Mengapa tulang manusia setelah dewasa berkurang dibanding ketika baru lahir

Grace Eirin Sabtu, 19 Februari 2022 | 16:00 WIB

Mengapa tulang manusia setelah dewasa berkurang dibanding ketika baru lahir

Manusia lahir dengan jumlah tulang sebanyak 300 tulang. (CHUTTERSNAP/Unsplash)

Bobo.id - Teman-teman, apakah kamu punya adik kecil yang masih bayi?

Meskipun ukuran tubuh adik bayi lebih kecil dari tubuh manusia, kerangka tubuhnya terbentuk dari 300 tulang, lo!

Ya, manusia lahir dengan 300 tulang, teman-teman. Dari semua tulang tersebut, terdapat tulang keras dan tulang rawan. 

Apa itu tulang rawan dan tulang keras? Yuk, cari tahu fakta menarik tulang manusia dari penjelasan berikut!

Tulang Rawan

Tulang rawan bersifat lentur dan terbentuk dari sel-sel tulang. Setiap sel tulang mengandung zat perekat dan sedikit zat kapur. 

Tulang rawan ini bisa menjadi tulang keras atau melebur dengan tulang lain membentuk tulang besar, seiring bertambahnya usia manusia. 

Tulang rawan dapat ditemukan pada hidung dan telinga. Itulah mengapa ketika kamu mencubit hidungmu, maka hidung terasa empuk. 

Sama ketika kamu membengkokkan telingamu dengan pelan, teling bisa membengkok sekaligus kembali ke tempat dan bentuknya semula.

Baca Juga: Baru Tahu Faktanya, Ternyata Ini Penyebab Bintang Terlihat Berkelap-kelip di Angkasa


Page 2


Page 3

Mengapa tulang manusia setelah dewasa berkurang dibanding ketika baru lahir

CHUTTERSNAP/Unsplash

Manusia lahir dengan jumlah tulang sebanyak 300 tulang.

Bobo.id - Teman-teman, apakah kamu punya adik kecil yang masih bayi?

Meskipun ukuran tubuh adik bayi lebih kecil dari tubuh manusia, kerangka tubuhnya terbentuk dari 300 tulang, lo!

Ya, manusia lahir dengan 300 tulang, teman-teman. Dari semua tulang tersebut, terdapat tulang keras dan tulang rawan. 

Apa itu tulang rawan dan tulang keras? Yuk, cari tahu fakta menarik tulang manusia dari penjelasan berikut!

Tulang Rawan

Tulang rawan bersifat lentur dan terbentuk dari sel-sel tulang. Setiap sel tulang mengandung zat perekat dan sedikit zat kapur. 

Tulang rawan ini bisa menjadi tulang keras atau melebur dengan tulang lain membentuk tulang besar, seiring bertambahnya usia manusia. 

Tulang rawan dapat ditemukan pada hidung dan telinga. Itulah mengapa ketika kamu mencubit hidungmu, maka hidung terasa empuk. 

Sama ketika kamu membengkokkan telingamu dengan pelan, teling bisa membengkok sekaligus kembali ke tempat dan bentuknya semula.

Baca Juga: Baru Tahu Faktanya, Ternyata Ini Penyebab Bintang Terlihat Berkelap-kelip di Angkasa

ist

Bayi baru lahir

Rep: Mutia Ramadhani Red: Andi Nur Aminah

REPUBLIKA.CO.ID, Tubuh manusia tersusun dari 206 tulang belulang. Ukurannya mulai dari yang kecil, seperti tulang jari tangan dan kaki, hingga yang besar, seperti tulang panggul, paha, dan tengkorak.Tahukah Anda? Bayi baru lahir memiliki tulang lebih banyak dari orang dewasa yang mencapai 270 tulang? Ini nyaris tak bisa dipercaya. Lalu, kemana perginya tulang yang banyak itu ketika mereka dewasa? Apakah tulang-tulang itu menghilang begitu saja, seperti ilusi magis yang dilakukan David Copperfield?Bayi baru lahir memiliki lebih dari 270 tulang dalam tubuh mereka. Namun saat dewasa jumlahnya menjadi 206 tulang. Perbedaan antara jumlah total tulang orang dewasa dengan bayi bisa dijelaskan secara sederhana.

