Pasukan perdamaian Indonesia yang dikirim ke Vietnam disebut sebagai

Kontingen Garuda IV Konga IV dikirim ke Vietnam pada 1973.

Bagaimana peran Kontingen Garuda beserta misi yang dilakukan?

Rincian dari peran Kontingen Garuda (KONGA) beserta misi yang dilakukan adalah sebagai berikut: KONGA I dikirim tanggal 8 Janari 1957 ke Mesir yang terdiri dari 559 pasukan. Pasukan dipimpin oleh Letnan Kolonel Infaneri Hartoyo yang kemudian digantikan Letnan Kolonel Infanteri Suadi Suromihardjo.

Berapa jumlah kontingen Garuda yang mengikuti misi perdamaian PBB di Lebanon?

Kontingen Garuda XXXI, mengikuti misi perdamaian PBB di Lebanon (UNFIL) Kontingen Garuda XXX, mengikuti misi perdamaian PBB di Lebanon (UNFIL) Per 31 Januari lalu, ada 2.705 personel TNI dan Polri yang tergabung dari Misi Perdamaian PBB, dan jumlah ini adalah yang terbanyak di Asia Tenggara.

You might be interested:  Bahasa Yang Digunakan Negara Filipina Adalah?

Apakah Indonesia berhenti mengirimkan kontingen Garuda ke berbagai negara di dunia?

Selanjutnya, Indonesia tak berhenti mengirimkan kontingen Garuda dalam misi Garuda ke berbagai negara di dunia di bawah naungan PBB. Seperti yang dikutip dari situs resmi Kemenlu, Indonesia menjadi kontributor terbesar ke-10 pasukan Pemeliharaan Perdamaian PBB dari total 124 negara.

Apakah misi dari Kontingen Garuda atau Pasukan Garuda?

Misi Garuda adalah salah satu bentuk komitmen Indonesia ikut terlibat melaksanakan Misi Pemeliharaan Perdamaian yang digelar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Kontingen pasukan perdamaian Indonesia dikenal dengan sebutan Kontingen Garuda (Konga).

Apa tujuan pengiriman Kontingen Garuda?

Misi Garuda ini melibatkan Tentara Negara Indonesia (TNI) dan polisi sebagai anggotanya, dan diberi nama Kontingen Garuda atau Pasukan Garuda. Tugas dari Pasukan ini pada dasarnya adalah untuk membantu negara-negara yang sedang mengalami konflik.

Apa itu Misi Garuda?

Misi Garuda adalah pasukan yang terdiri dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang ditugaskan sebagai pasukan perdamaian di negara lain. Pembentukan Pasukan Garuda diawali dengan munculnya konflik di Timur Tengah pada 26 Juli 1959.

Apa tugas dari ICCS?

ICCS ( International Comission of Control and Supervision) Merupakan Badan yang dibentuk oleh PBB sebagai pasukan perdamaian untuk menenangkan konflik di Vietnam. Pada waktu itu, Indonesia mengutus pasukan TNI yang disebut dengan KONTINGEN GARUDA, yang berspesialisasi untuk membantu misi perdamaian di negara lain.

Lokasi dimana misi perdamaian Garuda pernah ditempatkan?

Kontingen Garuda telah meninggalkan jejak kaki perdamaian di berbagai negara seperti Kongo (1961- 1963), Vietnam (1973-1975, Irak (1989), Namibia (1989), Kuwait (1992), Kamboja (1993), Somalia (1993), Bosnia (1993-1996), Macedonia (1997), Slovania (1997), Kroasia (1995), Reblaka (1997), Mozambik (1994), Filipina (1999)

You might be interested:  Bagaimana Keadaan Perekonomian Singapura?

Apa yang menjadi latar belakang pengiriman misi Garuda 1?

Pengiriman Misi Garuda yang pertama kali dilakukan pada bulan Januari 1957. Pengiriman Misi Garuda dilatarbelakangi adanya konflik di Timur Tengah terkait masalah nasionalisasi Terusan Suez yang dilakukan oleh Presiden Mesir Ghamal Abdul Nasser pada 26 Juli 1956. Sebagai akibatnya, pertikaian menjadi meluas dan

Mengapa negara Indonesia terlibat dalam pasukan perdamaian dunia?

Bangsa Indonesia harus terlibat dalam upaya untuk mewujudkan perdamaian dunia karena perdamaian dunia merupakan cita-cita kemerdekaan dan tujuan politik luar negeri Indonesia. Pernyataan sikap Indonesia dalam mewujudkan perdamaian dunia tercantum dalam pembukaan undang-undang dasar 1945 alinea keempat.

Berapa lama TNI tugas di Lebanon?

Tugas Negara, 119 Prajurit TNI Berangkat ke Lebanon Selama 1 Tahun.

Kontingen artinya apa?

Kontingen adalah istilah umum yang merujuk kepada sekelompok orang yang dikirim mewakili suatu institusi atau negara untuk bergabung dengan kelompok lain dalam rangka mengikuti serangkaian perhelatan, baik temu akbar, festival seni, kejuaraan olahraga, maupun kepentingan militer/misi perdamaian.

Kemanakah Pasukan Garuda 4 dan 5 dikirim?

