Pengertian mysql menurut para ahli tahun 2015

Menurut Alison McKay dkk dalam International Journal of Computer Integrataed Manufacturing Vol. 29 no. 3 (2016. 237), Desain teknik adalah tahap awal yang penting dari proses inovasi yang menghasilkan produk baru ke pasar di mana tantangan masyarakat ditangani dan kekayaan dihasilkan. Informasi desain teknik berkualitas tinggi sangat penting untuk pembuatan, produksi, dan dukungan seumur hidup yang efektif dan efisien dari produk tersebut. Disiplin yang muncul dari informatika desain teknik menyatukan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) dan desain teknik untuk mendukung penciptaan sistem pendukung informasi teknik yang mapan. Ini berarti bahwa Rekayasa merencanakan proses penting untuk mengirimkan produk baru ke pasar tempat tantangan masyarakat diatasi dan kekayaan diciptakan. Informasi desain teknis berkualitas tinggi sangat penting untuk pembuatan, produksi, dan dukungan seumur hidup produk yang efektif dan efisien. Teknologi Informasi dan Komunikasi (Information and Communication Technology) dan desain teknis untuk mendukung terciptanya sistem pendukung informasi teknis yang baik

Dari keempat pengertian tersebut peneliti dapat menyimpulkan bahwa perencanaan sistem adalah membuat/mengembangkan sistem yang dapat mengatasi permasalahan pada sistem sebelumnya yang telah dianalisis sebelumnya.

Teori Spesifik

Konsep Kebijakan Poin Pelanggaran Disiplin

Definisi Pelanggaran

Menurut Yudhit Widy Wicaksono, Elis Hernawati, dan Guntur Prabawa dalam jurnal e-Proceeding of Applied Science Vol. 3 tidak. 3 (2017. 1284), “Pelanggaran adalah perbuatan (hal) yang melanggar;

Tidak dilaksanakannya tata tertib atau tata tertib akan menjadi salah satu penyebab utama terjadinya berbagai bentuk kenakalan siswa, baik di dalam maupun di luar sekolah.

Definisi Hirarki

Menurut Erna Octavia dalam Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol. 1, Tidak. 1 (2017. 15), “disiplin sekolah adalah aturan yang digunakan oleh sekolah untuk mengatur siswanya agar kurikulum dapat dilaksanakan dengan baik yang dapat mendukung peningkatan mutu pendidikan di sekolah”

Definisi Poin Pelanggaran

Menurut Apriyani (2015. 2), “Sistem poin adalah pemberian sejumlah poin kepada siswa yang melanggar tata tertib. Besaran poin yang diberikan bervariasi sesuai dengan jenis pelanggaran yang dilakukan dengan kisaran poin antara dua hingga 100 poin. ”

Konsep Kebijakan Sekolah

Definisi Sekolah

Menurut Yudhit Widy Wicaksono, Elis Hernawati, dan Guntur Prabawa dalam jurnal e-Proceeding of Applied Science Vol. 3 tidak. 3 (2017. 1284), “Sekolah adalah tempat siswa melakukan kegiatan belajar sehari-hari, baik akademik maupun non akademik. Selain belajar, sekolah juga merupakan tempat yang besar pengaruhnya dalam bersosialisasi dan beretika. ”

Fungsi Sekolah

Menurut Lanlan Muhria dalam artikel Pengertian dan Fungsi Sekolah (2018), sekolah memiliki fungsi sebagai berikut

1. Mempersiapkan Siswa untuk Pekerjaan

   Siswa yang telah lulus dari satuan pendidikan tertentu diharapkan bersedia mendapatkan bahkan membuka lapangan pekerjaan tertentu. Jika tidak, setidaknya mereka memiliki kemampuan dasar untuk menjamin kelangsungan hidupnya

2. Memberikan Keterampilan Dasar

   Sekolah setidaknya mampu memberikan keterampilan dasar berupa membaca, menulis dan berhitung. Ketiga hal tersebut tentunya akan sangat dibutuhkan dalam kehidupan modern seperti sekarang ini

3. Membuka Peluang untuk Memperbaiki Nasib

   Setiap orang tua pasti berharap anaknya memiliki nasib yang lebih baik dari dirinya. Oleh karena itu, mereka akan berusaha mendidik anak-anaknya. Bahkan jika memungkinkan, mereka akan menyekolahkan anaknya hingga mendapatkan gelar sarjana

4. Memberikan Energi Pembangunan

   Pendidikan merupakan sarana yang paling ampuh dalam menyiapkan sumber daya yang terampil dan ahli di segala bidang pembangunan. Kekayaan alam hanya akan berarti dan berarti jika didukung oleh keahlian sumber daya manusianya

5. Membantu Memecahkan Masalah Sosial

   Generasi muda dididik agar siap mengatasi berbagai masalah sosial yang ada. Konsep dan teori yang diperoleh di lembaga pendidikan (sekolah) diharapkan dapat diimplementasikan dalam kehidupan nyata di masyarakat

6. Membentuk Manusia Sosial

   Manusia, selain sebagai individu, juga merupakan makhluk sosial. Pendidikan dituntut untuk dapat membentuk manusia yang dapat bergaul dengan manusia lainnya

7. Alat Transformasi Budaya

   Sekolah diharapkan mampu menambah pengetahuan baru melalui kegiatan penelitian yang dapat membawa perubahan dalam kehidupan masyarakat. Penemuan-penemuan baru yang belum pernah ada sebelumnya, menandakan telah terjadi inovasi dalam perkembangan dan kelangsungan hidup manusia

Konsep Kebijakan Pemantauan

Definisi Pemantauan

Pengertian monitoring menurut Hary Hikmat dalam Anggraeni (2015. 30), adalah proses pengumpulan dan analisis informasi berdasarkan indikator yang ditetapkan secara sistematis dan berkesinambungan tentang program atau kegiatan agar dapat dilakukan koreksi untuk tindakan lebih lanjut, sedangkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006, pemantauan merupakan kegiatan mengamati secara seksama. atau pemantauan suatu situasi atau kondisi, termasuk perilaku atau kegiatan tertentu, dengan tujuan agar semua masukan data atau informasi yang diperoleh dari hasil observasi dapat menjadi dasar pengambilan keputusan

Menurut Laksana (2016. 178), monitoring adalah “Proses untuk mengetahui pelaksanaan program yang sedang berlangsung, membantu meningkatkan kualitas program dan mengidentifikasi masalah-masalah yang harus diatasi untuk mencapai program”

Dari dua pendapat diatas peneliti menyimpulkan bahwa monitoring adalah kegiatan yang dilakukan untuk memantau suatu keadaan atau pelaksanaan suatu program yang sedang berjalan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

Definisi UML (Unified Modeling Language)

1. Menurut Rosa dan Salahuddin (2015. 137), "UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi tentang suatu sistem dengan menggunakan diagram dan teks pendukung"

2. Menurut Yusuf dkk dalam jurnal CCIT (2015. 29), “UML (Unified Modeling Language) adalah sekumpulan struktur dan teknik untuk pemodelan desain program berorientasi objek (OOP) dan aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan seperangkat alat untuk mendukung pengembangan sistem tersebut.

3. Menurut Mulyani (2016. 35), “UML adalah teknik pengembangan sistem yang menggunakan bahasa grafis sebagai alat untuk mendokumentasikan dan menspesifikasikan sistem”

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML adalah bahasa pemodelan yang digunakan untuk menggambarkan hasil suatu analisa dalam bentuk diagram dan teks pendukung, agar lebih mudah dipelajari dan dipahami

Jenis-jenis UML (Unified Modeling Language)

Menurut Rosa dan Salahuddin (2015. 137), "UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi tentang suatu sistem dengan menggunakan diagram dan teks pendukung"

1. Structure diagrams, yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan

2. Behavior diagrams, yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan kelakuan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi pada sebuah sistem

3. Interaction diagrams, yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan interaksi sistem dengan sistem lain maupun interaksi antar subsistem pada suatu sistem

Berikut uraian tentang ke tiga belas macam diagram UML, antara lain yaitu (Rosa dan Shalahuddin, 2015. 141-171), 

1. Class diagram, yaitu diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem

2. Object diagram, yaitu diagram objek menggambarkan struktur sistem dari segi penamaan objek dan jalannya objek dalam sistem

3. Component diagram, yaitu diagram komponen atau component diagram dibuat untuk menunjukkan organisasi dan ketergantungan diantara kumpulan komponen dalam sebuah sistem

4. Composite structure diagram, yaitu diagram yang digunakan untuk menggambarkan struktur dari bagian-bagian yang saling terhubung maupun mendeskripsikan struktur pada saat berjalan (runtime) dari instance yang saling terhubung

5. Package diagram, yaitu menyediakan cara mengumpulkan elemen-elemen yang saling terkait dalam diagram UML

6. Deployment diagram, yaitu diagram yang menunjukkan konfigurasi komponen dalam proses eksekusi aplikasi

7. Usecase diagram, yaitu pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat

8. Activity diagram, yaitu diagram yang menggambaran workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak

9. State machine diagram, yaitu diagram yang digunakan untuk menggambarkan perubahan status atau transisi status dari sebuah mesin, atau sistem, atau objek

10. Sequence diagram, yaitu diagram yang menggambarkan kelakuan objek pada usecase dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek

11. Communication diagram, yaitu diagram yang menggambarkan interaksi antar objek/bagian dalam bentuk urutan pesan

12. Diagram waktu, yaitu diagram yang menitikberatkan pada penggambaran yang berkaitan dengan batas waktu. Diagram ini digunakan untuk menggambarkan tingkah laku sistem dalam periode waktu tertentu

13. Interaction overview diagram, yaitu diagram yang berfungsi untuk menggambarkan sekumpulan urutan aktivitas. Interaction overview diagram adalah bentuk aktivitas diagram yang setiap titik mempresentasikan diagram interaksi

Gambar 2. 1 Pengelompokkan Diagram UML

Konsep Dasar XAMPP

Definisi XAMPP

Menurut Dadan Dkk. (2015. 28),“XAMPP adalah salah satu aplikasi web server apache yang terintegrasi dengan MYSQL dan PHPMyadmin, XAMPP adalah singkatan dari X, Apache Server, MYSQL, PHPMyadmin, dan Phyton. ” Huruf X didepan menandakan XAMPP bisa diinstal di berbagai operating system. XAMPP dapat diinstal pada Windows, Linux, MacOS, dan Solaris

Chetan Bulla dkk dalam International Journal of Engineering Science and Computing(2017. 12632), mengemukakan bahwa “XAMPP is a free and open source cross-platform web server solution stack package developed by Apache Friends, consisting mainly of the Apache HTTP Server, MariaDB database, and interpreters for scripts written in the PHP and Perl programming languages”. Yang artinya XAMPP adalah web server platform cross-platform gratis dan open source yang dikembangkan oleh beberapa Apache, yang sebagian besar terdiri dari Apache HTTP Server, database MariaDB dan bahasa untuk skrip yang ditulis dalam bahasa pemrograman PHP dan Perl

Menurut Hilmi Fuad,dkk (2018. 2) dalam JURNAL SISFOTEK GLOBAL,“XAMPP adalah sebuah software yang berfungsi untuk menjalankan website berbasis PHP dan menggunakan pengelolah data MySQL di computer lokal. XAMPP berperan sebagai server web pada komputer anda. XAMPP juga dapat disebut sebuah Cpanel server virtual, yang dapat membantu anda melakukan preview sehingga dapat memodifikasi website tanpa harus online atau terakses dengan internet)”

