Pasar tempat dipejualbelikannya surat-surat berharga jangka pendek dinamakan

Pasar uang merupakan sarana investasi yang membuat uang berperan menjadi objek jual beli. Selain itu, juga berfungsi sebagai tempat terjadinya transaksi jual beli antara investor dengan pihak lain.

Ketika investor meminjamkan dana yang ia punya kepada pihak lain menggunakan perjanjian, maka nantinya pihak lain akan mengembalikan dana beserta imbalan yang tertera dalam perjanjian. Masih bingung apa itu pasar uang? Simak penjelasan lebih lengkapnya di bawah ini.

Pasar tempat dipejualbelikannya surat-surat berharga jangka pendek dinamakan

Pengertian Pasar Uang

Pasar uang adalah aktivitas perniagaan surat berharga dalam memenuhi permintaan serta penawaran untuk kurun waktu yang pendek tanpa ada batasan lokasi.

Oleh sebab itu, jatuh temponya sangatlah pendek dan tujuan utamanya yaitu untuk menolong orang yang sedang membutuhkan dana yang biasa disebut juga sebagai pasar kredit jangka pendek.

Ciri-ciri aktivitas perniagaan surat berharga ini, yakni jangka waktu pinjamannya sangat pendek sehingga hanya dapat memenuhi penawaran dan permintaan dana untuk jangka pendek saja.

Mekanismenya ditujukan khusus dalam menjembatani kedua belah pihak yang membutuhkan dana dan orang yang mempunyai kelebihan dana.

Seiring berkembangnya waktu, aktivitas perniagaan surat berharga ini juga tersedia dalam sistem syariah. Pasar uang syariah adalah jual beli surat berharga untuk kurun waktu yang singkat dengan menerapkan prinsip syariah yang sesuai dengan ajaran agama Islam.

Baca Juga:
Pengertian Demand dan Faktor yang mempengaruhinya
Surat berharga adalah: Pengertian dan Ciri-cirinya

Fungsi Pasar Uang

Berikut ini beberapa fungsi dari pasar uang yang perlu Kamu ketahui, yaitu:

1. Mempermudah Emiten Mendapatkan Bantuan Dana Jangka Pendek

Pihak emiten tidak harus kebingungan saat mencari suntikan modal atau investor. Sebab, sarana investasi yang satu ini membantu mempertemukan perusahaan dengan pemilik modal yang mempunyai dana berlebih.

Baca Juga: Investor Adalah: Pengertian, Resiko dan Tipsnya Supaya Sukses

2. Menghimpun Dana Orang-orang yang Berlebih

Sebagai sarana untuk mempertemukan pengusaha yang membutuhkan modal serta orang-orang yang memiliki kelebihan dana. Oleh karena itu, kebutuhan antara perusahaan emiten dan investor bisa terpenuhi dengan kehadiran sarana investasi yang satu ini.

Kondisi inilah yang menjadikan aktivitas perniagaan surat berharga ini sebagai tempat penghimpun dana orang-orang yang berlebih.

3. Menyediakan Pilihan Investasi dengan Risiko Rendah untuk Investor

Fungsi pasar uang berikutnya yaitu menyediakan pilihan investasi low risk, khususnya untuk para investor yang risk averse.

Transaksi yang terjadi pada sarana investasi ini memberikan kepastian mengenai laba dan lebih stabil, karena sistem investasinya setara dengan hutang piutang. Namun, menggunakan perjanjian tambahan imbalan sampai masa redemption-nya tiba.

Baca Juga:
Contoh Surat Perjanjian Kerjasama untuk Berbagai Bisnis
Ini Simpanan dengan Jasa Penyimpanan Mencapai 10% Per-tahun

4. Meningkatkan Laju Pembangunan Negara

Sejumlah instrumen pada aktivitas perniagaan surat berharga ini diterbitkan dan dijual langsung oleh pemerintah. Tujuannya tidak lain untuk mencari tambahan modal dari masyarakat demi memenuhi kebutuhan pembangunan negara.