Dilansir dari Unrealfacts, Jumat (30/9), bayi baru lahir memiliki bagian lembut di kepala mereka. Ya, tengkorak mereka terdiri atas sejumlah tulang yang terpisah. Seiring waktu ketika mereka bertumbuh, bagian-bagian tulang tengkorak tadi saling melekat satu sama lain dan menjadi satu kesatuan tulang tengkorak. Ini kemudian mengurangi jumlah tulang dalam tubuh manusia.

Massa tulang manusia mencapai kepadatan maksimum saat berusia 30 tahun. Kerangka tubuh manusia dibagi ke dalam kerangka aksial, terdiri atas 80 tulang dan apendikularis, terdiri dari 126 tulang. Kerangka aksial membentuk tulang belakang, tulang rusuk, tulang tengkorak, dan tulang terkait lannya. Kerangka apendikularis melekat pada kerangka aksial, seperti tulang bahu, tulang panggul, tungkai atas, tungkai bawah, dan tulang lainnya.

  • anak bayi
  • tulang bayi
  • tulang tengkorak

Mengapa tulang manusia setelah dewasa berkurang dibanding ketika baru lahir

Silakan akses epaper Republika di sini Epaper Republika ...

Ilustrasi bayi baru lahir PTR Foto: Shutterstock

Ada begitu banyak hal unik pada bayi, khususnya bayi baru lahir. Berbagai kondisi maupun kemampuan manusia kecil yang baru lahir ke dunia itu memang bisa membuat kita terkejut hingga terkagum-kagum. Wajar bila kita suka memperhatikan bayi dari ujung kaki hingga ujung rambut hingga betapa lembut kulitnya.

Tapi coba perhatikan juga apa yang tak tampak oleh mata kita, seperti tulangnya. Tahukah Anda, jumlah tulang pada bayi baru lahir tidak sama dengan yang dimiliki manusia dewasa.

Manusia dewasa memiliki 206 tulang, sementara bayi lahir dengan sekitar 305 ruas tulang. Kok, bisa?

Tulang Bayi Lebih Banyak dari Tulang Manusia Dewasa

Ilustrasi kaki bayi. Foto: Shutterstock

Setiap orang memiliki kerangka yang terdiri dari banyak tulang. Tulang-tulang ini memberi struktur tubuh Anda, memungkinkan Anda bergerak, melindungi organ internal Anda, dan banyak lagi. Kerangka ini, terbentuk atau mulai berkembang pada minggu ke 13 sampai 16 setelah pembuahan.

Meski begitu, kerangka yang terbentuk di dalam rahim berbeda dengan kerangka yang Anda miliki saat ini. Sejak dalam kandungan hingga bayi dilahirkan, tulang-tulang yang dimiliki terbuat dari bahan khusus yang disebut kartilago dan sebagian besar terbuat dari tulang rawan. Tulang-tulang bayi juga masih terpisah-pisah!

Sebagai contoh, tengkorak bayi memiliki tiga potongan tulang yang disambung oleh tulang rawan. Tulang rawan ini fleksibel dan lunak. Sifat lunak dari tulang rawan memungkinkan bayi berjalan lebih mudah melalui jalan lahir saat persalinan. Ini juga sebabnya mengapa kepala bayi baru lahir terasa lembut bila ditekan pada beberapa sisinya.

Ke Mana Tulang Bayi 'Hilang' saat Tumbuh Dewasa

Anak pendek belum tentu stunting Foto: Shutterstock

Seiring dengan pertumbuhan bayi, tulang-tulang tersebut mengeras dan beberapa akan menyatu atau bergabung membentuk satu tulang yang padat berkat asupan kalsium yang dikonsumsi bayi hingga ia berusia sekitar 20 hingga 25 tahun.

Apa yang terjadi kemudian?

Proses pengerasan dan penyatuan akan selesai. Dengan kata lain, tidak akan ada pertumbuhan lagi. Semua tulang telah membentuk kerangka yang sangat kuat dan jumlahnya menjadi 206 tulang.

Itulah kenapa bayi baru lahir memiliki lebih banyak tulang. Menakjubkan, ya!