Pemakaian barang-barang dari plastik harus dibatasi karena

Illustrasi Kantong Plastik ()

Noor Wahhab - Senin, 20 Juli 2020 | 13:30 WIB

Banjarmasin - Sonora.ID, Pembatasan pelarangan penggunaan kantong plastik menjadi tren dalam beberapa tahun belakangan ini. Bahkan pada tahun 2018, sekitar 127 negara yang sudah menerapkan pembatasan penggunaan kantong plastik, yang terus diikuti oleh banyak negara lainnya.

Kebijakan ini merupakan himbauan dari pemerintah agar beralih dari ekonomi linier, dimana sumber daya hanya digunakan sekali dan kemudian dibuang.

Setiap orang harus mengurangi jumlah kantong plastik yang dibuang ke pembuangan sampah yang dapat menyebabkan selokan jadi tersumbat, dan masalah lainnya.

Terlepas dari niat baik larangan penggunaan kantong plastik ada 3 hal yang menjadikan peraturan ini bermasalah, dikutip dari theconversation.com.

Baca Juga: Kurangi Sampah Plastik, Pemko Banjarmasin Ingatkan Panitia Kurban

Kantong plastik bukan sumber polusi plastik terbesar

Sampah plastik memang masalah yang sangat serius. Manusia menggunakan sebanyak  1 triliun tas kresek plastik sekali pakai, sekitar 128 per orang per tahun. Total untuk semua plastik sekali pakai jauh lebih besar, yaitu 150 juta ton per tahun.

Pikirkan sampah plastik lain seperti 19,23 kg botol sekali pakai, peralatan makan, sedotan, kemasan dan lainnya untuk setiap orang di planet ini.

Namun penelitian terbaru menunjukkan kantong plastik hanya merupakan sebagian kecil dari puing-puing laut di perairan Jabodetabek. Wraps dan karung plastik tipis atau tebal lebih banyak yaitu 13,5 persen dari semua item puing yang ditemukan dan 8,5 persen dari beratnya.

Di Jepang, kantong plastik hanya sekitar 2 persen dari semua sampah plastik yang diproduksi  di negara ini.

Baca Juga: Ancam Lingkungan , PKK Sulsel Ajak Siswa Bijak Gunakan Plastik

TARAKAN – Banyaknya sampah plastik yang mendominasi TPA Hake Babu serta mengakibatkan kawasan pesisir terlihat semakin kumuh, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tarakan berupaya untuk mengajak masyarakat mengurangi penggunaan plastik.

Plt Kepala DLH kota Tarakan Suprioni mengatakan,  saat ini pihaknya telah mengajukan pemberkasan aturan terkait penggunaan plastik dengan dibentuknya sebagai aturan hukum. Saat ini pihaknya masih menunggu, persetujuan dari aturan tersebut.

"Sebenarnya kami sudah mengajukan draft peraturan wali kota itu ke bagian hukum, terhitung sudah sebulan lebih. Hanya saja, apakah di sana belum dikoreksi atau staf kami belum mengecek. Intinya ini sedang berproses," ujarnya (28/12).

Walau demikian, ia belum dapat memastikan mengenai target pemberlakuan aturan tersebut. Namun, ia menjamin aturan tersebut secepatnya akan diberlakukan mengingat pihaknya hanya mengikuti aturan yang telah ada.

"Kita belum bisa memastikan. Tunggu saja kan semua ada mekanismenya, aturannya harus kuat. Yang jelas Pak Wali mendukung penuh memang adanya aturan tersebut. Menindaklanjuti Peraturan Presiden Nomor 97 tahun 2017 terkait dengan program kebijakan dan strategi pengolahan sampah rumah tangga," tukasnya.

Ia menerangkan, nantinya sasaran aturan tersebut menargetkan beberapa milik usaha yang biasa menggunakan bahan plastik besar-besaran seperti supermarket.

Hal itu dikarenakan selama ini supermarket dirasa menjadi penyumbang terbanyak terhadap tinggi jumlah sampah plastik. "Sebenarnya bukan dilarang, cuma dia harus menyediakan kantong yang terbuat dari ramah lingkungan. Bisa juga plastik kalau dia lebih ramah lingkungan dari yang sekarang kenapa tidak," jelasnya.

Mengenai aturan aturan tersebut,  tidak melarang penggunaan kantong plastik namun hanya membatasi pemakaiannya saja. Selain itu menurutnya pemakaian tersebut bisa tidak dikurangi. Asalkan bahan kantong plastik yang beredar lebih ramah lingkungan.

"Begini, ada bahan plastik yang dibuat sudah sangat ramah lingkungan. Dia punya ukuran sangat tipis dan lebih mudah terurai dari plastik pada umumnya itu seperti plastik yang biasa digunalan untuk mengepres kue, Sehingga jika setiap supermarket menggunakan plastik itu kita tidak ada masalah," pungkasnya.(*/zac/nri)

Amirul Nisa Selasa, 14 September 2021 | 12:15 WIB

Sampah plasik yang ada di lautan dan menganggu kehidupan hewan laut. (freepik)

Bobo.id - Kali ini, kita akan membahas tentang cara mengurangi sampah plastik dan alasannya, yang merupakan materi kelas 3 SD tema 3.

Teman-teman pasti sering menggunakan produk atau barang yang menggunakan bahan plastik.

Seperti saat berbelanja di supermarket atau di pasar, teman-teman akan mendapatkan kantong plastik sebagai pembungkus.

Bahkan dalam sekali berbelanja, teman-teman bisa mendapat lebih dari satu kantong plastik.