Berdasarkan pendapat di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa Xampp merupakan server web yang dapat membantu melakukan preview dalam memodifikasi website secara offline dan dapat di install pada Windows, Linux, MacOS, Solaris

Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL

Berikut adalah beberapa definisi MySQL menurut para ahli, diantaranya MYSQL menurut Enterprise (2018. 2), “MYSQL adalah database yang terkenal karena hampir sebagian besar aplikasi berbasis website seperti wordpress, dilengkapi dengan MYSQL”. MYSQL juga ditawarkan dalam berbagai versi termasuk versi gratis,

sedangkan menurut Mundzir MF (2018. 217),“MYSQL adalah sistem manajemen database SQL yang sifatnya open source (terbuka)dan paling banyak digunakan saat ini”

Sementara Menurut Santoso dan Yulianti dalam Jurnal SENIATI (2016. 333), “MySQL merupakan software yang tergolong sebagai DBMS (Database Management System) yang bersifat Open source menyatakan bahwa software ini dilengkapi dengan source code (code yang dipakai untuk membuat MySQL)”

Berdasarkan pendapat diatas, bahwa dapat disimpulkan MySQL merupakan sebuah software yang tergolong DBMS dan bersifat open source serta dilengkapi dengan source code

Konsep Dasar PHP

Definisi PHP

Menurut Hidayat dkk (2017. 21), “PHP adalah pemrograman interpreter yaitu proses penerjemahan baris kode sumber menjadi kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan. PHP disebut sebagai pemrograman Server Side Programming, hal ini dikarenakan seluruh prosesnya dijalankan pada server tidak dijalankan pada client. PHP merupakan suatu bahasa dengan hak cipta terbuka atau yang juga dikenal dengan istilah Open Source, yaitu pengguna dapat mengembangkan kode fungsi PHP dengan kebutuhannya. ”

Menurut Tim EMS (2016. 1), “ PHP adalah bahasa script, artinya ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML. Untuk membedakan kode PHP dan kode HTML sebagai wadahnya, digunakan tag-tag PHP. PHP sangat populer dan dapat dipakai untuk mem-program situs web dinamis tipe apapun, bahkan PHP dapat digunakan untuk membangun CMS

Menurut Dahlan yang di kutip oleh ahmad fadel dkk (2018. 48), “PHP adalah singkatan dari “PHP. Hypertext Preprocessor”, yang merupakan sebuah bahasa scripting yang terpasang pada HTML untuk membuat webside yang dinamis. PHP ini merupakan server side scripting maksudnya sintak dan perintah-perintah PHP akan dieksekusi deserver kemudian hasilnya baru ditampilkan ke browser dalam format HTML, maka kode-kode yang kita tulis menggunkan PHP tidak akan kelihatan oleh user sehingga membuat halaman webside kita lebih aman dan dinamis. ”

Dari penjelasan yang diatas dapat disimpulkan bahwa PHP merupakan bahasa scripting yang digunakan untuk membuat website dinamis, yang mana sintak dan perintah-perintahnya akan di ekesekusi deserver dan hasilnya ditampilkan dengan format HTML

Konsep Dasar Konsep Dasar Framework Laravel

Definisi Framework

Definisi Framework menurut Basuki yang dikutip oleh D Tri Octafian dalam Jurnal Teknomatika (2015. 2), “Bahwa sebagai kumpulan atau kumpulan dari potongan-potongan program yang disusun dan diatur sedemikian rupa, sehingga dapat digunakan untuk membantu aplikasi secara keseluruhan tanpa harus membuat semua kode dari awal”. Manfaat yang dapat diperoleh dari penggunaan framework adalah:

1. Waktu pembuatan aplikasi website jauh lebih singkat

2. Kode website lebih mudah dibaca, karena kecil dan basic, detailnya adalah kode dari framework

3. Website menjadi lebih mudah diperbaiki, karena tidak perlu fokus ke semua komponen kode website, terutama kode sistem framework

4. Tidak perlu lagi membuat kode pendukung untuk aplikasi website seperti koneksi database, validasi form, GUI (Graphical User Interface) dan keamanan

5. Pikiran developer menjadi lebih terfokus pada kode masalah website, apa yang ditampilkan dan layanan apa saja yang diberikan dari aplikasi website tersebut

6. Jika kerja tim dilakukan, itu akan lebih terarah karena sistem kerangka, yang membutuhkan keteraturan lampiran kode. Seperti pengambilan database dipisahkan dari bagian pengaturan tampilan pengunjung

Definisi laravel

Menurut Aminudin dalam buku Cara Efektif Belajar Laravel Framework (2015), “Framework Laravel merupakan framework berbasis PHP dan bisa dikatakan masih tergolong baru, namun peminat developer terhadap framework ini semakin hari semakin meningkat, karena framework ini berbeda dengan framework PHP pada umumnya. Laravel dibangun dengan konsep MVC (Model-Controller-View), kemudian Laravel juga dilengkapi dengan command line tool bernama "Artisan" yang dapat digunakan untuk bundle packaging dan bundle installation melalui command prompt.

Konsep Dasar Sublime Text

Definisi Teks Sublime

Vidiandry Putratama Supono (2016. 14), menjelaskan bahwa, "Sublime Text adalah perangkat lunak editor teks yang digunakan untuk membuat atau mengedit aplikasi. Sublime Text memiliki tambahan fitur plugin yang memudahkan programmer"

Menurut Geovanne Farell dkk (2018. 58), “Sublime Text adalah aplikasi editor kode dan teks yang dapat berjalan di berbagai platform sistem operasi dengan menggunakan teknologi Python API. Pembuatan aplikasi ini terinspirasi dari aplikasi Vim, aplikasi ini sangat fleksibel dan powerfull. Fungsionalitas aplikasi ini dapat diperluas dengan menggunakan sublime-packages.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sublime text adalah software text editor yang digunakan untuk kode dan teks yang dapat berjalan di berbagai platform sistem operasi

Konsep Dasar Android

definisi Android

Menurut Harni Kusniyati dan Nicky Saputra Pangondian Sitanggang (2016. 11), “Android adalah sistem operasi berbasis Linux yang dirancang untuk perangkat seluler layar sentuh seperti smartphone dan komputer tablet. Android pada awalnya dikembangkan oleh Android, Inc. dengan dukungan finansial dari Google, yang kemudian membelinya pada tahun 2005. ”

Konsep Dasar Android Studio

Definisi Android Studio

Menurut Adibhadiansyah (2016. 2), "Android studio adalah IDE untuk Pengembangan Android yang diperkenalkan Google pada acara Google I/O 2013. Android studio merupakan perpanjangan dari Eclipse IDE, dan didasarkan pada Java IDE populer, yaitu IntelliJ IDEA. Android studio adalah IDE resmi untuk pengembangan aplikasi studio Android"

Konsep Dasar Kotlin

Definisi Kotlin

Menurut Niko Sumanda Sibarani dkk dalam Prosiding Lokakarya Riset Industri dan Seminar Nasional (Vol. 9, hal. 319-324), "Kotlin adalah bahasa pemrograman berbasis Java Virtual Machine (JVM) yang dikembangkan oleh JetBrains. Kotlin adalah bahasa pemrograman pragmatis untuk Android yang menggabungkan berorientasi objek (OO) dan pemrograman fungsional. Kotlin juga merupakan bahasa pemrograman interoperabilitas yang membuat bahasa ini dapat digabungkan dalam satu proyek dengan bahasa pemrograman Java. Bahasa pemrograman ini juga dapat digunakan untuk pengembangan desktop, aplikasi berbasis web bahkan untuk backend. Beberapa keuntungan yang mungkin didapat jika pengembangan aplikasi beralih menggunakan Kotlin untuk mengembangkan aplikasi di platform JVM adalah sebagai berikut

1. Dapat mengatasi NullPointerException yang umumnya terdapat pada Java

2. Penulisan kode lebih sederhana dan mudah dibaca daripada kode yang ditulis menggunakan bahasa Java

3. Mudah untuk dipelajari

4. Dukungan IDE untuk menyederhanakan pemrograman. "

Konsep Dasar Pengujian Black Box

Definisi Pengujian Kotak Hitam

Menurut Imam Adli dkk, dalam Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi Univrab (2018. 76), "Pengujian kotak hitam adalah metode pengujian perangkat lunak yang menguji fungsionalitas aplikasi. Metode pengujian blackbox berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. ”

Menurut Taufik Hidayat dkk dalam Jurnal JUTIS (2018. 27), “Black-Box Testing adalah pengujian yang menitikberatkan pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak, tester dapat menentukan sekelompok kondisi masukan dan melakukan pengujian terhadap spesifikasi fungsional dari program. "

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Blackbox Testing merupakan metode yang digunakan untuk menguji spesifikasi fungsional aplikasi

Konsep Dasar SWOT

Pengertian Analisis SWOT

Menurut chasanah (2015. 61), “Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam suatu proyek atau spekulasi bisnis. “

Menurut Irham (2016. 302), “SWOT adalah singkatan dari kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman, dimana SWOT digunakan sebagai model dalam menganalisis suatu organisasi yang berorientasi pada laba dan nirlaba dengan tujuan utama untuk mengetahui keadaan organisasi secara lebih komprehensif. “

Menurut Akbar Muchammad Fauzi, dan Mary Ismowati (2019), “Analisis SWOT adalah membandingkan suatu kondisi dengan kondisi lain yang sama atau serupa, menganalisis dan menetapkan strategi untuk bersaing atau menjadi unggul, sehingga meskipun kedua rencana tersebut sama tetapi rencana atau kebijakan yang dibuat untuk menciptakan hasil yang lebih baik di tengah persaingan”

Matriks Analisis SWOT

Dalam analisis SWOT terdapat matriks yang dapat digunakan untuk mengorganisasikan faktor strategis perusahaan yang dapat menghasilkan empat rangkaian kemungkinan alternatif. Berikut matriks analisis SWOT (Rangkuti, 2017. 202)

1. strategi SO

   Strategi ini dibuat berdasarkan cara berpikir perusahaan yaitu memanfaatkan segala kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

2. strategi ST

   Strategi ini merupakan strategi dalam menggunakan kekuatan perusahaan untuk mengatasi ancaman

3. strategi WO

   Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan meminimalkan kelemahan yang ada

4. strategi WT

   Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman

Gambar 2. 2 Matrik Analisis SWOT

Konsep Dasar Konsep Dasar SDLC (System Development Life Cycle)

Definisi SDLC (Siklus Hidup Pengembangan Sistem)

Menurut Balaji S, Murugaiyan MS dikutip Lailatul Husniah dkk dalam jurnal KINETIK (2016. 34), "SDLC (System Development Life Cycle) adalah proses yang digunakan oleh industri perangkat lunak untuk merancang, mengembangkan, dan menguji perangkat lunak". SDLC (System Development Life Cycle) bertujuan untuk menghasilkan perangkat lunak yang memenuhi atau melebihi harapan, mencapai solusi sesuai anggaran dan biaya yang telah direncanakan

