Mengapa radiator sebaiknya tidak diisi dengan air biasa jelaskan

Cara mengisi air radiator mobil sebenarnya sangat mudah. Namun, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan agar kinerjanya tetap maksimal dan aman.

Radiator merupakan salah satu komponen pendingin yang ada pada mobil. Komponen ini memiliki peran sangat penting untuk melancarkan kerja mesin.

Dalam kinerjanya, radiator menggunakan air yang mana air radiator mobil harus dicek secara berkala agar tidak sampai kurang dan kehabisan.

Baca Juga : Begini Cara Membersihkan Mesin Mobil dengan Aman

Pasalnya, air radiator yang kurang dapat mengakibatkan suhu mobil meningkat. Oleh karena itu, agar air radiator tetap dalam kondisi aman, harus dicek secara berkala.

Lalu, kalau air radiatornya habis, bagaimana cara mengisinya? Berikut uraian singkat cara mengisi air radiator yang benar.

Cara Mengisi Air Radiator Mobil yang Benar dan Aman

Mengapa radiator sebaiknya tidak diisi dengan air biasa jelaskan

Baca Juga : Begini Cara Paling Mudah Memilih Warna Velg Mobil

Pastikan Mesin Mobil dalam Kondisi Dingin

Sebelum Anda membuka tutup radiator untuk melakukan pengisian atau hanya sekedar mengecek kondisinya, pastikan mesin dalam kondisi dingin. Idealnya, pengecekan radiator dilakukan saat pagi hari ketika mesin masih dalam kondisi dingin karena mobil belum dinyalakan.

Mobil yang didalamnya tidak terdapat tabung reservoir radiator, akan sangat membahayakan jika tutup radiatornya dibuka saat mesin mobil dalam keadaan panas. Hal ini disebabkan karena jika mesin dalam kondisi panas dan tutup dibuka, air radiator akan muncrat dan mengenai Anda.

Baca Juga : Mengenal Lebih Jauh Apa Itu Cruise Control

Jika air radiator panas tersebut mengenai kulit Anda, maka kulit akan melepuh seperti luka bakar. Oleh karena itu, ketika Anda hendak membuka tutup radiatornya, pastikan dulu bahwa mesin mobil tidak dalam kondisi panas.

Periksalah Kondisi Air Radiator

Sebelum Anda melakukan pengisian, periksalah kondisi air radiatornya terlebih dahulu. Cek apakah air radiator Anda keruh, sehingga perlu diganti atau masih bersih namun hampir habis. Jika air radiator telah berubah menjadi keruh, Anda harus segera mengurasnya lalu ganti dengan yang baru.

Menjaga kebersihan air radiator merupakan hal yang sangat penting, karena jika air dalam kondisi keruh dapat mengakibatkan air radiator mampat dan mengganggu kinerja mesin.

Pengecekan seperti ini bisa Anda lakukan secara berkala agar air radiator tetap dalam kondisi aman.

Nah, jika air radiator ketinggiannya berada di bawah batas maksimum namun masih bersih, maka Anda harus segera melakukan pengisian. Namun, bagi mobil yang tidak memiliki reservoir, Anda cukup mengira-ngira ketinggiannya melalui air pada tabung radiator.

Dengan memeriksa berapa ketinggian air radiator tersebut, setidaknya Anda telah mendapat sedikit gambaran berapa jumlah air yang nantinya akan dituangkan ke dalam tabung reservoirnya. Hal ini sangat perlu dilakukan agar saat mengisi air radiator ukurannya pas.

Gantilah Air Radiator yang Lama dengan yang Baru

Langkah selanjutnya yang bisa Anda lakukan setelah mengecek kondisi air radiator adalah membuang air lamanya kemudian menggantinya dengan yang baru. Tahap ini bisa Anda lakukan jika air radiator dalam kondisi keruh.

Cara menggantinya juga cukup mudah Anda lakukan. Pertama, Anda harus membuka tutup air radiatornya terlebih dahulu. Buka juga baut yang berada di bagian pembuangan tepatnya di bagian bawah radiator. Tunggu sampai air radiatornya mengalir ke tempat pembuangan sampai habis.

Nah, jika air radiator mobil sudah keluar, maka Anda sudah bisa melakukan pengisian. Pada proses yang satu ini, mesin mobil harus dalam keadaan menyala agar air radiator dapat keluar semua. Namun harus diingat, pada proses pengisian radiator jangan saat mesin dalam keadaan panas.

Sebelum melakukan pengisian, jangan gunakan mobil terlebih dahulu agar mesin tetap dalam kondisi dingin.

Jika mesin sudah dalam kondisi dingin, barulah Anda dapat menyalakan mesin dan membuka tutup radiatornya untuk melakukan pengisian atau sekedar mengecek kondisi airnya.

