Hubungan Mol dengan Volume"Pada suhu dan tekanan yang sama, gas-gas yang volumenya sama mengandung jumlah mol yang sama. Dari pernyataan ini ditentukan bahwa pada keadaan STP (0o C 1 atm) 1 mol setiap gas volumenya 22.4 liter volume ini disebut sebagai volume molar gas.
Contoh:
1. Berapa volume 8.5 gram amoniak (NH3) pada suhu 273o C dan tekanan 1 atm ?(Ar: H = 1 ; N = 14)Jawab:
mol amoniak = m/Mr = 8,5/ (Ar N +3 Ar H) = 8,5 / 14+ 3 = 8,5 /17 = 0,5 mol
Volume amoniak (STP) = 0.5 x 22.4 = 11.2 liter2. Berapa liter volume 9 gram uap air (Mr =18) yang diukur pada keadaan 270 C dan tekanan 1 atmosfer?
Jawab:
Mol air = m/Mr = 9/18 = 0,5 mol
T = 27 + 273 = 300 Kalvin
PV = nRT
Page 2
Massa molar didefinisikan sebagai massa satu mol partikel yang mewakili dari suatu zat. Dengan melihat pada tabel periodik, kita dapat menyimpulkan bahwa massa molar lithium adalah 6.94 g, massa molar dari seng adalah 65,38 g, dan massa molar emas adalah 196,97 g. Masing-masing dari jumlah ini mengandung 6,02 × 1023 atom dari unsur tertentu. Satuan untuk massa molar adalah gram per mol atau g / mol.
Massa molar adalah massa 1 mol zat. Nilai massa molar suatu zat selalu sama dengan Ar atau Mr zat tersebut. Hubungan massa dan jumlah mol suatu zat dapat ditulis dalam bentuk rumus berikut.
Massa molar Senyawa
Sebuah rumus molekul dari senyawa karbon dioksida adalah CO2. Salah satu molekul karbon dioksida terdiri dari 1 atom karbon dan 2 atom oksigen. Kita bisa menghitung massa satu molekul karbon dioksida dengan menambahkan bersama-sama massa 1 atom karbon dan 2 atom oksigen.
12,01 amu + 2 (16,00 amu) = 44,01 amu
Massa molekul senyawa adalah massa satu molekul senyawa itu. Massa molekul karbon dioksida adalah 44,01 Amu.
Massa molar senyawa apapun adalah massa dalam gram dari satu mol senyawa itu. Satu mol molekul karbon dioksida memiliki massa 44,01 g, sedangkan satu mol natrium sulfida dalam satuan rumus memiliki massa 78,04 g. Massa molarnya adalah 44,01 g / mol dan 78,04 g / mol untuk masing-masing. Dalam kedua kasus, itu adalah massa dari 6,02 × 1023 partikel yang representatif. Partikel representatif CO2 adalah molekul, Sementara untuk Na2S, itu adalah satuan rumus.
Soal Contoh: Massa Molar dari Senyawa
Kalsium nitrat, Ca (NO3)2, digunakan sebagai komponen dalam pupuk Tentukan massa molar dari kalsium nitrat.
Langkah 1: Tulis besaran yang diketahui dan tidak diketahui dan merencanakan masalah.
Diketahui
rumus = Ca (NO3)2 massa molar Ca = 40.08 g / mol massa molar N = 14,01 g / mol
massa molar O = 16,00 g / mol
Tidak diketahui
massa molar Ca (NO3)2
Pertama kita perlu menganalisis rumus kimianya. Karena Ca tidak memiliki subscript, berarti hanya ada satu atom Ca. 2 di luar kurung berarti bahwa ada dua ion nitrat dan masing-masing ion nitrat terdiri dari satu atom nitrogen dan tiga atom oksigen. Oleh karena itu, ada total dari 1 × 2 = 2 atom nitrogen dan 3 × 2 = 6 atom oksigen per unit susu formula. Dengan demikian, 1 mol kalsium nitrat mengandung 1 mol atom Ca, 2 mol atom N, dan 6 mol atom O.
Page 3
Volume Molar Gas
Volume molar gas adalah volume 1 mol gas. Karena volume gas sangat dipengaruhi oleh suhu dan tekanan, dalam stoikiometri para ahli kimia menetapkan suatu kondisi acuan dalam penentuan volume molar. Kondisi acuan ini adalah 0 °C (273 K) dan 1 atm. Kondisi ini disebut kondisi standar atau STP (Standard Temperature and Pressure). Pada kondisi STP, volume molar gas adalah 22,4 L. Dengan demikian, hubungan jumlah mol gas (n) dengan volumenya dapat dituliskan dengan persamaan berikut.