Ada beberapa model SDLC yang telah dibuat seperti model waterfall, spiral, V-Model, rapid prototyping, dan model iteratif. Penelitian ini menggunakan metode waterfall yang merupakan proses pembangunan perangkat lunak secara berurutan, dimana setiap tahapan harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum memasuki tahapan selanjutnya yang terlihat aliran air yang terus mengalir ke bawah (seperti air terjun) melalui tahapan yang ada yaitu tahap perencanaan, pemodelan/perencanaan, implementasi, dan pengujian

1. Tingkat Analisis

   Level analisis atau perencanaan adalah menjelaskan semua proses yang terjadi pada aplikasi yang akan dibuat

2. Tingkat Desain

   Tahap desain adalah proses perencanaan dan pemecahan masalah solusi perangkat lunak seperti menentukan rencana solusi yang meliputi desain algoritma, arsitektur desain perangkat lunak, skema konseptual basis data, desain konseptual, desain GUI, dan definisi struktur data

3. Tingkat Implementasi

   Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan meminimalkan kelemahan yang ada

4. Tingkat Pengujian

   Pada tahap ini, ini adalah proses untuk memeriksa apakah solusi perangkat lunak memenuhi persyaratan dan spesifikasi asli di mana solusi tersebut memecahkan tujuan yang ditetapkan.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Suryana, dkk dalam Journal of Innovative Creative and Information Technology (ICIT) (2015. 18), “Elisitasi adalah suatu rencana yang dibuat berdasarkan suatu sistem baru yang dikehendaki oleh manajemen yang bersangkutan dan disetujui oleh pembuatnya untuk dilaksanakan”

Elisitasi menurut Ariawan dan Wahyuni ​​dalam Jurnal Global Sisfotek (2015. 63), yang berisi usulan rencana sistem baru yang diinginkan oleh manajemen terkait dan didukung oleh peneliti untuk dilaksanakan

Menurut informasi yang dikutip Dzulhaq dkk dalam Global Sisfotek Journal (2017. 1), “elisitasi adalah kumpulan kebutuhan kegiatan awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering). Sebelum kebutuhan dapat dianalisis, dimodelkan, atau didefinisikan, kebutuhan harus dikumpulkan melalui proses elisitasi. ”

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa elisitasi adalah rencana sistem baru berdasarkan kebutuhan manajemen yang relevan, yang akan dilaksanakan oleh peneliti.

Tahapan Dalam Elisitasi

Menurut Amrullah dkk dalam Jurnal Teknologi Informasi (2016. 27), Elisitasi diperoleh melalui metode wawancara dan dilakukan melalui 3 (tiga) level, sebagai berikut

1. Elisitasi tingkat I

   Berisi semua rencana sistem baru yang diusulkan oleh manajemen terkait melalui proses wawancara

2. Elisitasi tingkat II

   Merupakan hasil klasifikasi elisitasi level I berdasarkan Metode MDI yang bertujuan untuk memisahkan antara rencana sistem yang penting dan harus ada dalam sistem baru dan rencana yang ingin dijalankan oleh pembuatnya

   Berikut ini penjelasan tentang MDI

   1. "M" dalam MDI berarti Wajib (penting). Artinya kebutuhan tersebut harus ada dan tidak dapat dihilangkan pada saat membuat sistem baru

   2. "D" pada MDI berarti Diinginkan. Artinya kebutuhan tersebut tidak terlalu penting dan dapat dihilangkan. Namun jika kebutuhan tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, maka akan membuat sistem menjadi lebih sempurna

   3. "Saya" dalam MDI berarti tidak penting. Artinya kebutuhan bukan merupakan bagian dari luar sistem

3. Elisitasi Tingkat III

   Ini adalah hasil kompilasi dari elisitasi level II dengan menghilangkan semua kebutuhan optimal I dalam metode MDI. Selanjutnya, semua persyaratan yang tersisa direklasifikasi melalui TOE, yaitu

   1. "T" artinya Teknis, artinya bagaimana prosedur/teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan

   2. “O” artinya Operasional, artinya bagaimana menggunakan kebutuhan dalam sistem yang akan dikembangkan

   3. "E" adalah singkatan dari Econimy, artinya berapa biaya yang dibutuhkan untuk mengembangkan kebutuhan di dalam sistem

   Metode TOE terbagi menjadi beberapa pilihan yaitu

   1. Tinggi (H). Sulit dilakukan, karena teknik pembuatan dan aplikasinya sulit serta biayanya mahal, sehingga persyaratan tersebut harus dilaksanakan

   2. Tengah (M). Dapat bekerja

   3. Rendah (L). Mudah dikerjakan

4. Pengusiran Draf Akhir

   Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar untuk membuat suatu sistem yang akan dikembangkan

Konsep Dasar Tinjauan Pustaka

Definisi Tinjauan Pustaka

Menurut Azizah dkk dalam jurnal SENSI (2017. 185), “Sastra adalah kesusastraan dan karya sastra sedangkan resensi adalah tindakan menelaah dan menelaah kembali sesuatu yang telah dilakukan sebelumnya sehingga dalam telaah sastra dapat disimpulkan sebagai tindakan menelaah dan menelaah kembali suatu karya sastra”. ”

Menurut Untung Rahardja dkk dalam Jurnal CITEC (2017. 176), “Literature review adalah rangkuman atau rangkuman temuan peneliti terdahulu yang dapat dijadikan acuan dalam penulisan artikel ilmiah atau penelitian baru tentang suatu proyek. ”

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa Kajian Pustaka adalah penelitian terdahulu yang dapat dijadikan contoh atau referensi untuk penelitian baru yang berkaitan dengan topik penelitian.

Tujuan Tinjauan Pustaka

Menurut Ary Budi Warsito, Muhamad Yusup dan Iqbal Awi Makaram dalam Jurnal CCIT (2015. 29), mendefinisikan metode studi kepustakaan yang dilakukan dengan mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk mencari referensi yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Manfaat dari tinjauan pustaka ini antara lain

1. Mengidentifikasi kesenjangan (gap identitas) dari penelitian ini

2. Menghindari reinventing the wheel sehingga menghemat banyak waktu dan juga menghindari kesalahan yang pernah dilakukan yang relevan dengan penelitian ini

3. Mengidentifikasi metode yang telah digunakan dan yang relevan dengan penelitian ini

4. Melanjutkan apa yang telah dicapai penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi kepustakaan ini, penelitian yang akan dilakukan dalam membangun pondasi (platform) pengetahuan atau gagasan yang sudah ada

Kajian Kajian Pustaka Pustaka

Berikut penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam tesis ini antara lain

1. Penelitian yang dilakukan oleh Munawati dalam jurnal CCIT tahun 2015 berjudul “PROTOTYPE SISTEM INFORMASI PADA NILAI POIN DISIPLIN DI SMK YUPPENTEK 1”. Perhitungan nilai poin masih konvensional dimana guru BK harus mencatat setiap pelanggaran siswa dalam buku besar dan menghitung nilai poin setiap pelanggaran siswa untuk diberikan sanksi sesuai dengan sistem disiplin yang berlaku. Hal ini sering mengakibatkan tertundanya proses penindakan lebih lanjut terhadap siswa bermasalah. Selain itu, sering terjadi kesalahan dalam melakukan rekapitulasi poin pelanggaran siswa sehingga sanksi yang diberikan tidak sesuai dengan jumlah poin pelanggaran.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Ali Mulyanto dan Lia Ristina dari STMIK Cikarang pada tahun 2018 berjudul “PENETAPAN SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN SEKOLAH MENGGUNAKAN METODE SIMPLE MULTI ATTRIBUTE RATING TECHNIQUE (SMART) BERBASIS PHP DAN MYSQL STUDI KASUS SMPN 10 TAMBUN SELATAN”. Sebagian besar kegiatan entri data masih dilakukan secara manual, sehingga sering kali guru Bimbingan dan Konseling (BK) bingung mencari data diri dan riwayat siswa. Selain itu, laporan data pelanggaran siswa yang seharusnya diserahkan kepada wali kelas dan wali murid sering terlambat karena membutuhkan waktu yang lama. Oleh karena itu, untuk mendukung kinerja guru Bimbingan Konseling (BK) dalam menangani siswa bermasalah, diperlukan suatu sistem yang bertujuan untuk memudahkan dalam bimbingan konseling (BK) dan sistem tersebut menggunakan metode Simple Multi Attribute Rating Technique (SMART).

3. Penelitian yang dilakukan oleh Patmi Kasih dan Yuni Lestari pada tahun 2015 dari Universitas Nusantara PGRI Kediri berjudul “Aplikasi Kalkulator Nilai Pelanggaran Siswa Sebagai Sistem Pendukung Keputusan Badan Konseling Sekolah Dengan Pembobotan Aditif Sederhana (Studi Kasus). SMKN 1 Tanah Grogot-Kaltim)". Penelitian ini membahas tentang aplikasi perhitungan titik kesalahan yang dirancang dengan menggunakan sistem berbasis web dengan harapan dapat mempermudah hak akses yang dimaksud. Aplikasi ini dirancang sebagai sistem pendukung keputusan bagi guru dan badan bimbingan konseling sekolah dengan tujuan untuk memudahkan Guru Bimbingan Konseling dalam menangani siswa bermasalah guna menentukan titik kesalahan dan mendapatkan data yang valid dengan menerapkan Fuzzy Multi Attribute Decision Making (FMADM), dan Simple Additive Method Weighting (SAW)

4. Penelitian yang dilakukan oleh Ellen Ershinta Putri dari Universitas Yudharta Pasuruan pada tahun 2015 berjudul “PERENCANAAN SISTEM INFORMASI POIN PELANGGARAN DAN KINERJA SISWA BERBASIS SWS GATEWAY DI SMKN 3 PACITAN”. Di era komputerisasi saat ini, dibutuhkan sebuah aplikasi untuk mempercepat proses informasi antara pihak sekolah dengan orang tua dalam masalah kedisiplinan siswa sehingga orang tua dapat bekerja sama dengan pihak sekolah untuk membantu mengatasi kenakalan siswa. Dengan adanya sistem informasi poin-poin pelanggaran dan prestasi siswa berbasis SMS gateway di SMK Negeri 3 Pacitan diharapkan orang tua dapat mengetahui pelanggaran anaknya dengan cepat sehingga dapat mengurangi tingkat kenakalan siswa di sekolah.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Kalyani Bhagwat, Priyanka Salunkhe, & Shamal Bangar berjudul “Employee Monitoring System Using Android Smart Phone” dalam International Journal on Recent and Innovation Trends in Computing and Communication (2015). Jurnal ini membahas tentang sistem monitoring karyawan perusahaan dengan menggunakan teknologi android, dimana pada aplikasi android terdapat informasi tentang penggunaan telepon karyawan seperti history SMS karyawan, log panggilan karyawan, lokasi karyawan, penggunaan data, history browser, dan data yang tidak valid. Sistem ini meningkatkan akurasi pengelolaan karyawan dengan menghemat waktu, meringankan pekerjaan manajer, dan menghindari penggunaan telepon yang disediakan sebagai fasilitas karyawan untuk hal-hal yang tidak perlu. Aspek utama dari jurnal ini adalah kemudahan manajer dalam menavigasi semua karyawan perusahaan dan mengetahui perilaku karyawan.