Pasukan Garuda IV dan V dikirin ke Vietnam pada sekitar tahun1973.

Apa saja peran Indonesia dalam misi misi perdamaian PBB?

Indonesia juga sangat berperan aktif dan langsung dalam pasukan perdamaian PBB. Dalam proses ini Indonesia berperan aktif pada saat menjaga keamanan PBB, Indonesia mengirimkan Kontingen Garuda untuk mengemban tugas dalam misi perdamaian PBB di negara-negara yang terjadi konflik.

Berapa jumlah kontingen Garuda yang mengikuti misi perdamaian PBB di Lebanon?

Kontingen Garuda XXXI, mengikuti misi perdamaian PBB di Lebanon (UNFIL) Kontingen Garuda XXX, mengikuti misi perdamaian PBB di Lebanon (UNFIL) Per 31 Januari lalu, ada 2.705 personel TNI dan Polri yang tergabung dari Misi Perdamaian PBB, dan jumlah ini adalah yang terbanyak di Asia Tenggara.

Apakah Indonesia berhenti mengirimkan kontingen Garuda ke berbagai negara di dunia?

Selanjutnya, Indonesia tak berhenti mengirimkan kontingen Garuda dalam misi Garuda ke berbagai negara di dunia di bawah naungan PBB. Seperti yang dikutip dari situs resmi Kemenlu, Indonesia menjadi kontributor terbesar ke-10 pasukan Pemeliharaan Perdamaian PBB dari total 124 negara.

Siapa yang pertama kali mengirimkan kontingen Garuda ke Indonesia?

Sampai tahun 2014 Indonesia telah mengirimkan kontingen Garudanya sampai dengan kontingen Garuda yang ke duapuluh tiga (XXIII). Pengiriman Misi Garuda yang pertama kali dilakukan pada bulan Januari 1957 keTimur Tengah terkait masalah nasionalisasi Terusan Suez yang dilakukan oleh Presiden Mesir Ghamal Abdul Nasser pada 26 Juli 1956.

Pasukan perdamaian Indonesia yang dikirim ke Vietnam disebut sebagai

Mengetahui Misi Pasukan Garuda 5 di Vietnam Selatan (dok. istimewa)

Peran pasukan perdamaian Indonesia dengan tugas untuk memelihara perdamaian di negara-negara yang sedang berkonflik sudah terkenal di dunia sebagai pasukan angkatan bersenjata yang netral dan cinta damai. Hal ini dibuktikan dengan kepercayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kepada TNI/ABRI dari sejak penugasan di Mesir tahun 1957 hingga kini di Libanon.

dok. istimewa

Khusus penugasan di Vietnam Selatan 1973-1974 (45 tahun tahun lalu) ada tiga pasukan perdamaian TNI yang dikirimkan kesana yaitu Garuda 4 (IV), Garuda 5 (V) dan Garuda 7 (VII), sementara Garuda VI dikirim ke Timur Tengah. Garuda 4 (IV) bertugas dari 28 Januari- 13 Agustus 1973. 

Khusus Garuda 5 setelah melalui latihan selama sebulan di daerah Cilodong, Bogor diberangkatkan ke Vietnam dalam lima gelombang dimulai tanggal 21 July 1973 di Bandara Halim Perdanakusuma dan dilepas oleh Ketua G III HANKAM, Brigjen TNI Susilo Sudarman.

Baca juga :KompasTV dan Pasukan Perdamaian PBB

dok. istimewa

Gelombang kedua keberangkatan tanggal 28 July 1973 dimana Ketua MISRIGA Duta Besar (Dubes) H.R.Dharsono untuk Khmer dan Komandan Kontingen Garuda (Konga) V Brigjen TNI Harsoyo ikut serta. 

Pemberangkatan Garuda 5 gelombang ini dilepas Menteri Pertahanan Keamanan Panglima Angkatan Bersenjata RI, Jenderal Maraden Panggabean. Gelombang terakhir diberangkatkan pada 18 Agustus 1973. Garuda 5 bertugas di Vietnam selama 9 (sembilan) bulan dari Agustus 1973 hingga April 1974.

dok. istimewa

Pada penerbangan ke Vietnam Selatan, Kontingen Garuda (Konga) V menggunakan pesawat Hercules C-130 milik AURI dan memakan waktu empat jam dan mendarat di Bandara Tan San Nhut Airbase, Saigon (Ibu kota Vietnam Selatan). Orang Vietnam menyebutkan dengan istilah "Chicken four go back and chicken five come" , entah ini lelucon, ejekan atau pujian?

dok. istimewa

Misi Garuda 5 kelanjutan dari Garuda 4 yang diberangkatkan sebelumnya sebagai amanat hasil persetujuan genjatan senjata di Paris antara pihak-pihak yang bersengketa yaitu Vietnam Utara, Vietnam Selatan, Amerika Serikat dan Pemerintah Revolusioner Vietnam Selatan. 

Dibentuklah Komisi Pengawas Internasional agar genjatan senjata berjalan dengan baik yang dinamakan ICCS (International  Commission Control and Supervision).