Sehingga, ketika Kamu ikut serta untuk menanamkan modal pada instrumen investasi milik negara, maka Kamu sudah berperan aktif dalam mendukung proses pembangunan negara.

5. Mencegah Terjadinya Krisis

Keberhasilan dari aktivitas jual beli surat berharga bisa berpengaruh terhadap kebijakan moneter dan mobilitas keuangan. Sarana investasi pada bank sentral ini berperan dalam mengontrol kestabilan laju sistem perbankan. Sehingga, mampu mencegah terjadinya krisis ekonomi atau uang pada suatu negara.

Baca Juga: Apa itu Bank Sentral: Definisi, Tugas dan Fungsinya

Transaksi Pasar Uang

Ada 4 jenis transaksi pasar uang yang bisa Kamu pilih seperti berikut ini:

  • Pasar Uang antar Bank: Sebagian besar melibatkan beberapa lembaga perbankan yang saling pinjam-meminjam dana untuk memenuhi keperluan nasabah masing-masing. Jenis transaksi ini cukup mudah Kamu jumpai pada aktivitas perniagaan surat berharga.
  • Transaksi Sertifikat Deposito: Pihak bank akan menerbitkan surat berharga yang dapat dibeli oleh nasabah dengan nominal tertentu, tetapi sertifikat itu bisa dipindahtangankan.
  • Jual Beli Sertifikat Utang: Pihak bank sentral atau pemerintah menerbitkan surat utang untuk bank umum yang bisa diperjualbelikan sebagai tambahan modal kepada bank sentral. Begitu juga sebaliknya, bank umum bisa menjual surat utang terhadap bank sentral supaya mendapatkan dana tambahan.
  • Pasar Valuta Asing: Transaksi jual beli dalam bentuk valuta asing yang bisa ditukarkan dengan mata uang negara Indonesia atau sebaliknya. Karena sebagian investor ada juga yang berasal dari luar negeri. Sehingga, transaksi ini sangat membantu proses transaksi valuta asing antar negara di dunia.

Baca Juga:
Pengertian Deposito, Tingkat Bunga, Keuntungan dan Kekurangannya
Bank Umum: Pengertian, Fungsi, dan Kegiatan Usahanya

Macam Instrumen Pasar Uang

Terdapat 8 macam instrumen pasar uang yang ada di Indonesia dan bisa Kamu pilih sebagai instrumen investasi seperti berikut ini:

1. Sertifikat Bank Indonesia

Sertifikat Bank Indonesia diterbitkan langsung oleh pemerintah melalui Bank Indonesia dalam bentuk surat utang yang memiliki tempo 1-3 bulan. Instrumen ini memakai imbal hasil berbentuk bunga dan sistem diskonto.

Selain mendapatkan laba, Kamu juga turut serta membantu BI mengendalikan nilai rupiah supaya tetap stabil. Karena penjualan sertifikat ini menyebabkan peredaran uang menjadi menurun.

Baca Juga:
Pengertian Suku Bunga dan Jenis-jenisnya
Profit adalah: Pengertian, Jenis, dan Perhitungannya

2. Call Money

Fungsi dari instrumen investasi ini yaitu mengalihkan kelebihan uang dalam jangka waktu singkat dari bank. Jatuh temponya hanya berlangsung selama 7 hari saja.

3. Treasury Bills

Instrumen pasar uang ini berbentuk penerbitan surat utang dari pemerintah kepada masyarakat umum untuk kurun waktu yang singkat. Nama instrumennya yaitu surat obligasi pemerintah.

Baca Juga: Apa itu Obligasi: Cara kerja, kelebihan dan kekurangannya

4. Banker’s Acceptance

Berperan sebagai solusi untuk permasalahan kegagalan pembayaran dari perniagaan luar negeri, contohnya impor atau ekspor. Instrumen investasi ini berbentuk wesel berjangka yang memiliki cap accepted sebagai tanda legalnya.