6. Penelitian yang dilakukan oleh Haron dkk berjudul “Desain Aplikasi Skor Siswa Untuk Penilaian Siswa Berprestasi di SMK” dalam International Journal of Engineering & Technology (2018). Jurnal ini membahas sistem penilaian dan pencatatan di sekolah yang masih manual dan menyulitkan guru untuk melakukan analisis lebih lanjut terhadap kondisi siswanya. Selain itu, penilaian yang ada saat ini masih hanya terfokus pada bidang akademik, dan penilaian pengembangan diri dilakukan hanya berdasarkan penilaian subyektif guru yang bersangkutan. Maka tujuan dari penelitian ini adalah merancang sistem informasi nilai siswa sebagai pendukung pengambilan keputusan dalam menentukan siswa berprestasi, yang tidak hanya baik secara akademik, tetapi juga memiliki moral yang baik. Sistem baru ini diharapkan dapat memberikan kemudahan kepada pihak-pihak terkait dalam mengolah data secara cepat dan akurat, serta dapat menyimpan data secara aman dalam membantu proses pelayanan bagi mahasiswa dan masyarakat pada umumnya.

7. Penelitian yang dilakukan oleh Mahrus Ali berjudul “Monitoring Evaluasi Soft Skill Siswa Berbasis Android dengan Algoritma Pemrograman Dinamis” dalam Prosiding International Conference on Green Technology (2017). Penelitian ini membahas tentang kondisi mahasiswa yang masih belum menyadari pentingnya soft skill, minimnya kegiatan di luar kelas yang masih seputar universitas bahkan penyelesaian tugas kuliah yang tertunda karena banyak mahasiswa yang meremehkan. Oleh karena itu diharapkan dengan adanya perencanaan sistem informasi monitoring evaluasi softskill berbasis android, mahasiswa dapat mengevaluasi dirinya secara lebih spesifik kemampuan softskillnya, lebih aktif mengikuti kegiatan di luar kelas yang menunjang kemajuan kemampuan akademik dan menyadari pentingnya menyelesaikan tugas kuliah tepat waktu dan sistematis

Sekilas tentang SMP Santo Kristoforus I

Sejarah SMP Santo Kristoforus I

Didorong oleh kebutuhan pendidikan masyarakat sekitar Paroki Santo Kristoforus yang tidak tertampung di sekolah-sekolah Katolik di sekitar Paroki karena tidak terjangkau secara finansial, kehadiran Yayasan Diannanda mencoba menjawab kekhawatiran tersebut dengan mendirikan sekolah Santo Kristoforus.

Sejak tahun 1989 SMP Santo Kristoforus berdiri. Tujuannya agar siswa yang lulus dari SD Santo Kristoforus dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Awalnya SMP St. Kristoforus "naik" di gedung SD Santo Kristoforus I. murid utama st. Christopher I yang hanya masuk dua kelas kecil pada siang hari. Tahun-tahun berikutnya SMP Santo Kristoforus I terus berkembang pesat. Jumlah alumninya saat ini tersebar di berbagai perusahaan besar, wiraswasta, pengajar, maupun yang masih kuliah di berbagai perguruan tinggi dalam dan luar negeri baik jenjang S1, S2, S3 dan seterusnya. Berikut data perkembangan SMP Santo Kristoforus I

1. Pada tahun 1989 SMP St. Christopher I dipimpin oleh Kepala Sekolah. dr. Sugiarto dan Wakil Kepala Sekolah adalah Bpk. FX. Winarso
2. Pada tahun 1991, Kepala Sekolah. Tn. dr. Sugiarto dan Wakil Kepala Sekolah Bpk. FX. Winarso
3. Pada tahun 1991, Kepala Sekolah. Tn. dr. Sugiarto dan Wakil Kepala Sekolah Bpk. FX. Winarso. Tahun ini pertama kali mengikuti ujian Nasional/Ebtanas, mengikuti SLTPN 83. Hasilnya 100% lulus
4. Pada tahun 1992-1994 Kepala Sekolah. Tn. FX. Wakil Kepala Sekolah Winarso. Tn. Yulius Kontra Said dan Drs. Ign. Selamat Priharyanto. Tahun ini SMP Santo Kristoforus pertama kali melaksanakan akreditasi dan mendapat status diakui
5. Pada tahun 1994-1998, Kepala Sekolah Drs. Ign. Heri Priharyanto dan Wakil Kepala Sekolah. Tn. Julius Kontra Sai. Pada tahun 1997, SMP Santo Kristoforus I menempati gedung baru yang lebih megah dan tidak masuk lagi pada sore hari. Di tahun ini SMP Santo Kristoforus I melangkah dengan semangat baru. Bangunan yang diinginkan berkat pertolongan semua pihak dan pertolongan Tuhan serta kerja keras Yayasan Diannanda dapat terwujud. Di tempat baru ini, jumlah mahasiswa mencapai 300 mahasiswa
6. Tahun 1998 (Juli-Agustus) Kepala Sekolah. Drs. T. Harry Dwiatmoko dan Wakil Kepala Sekolah. Drs. Vincentius Ambar Susilanto. Pada November 1999, SMP Santo Kristoforus I untuk kedua kalinya melaksanakan akreditasi. Berkat kerja keras para guru dan dukungan banyak pihak, SMP Santo Kristoforus mendapat pemerataan status. Pada periode ini, fasilitas sekolah dan berbagai media pembelajaran seperti laboratorium Biologi, Fisika, Bahasa dan komputer serta perpustakaan sekolah perlahan terisi.
7. Periode 2005-2009, Kepala Sekolah Vitus M. Suyanta, S. Pd dan perwakilannya adalah Bapak Yulius Cons Said dan Adrianus Habna. Pada tahun 2006 akreditasi SMP Santo Kristoforus I mendapat nilai A
8. Periode 2009-2012, Kepala Sekolah Vitus M. Suyanta, S. Pd dan wakilnya adalah Drs. Rikson Nainggolan (Perwakilan Kurikulum) dan Enny Maitimo, S. Pd (Perwakilan Mahasiswa). Sejauh ini fasilitas pembelajaran SMP Santo Kristoforus I semakin lengkap terutama proses pembelajaran LCD, akses internet, dan sedang digarap untuk proses pembelajaran e-learning. Dengan fasilitas belajar yang semakin lengkap dan adanya guru-guru unggul yang profesional diharapkan SMP Kristoforus I dapat meningkat dan mampu mempertahankan nilai A (unggul).
9. Periode 2014-2016, Kepala Sekolah Drs. Rikson Nainggolan dan Wakilnya adalah Enny Maitimo, S. Pd (Perwakilan Kurikulum) dan Junetti A. Nababan, S. Pd (Perwakilan Mahasiswa)
10. Periode 2016-2017, Drs. Rikson Nainggolan sebagai Kepala Sekolah, dan Wakilnya adalah Senobius Santi (Perwakilan Kurikulum) dan Petrus Laritmas, S. Phil (Perwakilan Mahasiswa)
11. Periode 2017-2018, Senobius Santi, SE selaku Prinsipal dan Perwakilan Y. Wisnu Siwi Kurniawan,S. Fr. (Perwakilan Kurikulum) dan Petrus Laritmas, S. Phil (Perwakilan Mahasiswa)
12. Periode 2018 – Sekarang, Senobius Santi, SE sebagai Kepala Sekolah dan Wakil Cecilia Noviani, M. Pd (Perwakilan Kurikulum) dan Petrus Laritmas, S. Phil (Perwakilan Mahasiswa)

Visi Dan Misi SMP Santo Kristoforus I

Visi SMP Santo Kristoforus I

Menjadi sekolah Katolik yang Unggul dan Profesional

Misi SMP Santo Kristoforus I

1. Meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia melalui penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan bahasa
2. Mengembangkan pendidikan karakter yang berlandaskan iman dan akhlak
3. Penanaman nilai-nilai kebangsaan
4. d. Menjaga tata kelola yang baik melalui fungsi manajemen yang profesional

fasilitas SMP Santo Kristoforus I

SMP Santo Kristoforus I memiliki fasilitas sebanyak 87 ruangan diantaranya sebagai berikut

Struktur organisasi

Gambar 3. 1 Struktur Organisasi SMP Santo Kristoforus I

Wewenang dan Tanggung Jawab

Kepala sekolah

1. Validasi perubahan dokumen
2. Merumuskan, menetapkan dan mengembangkan visi dan misi sekolah
3. Mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia secara optimal
4. Menemukan dan mengadopsi ide-ide baru dari lembaga lain yang memiliki relevansi dengan sekolah
5. Mengelola, mengembangkan, dan memelihara sarana dan prasarana sekolah
6. Melakukan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program kegiatan sekolah sesuai prosedur, serta perencanaan tindak lanjut

1. Bertanggung jawab untuk membuat keputusan anggaran sekolah
2. Bertanggung jawab atas perencanaan partisipatif terkait implementasi. kurikulum
3. Menetapkan dan memastikan kebijakan mutu sekolah dilaksanakan dengan baik dan terkendali
4. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi dirinya

Wakasek Kesiwaan

1. Menyusun program pembinaan serta mengarahkan dan mengendalikan kegiatan kemahasiswaan/OSIS
2. Menyusun program kegiatan ekstrakurikuler
3. Mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia secara optimal
4. Membangun dan mengkoordinir pelaksanaan ketentraman, kebersihan, ketertiban, keindahan, kekeluargaan dan ketakwaan
5. Kegiatan pembangunan studio MGMP
6. Mengelola mutasi siswa

1. Melaksanakan pembinaan dan pengarahan terkait disiplin dan ketertiban sekolah, bekerja sama dengan guru BK dan OSIS
2. Bekerja sama dengan guru piket dalam mengatur ketertiban siswa
3. Mengumpulkan dan menganalisis laporan bulanan dari Walikelas
4. Membina dan mengawasi kegiatan siswa agar tidak menimbulkan gangguan keamanan di sekolah maupun di luar sekolah

Guru BK

1. Menyusun dan mengembangkan Bimbingan Konseling
2. Merumuskan tujuan pembelajaran yang sesuai
3. Melaksanakan pembinaan siswa

1. Menyusun program dan pelaksanaan bimbingan konseling
2. Membantu siswa dalam memahami minat dan bakat
3. Menindaklanjuti laporan guru dan wali kelas atas pelanggaran tata tertib siswa
4. Melakukan home visit
5. Melakukan bimbingan dan konseling terhadap siswa yang bermasalah
6. Memantau kemajuan siswa

Walikelas

1. Membimbing siswa
2. Mengusulkan beasiswa

1. Mewakili orangtua/wali siswa dalam lingkungan sekolah
2. Membantu pengembangan potensi siswa
3. Membantu menyelesaikan masalah-masalah siswa di sekolah
4. Membina suasana kekeluargaan di kelas
5. Melakukan kegiatan penilaian
6. Melakukan kegiatan penilaian

Guru

1. Memilih dan menentukan metode kerja untuk mencapai pendidikan yang optimal dan melaksanakan tugas dengan baik sesuai dengan kode etik

1. Melaksanakan tugas sebagai tenaga pengajar
2. Membimbing siswa sesuai dengan tujuan pendidikan

Tatalaksana Sistem yang Berjalan

Prosedur Sistem yang Berjalan

Peraturan dengan sistem poin pola berimbang adalah memberikan konsekuensi pada setiap perilaku siswa. Setiap siswa mempunyai modal 100 poin setiap awal tahun pelajaran. Dan berikut adalah prosedur perhitungan nilai poin pelanggaran yang diawali dengan proses pencatatan poin, penambahan poin, pengurangan poin, serta sanksi dan pembinaan