Volume (V) dan volume molar (Vm) gas dinyatakan dalam satuan liter.
Hubungan Jumlah mol (n) dengan Volume molar gas (Vm)
V = n x Vm, dimana:
V = Volume gas
n = jumlah mol
Vm = volume molar
Adapun volume molar pada berbagai keadaan adalah sebagai berikut :
· Pada suhu 0ºC, 1 atm, yang dikenal sebagai keadaan standart (STP), Vm = 22,4 L/mol
· Pada suhu 25ºC, 1 atm, yang dikenal sebagai keadaan kamar (RTP), Vm = 24 L/mol
· Pada suhu diluar STP & RTP, volume gas dapat ditentukan dengan persamaan gas ideal :
Page 4
Molaritas
menyatakan jumlah mol zat yang terlarut dalam satu liter larutan. Molaritas dilambangkan dengan notasi M dan satuannya adalah mol/liter (James E. Brady, 2000). Rumus yang digunakan untuk mencari molaritas larutan adalah :
M = n/V
Jika zat yang akan dicari molaritasnya ada dalam satuan gram dan volumenya dalam mililiter, maka molaritasnya dapat dihitung dengan rumus:
Keterangan :
M = molaritas (mol/liter)
n = mol zat terlarut (mol)
V = volume larutan (liter)
g = massa zat terlarut (gram)
Mr = massa molekul relatif zat terlarut
Contoh Soal Molaritas (1) :
Tentukan molaritas 0,2 mol HCl dalam 1 liter larutan!
Pembahasan :
n = 0,2 mol
V = 1 liter
M = n/V = 0,2/1 = 0,2 mol/liter
Contoh Soal Molaritas (2) :
Tentukan molaritas larutan yang dibuat dari 2 gram NaOH yang dilarutkan ke dalam air sampai volumenya menjadi 500 mL!
Penyelesaian :
Massa zat terlarut (NaOH) = 2 gram
Volume larutan = 500 mL
1. Hubungan antara Molaritas dengan Kadar Larutan
Di laboratorium ditemui banyak zat kimia yang berwujud larutan dengan satuan kadar kepekatan (%) tertentu, sehingga untuk memanfaatkan dalam kegiatan praktikum harus ditentukan untuk diencerkan sesuai dengan molaritas yang dikehendaki. Untuk itu harus ditentukan terlebih dahulu molaritasnya dengan mengubah satuan kadar kepekatan (%) dengan molaritas.
Untuk dapat mengubah kadar kepekatan menjadi molaritas, perhatikan contoh berikut.
Contoh Soal Hubungan antara Molaritas dengan Kadar Larutan (3) :
Tentukan molaritas dari asam sulfat pekat yang mengandung 96% H2SO4 dan massa jenis 1,8 kg L–1! (diketahui Ar H = 1, S = 32, dan O = 16)
Jawaban :
Larutan memiliki massa jenis 1,8 kg/liter, artinya dalam setiap 1 liter larutan, massanya adalah 1,8 kg atau 1.800 gram.
Kandungan massa H2SO4 dalam larutan tersebut = 96% × massa larutan = (96/100) x 1.800 gram = 1.728 gram
Molaritas H2SO4 =
2. Pengenceran Larutan
Seringkali di laboratorium, larutan yang tersedia mempunyai molaritas tidak sesuai dengan yang kita kehendaki. Jika larutan yang tersedia mempunyai molaritas yang lebih besar dari yang kita butuhkan, maka kita harus melakukan pengenceran. Pengenceran menyebabkan volume dan molaritas larutan berubah, tetapi jumlah mol zat terlarut tidak berubah.
Rumus yang digunakan adalah:
V1M1 = V2M2
dengan:
V1 = volume larutan sebelum pengenceran
V2 = volume larutan setelah pengenceran
M1 = molaritas larutan sebelum pengenceran
M2 = molaritas larutan setelah pengenceran
Contoh Soal (4) :
Tentukan molaritas larutan yang terjadi, jika 50 mL larutan H2SO4 2 M ditambah dengan 150 mL air!
Penyelesaian :
V1M1 = V2M2
50 × 2 = 200 × M2
M2 = 0,5 M