Mengapa seseorang melakukan pernikahan jelaskan

Tidak semata-mata untuk menghindari dosa, tujuan menikah dalam islam di antaranya untuk mendapatkan kenyamanan dan kedamaian dalam menjalani kehidupan. Selain itu, apa saja tujuan menikah lainnya?

Ditinjau olehdr. Reni Utari

Tujuan menikah setiap individu bisa berbeda-beda

Macam-macam tujuan menikah

Tujuan menikah dalam Islam

Pernikahan adalah tujuan bagi sebagian besar pasangan yang saling mencintai. Pernikahan dianggap sesuatu yang sakral dan menjadi awal kehidupan baru bagi banyak orang. Akan tetapi, tujuan menikah tak selamanya sama bagi setiap orang, bahkan dua individu dalam sebuah hubungan pun bisa memiliki tujuan yang berbeda.

Macam-macam tujuan menikah

Sebuah survey yang diselenggarakan oleh organisasi Relationship Australia dalam jangka beberapa tahun, menunjukkan adanya beragam alasan dan tujuan yang membuat seseorang memutuskan untuk menikah.Berikut adalah sejumlah tujuan mengapa seseorang menikah:
  • Cinta
  • Supaya ada yang menemani dalam menjalani kehidupan
  • Menyatakan komitmen seumur hidup
  • Memberikan keamanan bagi anak-anak
  • Membuat komitmen publik pada satu sama lain
  • Mendapatkan status legal (sah) dan keamanan finansial
  • Memenuhi ajaran agama.
Di sisi lain, tidak sedikit orang yang menolak untuk menikah. Berdasarkan survey yang sama, hal ini disebabkan karena beberapa hal, seperti:
  • Pengalaman buruk sebelumnya dalam hubungan sebelumnya
  • Tidak ingin berkomitmen
  • Memandang bahwa untuk berkomitmen tidak memerlukan pernikahan
  • Merasa takut gagal berumah tangga
  • Menikmati hidup sebagai lajang.

Tujuan menikah dalam Islam

Dari sudut pandang Islam, tujuan menikah dalam Islam tidak hanya semata-mata untuk menyatukan dua orang yang saling mencintai.Pernikahan dalam Islam adalah bagian dari menjalankan perintah agama (mendapatkan rida Allah) dan mengikuti sunah sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.Islam juga menganjurkan umatnya untuk menikah dan hidup berpasangan untuk beberapa tujuan lainnya. Dilansir dari laman Kementrian Agama, inilah beberapa tujuan menikah dalam islam.Dalam pandangan Islam, menikah merupakan salah satu cara untuk menjaga diri dari perbuatan maksiat. Memiliki hawa nafsu atau dorongan seksual merupakan fitrah atau hal yang lumrah bagi laki-laki dan perempuan. Namun, seseorang yang tidak mampu menahan dorongan seksual dapat terjerumus dalam perbuatan maksiat.Dengan menikah, seseorang dapat lebih mengendalikan nafsu sehingga perbuatan maksiat bisa dihindari. Di sisi lain, membahagiakan pasangan dalam pernikahan Islami bisa mendatangkan berkah dan pahala.Anjuran menikah ini adalah bagi mereka yang telah mampu untuk memikul tanggung jawab dalam pernikahan. Namun, jika merasa belum mampu maka sebaiknya Anda menjalankan puasa sebagai cara untuk mengendalikan diri.Tidak semata-mata untuk menghindari dosa, tujuan menikah dalam Islam adalah untuk mendapatkan kenyamanan dan kedamaian dalam menjalani kehidupan.Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan memilih pasangan yang dapat memberikan kenyamanan. Pasangan yang menikah diharapkan bisa bersama-sama membangun rumah tangga Islami yang sakinah (tenang, tenteram, rukun), mawaddah (penuh cinta), dan rahmah (penuh kasih sayang).Tujuan pernikahan dalam islam selanjutnya adalah memiliki keturunan. Selain sebagai penerus kedua orangtuanya, anak-anak ini juga dapat memperbanyak jumlah umat muslim.Dengan demikian, umat muslim dapat semakin kokoh dan kuat. Anak-anak kaum muslim juga diharapkan dapat menjadi penerus yang berguna bagi masyarakat, bangsa, dan agamanya.Keluarga adalah unit terkecil dalam bermasyarakat. Untuk menerapkan syariat Islam secara menyeluruh di dalam kehidupan, maka harus dimulai dari keluarga terlebih dahulu.Dengan membina keluarga Islami, maka penerapan syariat Islam juga dapat dilakukan di dalam anggota keluarga. Hal ini mendorong terciptanya kondisi bermasyarakat dan bernegara yang diridai Allah SWT.Dengan memahami tujuan menikah secara umum dan dalam Islam di atas, semoga dapat membantu Anda mempertimbangkan matang-matang sebelum memutuskan untuk menikah.