1. Murid meminta izin kepada Petugas Piket untuk mengambil buku komunikasi miliknya
2. Lalu buku komunikasi tersebut diberikan ke Guru yang bersangkutan untuk diberi nilai poin pelanggaran/prestasi beserta paraf
3. Murid mengambil kembali buku komunikasi tersebut, lalu diserahkan ke Petugas Piket
4. Petugas Piket mencatat aktifitas yang terdapat pada buku komunikasi siswa untuk keperluan laporan harian di buku catatan kasus

1. Setiap seminggu sekali walikelas melakukan monitoring pada masing-masing buku komunikasi milik siswanya
2. Walikelas berkonsultasi kepada Guru BK untuk penanganan masalah yang dilakukan oleh siswanya
3. Untuk permasalahan ringan, Guru BK akan menindak lanjuti siswa yang bermasalah dalam bentuk bimbingan ataupun pemberian sanksi
4. Untuk permasalahan berat, Guru BK akan berkoordinasi dengan Wakasis untuk tindak lanjut berupa pemberian sanksi ataupun pemanggilan Walimurid

Keterangan Bobot Poin

Penambahan Poin

Poin akan bertambah jika siswa menunjukkan perilaku positif, diantaranya 

Pengurangan Poin

Poin akan berkurang jika anak melakukan tindak pelanggaran sesuai dengan peraturan umum, diantaranya 

1. Kehadiran Siswa

2. Seragam

3. Kerapihan siswa putra


Tabel 3. 5 Kerapihan siswa putra

4. Kerapihan siswi putri


Tabel 3. 6 Kerapihan siswi putri

5. Kebersihan dan keindahan


Tabel 3. 7 Kerapihan siswi putri

6. Keamanan dan ketertiban


Tabel 3. 8 Keamanan dan ketertiban

Pembelajaran

Sanksi dan pembinaan

Tabel 3. 9 Sanksi dan pembinaan

Rancangan Prosedur Sistem yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem yang berjalan pada SMP Santo Kristoforus I, Peneliti menggunakan program Visual Paradigm 13. 0 Enterprise Edition untuk merancang use case diagram, activity diagram, dan sequence diagram guna memberikan gambaran sebuah interaksi antara actor dengan system

Use Case Diagram

Gambar 3. 2 Use Case Diagram diagram sistem pencatatan poin yang berjalan

Berdasarkan Gambar 3. 2 Use Case diagram sistem pencatatan poin yang berjalan saat ini terdapat

1. 1 system yang mencakup seluruh proses sistem penilaian poin yang berjalan
2. 3 actor yang melakukan kegiatan diantaranya. Murid, Guru dan Guru Piket
3. 7 use case diagram yang dilakukan oleh actor yaitu 
1. Meminta izin kepada Petugas Piket untuk mengambil Buku Komunikasi miliknya
2. Petugas Piket mengizinkan dan memberikan Buku Komunikasi
3. Buku Komunikasi diberikan ke Guru
4. Guru melakukan pengurangan/penambahan poin pada Buku Komunikasi
5. Buku Komunikasi dikembalikan ke Murid
6. Buku Komunikasi dikembalikan ke Petugas Piket
7. Jika terdapat pengurangan poin, maka petugas piket membuat laporan pada Buku Catatan Kasus

Use Case Diagram sistem monitoring poin

Gambar 3. 3 Use Case Diagram diagram sistem monitoring poin yang berjalan

Berdasarkan Gambar 3. 3 Use Case diagram sistem monitoring poin yang berjalan saat ini terdapat

1. 1 system yang mencakup seluruh proses sistem monitoring poin yang berjalan
2. 4 actor yang melakukan kegiatan diantaranya. Walikelas, Guru BK dan Wakasek Kesiswaan
3. 11 use case diagram yang dilakukan oleh actor yaitu 
1. Seminggu sekali Walikelas melakukan monitoring pada setiap Buku Komunikasi siswanya
2. Melakukan kalkulasi sisa poin berdasarkan penambahan dan pengurangan poin pada Buku Komunikasi
3. Jika sisa poin siswa 50, maka akan dilakukan pembinaan dan pemanggilan orangtua
4. Walikelas berkonsultasi dengan Guru BK terkait poin siswa yang dibawah 50
5. Memeriksa Buku Komunikasi dan Buku Catatan Kasus siswa
6. Untuk kasus ringan, Guru BK melakukan tindak lanjut berupa pembinaan dan pemangilan orangtua
7. Untuk kasus berat, Guru BK melakukan koordinasi dengan Wakasek Kesiswaan
8. Wakasek Kesiswaan memberikan peringatan tertulis I dan pemanggilan orangtua
9. Wakasek Kesiswaan memberikan peringatan tertulis II dan pemanggilan orangtua
10. Wakasek Kesiswaan memberikan peringatan tertulis III dan pembinaan khusus
11. Siswa dikembalikan ke orangtua
12. Wakasek Kesiswaan membuat laporan
13. Kepala sekolah menerima laporan

Activity Diagram

Gambar 3. 4 Activity diagram sistem pencatatan poin yang berjalan

Berdasarkan Gambar 3. 4 Activity diagram pencatatan poin yang berjalan saat ini terdapat

1. 1 Initial node di awal objek
2. 3 vertical swimelineyang berisi kegiatan yang dilakukan oleh. Murid, Guru, Petugas Piket
3. 11 Action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi yang dilakukan oleh aktor yaitu 
   1. Meminta izin kepada petugas piket untuk mengambil buku komunikasi miliknya
   2. Mengizinkan dan memberi buku komunikasi
   3. Menerima buku komunikasi miliknya
   4. Memberikan Buku Komunikasi kepada Guru yang bersangkutan
   5. Mengajukan tanggal penyewaan
   6. Menerima buku komunikasi
   7. Melakukan penambahan/pengurangan poin pada Buku Komunikasi
   8. Buku dikembalikan kepada siswa
   9. Menerima Buku Komunikasi
   10. Mengembalikan Buku Komunikasi kepada Petugas Piket
   11. Menerima Buku Komunikasi milik siswa
   12. Membuat catatan di buku Kasus untuk laporan harian
4. 1 Activity Final Node, yang menjadi tanda berakhirnya proses kegiatan

Diagram aktivitas sistem pemantauan titik berjalan

Gambar 3. 5 Diagram aktivitas sistem pencatatan titik berjalan

Berdasarkan Gambar 3. 5 Activity diagram pencatatan poin yang berjalan saat ini terdapat

1. 1 Initial node di awal objek
2. 3 vertical swimeline yang berisi kegiatan yang dilakukan oleh. Walikelas, Guru BK, Wakasek Kesiswaan, Kepala Sekolah
3. 12 Tindakan keadaan sistem yang mencerminkan eksekusi yang dilakukan oleh aktor yaitu
   1. Seminggu sekali lakukan monitoring pada buku komunikasi
   2. Hitung sisa poin siswa
   3. Pembinaan dan pemanggilan orangtua (sisa poin 50)
   4. Berkonsultasi dengan Guru BK terkait kasus siswa (sisa poin dibawah 50)
   5. Memeriksa Buku Komunikasi & Catatan kasus siswa
   6. Menindak lanjuti
   7. Pembinaan dan pemanggilan orangtua (kasus ringan)
   8. Berkoordinasi dengan Wakasek Kesiswaan (kasus berat)
   9. Peringatan tertulis I dan pemanggilan orangtua
   10. Peringatan tertulis II dan pemanggilan orangtua
   11. Peringatan tertulis III dan pembinaan khusus (skorsing)
   12. Dikembalikan ke orangtua
   13. Membuat laporan
   14. Menerima laporan
4. 1 Activity Final Node, yang menjadi tanda berakhirnya proses kegiatan

Sequence Diagram

Gambar 3. 6 Sequence diagram sistem pencatatan poin yang berjalan

Berdasarkan gambar 3. 6 Sequence diagram pencatatan poin yang berjalan saat ini terdapat

1. 3 Actor yang terdiri dari . Murid, Guru, Petugas Piket
2. 3 Lifeline yang terdiri dari . Buku Komunikasi, Pemberian Poin, Buku Catatan Kasus
3. 8 Message yang memberikan informasi – informasi dari rangkaian aktifitas yang dilakukan oleh actor yaitu 
   1. Murid izin mengambil Buku Komunikasi
   2. Petugas Piket mengambil Buku Komunikasi
   3. Buku Komunikasi diberikan ke Murid
   4. Buku Komunikasi diserahkan ke Guru
   5. Guru memberikan penambahan/pengurangan Poin
   6. Buku Komunikasi dikembalikan ke Murid
   7. Murid Mengembalikan Buku Komunikasi
   8. Petugas Piket mencatat poin siswa pada buku catatan kasus untuk laporan harian

Sequence diagram sistem monitoring yang sedang berjalan

Gambar 3. 7 Sequence diagram sistem monitoring poin yang berjalan

Berdasarkan gambar 3. 7 Sequence diagram monitoring poin yang berjalan saat ini terdapat

1. 4 Actor yang terdiri dari . Walikelas, Guru BK, Wakasek Kesiswaan, Kepala Sekolah
2. 4 Lifeline yang terdiri dari . Buku Komunikasi, Memberi Poin, Buku Catatan Kasus
3. 13 Message yang memberikan informasi – informasi dari rangkaian aktifitas yang dilakukan oleh actor yaitu 
   1. Seminggu sekali Walikelas melakukan monitoring pada setiap Buku Komunikasi milik siswanya
   2. Melakukan kalkulasi berdasakan pengurangan/penambahan poin
   3. Jika terdapat poin siswa bersisa 50, maka akan dibina dan pemanggilan orangtua
   4. Berkonsultasi dengan Guru BK terkait poin siswa yang dibawah 50
   5. Memeriksa Buku Komunikasi dan Buku Catatan Kasus siswa
   6. Untuk kasus ringan, Guru BK melakukan tindak lanjut berupa pembinaan dan pemangilan orangtua
   7. Untuk kasus berat, Guru BK melakukan koordinasi dengan Wakasek Kesiswaan
   8. Wakasek Kesiswaan memberikan peringatan tertulis I dan pemanggilan orangtua
   9. Wakasek Kesiswaan memberikan peringatan tertulis II dan pemanggilan orangtua
   10. Wakasek Kesiswaan memberikan peringatan tertulis III dan pembinaan khusus
   11. Siswa dikembalikan ke orangtua
   12. Membuat laporan
   13. Menerima laporan

Analisa Sistem yang Berjalan

Metode Analisis SWOT

Untuk memperoleh solusi pada permasalahan sistem yang berjalan saat ini, maka peneliti melakukan analisa dengan menggunakan metode SWOT untuk mengevaluasi beberapa faktor yang nantinya akan disempurnakan pada sistem yang baru. Faktor-faktor tersebut terdiri dari Kekuatan (Strenghts), Kelemahan (Weaknesses), Kesempatan (Opportunity) dan Ancaman (Threat). Berikut adalah hasil analisis SWOT pada sistem yang berjalan saat ini 

Tabel 3. 12 Matriks Analisa SWOT

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

Analisis Masukan

1. Buku Komunikasi

Nama Masukan  . Buku Komunikasi

Fungsi  . Mencatat Perilaku Siswa & Bobot Poin

Sumber  . Siswa

Media  . Kertas

Frekuensi  . Setiap mencatat perilaku positif/negatif siswa di sekolah

Format  . Buku

Keterangan  . Berisikan catatan perilaku siswa

2. Buku Catatan Kasus

Nama Masukan  . Buku Kasus

Fungsi  . Mencatat Perilaku Siswa & Bobot Poin

Sumber  . Guru Bimbingan Konseling (BK)

Media  . Kertas

Frekuensi  . Setiap mencatat perilaku positif/negatif siswa di sekolah

Format  . Buku

Keterangan  . Berisikan catatan perilaku siswa

Analisa Proses

1. Buku Komunikasi

Nama Proses` . Mendata Perilaku Positif dan Negatif Siswa

Fungsi . Sebagai informasi perkembangan siswa

Masukkan . Catatan Perilaku dan Bobot Poin Siswa

Keluaran . Laporan, serta bimbingan & sanksi

Ringkasan Proses . Seminggu sekali Walikelas melakukan monitoring perkembangan perilaku baik/buruk siswa melalui buku komunikasi

2. Buku Catatan Kasus

Nama Proses . Mendata Perilaku Positif dan Negatif Siswa

Fungsi . Sebagai informasi perkembangan siswa

Masukkan . Catatan Perilaku dan Bobot Poin Siswa

Keluaran . Laporan Harian, serta bimbingan & sanksi

Ringkasan Proses  . Guru BK melakukan monitoring perkembangan perilaku positif/negatif siswa melalui buku catatan kasus

Analisa Pengeluaran

Nama Pengeluaran . Surat Peringatan dan Pemanggila Orangtua

Fungsi . Sebagai bentuk peringatan dan

Media . Kertas

Sumber . Kepala Sekolah

Konfigurasi Sistem Berjalan

Spesifikasi Hardware

Dalam proses Analisa sistem yang berjalan untuk tujuan penulisan laporan skripsi, berikut adalah perangkat dengan spesifikasi hardware 

1. Processor . Intel® Core™ i7-2600CPU
2. Monitor  . LG
3. Mouse . Alcatroz xplorer 5500m
4. Papan ketik. Alcatroz xplorer 5500m
5. RAM . 8 GB
6. Harddisk  . 1 TB
7. Printer  . HP Deskjet 1510

Spesifikasi Software

Adapun konfigurasi perangkat lunak (Software) pada sistem yang berjalan adalah sebagai berikut 

1. Windows 10 Pro 64-bit
2. Microsoft Office 2010
3. Google Chrome
4. Visual Paradigm 16. 0 Edisi Perusahaan
5. Android Studio

Hak Akses (Brainware)

Sistem Kredit Poin dapat diakses oleh Admin, Guru, Guru BK dan juga Wali murid, dengan kegunaannya masing-masing

Permasalahan yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan yang Dihadapi

Beberapa permasalahan yang dihadapi pada sistem yang berjalan adalah sebagai berikut 

1. Sistem berjalan dengan proses kerja yang lambat, dikarenakan Walikelas harus melakukan monitoring dan akumulasi berdasarkan poin siswa dengan cara yang konvensional pada setiap buku komunikasi milik siswanya. Tak jarang terjadi human error serta tertundanya proses monitoring dan akumulasi poin siswa dikarenakan padatnya beban kerja guru di sekolah
2. Dengan proses monitoring dan akumulasi yang berjalan lambat, maka langkah tindak lanjut berdasarkan sisa poin siswa yang dilakukan oleh Walikelas, Guru BK, dan Wakasek Kesiswaan pun turut mengalami keterlambatan
3. Masih minimnya hak akses terhadap Walimurid dalam memonitoring perilaku putra/putrinya di sekolah. Sehingga terjadi keterlambatan informasi yang diterima oleh Walimurid selaku orangtua atas setiap perilaku buruk yang dilakukan putra/putrinya di sekolah. Sedangkan pembentukan karakter bukan hanya dilakukan di sekolah, tetapi juga terjadi di rumah. Maka sudah seharusnya peran orangtua turut dilibatkan dengan adanya hak akses secara khusus agar data mengenai perilaku putra/putrinya menjadi lebih transparan dan tindak lanjut berupa bimbingan pun bisa dilakukan dari dua sisi, guna mencegah terjadinya perilaku buruk yang dilakukan secara kontinu

Alternatif Pemecahan Permasalahan

Berdasarkan hasil analisa dari permasalahan pada sistem yang berjalan, penulis memberikan beberapa alternatif pemecahan masalah guna mencapai proses kerja yang cepat, akurat dan adanya pecepatan informasi yang bersifat transparansi yaitu 

1. Membuat sebuah sistem yang terkomputerisasi dan dapat diakses dalam bentuk aplikasi mobile, dengan fungsi yang lebih luas serta proses kerja yang lebih cepat. sehingga pada penerapannya, penggunaan kertas pun dapat dikurangi dan perilaku negatif siswa dapat segera ditindak lanjuti
2. Sistem yang dibuat harus dapat mempermudah para Guru dan Guru BK dalam melakukan proses monitoring dan kalkulasi pada setiap poin siswa. Agar segala bentuk perilaku negatif dapat secepatnya ditindak dengan tegas dalam bentuk bimbingan dan juga sanksi
3. Sistem tersebut juga harus mampu menampilkan laporan data poin siswa. Agar baik para Guru, dan Guru BK memiliki hak akses masing-masing yang diberikan secara khusus, sesuai dengan kapasitasnya
4. Dan sistem yang dibuat harus memberikan hak aksesnya terhadap Walimurid. Agar orangtua juga turut memantau perkembangan perilaku anaknya di sekolah dan terjalinnya kerjasama antara Guru di sekolah dan juga Orangtua di rumah dalam melakukan arahan / bimbingan, agar perilaku yang bersifat negatif tidak terjadi secara berulang-ulang

User Requirement

Kebutuhan pengguna atau bisa juga disebut sebagai kebutuhan pengguna, yang menjelaskan kemampuan perangkat lunak yang akan dikembangkan dari sudut pandang pengguna.

Elisitasi tingkat I

Elistasi tahap I merupakan daftar yang dibutuhkan oleh user berdasarkan hasil pengumpulan data dengan cara wawancara dan observasi. Berikut adalah lampiran Elistasi Tahap I yang telah dibuat 

Tabel 3. 13 Elisitasi Tahap I

Elisitasi tingkat II

Elisitasi tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi tahap I yang kemudian diklasifikasikan menggunakan metode MDI

• M = Mandatory (yang wajib digunakan)

• D = Desirable (yang diinginkan)

• I = Inessential (yang tidak penting digunakan)

Tabel 3. 14 Elisitasi Tahap III

Elisitasi Tingkat III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibetuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan metode TOE dengan opsi HML. Berikut adalah requirement tersebut 

Tabel 3. 15 Elisitasi Tahap III

Pengusiran Draf Akhir

Final Draft Elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, dan elisitasi tahap III dan dapat dijadikan acuan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan digunakan. Berikut adalah hasil draft final elisitasi dari wawancara dan observasi pada SMP Santo Kristoforus I 

Tabel 3. 16 Draft Final Elisitasi

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulkan

Setelah melakukan penelitian pada sistem kredit poin yang sedang berjalan saat ini pada SMP Santo Kristoforus I, langkah selanjutnya peneliti melakukan perancangan sistem yang diusulkan, dengan tujuan untuk memberikan kemudahan dalam melakukan pencatatan, kalkulasi poin dan juga monitoring. Pada rancangan sistem yang diusulkan juga terdapat adanya hak akses bagi walimurid selaku orangtua, agar dapat senantiasa memonitor perilaku buah hatinya selama di sekolah

Sistem yang peneliti usulkan berbasis android dengan bahasa pemrograman kotlin, PHP sebagai web admin, dan juga MySql sebagai database, dengan harapan nantinya baik para guru dan walimurid dapat mengakses sistem aplikasi Kredit Poin dengan mudah dan peraktis yang dilakukan secara mobile

Dalam menganalisa sistem yang diusulkan, peneliti menggunakan software Visual Paradigm for UML 16. 0 Enterprise Edition untuk menggambarkan Usecase Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram

Prosedur Sistem Usulan

Berikut beberapa prosedur sistem usulan yang dilakukan dalam menjalankan sistem penyewaan gedung olahraga sebagai sarana kegiatan masyarakat

1. Guru
   1. Melakukan login
   2. Melakukan Input Poin
   3. Mengecek Data Pelanggaran
   4. Mengecek Ranking Poin
   5. Melihat Informasi
   6. Logout

UML (Unified Modeling Languange) Sistem yang Diusulkan

Use Case Diagram

Use Case Diagram yang diusulkan pada web

Gambar 4. 1. Use Case diagram sistem yang diusulkan pada web

Berdasarkan Gambar 4. 1. Use Case diagram sistem yang diusulkan pada web terdapat 

1. Terdapat satu sistem yang mencakup seluruh kegiatan pengelolaan data pada web service
2. Terdapat 1 aktor yang memiliki hak akses, yaitu admin
3. Terdapat 10 use case yaitu login, dashboard, kelola data guru, kelola data siswa, kelola data walimurid, kelola ruang informasi, kelola data kelas, kelola data tata tertib, kelola data admin, laporan pelanggaran, logout
4. Ada 1 extension yaitu admin

Use Case Diagram yang diusulkan pada android

Gambar 4. 2. Use Case diagram sistem yang diusulkan pada android

Berdasarkan Gambar 4. 2. Use Case diagram sistem yang diusulkan pada android terdapat 

1. Terdapat satu sistem yang mencakup seluruh kegiatan pengelolaan data pada android
2. Terdapat 3 aktor yang melakukan kegiatan di dalamnya yaitu Guru, Guru BK dan Walimurid
3. Terdapat 13 use case yaitu login, dashboard, input poin, data kelas, data siswa, data pelanggaran, data prestasi, Ruang Informasi, laporan poin siswa, laporan ruang informasi, ruang konsultasi, Data Guru, logout
4. Terdapat 3 extend yaitu, Guru & Guru BK, Walimurid, Guru BK & Walimurid

Activity Diagram

Activity Diagram Admin

Gambar 4. 3. Activity Diagram Admin yang Diusulkan

Berdasarkan gambar activity diagram admin yang diusulkan terdapat 

1. 1 (Satu) initial node, yang mengawali objek
2. Terdapat empat fork node untuk memecahkan action
3. Terdapat 13 (tiga belas) fork node untuk memecah action
4. 47 (empat puluh tujuh) action state, yaitu menggambarkan eksekusi kegiatan
5. 1 (satu) final node, yang mengakhiri objek

Activity Diagram Guru

Gambar 4. 4. Activity Diagram Guru yang Diusulkan

Berdasarkan gambar activity diagram admin yang diusulkan terdapat 

1. 1 (satu) initial node, yang mengawali objek
2. Terdapat 2 (empat) fork node untuk memecah action
3. 17 (tujuh belas) action state, yaitu menggambarkan eksekusi kegiatan
4. Satu final node, yang mengakhiri objek

Activity Diagram Guru BK

Gambar 4. 5. Activity Diagram Guru BK yang Diusulkan

Berdasarkan gambar activity diagram Guru BK yang diusulkan terdapat 

1. 1 (Satu) initial node, yang mengawali objek
2. Terdapat 4 (empat) fork node untuk memecah action
3. 16 (tujuh belas) action state, yaitu menggambarkan eksekusi kegiatan
4. Satu final node, yang mengakhiri objek

Activity Diagram Wali Murid

Gambar 4. 6. Activity Diagram Walimurid yang Diusulkan

Berdasarkan gambar activity diagram admin yang diusulkan terdapat 

1. 1 (Satu) initial node, yang mengawali objek
2. 6 (empat) titik cabang untuk membagi aksi
3. 11 (tujuh belas) action state, yaitu menggambarkan eksekusi kegiatan
4. Satu final node, yang mengakhiri objek

Sequence Diagram

Sequence Diagram Admin

Gambar 4. 7. Sequence Diagram Admin yang Diusulkan

Berdasarkan gambar diagram urutan admin yang diusulkan tersedia

1. 1 (Satu) pelaku yang melakukan kegiatan yaitu admin
2. 49 (empat puluh sembilan) pesan yang dapat menjadi alat komunikasi antar objek yang berisi informasi tentang aktivitas yang terjadi
3. 13 (tiga belas) garis hidup, yaitu. login, dashboard, data guru, data siswa, data siswa, data kelas, data pelanggaran, data kinerja, data poin peringatan, data administrator, data informasi, laporan, logout

Sequence Diagram Guru

Gambar 4. 8. Diagram Urutan Guru yang Diusulkan

Berdasarkan gambar diagram urutan guru yang diusulkan

1. 1 (Satu) pelaku yang melakukan kegiatan yaitu guru
2. 13 (tiga belas) pesan yang dapat menjadi alat komunikasi antar objek yang berisi informasi tentang aktivitas yang terjadi
3. 11 (sebelas) jalur hidup, yaitu. login, home, data siswa, data kelas, data pelanggaran, logout

Sequence Diagram Guru BK

Gambar 4. 9. Diagram Urutan Usulan Guru BK

Berdasarkan gambar sequence diagram guru bk yang diusulkan ada

1. 1 (Satu) pelaku yang melakukan kegiatan yaitu guru BK
2. 13 (tiga belas) pesan yang dapat menjadi alat komunikasi antar objek yang berisi informasi tentang aktivitas yang terjadi
3. 11 (sebelas) jalur hidup, yaitu. login, home, data siswa, data kelas, data pelanggaran, logout

Sequence Diagram Siswa Wali

Gambar 4. 10. Usulan Diagram Urutan Wali Siswa

Berdasarkan gambar sequence diagram siswa yang diusulkan ada

1. 1 (Satu) orang pelaku yang melakukan kegiatan yaitu wali murid
2. 11 (sebelas) pesan yang dapat menjadi alat komunikasi antar objek yang berisi informasi tentang aktivitas yang terjadi
3. 6 (enam) lifeline yaitu. login, home, laporan poin siswa, ruang informasi, data guru, logout

Class Diagram

Gambar 4. 11. Class Diagram yang Diusulkan

Berdasarkan gambar class diagram yang diusulkan terdapat 

1. 10 (sepuluh) Class, himpunan dari atribut dan operasi yang saling berhubungan
2. 8 (delapan) multiplicity, hubungan antara class satu dengan yang lainnya

Perbedaan Sistem yang Berjalan dengan Sistem yang Diusulkan

Berikut ini adalah hasil analisis berupa uraian perbedaan antara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan

Tabel 4. 1. Perbedaan Sistem berjalan dengan yang diusulkan

Rancangan Basis Data

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data adalah rancangan basis data yang digunakan dalam pembuatan sistem usulan. Di dalamnya menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi data (record) yang disimpan, primary key, dan juga panjang record. Berikut adalah spesifikasi yang digunakan pada sistem usulan 

1. Nama Field  . administrator

   Fungsi  . Untuk menampilkan data admin

   Media  . Harddisk

   Primary Key  . id_admin

   Panjang Record  . 213

   Isi  . id_admin + nama_admin + alamat_admin + foto + email_admin + password_admin + level_admin + password_admin + status_admin + is_deleted

   Tabel 4. 2. Spesifikasi Tabel administrator

   

2. Nama Field  . credit_point

   Fungsi  . Untuk menampilkan data kredit poin

   Media  . Harddisk

   Primary Key  . id_credit_point

   Panjang Record  . 135

   Isi  . id_credit_point + id_siswa + default_poin + sisa_point + created_by + created_date + updated_by + updated_date + deleted_by + deleted_date + is_deleted

   Tabel 4. 3. Spesifikasi Tabel Credit Poin

   

3. 3. Nama Field  . detail_credit_point

   Fungsi  . Untuk menampilkan data detail kredit poin

   Media  . Harddisk

   Primary Key  . id_detail_credit_point

   Panjang Record  . 104

   Isi  . id_detail_credit_point + id_ credit_point + id_point + kategori + point + created_by + created_date + is_deleted

   Tabel 4. 4. Spesifikasi Tabel Detail Credit Point

   

4. Nama Field  . guru

   Fungsi  . Untuk menampilkan data guru

   Media  . Harddisk

   Primary Key  . id_guru

   Rekam panjang. 365

   Isi  . id_guru + nama_guru + tempat_lahir_guru + tgl_lahir_guru + nik + agama + status_kawin + alamat_rumah + + no_hp + ijazah_terakhir + tahun_ijazah_terakhir + + id_admin + id_jabatan + foto + created_by + created_date + + update_by + updated_date + delete_by + delete_date + is_delete waktu_penggunaan, status_penyewaan, untuk_acara, tambah_perlengkapan

   Tabel 4. 5. Spesifikasi Tabel Guru

   
   

5. Nama Field  . information

   Fungsi  . Untuk menampilkan data informasi

   Media  . Harddisk

   Primary Key  . id_information

   Panjang Record  . 202

   Isi  . id_information + judul_information + content + date + created_by + created_date + updated_by + updated_date + + deleted_by + deleted_date + is_delete

   Tabel 4. 6. Spesifikasi Tabel Information

   
   

6. Nama Field  . jabatan

   Fungsi  . Untuk menampilkan data jabatan guru

   Media  . Harddisk

   Primary Key  . id_jabatan

   Panjang Record  . 131

   Isi  . id_jabatan + jabatan + created_by + created_date + updated_by + updated_date + deleted_by + deleted_date + is_delete

   Tabel 4. 7. Spesifikasi Tabel Jabatan

   
   

7. Nama Field  . kelas

   Fungsi  . Untuk menampilkan data kelas

   Media  . Harddisk

   Primary Key  . id_kelas

   Rekam panjang. 33

   Isi  . id_kelas + kelas + nama_kelas + is_delete

   Tabel 4. 8. Spesifikasi Tabel Kelas

   

8. Nama Field  . point

   Fungsi  . Untuk menampilkan titik data

   Media  . Harddisk

   Kunci utama. id_point

   Rekam panjang. 212

   Mengisi. id_point + description_point + point + kategori + dibuat_oleh + dibuat_tanggal + diperbarui_oleh + diperbarui_tanggal + dihapus_oleh + dihapus_tanggal + is_delete

   Tabel 4. 9. Spesifikasi Tabel Titik

   
   

9. Nama bidang. siswa

   Fungsi. Untuk menampilkan data siswa

   Media  . Harddisk

   Kunci utama. Identitas Siswa

   Rekam panjang. 856

   Mengisi. id_pelajar + nama + jenis_jenis kelamin + tempat_kelahiran + tanggal_kelahiran + id_kelas + alamat + foto + anak_ke + jumlah_saudara_saudara + nomor_telp + nama_ayah + pekerjaan_ayah + pendapatan_ayah + alamat_ayah + nomor_telepon_ayah + nama_ibu + pekerjaan_ibu + pendapatan_ibu + alamat_ibu + nomor_telepon_ibu + nama_wali + pekerjaan_wali + pendapatan_wali + pendapatan_wali + alamat_wali + no_telp_wali + dibuat_oleh + dibuat_tanggal + perbarui_by + perbarui_tanggal + tanggal_dihapus + tanggal_dihapus + dihapus_dihapus

   Tabel 4. 10. Spesifikasi Meja Siswa

   
   
   

10. Nama bidang. walimurid

    Fungsi. Untuk menampilkan data Walimurid

    Media  . Harddisk

    Kunci utama. id_wali_siswa

    Rekam panjang. 108

    Mengisi. student_parent_id + student_parent_name + student_parent_address + gender_type + student_email + admin_id + student_id + photo + child_to + total_siblings + phone_no + father_name + father_occupation + father_income + father_address + father_phone_no + mother_name + mother_occupation + is_deleted + is_deleted + no_hp

Tabel 4. 11. Spesifikasi Meja Walimurid

Rencana prototipe

Rencana Tampilan Web

Halaman login di web

Di bawah ini adalah rancangan prototipe tampilan antarmuka dari halaman login pada web yang diakses oleh admin sebelum masuk ke halaman dashboard

Gambar 4. 12. Prototipe Halaman Masuk

Deskripsi pada halaman Login adalah

1. Bidang teks. berisi Email dan Password yang harus di input oleh admin
2. Tombol. untuk login ke halaman dashboard web admin
3. Fungsi. Sebagai bentuk pengamanan data pada suatu sistem

Halaman dasbor di web

Gambar 4. 13. Prototipe Halaman Dasbor

Setelah berhasil login, halaman dashboard menampilkan berbagai menu pada sistem yang berfungsi untuk mengelola data. Terdapat data master yang berisi data guru, data siswa, data siswa, data kelas, data kedisiplinan, data sanksi, dan data pengurus. Pada bagian informasi terdapat data informasi tentang kegiatan sekolah dan pada data laporan terdapat laporan perilaku siswa beserta bobot titik yang tersusun secara otomatis dan siap untuk dicetak.

Halaman guru di web

Gambar 4. 14. Prototipe Halaman Utama

Pada menu guru terdapat halaman yang berisi semua data guru di SMP Santo Kristoforus I. pada kolom tabel terdapat angka, nama guru, jabatan guru dan juga tindakan yang berisi edit untuk merubah data guru, dan juga delete untuk menghapus data guru yang sudah tidak diperlukan

Halaman tersebut juga memiliki fungsi tambahan untuk menginput data guru, dan mencari untuk menemukan data guru yang dibutuhkan dengan cepat

Halaman siswa di web

Gambar 4. 15. Prototipe Halaman Siswa

Pada menu siswa terdapat halaman yang berisi data siswa untuk kelas 7, kelas 8 dan juga kelas 9. Pada kolom tabel berisi nomor, nama siswa, kelas, jenis kelamin dan juga tindakan yang berisi edit untuk merubah data siswa, dan juga delete untuk menghapus data siswa yang tidak diperlukan lagi

Halaman tersebut juga memiliki fungsi tambahan untuk menginput data siswa, dan mencari untuk menemukan data siswa yang dibutuhkan dengan cepat

halaman Walimurid di web

Gambar 4. 16. Prototipe Halaman Wali Siswa

Pada menu wali murid terdapat halaman yang berisi semua data wali murid dari siswa SMP Santo Kristoforus I. Pada kolom tabel berisi nomor, nama siswa, nama siswa, kelas, jenis kelamin dan juga tindakan yang berisi edit untuk merubah data siswa, dan juga delete untuk menghapus data siswa siswa yang tidak diperlukan lagi

Halaman ini juga memiliki fungsi tambahan untuk memasukkan data induk, dan mencari untuk menemukan data induk yang dibutuhkan dengan cepat