Baca juga : Kejanggalan dalam Penahanan Pasukan Perdamaian Indonesia

dok. istimewa

Negara-negara yang ditunjuk sebagai anggota ICCS adalah Indonesia, Kanada, Polandia dan Hongaria.  Namun sejak 31 July 1973, Kanada menarik diri dan digantikan oleh Iran yang baru bisa aktif Oktober 1973.
Halaman Selanjutnya


Page 2

Peran pasukan perdamaian Indonesia dengan tugas untuk memelihara perdamaian di negara-negara yang sedang berkonflik sudah terkenal di dunia sebagai pasukan angkatan bersenjata yang netral dan cinta damai. Hal ini dibuktikan dengan kepercayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kepada TNI/ABRI dari sejak penugasan di Mesir tahun 1957 hingga kini di Libanon.

Pasukan perdamaian Indonesia yang dikirim ke Vietnam disebut sebagai

dok. istimewa

Khusus penugasan di Vietnam Selatan 1973-1974 (45 tahun tahun lalu) ada tiga pasukan perdamaian TNI yang dikirimkan kesana yaitu Garuda 4 (IV), Garuda 5 (V) dan Garuda 7 (VII), sementara Garuda VI dikirim ke Timur Tengah. Garuda 4 (IV) bertugas dari 28 Januari- 13 Agustus 1973. 

Khusus Garuda 5 setelah melalui latihan selama sebulan di daerah Cilodong, Bogor diberangkatkan ke Vietnam dalam lima gelombang dimulai tanggal 21 July 1973 di Bandara Halim Perdanakusuma dan dilepas oleh Ketua G III HANKAM, Brigjen TNI Susilo Sudarman.

Baca juga :KompasTV dan Pasukan Perdamaian PBB

Pasukan perdamaian Indonesia yang dikirim ke Vietnam disebut sebagai

dok. istimewa

Gelombang kedua keberangkatan tanggal 28 July 1973 dimana Ketua MISRIGA Duta Besar (Dubes) H.R.Dharsono untuk Khmer dan Komandan Kontingen Garuda (Konga) V Brigjen TNI Harsoyo ikut serta. 

Pemberangkatan Garuda 5 gelombang ini dilepas Menteri Pertahanan Keamanan Panglima Angkatan Bersenjata RI, Jenderal Maraden Panggabean. Gelombang terakhir diberangkatkan pada 18 Agustus 1973. Garuda 5 bertugas di Vietnam selama 9 (sembilan) bulan dari Agustus 1973 hingga April 1974.

Pasukan perdamaian Indonesia yang dikirim ke Vietnam disebut sebagai

dok. istimewa

Pada penerbangan ke Vietnam Selatan, Kontingen Garuda (Konga) V menggunakan pesawat Hercules C-130 milik AURI dan memakan waktu empat jam dan mendarat di Bandara Tan San Nhut Airbase, Saigon (Ibu kota Vietnam Selatan). Orang Vietnam menyebutkan dengan istilah "Chicken four go back and chicken five come" , entah ini lelucon, ejekan atau pujian?

Pasukan perdamaian Indonesia yang dikirim ke Vietnam disebut sebagai

dok. istimewa

Misi Garuda 5 kelanjutan dari Garuda 4 yang diberangkatkan sebelumnya sebagai amanat hasil persetujuan genjatan senjata di Paris antara pihak-pihak yang bersengketa yaitu Vietnam Utara, Vietnam Selatan, Amerika Serikat dan Pemerintah Revolusioner Vietnam Selatan. 

Dibentuklah Komisi Pengawas Internasional agar genjatan senjata berjalan dengan baik yang dinamakan ICCS (International  Commission Control and Supervision).

Baca juga : Kejanggalan dalam Penahanan Pasukan Perdamaian Indonesia

Pasukan perdamaian Indonesia yang dikirim ke Vietnam disebut sebagai

dok. istimewa

Negara-negara yang ditunjuk sebagai anggota ICCS adalah Indonesia, Kanada, Polandia dan Hongaria.  Namun sejak 31 July 1973, Kanada menarik diri dan digantikan oleh Iran yang baru bisa aktif Oktober 1973.


Pasukan perdamaian Indonesia yang dikirim ke Vietnam disebut sebagai

Lihat Humaniora Selengkapnya


Page 3

Peran pasukan perdamaian Indonesia dengan tugas untuk memelihara perdamaian di negara-negara yang sedang berkonflik sudah terkenal di dunia sebagai pasukan angkatan bersenjata yang netral dan cinta damai. Hal ini dibuktikan dengan kepercayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kepada TNI/ABRI dari sejak penugasan di Mesir tahun 1957 hingga kini di Libanon.

Pasukan perdamaian Indonesia yang dikirim ke Vietnam disebut sebagai

dok. istimewa

Khusus penugasan di Vietnam Selatan 1973-1974 (45 tahun tahun lalu) ada tiga pasukan perdamaian TNI yang dikirimkan kesana yaitu Garuda 4 (IV), Garuda 5 (V) dan Garuda 7 (VII), sementara Garuda VI dikirim ke Timur Tengah. Garuda 4 (IV) bertugas dari 28 Januari- 13 Agustus 1973. 