Tapi, tahukah teman-teman bahaya yang bisa ditimbulkan dari kantong-kantong plastik tersebut?

Baca Juga: Carai Jawaban Soal Kelas 3 SD Tema 3, Apa yang Dimaksud dengan Ritme?

Kantong plastik dan barang-barang dari plastik adalah jenis yang sulit diurai.

Untuk itu, penggunaan benda-benda dari bahan dasar plastik harus dikurangi.

Berikut akan dibahas tentang alasan mengurangi sampah plastik dan cara melakukannya.

Alasan Mengurangi Sampah Plastik

Seperti disebutkan sebelumnya, plastik adalah jenis barang yang sulit untuk diurai.

Sebuah plastik akan membutuhkan waktu 50 sampai 100 tahun untuk bisa terurai.

Page 2

Page 3

freepik

Sampah plasik yang ada di lautan dan menganggu kehidupan hewan laut.

Bobo.id - Kali ini, kita akan membahas tentang cara mengurangi sampah plastik dan alasannya, yang merupakan materi kelas 3 SD tema 3.

Teman-teman pasti sering menggunakan produk atau barang yang menggunakan bahan plastik.

Seperti saat berbelanja di supermarket atau di pasar, teman-teman akan mendapatkan kantong plastik sebagai pembungkus.

Bahkan dalam sekali berbelanja, teman-teman bisa mendapat lebih dari satu kantong plastik.

Tapi, tahukah teman-teman bahaya yang bisa ditimbulkan dari kantong-kantong plastik tersebut?

Baca Juga: Carai Jawaban Soal Kelas 3 SD Tema 3, Apa yang Dimaksud dengan Ritme?

Kantong plastik dan barang-barang dari plastik adalah jenis yang sulit diurai.

Untuk itu, penggunaan benda-benda dari bahan dasar plastik harus dikurangi.

Berikut akan dibahas tentang alasan mengurangi sampah plastik dan cara melakukannya.

Alasan Mengurangi Sampah Plastik

Seperti disebutkan sebelumnya, plastik adalah jenis barang yang sulit untuk diurai.

Sebuah plastik akan membutuhkan waktu 50 sampai 100 tahun untuk bisa terurai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Penggunaan plastik memang sudah jadi bagian sehari-hari kehidupan manusia. Bahannya yang ringan dan penggunaan yang praktis membuat pemakaian plastik semakin meningkat setiap harinya. 

Dibalik penggunaan plastik yang semakin sering, ada banyak sekali bahaya yang mengintai. Plastik jadi salah satu penyebab terbesar kerusakan lingkungan dan Indonesia adalah penyumbang sampah plastik terbesar kedua di dunia.

Sebagai generasi muda, kita gak boleh lagi tutup mata soal ini. Sudah saatnya kita melakukan aksi nyata akan dampak bahaya plastik yang semakin nyata. Memangnya, kenapa sih kita harus mengurangi penggunaan plastik? Ini dia lima alasannya.

studybreaks.com

Kenyataannya, keadaan bumi kita sudah terlampau tua dan kotor. Tak terhitung  berapa banyak polusi yang disebabkan oleh kendaraan, pabrik-pabrik dan limbah rumah tangga.

Jika diibaratkan sebagai manusia, keadaan bumi sudah sangat tua yang disertai penyakit kronis dan sampah plastik adalah salah satu penyebab kenapa bumi ini jadi sakit. 

Makanya, sebelum terlambat, selagi masih bisa dilakukan pencegahan, kita harus mengurangi pemakaian plastik secara berkala. Semua itu demi kebaikan kita sendiri kok, untuk masa depan bumi yang lebih baik. 

Baca Juga: Mengejutkan, 7 Fakta Garam Dapurmu Bisa Aja Tercemar Plastik dari Laut

elle.vn

Kamu pasti sering mendengar berita banyak hewan laut yang mati secara mendadak. Mirisnya, penyebab kematian hewan laut tadi sangat mengenaskan, yaitu keracunan limbah plastik. 

Banyak ditemukan sampah plastik dalam tubuh hewan laut tersebut mulai dari plastik makanan, plastik belanja, sampai botol minuman. Sedihnya, hewan laut tadi mati karena ulah kita, manusia itu sendiri. 

Ada 12,7 juta ton sampah plastik yang berakhir di lautan. Sampah plastik tadi mengendap dan merusak keseimbangan ekosistem lautan. Tak hanya mengotori lautan, tapi juga membunuh hewan laut secara perlahan.

greenpeace.org

Plastik membutuhkan waktu ratusan tahun untuk membuatnya terurai kembali. Lalu coba bayangkan, berapa banyak waktu yang dibutuhkan untuk mengurai semua sampah plastik yang manusia hasilkan. 

Iya, memang saat ini banyak plastik yang ramah lingkungan, akan tetapi, lebih baik kalau kita tidak memakainya sama sekali dan menggantinya dengan bahan yang lebih aman. Ayo lebih bijaksana lagi menggunakan plastik untuk bumi yang lebih baik.

redbubble.com

Kalau kita terus-terusan acuh dan gak peduli perihal penggunaan plastik, kerusakan dan kehancuran bumi hanya tinggal menunggu waktu saja. 

Mungkin dalam kurun beberapa puluh tahun lagi, lautan akan semakin kotor, kualitas air kian buruk dan hewan-hewan perlahan akan mati. Lalu bagaimana dengan manusia? Pada akhirnya kita akan menyesal karena tak perduli akan keselamatan lingkungan.

Baca Juga: Sayangi Bumi, Ini 5 Sedotan Alternatif untuk Mengurangi Sampah Plastik

Baca Artikel Selengkapnya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA