Obat infeksi saluran kemih yang bagus apa?

Halodoc, Jakarta – Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi yang terjadi pada organ yang termasuk di dalam sistem kemih, yaitu ureter, ginjal, kandung kemih, dan juga uretra. Infeksi ini dapat membuat buang air kecil terasa tidak nyaman. Sebaiknya, cari tahu pilihan pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi infeksi saluran kemih.

Infeksi saluran kemih adalah masalah kesehatan yang lebih sering dialami oleh wanita daripada pria. Sebenarnya, ISK dapat terjadi di bagian mana saja di sistem saluran kemih. Namun, umumnya terjadi di saluran kemih bagian bawah, yaitu kandung kemih dan uretra. Bila ditangani sesegera mungkin, infeksi saluran kemih bagian bawah jarang menimbulkan komplikasi. Namun, bila tidak diobati, ISK bisa berakibat serius.

Baca juga:Bahaya Infeksi Saluran Kemih saat Masa Kehamilan

Pengobatan yang paling baik dan sering digunakan untuk mengobati infeksi saluran kemih dan meredakan gejalanya dengan antibiotik. Obat tersebut dapat membunuh bakteri penyebab infeksi. Namun, jenis obat dan berapa lama penggunaannya tergantung pada kesehatan kamu dan jenis bakteri yang ditemukan dalam urine. Penting untuk mengonsumsi antibiotik sesuai yang diresepkan dokter.

1.Pengobatan untuk Infeksi Ringan

Cara untuk mengatasi infeksi saluran kemih yang ringan, dokter biasanya akan memberikan obat-obatan berikut:

  • Trimethoprim atau sulfamethoxazole;
  • Fosfomisin;
  • Nitrofurantoin;
  • Cephalexin;
  • Ceftriaxone.

Biasanya, gejala infeksi saluran kemih dapat sembuh dalam beberapa hari setelah pengobatan. Namun, kamu tetap perlu mengonsumsi antibiotik selama seminggu atau lebih. Minum antibiotik sampai habis sesuai yang diresepkan dokter.

Baca juga:Ini Alasan Minum Obat Antibiotik Harus Dihabiskan

Untuk ISK tanpa komplikasi, dokter dapat memberikan pengobatan yang lebih singkat, seperti minum antibiotik selama 1-3 hari. Dokter mungkin akan meresepkan obat penghilang rasa sakit (analgesic) untuk meredakan sensasi terbakar saat buang air kecil. Namun, rasa nyeri biasanya dapat menghilang segera setelah konsumsi antibiotik.

2.Pengobatan untuk Infeksi Berulang

Bila kamu sering mengalami infeksi saluran kemih, dokter akan merekomendasikan pengobatan berikut:

  • Antibiotik dosis rendah, awalnya untuk jangka waktu 6 bulan tapi terkadang juga bisa lebih lama untuk mencegah infeksi berulang.
  • Diagnosis dan pengobatan sendiri, bila kamu tetap berhubungan dengan dokter kamu.
  • Antibiotik dosis tunggal setelah berhubungan seksual bila ISK yang dialami berhubungan dengan aktivitas seksual.
  • Perawatan profilaksis non-antibiotik.
  • Terapi estrogen vagina bila kamu memasuki masa pascamenopause.

3.Pengobatan untuk Infeksi yang Parah

Untuk mengobati infeksi saluran kemih yang parah, kamu perlu mendapatkan perawatan antibiotik intravena di rumah sakit.

Perawatan di Rumah untuk Pemulihan ISK

Selain melakukan pengobatan yang direkomendasikan oleh dokter di atas, kamu bisa melakukan perawatan rumahan untuk membantu mempercepat proses pemulihan ISK:

  • Minum Banyak Air. Air dapat membantu mengencerkan air dan mengeluarkan bakteri dari dalam tubuh.
  • Hindari Minuman yang Mengiritasi Kandung Kemih. Hindari mengonsumsi minuman seperti kopi, alkohol, dan minuman ringan yang mengandung sari jeruk atau kafein sampai infeksi kamu sembuh. Sebab, minuman tersebut dapat memperburuk kondisi ISK dan menyebabkan kamu sering buang air kecil.
  • Gunakan Bantal Pemanas. Kamu bisa menempelkan bantal pemanas yang hangat tapi tidak terlalu panas ke perut untuk meredakan tekanan atau ketidaknyamanan pada kandung kemih.
  • Minum Jus Cranberry. Jus cranberry sering direkomendasikan untuk mencegah atau mengobati ISK. Buah beri merah mengandung tanin yang dapat mencegah bakteri E.coli, penyebab paling umum ISK, menempel di dinding kandung kemih kamu dan menyebabkan infeksi. Meskipun manfaat tersebut masih belum dibuktikan melalui penelitian, tidak ada salahnya untuk mencoba jus cranberry. Bagi kebanyakan orang, minum jus cranberry tidak menyebabkan masalah kesehatan, tapi beberapa orang dapat mengalami sakit perut atau diare. Ingat, jangan minum jus cranberry bila kamu sedang mengonsumsi obat pengencer darah seperti warfarin.

Baca juga: Bisakah Infeksi Saluran Kemih Sembuh Tanpa Antibiotik?

Itulah pilihan pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi infeksi saluran kemih. Kamu bisa membeli obat-obatan yang dibutuhkan dengan menggunakan aplikasi Halodoc, lho. Tidak perlu keluar rumah, tinggal order melalui aplikasi dan obat pesanan akan diantarkan dalam waktu satu jam. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, downloadHalodoc sekarang juga ya di App Store dan Google Play.

Obat infeksi saluran kemih yang bagus apa?

Referensi:Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Urinary tract infection (UTI).WebMD. Diakses pada 2020. Urinary Tract Infections (UTIs).

Infeksi saluran kemih harus minum obat apa?

Antibiotik adalah obat infeksi saluran kencing utama yang akan diresepkan dokter untuk mengatasi bakteri penyebab infeksi. Ada beragam jenis antibiotik untuk ISK yang dapat diberikan oleh dokter, di antaranya amoxicillin, levofloxacin, ceftriaxone, ciprofloxacin, cephalexin, nitrofurantoin, atau trimethoprim.

Bagaimana cara agar infeksi saluran kemih cepat sembuh?

Selain pengobatan secara medis, ada beberapa cara alami yang dapat dicoba untuk menyembuhkan infeksi saluran kemih, seperti:.
Minum Cukup Air Putih. ... .
2. Tidak Menahan Buang Air Kecil. ... .
Mengonsumsi Vitamin C. ... .
Menggunakan Kompres Panas. ... .
Kenakan Pakaian yang Nyaman. ... .
6. Perhatikan kebersihan Area Kandung kemih. ... .
7. Gaya Hidup Sehat..

Apa pantangan infeksi saluran kencing?

Hal pertama yang menjadi pantangan adalah hindari berbagai makanan dan minuman yang dapat memperburuk gejala dari ISK. Makanan dan minuman ini dapat menyebabkan iritasi pada kandung kemih yang mengakibatkan rasa sakit yang lebih parah daripada sebelumnya, seperti: Kopi dan soda dengan kafein. Minuman beralkohol.

Apa ciri ciri infeksi kandung kemih?

Gejala Infeksi Saluran Kemih.
Kemaluan terasa terbakar ketika buang air kecil;.
Sering ingin buang air kecil, meskipun urine yang keluar sedikit;.
Nyeri atau tekanan di punggung atau perut bagian bawah;.
Kencing berdarah atau berwarna lebih gelap;.
Urine berbau menyengat;.
Lebih sering buang air kecil di malam hari;.