Jangan Lupa Menggunakan Corong

Mengisi air radiator sebenarnya bukanlah hal yang sangat sulit. Anda pun tidak perlu sampai membawanya ke bengkel, cukup dilakukan sendiri di rumah. Namun, ketika melakukan pengisian, siapkan sebuah corong bersih untuk membantu Anda mengisi air radiatornya.

Lubang tabung radiator memiliki ukuran yang sangat kecil, sehingga ketika Anda hendak melakukan pengisian, airnya jangan langsung menuangkannya tanpa menggunakan alat bantu. Bukan tidak  mungkin ini akan membuat air tercecer dan terbuang percuma jika Anda langsung menuangkannya.

Selain karena terbuang sia-sia, air yang tercecer tersebut pun juga dapat membahayakan. Air radiator tersebut bisa saja menyebabkan terjadinya korsleting listrik maupun membuat komponen berkarat. Selain itu, mesin yang terkena air radiator bisa saja mati.

Oleh karena itu, ketika Anda melakukan pengisian air radiator mobil, jangan lupa memakai alat bantu, seperti sebuah corong. Pemakaian corong seperti ini dapat memberi kemudahan dan meminimalisir tercecernya air radiator sehingga terbuang percuma.

Isi Air Radiator dengan Ukuran yang Pas

Pengisian air radiator jangan sampai terlalu berlebihan, apalagi kurang. Isilah dengan ukuran yang pas, sampai batas maksimumnya saja, jangan sampai melebihinya. Pengisian air radiator yang terlalu berlebihan juga akan membahayakan.

Meskipun jarak batas maksimum dengan tutup reservoirnya terbilang masih jauh, hentikan pengisiannya. Bila pengisian melebihi batas maksimum, ada hal yang sangat dikhawatirkan ketika mobil tengah berjalan.

Ketika mesin hidup dan mobil berjalan, air radiator akan mengalami sirkulasi yang nantinya akan kembali ke tabung lagi.

Jika air radiator dalam kondisi terlalu penuh, pasti akan secara langsung mengarah pada bagian pembuangan.

Sebagaimana sebelumnya dijelaskan, jangan lupa, ketika Anda melakukan pengisian air radiator, mesin mobil harus dalam kondisi menyala. Hal ini dilakukan agar air yang berada pada sistem pendingin mesin semuanya keluar dan diganti dengan air radiator yang baru.

Namun, sebelum Anda hendak menghidupkan mesin, pastikan AC dalam keadaan mati. Kemudian, Anda dapat menghidupkan mesin sampai setengah temperatur dan tunggu sampai kipas yang ada pada radiator berputar.

Perlu Anda ketahui, cairan yang bisa digunakan untuk mengisi radiator sangatlah banyak. Salah satunya adalah air biasa, seperti air dari kran. Namun, air biasa seperti ini titik didihnya rendah dan saat menguap memiliki kadar yang tinggi, sehingga akan cepat habis.

Meski mengisi radiator juga bisa menggunakan air biasa, namun yang paling disarankan dan dinilai paling tepat dalam hal ini adalah coolant.

Coolant merupakan cairan khusus yang dapat menyerap panas dengan baik dan mencegah terjadinya korosi, sehingga sangat aman digunakan.

Jangan Lupa Menutupnya Sampai Rapat

Langkah terakhir dari cara mengisi air radiator adalah memastikan menutup penutup tabung radiatornya sampai rapat. Jika Anda tidak menutupnya hingga benar-benar rapat, dikhawatirkan ketika mesin menyala dan radiator mendapatkan tekanan, air dapat meluber dan tutupnya terpental.

Akan sangat membahayakan jika air radiator yang meluber tersebut sampai mengenai komponen yang ada pada mesin mobil, karena dapat mengakibatkan mesin menjadi panas. Apabila keadaan seperti itu dibiarkan, maka secara tiba-tiba mesin mobil Anda bisa mati.

Mudah bukan cara mengisi air radiator mobil Anda? Namun, harus benar-benar diperhatikan ya saat Anda hendak melakukan pengisian air radiator, agar tetap aman dan mesin dapat bekerja dengan baik dan maksimal. terapkan juga panduan di atas dengan baik.

TEMPO.CO, Jakarta - Radiator merupakan salah satu perangkat vital dalam sebuah kendaraan. Radiator memiliki peran yang penting demi kelancaran suatu mobil dalam perjalanan.

Salah satu fungsinya, yaitu untuk mendinginkan air panas yang datang ke upper tank, mendinginkannya di pipa-pipa radiator lalu disalurkan lagi melalui lower tank. Sebenarnya tidak begitu jauh dari pengertian dan prinsip sirkulasi pada umumnya.

Dikutip dari laman hyundaimobil.co.id, radiator dapat dirawat dengan mudah oleh pemilik mobil. Salah satu bentuk perawatannya, seperti menguras cairan radiator secara rutin sesuai dengan anjuran di buku servis kendaraan atau minimal pada setiap 40 ribu kilometer.

Kemudian ketika memasukan cairan radiator jangan sembarangan, gunakan cairan khusus untuk radiator (radiator coolant) yang dapat mencegah terjadinya karat pada saluran air radiator.

Begitu juga saat menambahkan air radiator yang kurang sebaiknya menggunakan radiator coolant, jangan menggunakan air biasa atau mineral.

Kemudian ketika menambahkan air radiator, pastikan tangki reservoir dan radiator tertutup rapat sehingga radiator coolant tidak keluar saat temperatur mesin sudah panas.

Sedangkan saat mencuci mobil, semprot kisi-kisi radiator dengan air bertekanan tinggi sehingga kisi-kisi radiator bersih dari kotoran.

Radiator mobil menjadi salah satu komponen yang paling penting untuk menjaga kerja mesin agar tetap dalam suhu ideal. Kinerja radiator yang kurang optimal bukan hanya mengganggu performa dan efisiensi mobil Anda, namun juga berpotensi mengundang kerusakan lebih besar. Salah satunya adalah overheat yang bisa membuat kerusakan serius pada mesin mobil Anda dan membutuhkan biaya servis sangat mahal.

Mengapa radiator sebaiknya tidak diisi dengan air biasa jelaskan

Air biasa lebih mudah, praktis dan murah untuk digunakan sebagai air radiator

Untuk menjaga kondisi radiator, bisa dimulai dengan penggunaan air radiator yang ideal. Namun banyak pertanyaan seputar lebih bagus mana, radiator coolant atau air biasa? Hal ini kerap dipertanyakan oleh banyak pemilik mobil. Untuk itu, CARRO akan memberikan tips berupa penjelasan kelebihan dan kekurangan pemakaian radiator coolant atau air biasa.

–> Transaksi Mobil Bekas Anti Ribet dengan Test Drive di Rumah

Radiator coolant vs air biasa

Baik coolant atau air biasa memiliki fungsi yang sama, yakni sebagai media pelepas panas bagi radiator, sehingga kerja mesin dapat terjaga di suhu ideal. Memang air radiator lebih praktis, mudah dan murah untuk digunakan. Air suling atau mineral kemasan dinilai paling aman dan direkomendasi sebagai cairan radiator.

Namun seiring perkembangan teknologi, kini mulai marak penggunaan radiator coolant. Sejatinya, coolant dibuat dengan menggunakan cairan kimia yang didesain khusus untuk memiliki kemampuan lebih baik dari air biasa. Menurut spesifikasinya, coolant memiliki titik didih lebih tinggi dari air biasa, sehingga lebih baik untuk menyerap panas dari mesin. Selain itu, coolant memiliki sifat yang tak mudah menguap. Efeknya, penggunaan coolant bisa lebih panjang ketimbang air biasa.

Mengapa radiator sebaiknya tidak diisi dengan air biasa jelaskan

Aditif kimia pada radiator coolant membuatnya mampu bekerja lebih baik ketimbang air biasa

Selain itu keunggulan lainnya adalah coolant tak mudah menyebabkan korosi ketimbang air biasa. Sehingga dengan keunggulan yang telah CARRO jelaskan di atas, semakin jelas bahwa radiator coolant memiliki kemampuan lebih baik dalam menjaga mesin agar tetap dalam suhu idealnya.

–> Menatap Prediksi Penjualan Mobil Berbasis Digital di Masa Depan

Pengecekan radiator coolant

Meski memiliki usia pakai lebih panjang, radiator coolant harus tetap dicek secara berkala. Untuk itu disarankan untuk selalu mengecek jumlah radiator coolant minimal seminggu sekali setiap sebelum berangkat berkendara. Untuk usia pakai radiator coolant sendiri cukup panjang, berkisar antara 20 hingga 40 ribu kilometer. Bahkan ada radiator coolant yang bersifat long life dan tahan digunakan hingga mencapai 80 hingga 100 ribu kilometer.

Mengapa radiator sebaiknya tidak diisi dengan air biasa jelaskan

Pengecekan berkala meminimalisir terjadinya kebocoran atau kerusakan pada radiator mobil

Hal yang sama juga ketika Anda ingin membeli mobil bekas, cek kembali kondisi radiator beserta coolant-nya. CARRO Indonesia, sebagai platform penyedia mobil bekas bersertifikasi juga selalu melakukan inspeksi ketat di 150 titik kendaraan. Salah satunya pada kondisi komponen pendinginan mesin. Jika dirasa sudah berkurang baik dari jumlah dan kualitasnya, maka tim CARRO akan langsung melakukan penggantian hingga pengurasan radiator coolant.

–> Sedang cari mobil yang Anda inginkan? Silakan cek website Carro