Khusus Garuda 5 setelah melalui latihan selama sebulan di daerah Cilodong, Bogor diberangkatkan ke Vietnam dalam lima gelombang dimulai tanggal 21 July 1973 di Bandara Halim Perdanakusuma dan dilepas oleh Ketua G III HANKAM, Brigjen TNI Susilo Sudarman.

Baca juga :KompasTV dan Pasukan Perdamaian PBB

Pasukan perdamaian Indonesia yang dikirim ke Vietnam disebut sebagai

dok. istimewa

Gelombang kedua keberangkatan tanggal 28 July 1973 dimana Ketua MISRIGA Duta Besar (Dubes) H.R.Dharsono untuk Khmer dan Komandan Kontingen Garuda (Konga) V Brigjen TNI Harsoyo ikut serta. 

Pemberangkatan Garuda 5 gelombang ini dilepas Menteri Pertahanan Keamanan Panglima Angkatan Bersenjata RI, Jenderal Maraden Panggabean. Gelombang terakhir diberangkatkan pada 18 Agustus 1973. Garuda 5 bertugas di Vietnam selama 9 (sembilan) bulan dari Agustus 1973 hingga April 1974.

Pasukan perdamaian Indonesia yang dikirim ke Vietnam disebut sebagai

dok. istimewa

Pada penerbangan ke Vietnam Selatan, Kontingen Garuda (Konga) V menggunakan pesawat Hercules C-130 milik AURI dan memakan waktu empat jam dan mendarat di Bandara Tan San Nhut Airbase, Saigon (Ibu kota Vietnam Selatan). Orang Vietnam menyebutkan dengan istilah "Chicken four go back and chicken five come" , entah ini lelucon, ejekan atau pujian?

Pasukan perdamaian Indonesia yang dikirim ke Vietnam disebut sebagai

dok. istimewa

Misi Garuda 5 kelanjutan dari Garuda 4 yang diberangkatkan sebelumnya sebagai amanat hasil persetujuan genjatan senjata di Paris antara pihak-pihak yang bersengketa yaitu Vietnam Utara, Vietnam Selatan, Amerika Serikat dan Pemerintah Revolusioner Vietnam Selatan. 

Dibentuklah Komisi Pengawas Internasional agar genjatan senjata berjalan dengan baik yang dinamakan ICCS (International  Commission Control and Supervision).

Baca juga : Kejanggalan dalam Penahanan Pasukan Perdamaian Indonesia

Pasukan perdamaian Indonesia yang dikirim ke Vietnam disebut sebagai

dok. istimewa

Negara-negara yang ditunjuk sebagai anggota ICCS adalah Indonesia, Kanada, Polandia dan Hongaria.  Namun sejak 31 July 1973, Kanada menarik diri dan digantikan oleh Iran yang baru bisa aktif Oktober 1973.


Pasukan perdamaian Indonesia yang dikirim ke Vietnam disebut sebagai

Lihat Humaniora Selengkapnya


Page 4

Peran pasukan perdamaian Indonesia dengan tugas untuk memelihara perdamaian di negara-negara yang sedang berkonflik sudah terkenal di dunia sebagai pasukan angkatan bersenjata yang netral dan cinta damai. Hal ini dibuktikan dengan kepercayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kepada TNI/ABRI dari sejak penugasan di Mesir tahun 1957 hingga kini di Libanon.

Pasukan perdamaian Indonesia yang dikirim ke Vietnam disebut sebagai

dok. istimewa

Khusus penugasan di Vietnam Selatan 1973-1974 (45 tahun tahun lalu) ada tiga pasukan perdamaian TNI yang dikirimkan kesana yaitu Garuda 4 (IV), Garuda 5 (V) dan Garuda 7 (VII), sementara Garuda VI dikirim ke Timur Tengah. Garuda 4 (IV) bertugas dari 28 Januari- 13 Agustus 1973. 

Khusus Garuda 5 setelah melalui latihan selama sebulan di daerah Cilodong, Bogor diberangkatkan ke Vietnam dalam lima gelombang dimulai tanggal 21 July 1973 di Bandara Halim Perdanakusuma dan dilepas oleh Ketua G III HANKAM, Brigjen TNI Susilo Sudarman.

Baca juga :KompasTV dan Pasukan Perdamaian PBB

Pasukan perdamaian Indonesia yang dikirim ke Vietnam disebut sebagai

dok. istimewa

Gelombang kedua keberangkatan tanggal 28 July 1973 dimana Ketua MISRIGA Duta Besar (Dubes) H.R.Dharsono untuk Khmer dan Komandan Kontingen Garuda (Konga) V Brigjen TNI Harsoyo ikut serta. 

Pemberangkatan Garuda 5 gelombang ini dilepas Menteri Pertahanan Keamanan Panglima Angkatan Bersenjata RI, Jenderal Maraden Panggabean. Gelombang terakhir diberangkatkan pada 18 Agustus 1973. Garuda 5 bertugas di Vietnam selama 9 (sembilan) bulan dari Agustus 1973 hingga April 1974.

Pasukan perdamaian Indonesia yang dikirim ke Vietnam disebut sebagai

dok. istimewa

Pada penerbangan ke Vietnam Selatan, Kontingen Garuda (Konga) V menggunakan pesawat Hercules C-130 milik AURI dan memakan waktu empat jam dan mendarat di Bandara Tan San Nhut Airbase, Saigon (Ibu kota Vietnam Selatan). Orang Vietnam menyebutkan dengan istilah "Chicken four go back and chicken five come" , entah ini lelucon, ejekan atau pujian?

Pasukan perdamaian Indonesia yang dikirim ke Vietnam disebut sebagai

dok. istimewa

Misi Garuda 5 kelanjutan dari Garuda 4 yang diberangkatkan sebelumnya sebagai amanat hasil persetujuan genjatan senjata di Paris antara pihak-pihak yang bersengketa yaitu Vietnam Utara, Vietnam Selatan, Amerika Serikat dan Pemerintah Revolusioner Vietnam Selatan. 

Dibentuklah Komisi Pengawas Internasional agar genjatan senjata berjalan dengan baik yang dinamakan ICCS (International  Commission Control and Supervision).

Baca juga : Kejanggalan dalam Penahanan Pasukan Perdamaian Indonesia

Pasukan perdamaian Indonesia yang dikirim ke Vietnam disebut sebagai

dok. istimewa

Negara-negara yang ditunjuk sebagai anggota ICCS adalah Indonesia, Kanada, Polandia dan Hongaria.  Namun sejak 31 July 1973, Kanada menarik diri dan digantikan oleh Iran yang baru bisa aktif Oktober 1973.


Pasukan perdamaian Indonesia yang dikirim ke Vietnam disebut sebagai

Lihat Humaniora Selengkapnya


Page 5

Peran pasukan perdamaian Indonesia dengan tugas untuk memelihara perdamaian di negara-negara yang sedang berkonflik sudah terkenal di dunia sebagai pasukan angkatan bersenjata yang netral dan cinta damai. Hal ini dibuktikan dengan kepercayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kepada TNI/ABRI dari sejak penugasan di Mesir tahun 1957 hingga kini di Libanon.

Pasukan perdamaian Indonesia yang dikirim ke Vietnam disebut sebagai

dok. istimewa

Khusus penugasan di Vietnam Selatan 1973-1974 (45 tahun tahun lalu) ada tiga pasukan perdamaian TNI yang dikirimkan kesana yaitu Garuda 4 (IV), Garuda 5 (V) dan Garuda 7 (VII), sementara Garuda VI dikirim ke Timur Tengah. Garuda 4 (IV) bertugas dari 28 Januari- 13 Agustus 1973. 

Khusus Garuda 5 setelah melalui latihan selama sebulan di daerah Cilodong, Bogor diberangkatkan ke Vietnam dalam lima gelombang dimulai tanggal 21 July 1973 di Bandara Halim Perdanakusuma dan dilepas oleh Ketua G III HANKAM, Brigjen TNI Susilo Sudarman.

Baca juga :KompasTV dan Pasukan Perdamaian PBB

Pasukan perdamaian Indonesia yang dikirim ke Vietnam disebut sebagai

dok. istimewa

Gelombang kedua keberangkatan tanggal 28 July 1973 dimana Ketua MISRIGA Duta Besar (Dubes) H.R.Dharsono untuk Khmer dan Komandan Kontingen Garuda (Konga) V Brigjen TNI Harsoyo ikut serta. 

Pemberangkatan Garuda 5 gelombang ini dilepas Menteri Pertahanan Keamanan Panglima Angkatan Bersenjata RI, Jenderal Maraden Panggabean. Gelombang terakhir diberangkatkan pada 18 Agustus 1973. Garuda 5 bertugas di Vietnam selama 9 (sembilan) bulan dari Agustus 1973 hingga April 1974.

Pasukan perdamaian Indonesia yang dikirim ke Vietnam disebut sebagai

dok. istimewa

Pada penerbangan ke Vietnam Selatan, Kontingen Garuda (Konga) V menggunakan pesawat Hercules C-130 milik AURI dan memakan waktu empat jam dan mendarat di Bandara Tan San Nhut Airbase, Saigon (Ibu kota Vietnam Selatan). Orang Vietnam menyebutkan dengan istilah "Chicken four go back and chicken five come" , entah ini lelucon, ejekan atau pujian?

Pasukan perdamaian Indonesia yang dikirim ke Vietnam disebut sebagai

dok. istimewa

Misi Garuda 5 kelanjutan dari Garuda 4 yang diberangkatkan sebelumnya sebagai amanat hasil persetujuan genjatan senjata di Paris antara pihak-pihak yang bersengketa yaitu Vietnam Utara, Vietnam Selatan, Amerika Serikat dan Pemerintah Revolusioner Vietnam Selatan. 

Dibentuklah Komisi Pengawas Internasional agar genjatan senjata berjalan dengan baik yang dinamakan ICCS (International  Commission Control and Supervision).

Baca juga : Kejanggalan dalam Penahanan Pasukan Perdamaian Indonesia

Pasukan perdamaian Indonesia yang dikirim ke Vietnam disebut sebagai

dok. istimewa

Negara-negara yang ditunjuk sebagai anggota ICCS adalah Indonesia, Kanada, Polandia dan Hongaria.  Namun sejak 31 July 1973, Kanada menarik diri dan digantikan oleh Iran yang baru bisa aktif Oktober 1973.


Pasukan perdamaian Indonesia yang dikirim ke Vietnam disebut sebagai

Lihat Humaniora Selengkapnya


Page 6

Peran pasukan perdamaian Indonesia dengan tugas untuk memelihara perdamaian di negara-negara yang sedang berkonflik sudah terkenal di dunia sebagai pasukan angkatan bersenjata yang netral dan cinta damai. Hal ini dibuktikan dengan kepercayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kepada TNI/ABRI dari sejak penugasan di Mesir tahun 1957 hingga kini di Libanon.

Pasukan perdamaian Indonesia yang dikirim ke Vietnam disebut sebagai

dok. istimewa

Khusus penugasan di Vietnam Selatan 1973-1974 (45 tahun tahun lalu) ada tiga pasukan perdamaian TNI yang dikirimkan kesana yaitu Garuda 4 (IV), Garuda 5 (V) dan Garuda 7 (VII), sementara Garuda VI dikirim ke Timur Tengah. Garuda 4 (IV) bertugas dari 28 Januari- 13 Agustus 1973. 

Khusus Garuda 5 setelah melalui latihan selama sebulan di daerah Cilodong, Bogor diberangkatkan ke Vietnam dalam lima gelombang dimulai tanggal 21 July 1973 di Bandara Halim Perdanakusuma dan dilepas oleh Ketua G III HANKAM, Brigjen TNI Susilo Sudarman.

Baca juga :KompasTV dan Pasukan Perdamaian PBB

Pasukan perdamaian Indonesia yang dikirim ke Vietnam disebut sebagai

dok. istimewa

Gelombang kedua keberangkatan tanggal 28 July 1973 dimana Ketua MISRIGA Duta Besar (Dubes) H.R.Dharsono untuk Khmer dan Komandan Kontingen Garuda (Konga) V Brigjen TNI Harsoyo ikut serta. 

Pemberangkatan Garuda 5 gelombang ini dilepas Menteri Pertahanan Keamanan Panglima Angkatan Bersenjata RI, Jenderal Maraden Panggabean. Gelombang terakhir diberangkatkan pada 18 Agustus 1973. Garuda 5 bertugas di Vietnam selama 9 (sembilan) bulan dari Agustus 1973 hingga April 1974.

Pasukan perdamaian Indonesia yang dikirim ke Vietnam disebut sebagai

dok. istimewa

Pada penerbangan ke Vietnam Selatan, Kontingen Garuda (Konga) V menggunakan pesawat Hercules C-130 milik AURI dan memakan waktu empat jam dan mendarat di Bandara Tan San Nhut Airbase, Saigon (Ibu kota Vietnam Selatan). Orang Vietnam menyebutkan dengan istilah "Chicken four go back and chicken five come" , entah ini lelucon, ejekan atau pujian?

Pasukan perdamaian Indonesia yang dikirim ke Vietnam disebut sebagai

dok. istimewa

Misi Garuda 5 kelanjutan dari Garuda 4 yang diberangkatkan sebelumnya sebagai amanat hasil persetujuan genjatan senjata di Paris antara pihak-pihak yang bersengketa yaitu Vietnam Utara, Vietnam Selatan, Amerika Serikat dan Pemerintah Revolusioner Vietnam Selatan. 

Dibentuklah Komisi Pengawas Internasional agar genjatan senjata berjalan dengan baik yang dinamakan ICCS (International  Commission Control and Supervision).

Baca juga : Kejanggalan dalam Penahanan Pasukan Perdamaian Indonesia

Pasukan perdamaian Indonesia yang dikirim ke Vietnam disebut sebagai

dok. istimewa

Negara-negara yang ditunjuk sebagai anggota ICCS adalah Indonesia, Kanada, Polandia dan Hongaria.  Namun sejak 31 July 1973, Kanada menarik diri dan digantikan oleh Iran yang baru bisa aktif Oktober 1973.


Pasukan perdamaian Indonesia yang dikirim ke Vietnam disebut sebagai

Lihat Humaniora Selengkapnya


Page 7

Peran pasukan perdamaian Indonesia dengan tugas untuk memelihara perdamaian di negara-negara yang sedang berkonflik sudah terkenal di dunia sebagai pasukan angkatan bersenjata yang netral dan cinta damai. Hal ini dibuktikan dengan kepercayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kepada TNI/ABRI dari sejak penugasan di Mesir tahun 1957 hingga kini di Libanon.

Pasukan perdamaian Indonesia yang dikirim ke Vietnam disebut sebagai

dok. istimewa

Khusus penugasan di Vietnam Selatan 1973-1974 (45 tahun tahun lalu) ada tiga pasukan perdamaian TNI yang dikirimkan kesana yaitu Garuda 4 (IV), Garuda 5 (V) dan Garuda 7 (VII), sementara Garuda VI dikirim ke Timur Tengah. Garuda 4 (IV) bertugas dari 28 Januari- 13 Agustus 1973. 

Khusus Garuda 5 setelah melalui latihan selama sebulan di daerah Cilodong, Bogor diberangkatkan ke Vietnam dalam lima gelombang dimulai tanggal 21 July 1973 di Bandara Halim Perdanakusuma dan dilepas oleh Ketua G III HANKAM, Brigjen TNI Susilo Sudarman.

Baca juga :KompasTV dan Pasukan Perdamaian PBB

Pasukan perdamaian Indonesia yang dikirim ke Vietnam disebut sebagai

dok. istimewa

Gelombang kedua keberangkatan tanggal 28 July 1973 dimana Ketua MISRIGA Duta Besar (Dubes) H.R.Dharsono untuk Khmer dan Komandan Kontingen Garuda (Konga) V Brigjen TNI Harsoyo ikut serta. 

Pemberangkatan Garuda 5 gelombang ini dilepas Menteri Pertahanan Keamanan Panglima Angkatan Bersenjata RI, Jenderal Maraden Panggabean. Gelombang terakhir diberangkatkan pada 18 Agustus 1973. Garuda 5 bertugas di Vietnam selama 9 (sembilan) bulan dari Agustus 1973 hingga April 1974.

Pasukan perdamaian Indonesia yang dikirim ke Vietnam disebut sebagai

dok. istimewa

Pada penerbangan ke Vietnam Selatan, Kontingen Garuda (Konga) V menggunakan pesawat Hercules C-130 milik AURI dan memakan waktu empat jam dan mendarat di Bandara Tan San Nhut Airbase, Saigon (Ibu kota Vietnam Selatan). Orang Vietnam menyebutkan dengan istilah "Chicken four go back and chicken five come" , entah ini lelucon, ejekan atau pujian?

Pasukan perdamaian Indonesia yang dikirim ke Vietnam disebut sebagai

dok. istimewa

Misi Garuda 5 kelanjutan dari Garuda 4 yang diberangkatkan sebelumnya sebagai amanat hasil persetujuan genjatan senjata di Paris antara pihak-pihak yang bersengketa yaitu Vietnam Utara, Vietnam Selatan, Amerika Serikat dan Pemerintah Revolusioner Vietnam Selatan. 

Dibentuklah Komisi Pengawas Internasional agar genjatan senjata berjalan dengan baik yang dinamakan ICCS (International  Commission Control and Supervision).

Baca juga : Kejanggalan dalam Penahanan Pasukan Perdamaian Indonesia

Pasukan perdamaian Indonesia yang dikirim ke Vietnam disebut sebagai

dok. istimewa

Negara-negara yang ditunjuk sebagai anggota ICCS adalah Indonesia, Kanada, Polandia dan Hongaria.  Namun sejak 31 July 1973, Kanada menarik diri dan digantikan oleh Iran yang baru bisa aktif Oktober 1973.


Pasukan perdamaian Indonesia yang dikirim ke Vietnam disebut sebagai

Lihat Humaniora Selengkapnya


Page 8

Peran pasukan perdamaian Indonesia dengan tugas untuk memelihara perdamaian di negara-negara yang sedang berkonflik sudah terkenal di dunia sebagai pasukan angkatan bersenjata yang netral dan cinta damai. Hal ini dibuktikan dengan kepercayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kepada TNI/ABRI dari sejak penugasan di Mesir tahun 1957 hingga kini di Libanon.

Pasukan perdamaian Indonesia yang dikirim ke Vietnam disebut sebagai

dok. istimewa

Khusus penugasan di Vietnam Selatan 1973-1974 (45 tahun tahun lalu) ada tiga pasukan perdamaian TNI yang dikirimkan kesana yaitu Garuda 4 (IV), Garuda 5 (V) dan Garuda 7 (VII), sementara Garuda VI dikirim ke Timur Tengah. Garuda 4 (IV) bertugas dari 28 Januari- 13 Agustus 1973. 

Khusus Garuda 5 setelah melalui latihan selama sebulan di daerah Cilodong, Bogor diberangkatkan ke Vietnam dalam lima gelombang dimulai tanggal 21 July 1973 di Bandara Halim Perdanakusuma dan dilepas oleh Ketua G III HANKAM, Brigjen TNI Susilo Sudarman.

Baca juga :KompasTV dan Pasukan Perdamaian PBB

Pasukan perdamaian Indonesia yang dikirim ke Vietnam disebut sebagai

dok. istimewa

Gelombang kedua keberangkatan tanggal 28 July 1973 dimana Ketua MISRIGA Duta Besar (Dubes) H.R.Dharsono untuk Khmer dan Komandan Kontingen Garuda (Konga) V Brigjen TNI Harsoyo ikut serta. 

Pemberangkatan Garuda 5 gelombang ini dilepas Menteri Pertahanan Keamanan Panglima Angkatan Bersenjata RI, Jenderal Maraden Panggabean. Gelombang terakhir diberangkatkan pada 18 Agustus 1973. Garuda 5 bertugas di Vietnam selama 9 (sembilan) bulan dari Agustus 1973 hingga April 1974.

Pasukan perdamaian Indonesia yang dikirim ke Vietnam disebut sebagai

dok. istimewa

Pada penerbangan ke Vietnam Selatan, Kontingen Garuda (Konga) V menggunakan pesawat Hercules C-130 milik AURI dan memakan waktu empat jam dan mendarat di Bandara Tan San Nhut Airbase, Saigon (Ibu kota Vietnam Selatan). Orang Vietnam menyebutkan dengan istilah "Chicken four go back and chicken five come" , entah ini lelucon, ejekan atau pujian?