5. Surat Berharga Pasar Uang

Surat berharga ini diterbitkan langsung oleh bank yang prosesnya melibatkan Bank Indonesia, beberapa lembaga keuangan atau bank umum. Berbentuk surat pelunasan utang dengan tanda tangan nasabah yang menggunakan sistem diskonto.

Baca Juga:
Mengenal Lembaga Keuangan, Fungsi dan Jenisnya
Kebijakan Diskonto: Pengertian, Tujuan & Contoh Penerapannya

6. Sertifikat Deposito

Surat berharga yang dapat dipindahtangankan dan diterbitkan langsung oleh bank dalam jumlah tertentu. Instrumen investasi ini sangat mudah untuk diperjualbelikan, sebab berbentuk surat atas tunjuk.

7. Commercial Paper

Instrumen ini berupa biaya pengelolaan modal kerja atau perniagaan inventaris untuk waktu yang pendek. Menjadi pilihan alternatif bagi pengusaha yang ingin mendapatkan suntikan modal.

8. Instrumen Pasar Uang Syariah

Sesuai namanya, instrumen investasi ini menggunakan sistem syariah yang berpedoman pada nilai-nilai dalam agama Islam. Beberapa pilihan instrumen yang tersedia seperti Sertifikat Bank Indonesia Syariah, Repurchase Agreement SBIS, Instrumen Pasar Uang Antarbank Syariah, Repurchase Agreement SBSN, dan surat berharga lainnya.

Perbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal

Sekilas pasar modal dan juga pasar uang cukup mirip, namun keduanya mempunyai perbedaan dari beberapa aspek. Simak 3 perbedaannya berikut ini:

1. Pengelolaan dan Jangka Waktu

Pasar uang bisa menjadi lokasi bertemunya peminjam dan pemilik dana secara langsung. Pertemuan ini umumnya bersamaan dengan terjadinya penawaran transaksi untuk jangka pendek.

Sementara pasar modal menawarkan penanaman modal terhadap investor dalam jangka waktu yang cukup panjang dengan berbagai instrumen investasi yang mereka tawarkan.

Walaupun mempunyai perbedaan jangka waktu, namun keduanya dikelola oleh pihak-pihak yang profesional di bidangnya. Sehingga, Kamu tidak perlu khawatir mengenai keamanan dari transaksi investasi pada kedua jenis pasar ini.

Baca Juga: Pasar Modal: Pengertian, Sejarah, dan Manfaatnya

2. Risiko

Pasar uang mempunyai tingkat risiko yang lebih rendah daripada pasar modal. Sebab, nominal penanaman modalnya juga relatif rendah.

Sedangkan risiko pada pasar modal lebih fluktuatif, yakni dapat naik dan turun sampai mencapai titik likuiditas. Kamu berpeluang untuk mengalami kerugian yang cukup besar, namun setara dengan nilai keuntungannya yang juga sama besarnya.

Jadi, keputusan kembali kepada pihak investor yang ingin menanamkan modalnya. Ingin berinvestasi dengan risiko rendah dengan keuntungan yang rendah atau risiko investasi tinggi dengan keuntungan yang juga sama tingginya.

3. Otoritas Tertinggi

Pasar uang diatur langsung oleh bank sentral dengan otoritas tertinggi dipegang oleh Bank Indonesia. Sedangkan pemegang otoritas tertinggi pada pasar modal yaitu Kementerian Keuangan Republik Indonesia yang selalu memantau aktivitas transaksi di bursa efek.

Sudah Pahamkah Kamu Mengenai Pasar Uang?

Seperti itulah informasi singkat mengenai pengertian, fungsi, jenis transaksi dan instrumen pasar uang, serta perbedaannya dengan pasar modal. Semoga dapat membantu Kamu untuk lebih memahami kedua sarana kegiatan investasi tersebut.

Sebelum melakukan investasi, sebaiknya Kamu pelajari terlebih dahulu profil risikonya dan jangan menggunakan uang untuk kebutuhan harian. Karena jika Kamu mengalami kerugian, Kamu pasti akan frustasi dan aktivitas hidup Kamu juga akan terganggu nantinya.