Halaman kelas di web

Gambar 4. 17. Prototipe Halaman Kelas

Pada menu kelas terdapat halaman yang berisi daftar kelas yang tersedia di SMP Santo Kristoforus I. Pada kolom tabel berisi nomor, class, nama class dan juga action yang berisi edit untuk merubah data class, dan juga delete untuk menghapus data class yang sudah tidak dibutuhkan lagi

Halaman tersebut juga memiliki fungsi tambahan untuk menginput data kelas jika ada kelas tambahan dan mencari untuk menemukan data kelas yang dibutuhkan dengan cepat

Halaman pelanggaran di web

Gambar 4. 18. Prototipe Halaman Pelanggaran

Pada menu pelanggaran terdapat daftar pengurangan poin berdasarkan jenis pelanggaran yang saat ini terjadi di SMP Santo Kristoforus I. Pada kolom tabel berisi angka, keterangan, poin, kategori dan juga tindakan yang berisi edit untuk merubah data pengurangan poin berdasarkan jenis pelanggaran, dan juga delete untuk menghapus data yang sudah tidak dibutuhkan lagi

Laman tersebut juga memiliki fungsi tambahan untuk memasukkan jenis data pelanggaran, dan pencarian untuk menemukan data yang dibutuhkan dengan cepat

Laman kinerja di web

Gambar 4. 19. Prototipe Halaman Performa

Pada menu pelanggaran terdapat daftar poin yang ditambahkan berdasarkan jenis prestasi yang sedang terjadi di SMP Santo Kristoforus I. Pada kolom tabel berisi angka, keterangan, poin, kategori dan juga tindakan yang berisi edit untuk merubah data pengurangan poin berdasarkan jenis performance, dan juga delete untuk menghapus data yang tidak dibutuhkan lagi

Halaman ini juga memiliki fungsi tambahan untuk memasukkan data jenis kinerja, dan mencari untuk menemukan data yang diperlukan dengan cepat

Halaman poin peringatan di web

Gambar 4. 20. Prototipe Halaman Titik Pengingat

Pada menu poin peringatan terdapat daftar sanksi yang akan diterima siswa berdasarkan jumlah poin yang tersisa. Jadi, nantinya setiap siswa akan mendapat sanksi dan pembinaan berdasarkan level poin yang tersisa. Kolom tabel berisi angka, keterangan, dan sanksi

Halaman administrator di web

Gambar 4. 21. Prototipe Halaman Administrator

Pada menu administrator terdapat data admin yang memiliki hak akses untuk mengoperasikan web service dari aplikasi kredit poin pelanggaran di SMP Santo Kristoforus I. Pada kolom tabel berisi nomor, nama, alamat, email, status dan juga tindakan yang berisi edit untuk merubah data admin, dan juga delete untuk menghapus data yang tidak diperlukan lagi

Halaman tersebut juga memiliki fungsi tambahan untuk memasukkan data admin, dan mencari untuk menemukan data yang dibutuhkan dengan cepat

Halaman informasi di web

Gambar 4. 22. Prototipe Halaman Informasi

Pada menu informasi terdapat daftar pengumuman informasi tentang kegiatan/agenda yang akan dilaksanakan oleh SMP Santo Kristoforus I. Pada kolom tabel berisi angka, judul, tanggal, dan juga tindakan yang berisi edit untuk merubah data informasi, dan juga delete untuk menghapus data yang tidak diperlukan lagi

Halaman ini juga memiliki fungsi tambahan untuk memasukkan data jenis kinerja, dan mencari untuk menemukan data yang diperlukan dengan cepat

Laman laporan di web

Gambar 4. 23. Laporkan Prototipe Halaman

Pada menu laporan terdapat data pelanggaran yang dilakukan oleh siswa. Data poin siswa dapat dicetak berdasarkan 3 kategori yaitu harian, bulanan dan tahunan. Kolom tabel berisi angka, nama, kategori, deskripsi, dan poin

Laman tersebut juga memiliki tombol pencarian untuk mendapatkan daftar data pelanggaran berdasarkan hari, bulan, dan tahun. Dan juga terdapat tombol print, untuk mencetak laporan data poin pelanggaran

Rencana Tampilan Di Android

Tampilan halaman aplikasi Guru BK

Gambar 4. 24. Prototipe Aplikasi Guru BK

Pada halaman utama aplikasi Guru BK terdapat 6 fitur yaitu Pelanggaran yang berisi data pelanggaran yang dilakukan siswa SMP Santo Kristoforus I, Konsultasi berfungsi mengarahkan Guru BK ke personal chat melalui aplikasi Whatsapp untuk menindaklanjuti siswa bermasalah , Rangking Poin berisi urutan poin siswa terendah, Laporan merupakan bentuk laporan yang menampilkan data pelanggaran, Informasi merupakan ruang yang berisi daftar informasi kegiatan sekolah, dan Input Poin dengan fungsi penjumlahan dan pengurangan poin siswa

Tampilan aplikasi halaman guru

Gambar 4. 25. Prototipe Aplikasi Guru

Pada halaman utama aplikasi Guru terdapat 5 fitur yaitu Pelanggaran yang berisi data pelanggaran yang dilakukan siswa SMP Santo Kristoforus I, Konsultasi berfungsi mengarahkan Guru ke chat pribadi melalui aplikasi Whatsapp untuk menindaklanjuti siswa bermasalah, Rangking Poin berisi urutan poin siswa yang paling rendah, Informasi adalah ruang yang berisi daftar informasi kegiatan sekolah, dan Input Poin dengan fungsi penjumlahan dan pengurangan poin siswa

Tampilan halaman aplikasi Wali Siswa

Gambar 4. 26. Prototipe Aplikasi Wali Murid

Pada halaman utama aplikasi Wali Murid terdapat 5 fitur yaitu Information merupakan ruang yang berisi daftar informasi kegiatan sekolah, Student Profile berfungsi untuk menampilkan detail data siswa beserta poin sisa, History berisi daftar pengurangan dan penambahan poin untuk siswa, Data Guru berisi daftar nama- nama dan informasi guru yang mengajar di SMP Santo Kristoforus I, dan Edit Profil adalah tombol yang mengarahkan pengguna ke halaman edit data profil

Rencana Tampilan Sistem yang Diusulkan

Tampilan Halaman Dasbor Layanan Web

Tampilan Masuk

Gambar 4. 27. Tampilan halaman login

Tampilan dasbor

Gambar 4. 28. Lihat halaman dasbor

Gambar 4. 29. Tampilan halaman menu guru

Gambar 4. 30. Tampilan halaman menu siswa

Gambar 4. 31. Tampilan halaman menu walimurid

Gambar 4. 32. Tampilan halaman menu kelas

Gambar 4. 33. Tampilan halaman menu pelanggaran

Gambar 4. 34. Tampilan halaman menu performance

Gambar 4. 35. Tampilan halaman menu titik pengingat

Gambar 4. 36. Tampilan halaman menu administrator

Gambar 4. 37. Lihat halaman menu informasi

Gambar 4. 38. Tampilan halaman menu laporan

Tampilan Halaman Android

Tampilan halaman utama guru

Gambar 4. 39. Tampilan halaman rumah guru

Tampilan halaman muka Guru BK

Gambar 4. 40. Tampilan halaman utama guru bk

Tampilan halaman utama Wali Murid

Gambar 4. 41. Tampilan halaman depan wali siswa

Konfigurasi Sistem yang Diusulkan

Spesifikasi Perangkat Keras

1. Berikut adalah perangkat keras (Hardware) yang diusulkan untuk sistem ini
   1. Prosesor. Intel Core i5
   2. Memantau. 15 inci
   3. Mouse. USB/Optik
   4. Papan ketik. USB
   5. RAM . 8 GB
   6. Hard disk. 1 TB
   7. Pencetak. Keuntungan Tinta HP DeskJet 2135

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

Berikut adalah perangkat lunak (software) yang diusulkan untuk sistem ini

1. Sistem operasi Windows 10
2. Microsoft Office 2010
3. XAMPP
4. Paradigma Visual untuk UML 16. 0 Edisi Perusahaan
5. PHP
6. XAMPP
7. Teks luhur
8. Studio Android
9. Aplikasi peramban (Google Chrome)

Hak Akses (Brainware)

Berikut adalah usulan hak akses (Brainware) pada sistem ini

1. Guru
2. Guru BK
3. Wali murid
4. Admin

Pengujian Kotak Hitam

Pada level pengujian, peneliti menggunakan metode pengujian Blackbox untuk menguji fungsionalitas dari sistem poin kredit. Pengujian ini berfungsi untuk memastikan bahwa sistem poin kredit memiliki alur fungsional yang sesuai dengan proses bisnis yang diharapkan. Pengujian dilakukan dengan mengamati hasil eksekusi

Tabel 4. 12 Pengujian Blackbox

Implementasi Sistem yang Diusulkan

Jadwal pelaksanaan

Pada tahap ini peneliti menggunakan estimasi waktu kurang lebih 5 bulan, guna membantu penjadwalan dalam pembuatan rencana sistem yang diusulkan. Berikut tabel waktu yang berisi langkah-langkah yang peneliti lakukan selama proses perencanaan sistem poin kredit

Tabel 4. 13. Jadwal pelaksanaan

Estimasi biaya

Diperlukan estimasi biaya untuk mengukur besarnya dana yang dibutuhkan selama masa penelitian hingga tahap penyelesaian usulan sistem yang berjudul “Perencanaan Sistem Informasi Kredit Angka Pelanggaran Berbasis Android Dalam Upaya Peningkatan Pengawasan Perilaku SMP Santo Kristoforus I Siswa". Berikut perkiraan biaya yang telah peneliti buat

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang dilakukan di SMP Santo Kristoforus I dan telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka peneliti menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut

1. SMP Santo Kristoforus I masih menggunakan buku sebagai media pencatatan dan penyimpanan data perilaku siswa sehingga proses pengelolaan informasi kurang efektif dan efisien
2. Kepala kelas kesulitan dalam memantau perkembangan perilaku setiap siswa dikarenakan belum adanya sistem yang secara otomatis menampilkan informasi disiplin siswa dari setiap kelas. Adanya keterlambatan dalam menindaklanjuti poin-poin siswa lainnya yang mulai dikhawatirkan, dikarenakan keterlambatan dalam memantau buku komunikasi masing-masing siswa. Tidak adanya hak akses bagi wali murid dalam memantau perkembangan perilaku murid di sekolah, sehingga data poin yang diterima wali murid sering mengalami keterlambatan informasi.
3. Dengan dukungan sistem berupa aplikasi berbasis android yang diintegrasikan oleh admin web dengan bahasa pemrograman PHP dan database MySql sebagai media penyimpanan diharapkan para guru, guru kelas dan guru BK lebih mudah dalam menjalankan sistem poin dilaksanakan oleh sekolah. Tingkat keamanan data juga cenderung lebih aman dan dalam proses pengoperasiannya dapat dilakukan secara mobile, artinya bentuk pengendalian sistem poin sudah dalam genggaman. Hak akses orang tua diberikan agar mereka dapat terus memantau perkembangan perilaku anaknya di sekolah

Nasihat

Berdasarkan hasil observasi pada kesimpulan di atas, ada beberapa saran yang dapat penulis berikan sebagai bahan masukan. Sarannya adalah sebagai berikut

Apa itu MySQL menurut para ahli?

Apa itu SQL menurut para ahli?

Apa itu PhpMyadmin menurut para ahli?

Apa itu xampp menurut para ahli?