rumah tanggamenjalin hubungan

Relationship Australia. https://www.relationships.org.au/relationship-advice/relationship-advice-sheets/starting-a-new-relationship/why-do-people-get-married
Diakses 15 September 2020
Kementrian Agama Republik Indonesia Kantor Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat. https://ntb.kemenag.go.id/baca/1478409053
Diakses 15 September 2020
Nikmat Islam. https://nikmatislam.com/apa-sih-arti-dan-makna-sakinah-mawaddah-warahmah/
Diakses 15 September 2020

Setiap orang memiliki masa lalu, begitu pula dengan pasangan. Cara menerima masa lalu pasangan merupakan hal penting agar hubungan Anda dengannya berjalan lancar.

Sikap empati adalah kemampuan seseorang untuk mengenali, memahami, dan berbagi rasa dengan makhluk lain. Tak hanya manusia, namun juga binatang hingga karakter fiksi sekalipun. Contoh sikap empati adalah ketika seseorang mampu bersikap seakan berada di posisi orang lain sehingga terasa ketulusannya.

04 Sep 2020|Azelia Trifiana

Memendam rasa bisa meningkatkan risiko masalah kesehatan mental. Cara mengatasinya adalah berdamai dengan perasaan itu sendiri.

09 Apr 2021|Bayu Galih Permana

Dijawab Oleh dr. Dwiana Ardianti

Dijawab Oleh dr. Evelin Kwandang

Dijawab Oleh dr. Dwiana Ardianti

Rep: Ahmad Islamy Jamil Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Pernikahan termasuk perkara yang diperintahkan dalam ajaran Islam. Ada banyak sekali dalil dari Alquran dan hadis yang menyuruh kaum Muslim yang telah memiliki kemampuan untuk segera menikah.

Salah satunya adalah firman Allah SWT, "Dan nikahkanlah orang-orang yang sendiri (perempuan yang tidak mempunyai suami atau laki-laki yang tidak memiliki istri) di antara kalian dan orang-orang saleh di antara para hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka dalam keadaan miskin, Allahlah yang akan menjadikan kaya de ngan karunia-Nya," (QS an-Nur [24]: 32).

Rasulullah SAW bersabda, "Wahai generasi muda, barang siapa di antara kamu telah mampu berkeluarga hendaknya ia menikah karena ia dapat me nundukkan pandangan dan memelihara kemaluan. Barang siapa belum mampu (menikah) hendaknya berpuasa, karena ia (puasa itu) dapat mengendalikanmu (HR al-Bukhari dan Muslim, dari Ibnu Mas'ud RA). Dalam hadis lain, Nabi Muhammad SAW juga bersabda, "Nikah itu adalah sunahku. Barang siapa yang menolak sunahku, ia bukanlah termasuk golong anku" (HR Ibnu Majah, dari Aisyah RA).

Pertanyaannya, mengapa Islam menyuruh umatnya untuk menikah? Lalu apa saja yang harus dilakukan kaum Muslim untuk membangun rumah tangga yang harmonis?

Pertanyaan-pertanyaan itulah yang berusaha dijawab oleh Ustaz Karnali dalam kajian agama yang diselenggarakan Pemuda Remaja Islam Masjid Agung at-Tin (Prisma) di Jakarta Timur, belum lama ini.

Pada kesempatan tersebut, mubaligh yang juga menjabat pengurus di Masjid Agung at-Tin itu menuturkan, pernikahan seyogianya mampu membentengi diri seseorang dari salah satu dosa besar, yaitu zina. Karena itu, dalam Islam menikah juga disebut sebagai amalan yang menyempurnakan separuh agama.

"Menikah adalah sebuah kemuliaan. Ke manapun sepasang suami istri pergi, mereka tidak akan pernah dipandang hina oleh masyarakat. Bahkan, ketika se dang berduaan di kamar hotel sekali pun, mereka tetap terhormat," ujar Ustaz Kar nali.

  • tuntunan islam
  • keluarga harmonis

Mengapa seseorang melakukan pernikahan jelaskan

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...