ciri yang membedakan antara ilmu dengan pengetahuan yang lain, yakni adanya proses tertentu yang dinamakan metode keilmuan.Dari pengertian-pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang tersusun secara sistematis berdasarkan suatu metode yang logis dan dapat dipertanggungjawabkan dan diakui keberadaannya.

3 dari 3 halaman


Sementara itu, pendapat para ahli tentang pengertian teknologi juga bermacam-macam. yaitu sebagai berikut:

1. Philip Sporn
Teknologi adalah khasanah pengetahuan yang terhimpun secara sistematis berdasarkan penemuan ilmiah melalui eksperimentasi, atau semata-mata berdasarkan praktik bertahun-tahun yang berhasil, yang memungkinkan diproduksinya secara praktis suatu benda atau jasa tertentu.

2. Bharata
Teknologi adalah ilmu pengetahuan tentang cara-cara mengerjakan di bidang industri (the science which deals with industrial arts).

3. Harahap, Felino
Teknologi adalah ilmu pengetahuan industri yang praktis, pengetahuan yang sistematis mengenai kemampuan industri.

4. Paul B. Wesz
Teknologi merupakan aplikasi dari penemuan-penemuan sains murni untuk kepentingan praktis, suatu produk yang siap dijual atau siap dikonsumsi masyarakat.

[nof]