Pasukan perdamaian Indonesia yang dikirim ke Vietnam disebut sebagai

dok. istimewa

Misi Garuda 5 kelanjutan dari Garuda 4 yang diberangkatkan sebelumnya sebagai amanat hasil persetujuan genjatan senjata di Paris antara pihak-pihak yang bersengketa yaitu Vietnam Utara, Vietnam Selatan, Amerika Serikat dan Pemerintah Revolusioner Vietnam Selatan. 

Dibentuklah Komisi Pengawas Internasional agar genjatan senjata berjalan dengan baik yang dinamakan ICCS (International  Commission Control and Supervision).

Baca juga : Kejanggalan dalam Penahanan Pasukan Perdamaian Indonesia

Pasukan perdamaian Indonesia yang dikirim ke Vietnam disebut sebagai

dok. istimewa

Negara-negara yang ditunjuk sebagai anggota ICCS adalah Indonesia, Kanada, Polandia dan Hongaria.  Namun sejak 31 July 1973, Kanada menarik diri dan digantikan oleh Iran yang baru bisa aktif Oktober 1973.


Pasukan perdamaian Indonesia yang dikirim ke Vietnam disebut sebagai

Lihat Humaniora Selengkapnya


Page 9

Peran pasukan perdamaian Indonesia dengan tugas untuk memelihara perdamaian di negara-negara yang sedang berkonflik sudah terkenal di dunia sebagai pasukan angkatan bersenjata yang netral dan cinta damai. Hal ini dibuktikan dengan kepercayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kepada TNI/ABRI dari sejak penugasan di Mesir tahun 1957 hingga kini di Libanon.

Pasukan perdamaian Indonesia yang dikirim ke Vietnam disebut sebagai

dok. istimewa

Khusus penugasan di Vietnam Selatan 1973-1974 (45 tahun tahun lalu) ada tiga pasukan perdamaian TNI yang dikirimkan kesana yaitu Garuda 4 (IV), Garuda 5 (V) dan Garuda 7 (VII), sementara Garuda VI dikirim ke Timur Tengah. Garuda 4 (IV) bertugas dari 28 Januari- 13 Agustus 1973. 

Khusus Garuda 5 setelah melalui latihan selama sebulan di daerah Cilodong, Bogor diberangkatkan ke Vietnam dalam lima gelombang dimulai tanggal 21 July 1973 di Bandara Halim Perdanakusuma dan dilepas oleh Ketua G III HANKAM, Brigjen TNI Susilo Sudarman.

Baca juga :KompasTV dan Pasukan Perdamaian PBB

Pasukan perdamaian Indonesia yang dikirim ke Vietnam disebut sebagai

dok. istimewa

Gelombang kedua keberangkatan tanggal 28 July 1973 dimana Ketua MISRIGA Duta Besar (Dubes) H.R.Dharsono untuk Khmer dan Komandan Kontingen Garuda (Konga) V Brigjen TNI Harsoyo ikut serta. 

Pemberangkatan Garuda 5 gelombang ini dilepas Menteri Pertahanan Keamanan Panglima Angkatan Bersenjata RI, Jenderal Maraden Panggabean. Gelombang terakhir diberangkatkan pada 18 Agustus 1973. Garuda 5 bertugas di Vietnam selama 9 (sembilan) bulan dari Agustus 1973 hingga April 1974.

Pasukan perdamaian Indonesia yang dikirim ke Vietnam disebut sebagai

dok. istimewa

Pada penerbangan ke Vietnam Selatan, Kontingen Garuda (Konga) V menggunakan pesawat Hercules C-130 milik AURI dan memakan waktu empat jam dan mendarat di Bandara Tan San Nhut Airbase, Saigon (Ibu kota Vietnam Selatan). Orang Vietnam menyebutkan dengan istilah "Chicken four go back and chicken five come" , entah ini lelucon, ejekan atau pujian?

Pasukan perdamaian Indonesia yang dikirim ke Vietnam disebut sebagai

dok. istimewa

Misi Garuda 5 kelanjutan dari Garuda 4 yang diberangkatkan sebelumnya sebagai amanat hasil persetujuan genjatan senjata di Paris antara pihak-pihak yang bersengketa yaitu Vietnam Utara, Vietnam Selatan, Amerika Serikat dan Pemerintah Revolusioner Vietnam Selatan. 

Dibentuklah Komisi Pengawas Internasional agar genjatan senjata berjalan dengan baik yang dinamakan ICCS (International  Commission Control and Supervision).

Baca juga : Kejanggalan dalam Penahanan Pasukan Perdamaian Indonesia

Pasukan perdamaian Indonesia yang dikirim ke Vietnam disebut sebagai

dok. istimewa

Negara-negara yang ditunjuk sebagai anggota ICCS adalah Indonesia, Kanada, Polandia dan Hongaria.  Namun sejak 31 July 1973, Kanada menarik diri dan digantikan oleh Iran yang baru bisa aktif Oktober 1973.


Pasukan perdamaian Indonesia yang dikirim ke Vietnam disebut sebagai

Lihat Humaniora Selengkapnya